Bourne Legacy (2012)

The Bourne Legacy adalah film action thriller yang disutradarai oleh Tony Gilroy, penulis dari 3 film Bourne terdahulu. Film ini merupakan film keempat dari seri film Bourne berdasarkan novel yang ditulis oleh Robert Ludlum. 3 film Bourne terdahulu yang telah hadir di bioskop & DVD adalah Bourne Identity, Bourne Supremacy & Bourne Ultimatum. Sambutan para pecinta film cukup baik sehingga dibuatlah film keempatnya meski dengan tokoh utama yang berbeda, jagoan di Bourne Legacy bukan Jason Bourne lagi. Walaupun diedarkan dengan judul yang sama dengan novelnya, film-film Bourne memiliki plot yang berbeda dengan versi novelnya.

Pada Bourne Legacy, diceritakan bahwa peristiwa-peristiwa pada 3 film Bourne terdahulu telah menyebabkan tereksposnya operasi Blackbriar & operasi Threadstone ke media. Hal ini mengancam kelangsungan operasi-operasi serupa yaitu operasi Outcome & berbagai proyek operasi lain di masa depan yang saat ini sudah mulai dijalankan. Operasi Outcome adalah salah satu operasi kelanjutan dari operasi Threadstone yang bertujuan untuk menciptakan agen-agen lapangan dengan kemampuan fisik & intelektual di atas rata-rata. Setiap agen dari operasi Outcome diharuskan menelan beberapa pil yang mampu menaikkan kemampuan mereka, mereka harus menelan pil-pil tersebut secara terus menerus atau mereka akan mengalami kesakitan & berbagai resiko penyakit lain, sementara itu para ilmuwan masih menyelidiki bagaimana cara agar kemampuan yang didapat dari pil tersebut menjadi permanen. Uji coba & hal-hal yang dilakukan oleh para ilmuwan & agen pada operasi Outcome sangat rahasia & agak ilegal, bila media masa menulis mengenai operasi ini maka akan ada beberapa petinggi pemerintahan yang terancam karirnya.

Beberapa petinggi pemerintahan Amerika mulai ketakutan dan berusaha membungkam semua orang yang terlibat kasus Jason Bourne & operasi Outcome, baik agen lapangannya maupun para ilmuwannya. Satu per satu agen dan ilmuwan yang terlibat operasi Outcome dibunuh. Namun ada 2 orang yang lolos yaitu Aaron Cross (Jeremy Renner), agen lapangan operasi Outcome & Dr. Marta Shearing (Rachel Weisz), ilmuwan operasi Outcome. Aaron membutuhkan bantuan Marta untuk menghilangkan ketergantungannya pada pil-pil yang harus ditelan oleh setiap agen operasi Outcome. Sementara itu Aaron & Marta telah terdaftar sebagai buronan internasional sehingga kemanapun mereka pergi, pasti akan ada orang-orang yang memburu mereka.

Sepanjang film, banyak sekali adegan kejar mengejar yang menurut saya biasa-biasa saja, kurang “greget”. Tidak ada kejutan atau taktik strategi yang keren atau menakjubkan, adegannya kebanyakan tembak, kabur, pukul, kabur, bersembunyi, kabur lagi. Saya sempat merasa sedikit bosan tapi untunglah film ini masih ada ceritanya, tidak hanya action saja. Semua adegan kejar-kejaran yang disuguhkan, memiliki tujuan dan misi tertentu. Aaron & Marta memiliki rencana yang pada akhirnya berhasil dieksekusi meski tetap saja, seperti film-film Bourne sebelumnya, tokoh utamanya pasti tetap berstatus sebagai buronan & tidak semua tokoh antagonisnya mati, supaya ada film Bourne kelima kali yah. Saya hanya dapat memberi nilai 3 dari skala maksimal 5 yang artinya “Lumayan”. Dibilang jelek tidak, dibilang bagus juga tidak. Tidak heran film ini gagal menggeser The Expendables 2 dari tahta juara Box Office minggu ini.

Sumber: http://www.thebournelegacy.net

Iron Sky (2012)

Iron Sky bukanlah film Hollywood, melainkan film produksi Finlandia. Saya tertarik untuk menonton film ini karena saya dengar, film ini dibuat berdasarkan komik fiksi ilmiah Jerman-Finland-Australia dengan fans yang cukup banyak di Eropa sana.

