Film seri Hawaii Five-O yang baru mulai ditayangkan CBS pada tahun 2010 ini merupakan remake dari serial dengan judul yang sama pada tahun 60-an. Wah jadul betul yah, saya belum lahir. Yang saya ingat hanyalah lagu opening-nya Hawaii Five-O versi tahun 60-an yang khas dipakai juga pada Hawaii Five-O versi abad 21 ini. Hawaii Five-O bercerita mengenai sebuah tim elite bernama Hawaii Five-O yang dibentuk oleh gubernur Hawaii. Tim ini bertugas untuk menuntaskan berbagai kasus kejahatan dan aksi teroris yang terjadi di kepulauan Hawaii.
Hawaii Five-O dipimpin oleh Lietenant Commander Steve McGarrett, seorang mantan SEAL yang mudik ke Hawaii setelah ayahnya tewas dibunuh. McGarrett kemudian merekrut detektif Danny Williams (Scott Caan) sebagai tangan kanannya, Danny adalah detektif New Jersey yang baru saja pindah tugas ke Hawaii agar dapat dekat dengan putri semata wayangnya yang sekarang tinggal di Honolulu. Setelah Danny, McGarrett merekrut Chin Ho (Daniel Dae Kim). Chin Ho adalah mantan rekan ayah McGarrett di kepolisian Hawaii yang difitnah atas kejahatan yang tidak dilakukannya. Kono Kalakaua (Grace Park) adalah orang terakhir yang direkrut oleh McGarrett. Kono adalah sepupu Chin Ho yang baru saja lulus dari akademi kepolisian. Dia masih minim pengalaman namun dia mengenal lingkungan Hawaii dan dapat menjaga dirinya dengan baik.
Saya sendiri tidak mengikuti serial Hawaii Five-O yang jaman dulu, yang pasti serial Hawaii Five-O yang sekarang ini banyak mengambil pantai dan berbagai alam dengam nuansa kepulauan tropis yang indah. Mungkin untuk orang bule alam tropis tersebut merupakan kelebihan, namun untuk saya yang orang Indonesia, itu sih biasa aja, tidak spesial. Jalan cerita serial ini juga tidak terlalu seru. Hanya saja teknik McGarrett dalam menyelidiki dan menginterogasi tersangka kadang agak ekstrim dan militer banget. Hal ini yang membuat Hawaii Five-O menjadi tidak terlalu membosankan. Secara garis besar saya nilai serial ini patut mendapat nilai 3 dari skala nilai maksimal 5 yang artinya “Lumayan”. Not bad but not good, sedang-sedang sajah. 🙂