Analisis Regresi Linier Sederhana & Berganda

Analisis regresi dipergunakan untuk menggambarkan garis yang menunjukan arah hubungan antar variabel, serta dipergunakan untuk melakukan prediksi. Analisa ini dipergunakan untuk menelaah hubungan antara dua variabel atau lebih, terutama untuk menelusuri pola hubungan yang modelnya belum diketahui dengan sempurna. Regresi yang terdiri dari satu variabel bebas (predictor) dan satu variabel terikat (Response/Criterion) disebut regresi linier sederhana (bivariate regression), sedangkan regresi yang variabel bebasnya lebih dari satu disebut regresi berganda (Multiple regression/multivariate regression), yang dapat terdiri dari dua prediktor (regresi ganda) maupun lebih. Adapun bentuk persamaan umumnya adalah [1] :

Y= a + bX

Dimana:

Regresi 1

Tanda positif pada nilai b atau koefisien regresi menunjukkan bahwa antara variabel bebas dengan variabel terikat berjalan satu arah, di mana setiap penurunan atau peningkatan variabel bebas akan diikuti dengan peningkatan atau penurunan variabel terikatnya. Sementara tanda negatif pada nilai b menunjukkan bahwa antara variabel bebas dengan variabel terikat berjalan dua arah, di mana setiap peningkatan variabel bebas akan diikuti dengan penurunan variabel terikatnya, dan sebaliknya [1].

Ketika variable bebas lebih dari 2, nilai konstanta dan variable regresi setiap variabel bebas dapat diperoleh dengan menggunakan matriks determinan [2]. Contohnya adalah ketika terdapat 3 persamaan dengan 3 variabel yang tidak diketahui nilainya, yaitu a, b1, b2 & b3, persamaan tersebut dapat dinyatakan dalam persamaan matriks sebagai berikut:

Regresi 2

Maka Matriks A0, A1, A2 dan A3 adalah:

Regresi 3

Kemudian dapat dilakukan perhitungan untuk determinasi matriks A, A0, A1, A2 dan A3 sebagai berikut:

Det(A) = {N. ∑(X1.X1). ∑(X2.X2). ∑(X3.X3)}+{ ∑X1. ∑(X1.X2). ∑(X2.X3). ∑X3}+{∑X2. ∑(X1.X3). ∑X2. ∑(X3.X1)}+{ ∑X3. ∑X1. ∑(X2.X1). ∑(X3.X2)}-{ ∑X3. ∑(X1.X2). ∑(X2.X1). ∑X3}-{∑X2. ∑(X1.X1). ∑X2. ∑(X3.X3)}-{ ∑X1. ∑X1. ∑(X3.X3)}-{ N. ∑(X1.X3). ∑(X2.X2). ∑(X3.X1)}

Dengan cara yang sama seperti menghitung Det(A), dapat diperoleh pula Det(A0), Det(A1), Det(A2) & Det(A3).

Kemudian dapat diperoleh nilai a, b1, b2, b3 sebagai berikut:

Regresi 4

Contoh lainnya adalah misalkan ketika terdapat 1 variabel terikat (Y) dan 7 variabel bebas sebagai berikut:

Tabel Regresi Korelasi 1

Kemudian dilakukan perhitungan untuk X1.X1, X1.X2 dan sebagainya sehingga diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel Regresi Korelasi 4 Tabel Regresi Korelasi 5 Tabel Regresi Korelasi 6 Tabel Regresi Korelasi 2 Tabel Regresi Korelasi 3

=  a + bX1 + cX2 + dX3+ eX4+ fX5+gX6 + hX7

Dimana:

X1= Variabel bebas 1

X2= Variabel bebas 2

X3= Variabel bebas 3

X4= Variabel bebas 4

X5= Variabel bebas 5

X6= Variabel bebas 6

X7= Variabel bebas 7

Y = Variabel terikat

a = Konstanta

b, c, d, e, f, g,h = Koefisien regresi masing-masing variabel bebas

Regresi 5

Regresi 6

Det(A) = 4,84 x 1026

Det(A0) = 6,3 x 1036

Det(A1) = -1,59 x 1032

Det(A2) = 3,35 x 1032

Det(A3) = -4,92 x 1031

Det(A4) = -2,23 x 1031

Det(A5) = -6,24 x 1031

Det(A6) = -2,94 x 1032

Det(A7) = -1,29x 1032

Regresi 7

Maka persamaan regresi dari contoh ini adalah:

Y =  13012225228,72 – 328691,82X1 + 693120,34X2 – 101663,12X3 – 46165,27X4 –  128872,53X5   –   607387,29X6   –   265348,47X7