Iron Sky menceritakan bahwa pada akhir perang dunia kedua, ilmuwan Nazi berhasil membuat pangkalan militer di bulan. Setelah Nazi dikalahkan oleh tentara sekutu, tentara Nazi kabur ke pangkalan militer mereka di bulan untuk bersembunyi & mengumpulkan kekuatan agar pada suatu saat nanti Nazi bisa kembali ke bumi & mengalahkan semua negara yang dahulu mengalahkan Nazi. Pasukan ini kemudian berkeluarga hingga menghasilkan keturunan-keturunan yang langsung dididik & didoktrin untuk mengabdi pada Nazi. Pada tahun 2018, sekelompok pasukan Nazi pergi ke bumi untuk melakukan penyelidikan & persiapan kembalinya seluruh pasukan Nazi dari bulan. Akankah mereka berhasil? Akankah mereka batal menyerang bumi? Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan terjawab bila anda mau menonton film ini :’D

Saya pikir cerita di film Iron Sky ini akan seperti cerita-cerita film Hollywood yang diadaptasi dari komik seperti Batman, Sin City atau Matrix. Ternyata jalan cerita Iron Sky benar-benar aneh, banyak hal-hal yang tidak dijelaskan dan . . . aneh. Saya sadar film ini film fiksi ilmiah yang tentunya khayalan, tapi tidak setidak masuk akal begini duuong x_x. Respon karakter-karakter akan peristiwa yang terjadi terkesan berlebihan & kurang wajar. Mungkin film ini tidak dimaksudkan untuk hiburan, tapi dimaksudkan untuk protes akan keadaan politik saat ini. Banyak sarkasme yang menunjukkan keserakahan politikus-politikus dalam menggapai kekuasaan. Berhubung saya menonton film untuk mencari hiburan, bukan nasehat, maka film aneh ini saya beri nilai 2 dari skala maksimal 5 yang artinya “Kurang Bagus”, walaupun Iron Sky saya akui didukung oleh efek spesial yang lumayan bagus.

Sumber: http://www.ironsky.net/

The Expendables 2 (2012)

Di era tahun 80-an & 90-an film-film action seperti Rocky, Rambo, Terminator, Once Upon Time in China dan lain-lain cukup populer. Pada film-film tersebut, jagoan-jagoannya seperti tahan pukul & tidak mati-mati walau sudah ditembaki orang sekampung x_x. Lama-kelamaan tipe film action yang seperti itu semakin tergeser oleh film-film action dimana jagoannya adalah superhero atau memiliki kekuatan tertentu atau dibantu oleh peralatan yang canggih, mungkin agar lebih masuk akal. Rasanya memang kurang masuk akal jika ada 1 orang dapat mengalahkan ratusan tentara hanya dengan bermodal senapan, pisau & panah.

Sylvester Stallone adalah aktor yang cukup populer melalui film-film action di era 80-an & 90-an. Dia mengumpulkan aktor-aktor film action untuk bermain dalam 1 film, The Expendables. Di dalam film ini tidak ada satupun tokoh yang memiliki kekuatan super atau dibantu oleh peralatan canggih, back to basic. Nama-nama yang menjadi pemain di film ini juga cukup fantastis, banyak nama-nama terkenal ikut serta dalam film ini, meski kebanyakan sudah agak tua X’D. The Expendables meraih box office & sukses di pasaran sehingga Stallone dan kawan-kawan membuat sekuel dari The Expendables yang saat ini sudah hadir di bioskop-bioskop 21, entah kenapa di Blitz tidak ada.

The Expendables 2 diawali dengan adegan action yang menurut saya cukup “wah” bagus. Barney Ross (Sylvester Stallone), Lee Christmas (Jason Statham), Yin Yang (Jet Lee), Gunner Jensen (Dolph Lundgren), Hale Caesar (Terry Crews), Toll Road (Randy Couture) & Bill The Kid (Liam Hemsworth) menerobos benteng pertahanan yang dijaga oleh pasukan bersenjata untuk menyelamatkan Trench (Arnold Schwarzenegger) & seorang milyuner asal Cina. Setelah misi tersebut selesai, Barney dihubungi oleh Mr. Church (Bruce Willis) untuk mengambil suatu peta yang berisi informasi posisi tambang plutonium berada. Misi yang seharusnya mudah ini ternyata menjadi sulit karena Barney dan kawan-kawan berhasil dikalahkan oleh sekelompok tentara bayaran bernama The Sang yang dipimpin oleh Jean Vilain (Jean-Claude Van Damme). Bill The Kid bahkan tewas dalam pertempuran melawan The Shang. Barney bertekad untuk membalas dendam & menghabisi The Sang yang telah membunuh Bill The Kid. Pasukan Barney mendapat bantuan yang semakin menambah daftar artis-artis populer sebagai pendukung film ini. Untuk mengalahkan The Sang, Barney dibantu oleh Lee Christmas, Gunner Jensen, Hale Caesar, Toll Road, Mr. Church, Trench, Maggie (Nan Yu) & Booker (Chuck Norris). Akhir dari ceritanya bisa ditebak, jagoannya pasti menang. 😛

