Di daerah dekat kampus, saya sering melihat ada beberapa toko yang serupa dengan Seven Eleven (Sevel), hanya saja tokinya bernuansa biru putih, Lawson namanya. Penasaran, akhirnya saya coba masuk ke dalam. Ternyata Lawson tidak jauh berbeda dengan Sevel, isinya ada aneka kebituhan sehari-hari di bagian tengah Lawson, sementara di bagian pinggirnya tersedia makanan cepat saji yang dapat kita ambil lalu minta panaskan kepada petugas. Tidak hanya itu, di dalam dan luar Lawson tersedia bangku dan meja bagi pengunjung.
Lawson merupakan jaringan franchise toko dari Jepang. Setahu saya, di Indonesia, Lawson menjadi subsidiary dari Alfamidi. Saat ini Lawson sudah ada di wilayah Jabodetabek, Bandung & Bali. Daftar alamat selengkapnya dapat dilihat di http://indonesia.lawson.jp.
Makanan-makanan cepat saji yang tersedia di Lawson jenisnya bermacam-macam, mulai dari bento, onigiri, oden pasta, sushi, aneka minuman dan aneka gorengan. Rasanya sih lumayan dan agak sedikit berbeda dibandingkan Sevel tapi rasanya tetap saja lebih lengkap & ramai Sevel. Yang jelas, di Lawson tidak ada keju cairnya, tapi ada sushi mini, yaaa beda-beda tipis dengan Sevel. Favorit ibu saya di Lawson adalah Onigiri, saya biasa dititipi Onigiri kalau sedang mampir ke Lawson. Di Jepang sendiri, Lawson memang merupakan jaringan franchise toko terbesar kedua setelah Sevel. Lawson layak mendapat nilai 3 dari skala maksimum 5 yang artinya “Lumayan”. Not too special.
Ping balik: Hari Kedua Membawa Bayi Ketika Wisata Bangkok & Pattaya Saat Songkran – Noong Noch, Laser Buddha, Sanctuary of Truth, Wat Phra Yai & Pattaya View Point | Alief Workshop