Besar nilai konstanta sebesar 13012225228,72 pada persamaan regresi di atas menunjukan bahwa pendapatan Y akan tetap sebesar 13012225228,72 tanpa adanya pengaruh dari variabel-variabel bebas. Bila variabel X1 meningkat sebesar 1 satuan, maka nilai Y akan berkurang sebesar 328691,82. Bila variabel X2 meningkat sebesar 1 satuan, maka nilai Y akan bertambah sebesar 693120,34. Bila variabel X3 meningkat sebesar 1 satuan, maka nilai Y akan berkurang sebesar 101663,12. Bila variabel X4 meningkat sebesar 1 satuan, maka nilai Y akan berkurang sebesar 46165,27. Bila variabel X5 meningkat sebesar 1 satuan, maka nilai Y akan berkurang sebesar 128872,53. Bila variabel X6 meningkat sebesar 1 satuan, maka nilai pendapatan kotor PT. XYZ akan berkurang sebesar 607387,29. Bila variabel X7 meningkat sebesar 1 satuan, maka nilai Y akan berkurang sebesar 265348,47.

Perlu diingat bahwa analisis regresi tidak menunjukkan sebuah hubungan atau pengaruh sebab akibat, persamaan hasil dari analisis harus dianalisa kembali apakah sudah sesuai dengan pembuktian teori atau logika yang ada. Apabila terdapat ketidakcocokan, perlu dilakukan analisa lebih lanjut atau transformasi persamaan atau reduksi variabel.

Daftar Referensi

[1]  Abdurahman, Maman, Muhidin, Sambas & Somantri, Ating. (2012). Dasar-Dasar Metode Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV. Pustaka Setia.

[2]    J. Supratno. (2000). Statistik: Teori dan Aplikasi. Jakarta: Erlangga.

93 thoughts on “Analisis Regresi Linier Sederhana & Berganda

  1. pak kalo boleh tau, nilai det (A)= 4,84 x 10 Pangkat 26 dapat darimana ya pak? kan kalo dikalikan
    secara diagonal pakeaturan sarrus nilainya jadi besar skli. mohon petunjuknya pak.

    Suka

  2. mas sya mau bertanya keterangan Y X1 X2 X3 X4 dst nya itu apa yaa. maksudnya Y itu data apa? pendapatan or apa. terimakasih..

    Suka

  3. maaf mau nanya, saya akan menyusun skripsi menggunakan perhitungan regresi linear menggunakan 4 variabel, tapi saya tidak menemukan contoh yang menggunakan 4 variabel. apakah proses sama dengan 2 atau 3 variabel? mohon petunjukknya terima kasih

    Suka

  4. apakah ada jumlah maksimal penggunaan X (variabel bebas) pada analisis regresi linier berganda? serta apa yang sebab yang ditimbulkan ketika X (variabel bebas) terlalu banyak? terimakasih

    Suka

  5. assalamualaikum….{ ∑X1. ∑X1. ∑(X3.X3)} saya copas dr tulisan mas diatas untuk determinan A diatas. Saya ∑X1. ∑X1. ∑(X2.X3).∑(X3.X2)….mohon pencerahannya dimana peliknya untuk bagian yang ini…kalau sebelum dan sesudah bagian itu sama.terimakasih mas

    Suka

  6. Mas mau tanya, kenapa ko perhitungan matriks 3 variabel bebas sy ko beda ya hasilnya dg hasil dari tools SPSS, padahal perhitungan sy sesuai dg langkah2 diatas.

    Suka

  7. mas mau tanya kalo variabelnya X, Y , Z itu apakah masih pakai regresi linear berganda trus kalo bisa. rumusnya apa mas.
    makasih mohon infonya

    Suka

    • Bukan masalah X atau Y atau Z tapi yang kita lihat adalah jumlah variabel terikat dan bebasnya. Asalkan variabel terikatnya hanya satu, maka cara determinan pada tulisan ini dapat dipergunakan berapapun jumlah variabel bebasnya. Kalau Z yang dimaksud adalah Y2 atau variabel terikat kedua, maka cara determinan tidak dapat dipergunakan.

      Suka

    • Karena memang itulah batasan antara parametrik dan non parametrik. Kalau mau dipergunakan untuk peramalan, maka harus lulus uji-uji parametrik. Non parametrik hanya dapat dipergunakan untuk menunjukan hubungan dan kelekatan disaat data diambil tapi tidak valid kalau dipergunakan sebagai alat peramalan.