The Expendables 2 berhasil menampilkan adegan peperangan & perkelahian yang seru & realistis tanpa menayangkan tontonan yang terlampau sadis. Walau film action, The Expendables 2 bisa membuat penontonnya tertawa, ada dialog & situasi yang menurut saya cukup lucu :D. Adegan action yang spektakuler ditambah sedikit bumbu humor yang menghibur, membuat saya betah duduk di kursi bioskop selama 103 menit. Menurut saya The Expendables 2 layak untuk mendapat nilai 5 dari skala maksimal 5 yang artinya “Bagus Sekali”. Saya yakin banyak juga yang tidak sependapat dengan saya, terutama yang kurang suka dengan film action, apa yang ada di blog ini hanyalah pendapat pribadi saya seorang saja, jadi maaf kalau berbeda hehee. Saya sendiri merasa tidak menyesal tadi menonton film ini di bioskop, layarnya besar, suara juga bagus, pokoke top dah 🙂

Sumber: http://http://www.theexpendables2film.com

Serial Psych

Psych adalah film seri yang bercerita mengenai sepak terjang Shawn & Gus dalam memecahkan berbagai kasus kriminal dengan cara berpura-pura menjadi paranormal. Sejak kecil Shawn Spencer (James Roday) memiliki bakat dalam mengenali detail-detail kecil yang ada di depan mata seteliti mungkin. Bakatnya ini dipertajam oleh ayahnya yang berprofesi sebagai seorang polisi. Ayah Shawn pikir, Shawn akan tumbuh menjadi seorang polisi yang handal. Namun takdir berbicara lain, Shawn tidak tumbuh menjadi polisi atau profesi lain yang lazim dijalani orang biasa. Shawn justru menggunakan bakatnya untuk menjadi detektif paranormal. Shawn sebenarnya bukanlah paranormal, dia tidak memiliki kekuatan apa-apa, dia melakukan ini agar dia dapat membantu polisi memecahkan berbagai kasus tanpa dicurigai sebagai pelaku dari kasus-kasus yang sedang diselidiki oleh polisi. Polisi mencurigai Shawn sebagai pelaku karena Shawn selalu dapat memperoleh fakta-fakta baru yang gagal diindentifikasi oleh polisi. Shawn kemudian mengajak sahabatnya, Burton Guster (Dulé Hill) untuk mendirikan agensi detektif paranormal. Gus banyak membantu Shawn baik dalam memecahkan kasus maupun dalam membantu berbagai kebohongan Shawn.

Sebenarnya banyak kelucuan-kelucuan yang coba disajikan melalui kepura-puraan Shawn & Gus, namun rasanya kok ya agak hambar, tidak lucu :-|. Kasus-kasus yang dihadapipun kurang menarik dan agak dangkal. Alur ceritanya juga datar-datar saja, tidak ada kejutan yang “wah”. Dibilang film komedi ya kurang lucu, dibilang film detektif ya kurang misterius, serba nanggung.  Maka menurut saya serial ini hanya pantas mendapat nilai 2 dari skala maksimal 5 yang artinya “Kurang Bagus”. Saya pribadi heran kenapa kok serial ini bisa diproduksi sampai 6 season, well selera orang beda-beda, pasti banyak orang lain di luar sana yang menganggap Psych … bagus. Peace ahhh 🙂

Sumber: http://www.usanetwork.com/series/psych/

Serial Person of Interest

Person of Interest adalah serial yang pada Januari lalu memenangkan People Coice Awards 2012 untuk kategori Drama TV Baru. Serial ini bercerita mengenai kerjasama seorang jutawan eksentrik, Harold Finch (Michael Emerson) dengan seorang mantan agen rahasia yang sekarang menjadi buronan, John Reese (Jim Caviezel) dalam menghadapi berbagai kejahatan yang sudah mereka ketahui akan terjadi sebelum kejahatan tersebut benar-benar terjadi.

Cerita berawal ketika Finch menciptakan sebuah mesin yang mampu menganalisa aksi terorisme yang mungkin terjadi melalui semua data-data yang dimiliki oleh pemerintah. Tidak seperti di Indonesia, Amerika lebih modern dan terkomputerisasi. Database di sana lengkap sekali, mulai dari catatan gigi sampai KTP-nya ada semua. Kalau di Indonesia, eKTP saja entah kapan selesainya, gak jelas x_x. Selain data berupa catatan, di Amerika juga terdapat kamera-kamera jalanan baik yang berfungsi sebagai keamanan maupun sebagai pendeteksi pelanggaran lalu lintas. Tidak hanya sampai di sana, mesin buatan Finch ini juga menganalisa melalui rekaman telefon, internet, SMS sampai voice mail, pokoknya semua sumber daya yang dimiliki pemerintah. Hasil dari analisa mesin tersebut terbagi 2, yaitu yang relevan dan yang tidak relevan. Hasil yang termasuk kategori relevan akan langsung ditindaklanjuti oleh pemerintah karena dianggap sebagai ancaman terorisme yang serius, sementara itu hasil yang termasuk kategori tidak relevan akan dihapus oleh mesin karena dianggap bukan termasuk kegiatan terorisme. Belakangan Finch menemukan kenyataan bahwa hasil-hasil tidak relevan yang ditemukan oleh mesin-mesin ciptaannya ternyata merupakan prediksi akan kejahatan yang mungkin akan terjadi. kejahatan ini memang tidak termasuk ke dalam kategori terorisme, namun Finch merasa memilki tangung jawab untuk menolong orang-orang yang terprediksi akan mengalami “masalah” oleh mesin ciptaan Finch tersebut.

Untuk menolong orang-orang tersebut, Finch membutuhkan seorang rekan yang handal di lapangan karena walau secara intelektual dan finansial Finch cukup kuat, dia memiliki kelemahan dalam hal fisik. Untuk itulah dia mengajak Reese bergabung sebagai rekannya. Reese adalah seorang mantan agen rahasia yang dikecewakan oleh pemerintah, dia menjadi desertir dan buron namun berkat keahliannya tidak ada agen pemerintah manapun yang mampu menangkapnya.

Dalam melaksanakan operasinya, Finch & Reese mendapat pertolongan dari 2 detektif di kepolisian yaitu Joss Carter (Taraji P. Henson) dan Lionel Fusco (Kevin Chapman). Carter adalah orang tua tunggal yang pada awalnya menentang aksi Reese & Finch, dia berusaha menangkap kedua orang tersebut namun pada akhirnya Carter justu menjadi kaki tangan Reese & Finch. Sementara itu Lionel adalah polisi korup yang berusaha kembali ke jalan yang lurus, pada awalnya dia menolong hanya karena diancam oleh Reese, namun lama kelamaan dia menjadi kaki tangan & mata-mata Finch & Reese juga.

Saya sendiri baru menonton season 1, sayang sekali episode terakhirnya bersambung :(. Menarik juga melihat cara-cara yang dilakukan tokoh utama di serial ini dalam menggapai tujuannya. Mulai dari penyamaran, pemerasan, penyadapan sampai tindakan-tindakan ilegal yang tidak mungkin dilakukan oleh polisi. Alur ceritanya kadang diselingi oleh flashback cerita masa lalu Finch atau Reese, cerita asalmuasal kenapa mereka sekarang melakukan apa yang mereka lakukan. Alur ceritanya sendiri tidak terlalu mudah ditebak karena terkadang orang yang berusaha mereka tolong ternyata adalah penjahatnya atau penjahat yang menjadi korban atau memang korban atau … banyak kemungkinan yang terjadi di serial ini. Sayangnya ada beberapa episode yang ending-nya tidak tuntas & cenderung menggantung, ada beberapa pelaku kejahatan yang gagal ditangkap atau bahkan berhasil mengelabui Finch & Reese.

Person of Interest memang adalah sebuah fantasi, namun mungkin saja dilakukan apalagi setelah peristiwa 9/11 di New York, pemerintah Amerika Serikat agak parno dengan aksi-aksi terorisme. Menurut saya, serial ini layak mendapat nilai 4 dari skala maksimum 5 yang artinya “Bagus”.

Sumber: http://www.cbs.com/shows/person_of_interest/

Serial How I Met Your Mother

Pada tahun 2030, Ted Mosby menceritakan kepada anak-anaknya kisah bagaimana dia bertemu ibu dari anak-anaknya. Inilah awal dari setiap episode How I Met Your Mother. Adegan selanjutnya pasti flasback kejadian-kejadian lucu ketika Ted masih muda.