      Suka

  8. Terima kasih banyak, kak alief. Sangat bermanfaat untuk perhitungan manual untuk menvalidasi penggunaan SPSS. Sukses selalu kak~

    Suka

  9. Karena bagusnya solusi yang mas lakukan banyak sekali yang coment , saya ucapkan terimaksih atas tulisan mas, saya mau minta tolong apa Mas bisa bantu saya membuatkan M-filesnya dengan matlab . terimakasih atas bantuan Mas(zuhri_muin@yahoo.com)

    Suka

  10. mau tanya kalo variabel bebasnya cuma 1, tapi variabel terikatnya ada 2 itu pakai apa ya? bisa ga pakai regresi berganda?

    Suka

  11. pak skripsi saya pake analisis regresi sederhana tapi saya bingung cara memaparkan rumusnya jadi mohon petunjuknya pas lagi mau ujian proposal… thanks

    Suka

    • Rumusnya sudah ada pada tulisan di atas. Kalau mau detail yang lebih lengkap, bisa coba baca buku-buku yang menjadi refrensi saya, saya cantumkan pada bagian akhir tulisan ini.

      Suka

  12. assallammualaikum.. pak saya mau tanya.. didalam skripsi saya menggunakan 1 variabel bebas dan 1 variabel terikat.. di dalam variabel bebas saya mempunyai dimensi 5 buah.. alat analisis apa yang harus saya lakukan? sederhana atau berganda? terimakasih pak 🙂

    Suka

  13. selamat mas… mau tanya, kenapa Gujarti menginterpretasikan bahwa hasil regresi jika variabel bebas nya naik 1 (baik itu % atau apa lah dengan hbgan arah yang positif) akan meningkatkan secara RATA-RATA (AVERAGE) sebesar Koefisien variabel bebas nya.
    lihat di: Gujarati D.N. Basic Econometrics, 3e.pdf
    di halaman 173 (chapter six)

    A Word about Interpretation
    Since the slope coefficient β2 is simply the rate of change, it is measured in
    the units of the ratio
    Units of the dependent variable
    Units of the explanatory variable
    Thus in regression (6.2.21) the interpretation of the slope coefficient
    0.3016 is that if GDP changes by a unit, which is 1 billion dollars, GPDI on the
    average changes by 0.3016 billion dollars. In regression (6.2.23) a unit change
    in GDP, which is 1 million dollars, leads on average to a 0.000302 billion dollar
    change in GPDI. The two results are of course identical in the effects of
    GDP on GPDI; they are simply expressed in different units of measurement.
    lihat : average changes by 0.3016 billion dollars
    lebih lengkap download file tsb…terima kasih

    Suka

  14. Pak dalam analisa skripsi saya, saya menggunakan Regresi Logit, namun dosen penguji saya meminta saya untuk melakukan uji beda, padahal yang ingin saya teliti adalah mengenai pengaruh. Apakah perlu saya melalukan uji beda pak, terimakasih

    Suka

    • Saya rasa tidak masalah. Dengan adanya uji beda, maka akan terpantau juga apakah standar sudah terpenuhi atau tidak. Hal ini dapat dipergunakan untuk mempertajam analisa penelitian nantinya.

      Suka

  15. halo pak. saya akan baru mulai pembuatan skripsi…terdapat 3 variabel bebas dan 1 variabel terikat…
    berarti analisa nya memakai regresi linier berganda..yg ingin saya tanyakan apakan regresi linier berganda dengan regresi ganda n prediktor itu sama???

    dan apakah harus selalu pengujian asumsi klasik sebelum ke tahap analisa regresi linier berganda?

    terima kasih

    Suka

    • Sebaiknya menggunakan uji asumsi klasik karena tidak semua data yang kita miliki dapat dipergunakan untuk menghasilkan persamaan dengan menggunakan regresi parametrik seperi cara di atas. Persamaan yg diperoleh dari regresi parametrik dapat digunakan untuk peramalan.

      Suka

  16. aslm.
    pak boleh tanya, klo misalkan data kita diuji linieritas hasilnya tidak linier bagaimna yaa pak ? apakah datanya bermasalah ? saya telah hitung regresi ganda, dalm uji normalitas dan sumsi klasik tdk terdapat masalah. hanya saja data yang saya hitung tidak linier. bagimana yaa pak ? mohon penjelasannya. terimakasih 🙂

    Suka

    • Uji normalitas dan uji parametrik lainnya hanya untuk menentukan apakah data yg dimiliki dapat dijelaskan dengan regresi biasa atau tidak. Menunjukkan apakah data yg dimiliki dapat digunakan untuk peramalan atau tidak. Kalau tidak lolos maka gunakan regresi non parametrik yg dapat menghasilkan sebuah persamaan, namun persamaan dari hasil regresi non parametrik tidak dapat dipergu akan untuk peramalan.