Kisah dimulai pada tahun 2005 dimana Ted Mosby (Josh Radnor), arsitek muda yang masih bujangan, tinggal di New York bersama kedua sahabat karibnya sejak kuliah, Marshall Eriksen (Jason Segel) & Lily Aldrin (Alyson Hannigan). Marshall berprofesi sebagai ahli hukum & Lily berprofesi sebagai guru TK, mereka berdua sudah berkencan sejak kuliah.

Selain Marshall & Lily, Ted juga berteman dengan Barney Stison (Neil Patrick Harris). Barney yang berpenghasilan lumayan besar bekerja di sebuah Bank yang di serial ini digambarkan sebagai Bank yang kurang berhati nurani, sama seperti para pegawainyaa. Barney memiliki kepribadian yang unik & agak “nyeleneh”. Kadang membuat penonton kesal, kadang membuat penonton tertawa. Barney percaya bahwa dia dapat menaklukan wanita manapun yang ia temui & sering melontar kalimat yang konotasinya “urusan ranjang”, olehkarena itu saya rasa serial ini kurang cocok kalau ditonton anak di bawah 17 tahun.

Ted yang masih single, diceritakan terus berusaha mencari pasangan hidupnya. Dalam pencarian tersebut dia bertemu dengan Robin Scherbatsky (Cobie Smulders), seorang jurnalis Kanada yang ambisius. Ted & Robin sempat berkencan namun semuanya berakhir karena Robin tidak menginginkan hubunhan yang serius dengan Ted. Belakangan Ted Mosby di tahun 2030 menyebut Lily sebagai bibi Lily dihadapan anak-anaknya, jadi menurut saya Lily memang bukanlah wanita yang akan Ted nikahi.

Banyak sekali pengalaman-pengalaman lucu yang dialami oleh Ted, Marshall, Lily, Barney & Robin. Mereka memang memiliki tempat kerja & apartemen yang berbeda, namun mereka selalu berkumpul di sebuah bar yang menjadi basecamp mereka. Beda negara, beda budaya, kalau di Indonesia rasa tidak akan ada sinetron yang menceritakan bahwa tokoh-tokoh utamanya punya basecamp di bar :’D.

Cerita dari serial ini diinspirasi dari pengalaman penciptanya yaitu Carter Bays & Craig Thomas. Ted Mosby diisnpirasi dari Bays sementara Marshall & Lily terinspirasi dari Thomas & istrinya. Mungkin awalnya terinspirasi dari pengalaman nyata, namun lama-lama pasti hanya fantasi semata karena How I Met Your Mother episode-nya sudah banyak sekali, hampir mustahil kalau semuanya berdasarkan kisah nyata. Serial ini adalah serial komedi situasi yang sudah saya ikuti sejak 2005. Sampai sekarangpun serial ini masih terus ada episode barunya, jadi total sudah 8 season How I Met Your Mother ditayangkan di TV. Ceritanya lucu & sukses membuat saya tertawa meski kadang lawakannya agak 17 tahun ke atas. Secara keseluruhan, serial ini layak mendapat nilai 4 dari skala maksimum 5 yang artinya “Bagus”. Pantaslah kalau How I Met Your Mother masih terus diputar & ada episode barunya.

Sumber: http://www.cbs.com/shows/how_i_met_your_mother/

Daftar Nomor Telefon Delivery Order

Libur lebaran telah tiba, saya sebagai penduduk Jakarta yang tidak mudik ke luar kota tentunya senang karena jalanan yang biasanya macet menjadi sepi, Jakarta serasa kecil & rasanya mau kemanapun dekat jaraknya (^_^)/. Namun sayang efek dari libur lebaran yang kurang saya sukai adalah pulangnya pembantu rumah tangga & banyaknya restoran yang tutup. Syukur-syukur kalau bisa masak sendiri, kalau tidak ya bosan saja makan mie instan terus :P. Untunglah ada beberapa restoran yang melayani delivery order, tinggal telefon saja, simsalabim! Makanan sudah ada yang mengantar, tapi jangan lupa bayar ya ;P. Berikut daftar nomor telefon delivery order di daerah Jabodetabek yang saya ketahui:

Restoran Telefon
KFC 14022
McD 14045
Solaria 14099
Burger King 500025
Wendy’s Restaurant 500063
Carl’s Junior 500101
Chatterbox 500143
Fat Burger 500328
Domino Pizza 500366
Hoka Hoka Bento 500505
Yoshinoya 500566
PHD (Pizza Hut) 500600
Bakmi Gajah Mada 5655007
D’Cost 29277777
Sour Sally 29960000
Raja Kepiting (021) 531 63 946
Iga Penyet Leko Melati Mas (021) 5315 1433 / 34
Ayam Goreng Suharti Melati Mas (021) 537 2348
Nila Goreng Pak Ono Melati Mas (021) 537 4866
Bebek Goreng H Slamet Raya Serpong (021) 539 7988
Ayam Bakar Anda (021) 5420 2991
Seafood Acui (021) 5421 1681
Nila Goreng RK (021) 5422 0578 / 0818 830 803
Penyet Kurnia (021) 546 3700 / (021) 68787 587
Bakso Jawir (021) 5616 8451
Dermaga Seafood (021) 6878 7768 / 9837 3111
Ayam Goreng Perdana (021) 70 750 756
Sari Laut Makassar (021) 7026 2638 / 710 50210
Iga Warung Gede (021) 8957 8530
Lele 5 Saudara (021) 9231 2262 / 0815 881 6395
Baso Lapangan Tembak 08041444555
Bagel2Bagel 7827218

Note: cakupan layanan delivery order bervariasi tergantung pada kebijakan masing-masing restoran.

Selamat mudik & selamat berlebaran bagi yang merayakan :).

Serial Castle

Judul dari serial ini diambil dari nama tokoh utamanya yaitu Richard Castle. Castle (Nathan Fillion) adalah penulis terkenal yang sedang mencari inspirasi untuk novel detektifnya yang terbaru. Ia menemukan inspirasi tersebut dalam diri seorang detektif kasus pembunuhan yang cantik, Kate Beckett (Stana Katic). Dengan bantuan gubernur, Castle memperoleh izin untuk mengikuti kasus-kasus yang dihadapi oleh Beckett. Beckett yang pada awalnya kesal & tidak suka diikuti Castle akhirnya memiliki ketergantungan tersendiri terhadap penulis tersebut karena Castle juga ternyata mampu memberikan peranan yang besar dalam pemecahan berbagai kasus rumit yang Beckett hadapi. Tidak hanya itu, Castle & Beckett diam-diam tertarik satu sama lain.

Film seri yang sekarang sudah sampai season 4 ini menceritakan mengenai kisah pemecahan kasus-kasus kriminal yang dibumbui oleh romantisme hubungan Castle & Beckett. Adegan actionnya pun sangat minim sekali, penentuan tersangka, alibi tersangka & pemecahan teka teki kematian korban terlihat lebih dominan. Setiap akan memecahkan kasus, Beckett & timnya menuliskan time line kejadian pembunuhan beserta diagram tersangka & korban sehingga semua tampak teratur. Saya sendiri kesulitan mengingat kapan si korban tewas, kapan tersangka memiliki alibi dan waktu-waktu lain yang diutarakan di film ini, habis tersangkanya banyak & rumit x_x, kadang mereka juga menyelidiki ke arah yang salah & menemui jalan buntu. Saya lihat Castle & Beckett saling melengkapi satu sama lain, mereka adalah pasangan yang cocok dalam memecahkan berbagai misteri pembunuhan. Saya sendiri merasa terhibur & penasaran ketika menonton episode-episode dari film ini sehingga saya berpendapat bahwa film seri Castle layak mendapat nilai 4 dari skala maksimal 5 yang artinya “Bagus”. 🙂

Sumber: http://abc.go.com/primetime/castle/

Serial Leverage

Leverage adalah film seri yang ditayangkan di stasiun televisi TNT di Amerika Serikat sejak 2008 sampai sekarang. Film seri ini menceritakan mengenai kisah Robin Hoods masa kini. Sekelompok kriminal yang dipimpin oleh Nathan Ford (Timoyhy Hutton) menggunakan keahlian masing-masing untuk menolong orang. Uang sudah tidak menjadi masalah bagi masing-masing personel karena mereka sudah meraup banyak kesuksesan dan harta dalam karier kriminal mereka di masa lalu.

Nathan sendiri adalah mantan investigator penipuan asuransi, dulu ia menghabiskan waktunya untuk membongkar aneka penipuan asuransi sampai pada suatu saat dia dikecewakan oleh perusahaan asuransi tempat dia bekerja. Ketika anak Nathan sakit keras, pihak asuransi menolak klaim pembayaran dengan beribu-ribu alasan. Nathan menyalahkan pihak asuransi atas kematian anaknya. Seharusnya anak Nathan memiliki kemungkinan hidup yang lebih besar apabila klaim asuransi Nathan diluluskan. Nathan kemudian mengumpulkan beberapa orang yang memiliki beragam keahlian untuk melakukan berbagai aksi penipuan dan tindakan-tindakan lain yang kurang sesuai dengan hukum yang berlaku. Tindakan-tindakan ini digunakan bukan untuk memperoleh harta semata, namun digunakan untuk menolong orang-orang yang sedang tertindas, terutama tertindas oleh kaum borjuis atau perusahaan yang kaya raya. Peranan Nathan dalam kelompok ini adalah sebagai perencana & pemimpin dari setiap aksi yang dijalankan. 4 orang spesial yang direkrut oleh Nathan anatar lain adalah Sophie Devereaux (Gina Bellman), Alec Hardison (Aldis Hodge), Eliot Spencer (Christian Kane) & Parker (Beth Riesgraf). Mereka memiliki catatan kriminal yang luar biasa, menyatukan keempat penjahat ini untuk melakukan kebaikan bukanlah hal mudah.

Angota kelompok yang paling dekat & mampu memikat hati Nathan adalah Sophie. Siapa dia? Sophie adalah seseorang yang memiliki spesialisasi sebagai seorang grifter, dia ahli dalam melakukan berbagai aksi penipuan dengan menggunakan berbagai karakter, mimik & aksen asing. Awalnya Sophie adalah anggota keluarga kerajaan yang kemudian meninggalkan nama & gelarnya untuk melakukan profesi yang menurutnya lebih menyenangkan & menghasilkan banyak uang, menipu X’D.

Anggota kelompok yang keketiga akan dibahas adalah Eliot. Setiap kelompok tentunya membutuhkan “tukang pukul” yang ahli berkelahi & menggunakan berbagai macam senjata. Untuk urusan yang saya telah sebutkan tersebut, Eliotlah ahlinya. Seingat saya, di serial ini Eliot hampir tidak pernah kalah jika berkelahi dengan orang lain, baik 1 lawan 1 maupun keroyokan.

Di abad ke-21 ini tentunya setiap aksi kejahatan membutuhkan seseorang yang ahli dalam hal teknologi, olehkarena itu Nathan merekrut Hardison yang berprofesi sebagai hacker, ia dapat menghack hampir semua perangkat elektronik yang ada. Hardison kurang menyukai aksi-aksi yang membutuhkan tenaga atau fisik, ia lebih senang melakukan peranannya lewat layar komputer, jauh dari marabahaya, walaupun pada akhirnya Hardison harus ikut menyamar & turun ke lapangan juga kadang-kadang.

Anggota yang terakhir adalah Parker, dia ahli dalam melakukan pencurian benda-benda seni. Seketat apapun suatu sistem pengamanan, Parket dapat menembusnya dengan menggunakan kemampuan akrobatiknya yang diatas rata-rata. Parker memiliki kemampuan bersosialisasi yang buruk & agak aneh. Namun ulah perempuan pirang ini kadang bisa membuat saya tertawa, aneh-aneh saja. 😀

Alur cerita Leverage kadang dibolak balik, suka di-flashback, mirip-mirip film Ocean Eleven atau Ocean Twelve yang dimainkan oleh George Clooney dan kawan-kawan pada awal tahun 2000 lalu. Tipu daya yang dilakukan oleh Nathan & kawan-kawan berhasil menghibur saya, jalan cerita dari beberapa episodenya sulit ditebak meski kita semua tahu bahwa diakhir cerita jagoannya pasti menang. Saya nilai Leverage pantas mendapat nilai 4 dari skala maksimum 5 yang artinya “Bagus”. Good goood gooood.

Sumber: http://www.tntdrama.com/series/leverage/

Total Recall (2012)

Total Recall yang ditayangkan di bioskop mulai Agustus 2012 ini merupakan remake dari film dengan judul yang sama. Saya masih ingat, Total Recall yang terbit pada tahun 1990 dibintangi oleh Arnold Schwarzenegger dan film tersebut merupakan film pertama yang saya tonton melalui Laser Disc. Pada waktu itu saya masih belum bekerja, masuk SD saja belum, jadi belum mampu beli Laser Disc yang memang senpat ngetrend pada tahun 1990-an. Orang tua saya juga memang tidak memiliki pemutar Laser Disc, mahal :’D. Maka ketika lebaran tiba, saya senang sekali karena bisa ikut menonton di rumah adiknya eyang saya yang baru saja punya pemutar Laser Disc. Nah di sanalah saya pertama kali melihat Total Recall. Untuk ukuran film tahun 90-an, Total Reacll yang juga dibintangi oleh Sharon Stone ini menampilkan kostum, make up & efek spesial yang lumayan ok, tapi kalau menontonnya sekarang yah pasti efek spesialnya kelihatan usang & kuno :P. Total Recall yang saya lihat tersebut bercerita mengenai perjuangan agen ganda Douglas Quaid (Arnold Schwarzenegger) yang hilang ingatan. Dia lupa apakah dia harus memihak pemerintah atau pemberontak, dia juga tidak tahu apakah hidup yang dijalaninya saat ini adalah kehidupan dunia nyata atau kehidupan simulasi Recall. Latar belakang film tersebut adalah planet Mars. Douglas kejar-kejaran dengan agen pemerintah pada suatu kota koloni manusia di Mars.

Total Recall (1990)

Total Recall (2012)

Duoglas Quaid

Sedikit berbeda dengan Total Recall-nya Arnold, Total Recall yang baru saja saya tonton memiliki latar belakang planet Bumi. Dikisahkan bahwa perang senjata kimia telah menyebabkan sebagian besar wilayah di Bumi tidak dapat ditempati. Hanya ada 2 wilayah di Bumi yang bebas dari udara beracun, yaitu daerah Britania & Australia. Britania diperintah oleh sistem pemerintahan berbentuk federasi yang di sebut UFB (United Federation of Britain). Australia disebut wilayah koloni yang dipimpin oleh seorang Gubernur & merupakan bagian dari UFB. Karena berada di belahan dunia yang berbeda, wilayah Britain & Australia dihubungkan oleh sistem transportasi masal yang menembus perut bumi, melewati inti bumi, kemudian muncul di bagian lain dari Bumi dengan waktu yang cepat. UFB memiliki musuh, yaitu pemberontak yang menghendaki kebebasan & kemerdekaan koloni benua Australia dari UFB. Nah, apa peran Douglas Quaid (Colin Farrell) dalam pertikaian ini? Douglas adalah pekerja pabrik biasa yang pada suatu hari mengunjungi pusat simulasi khayalan yang bernama Recall. Di Recall, seseorang dapat menjadi apapun yang dia kehendaki secara virtual. Ketika Douglas datang ke Recall, dirinya tiba-tiba tahu bagaimana cara berkelahi, diluar dugaan dia tiba-tiba menjadi seorang agen rahasia yang dikejar-kejar oleh polisi. Apakah Douglas harus memihak pemerintah, pemberontak atau kedua-duanya? Apakah yang dialami Douglas hanyalah ilusi virtual Recall yang canggih? Saya tidak akan menuliskan spoiler di blog saya, tenang saja 😉

Lori Quaid

Melina & Douglas

Kepolisian UFB Mengejar Douglas

Action Scene

Berhubung saya pernah menonton Total Recall yang ditayangkan tahun 1990, maka sepanjang film saya membandingkan apakah Total Recall yang baru saja ditayangkan ini ceritanya akan berubah atau tidak, jawaban akan pertanyaan tersebut baru akan terjawab di akhir film :’). Secara kostum dan efek spesial, film ini cukup bagus walau tidak terlalu “wah”. Dari segi cerita, rasanya isinya kejar-kejaran terus, dari awal sampai akhir. Seru juga melihat Douglas (Colin Farrell) bersama Melina (Jessica Biel) dikejar oleh sekelompok polisi pemerintah yang dipimpin oleh istri Douglas, Lori Quaid (Kate Beckinsale). Film ini benar-benar film action, jadi sebaiknya anda hindari film ini bila anda adalah penggemar drama. Banyak bagian-bagian dari Total Recall tahun 1990 yang mirip jalan ceritanya dengan Total Recall tahun 2012, jadi saya sudah bisa menebak alur ceritanya kurang lebih seperti apa. Total Recall yang dibintangi Arnold dulu juga bukanlah film favorit saya karena dari segi cerita yaa begitu-begitu saja, tidak terlalu spesial. Akhir kata menurut saya, Total Recall hanya mendapat nilai 3 dari skala maksimal 5 yang artinya “Lumayan”. 🙂

Sumber: www.welcometorecall.com/