      Suka

  17. dalam penelitian pendidikan regresi apa yang lebih dominan untuk pengerjaannya< trus alasannya apa pak??? saya bingung sekali mau jawab apa pak??? mohon info pak

    Suka

  18. aslm pak,. saya sedang mnyusun skripsi, dan setelah mengolah data menggunakan spss, maka saya mendapatkan hasil regresinya Y= 2.139 + 0.299 X1 + 0.73 X2 + 0.355 X3 + 0.215 X4 + – 0.381X5,.
    Pada nilai b terakhir terdapat nilai negatif,. bgmn cara membacanya,. lalu knp bisa bernilai negatif? makasih.,

    Suka

  19. salam…
    saya sedang menyusun skripsi, variabel bebas saya hanya satu (X) lalu variabel terikat saya ada 2 (Y1, Y2) dengan hal seperti ini, apakah ini menggunakan regresi linier berganda atau tidak? tapi pernah saya lihat penelitian orang ada yang pakai y1 dan y2 tetapi jarang sekali menggunakan ini.. mohon dibls yaa.. terimakasih banyak 🙂

    Suka

  20. Dear Shifu,
    ane ada problem nih perhitungan regresi linier sederhana mengunakan matriks yg dimana variabel bebasnya hanya 1 yg mempengaruhi variabel terikatnya.
    ada pencerahan kah dari anda mengenai maslah tersebut?
    please info referensinya
    Thanks

    Suka

  21. Assalammu’alaikum pak, saya mahasiswi Administrasi bisnis semester 6, LA yg saya angkat kebetulan sama dgn yg bapak jelaskan, yaitu menggunakan 7 variabel, sebetulnya saya menggunakan program spss untuk mengolah datanya, tetapi saya coba-coba belajar manualnya karena takut ditanyakan oleh penguji saya nanti pak, saya masih bingung dgn cara menghitung matriks 7 variabel yg bapak jelaskan diatas? kenapa det (A) langsung tiba-tiba 4,8 x 10 pangkat 26 dan det-det lainnya, jalannya gimana ya pak? dan boleh minta rumus nyari det yg 7 variabel nggak ya pak? mohon infonya ya pak, soalnya saya butuh sekali informasinya, terima kasih banyak sebelum dan sesudahnya ya pak 🙂

    Suka

  22. Assalamualaikum pak. Untuk penelitian yang menggunakan analisis regresi sederhana knpa kebanyakan menggunakan uji t? Dan 1 pertanyaan lagi persamaan perkiraan regresi ini apa ya pak?
    Y = 0,791 + 0,671X
    a = ??
    b = ??
    Utk insentif (X) dan motivasi (Y) soalnya sdh 2 kali revisi selalu salah kata2nya pak . Tks

    Suka

      • Makasi byk ya pak infonya. 🙂
        Ada pertanyaan lagi pak. Misalnya dala, 1 variabel Misalnya variabel Y. Nah variabel itu terbagi menjadi 5 indikator misalnya pak.. Untuk mencaritahu kecenderungan lebih ke indikator yang mana, tinggal menggunakan mean ya pak di spss?

        Suka

      • Pakai analisis korelasi saja, cari yang nilai korelasinya terbesar, ada dijelaskan di blog ini juga, tapi tulisan yang lain.

        Suka

      • Pak, untuk jelasnya misalnya saya hanya mau meneliti tentang variabel loyalitas pelanggan..saya membagi variabel tersebut menjadi beberapa indikator, yang mana indikator tersebut adalah tipe tipe dari loyalitas, seperti switcher, habitual, satisfied, like the brand, dan commit. Saya ingin mengetahui kecenderungan dari tipe tipe loyalitas tersebut, mana yang lebih dominan..apakah menggunakan korelasi product moment dan mean sudah cukup pak?? Terima kasih sebelumnya 🙂

        Suka

  23. penelitian menggunakan 1 variabel bebas dan 1 variabel terikat dan menguji pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.
    dari Uji T dan Uji F menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan, tetapi dari Uji determinasi (r2) ternyata hanya mencapai sekitar 7%.
    Apakah bisa dikatakan bahwa variabel bebas memiliki pengaruh terhadap variabel terikatnya namun bukan merupakan faktor yang paling mempengaruhi secara dominan terhadap variabel terikatnya?
    Atau ada interpretasi lainnya/solusinya kah?
    Terima kasih

    Suka

  24. perbedaan antara linier berganda denga linier sederhana..?
    gmn jika variabel independt nya lebih dri satu gmn cra ngitungnya misal nya..:
    Y1 : Pendapatan
    Y2 : Efisiensi ekonomi..
    apakah dihitung satu2 ato dihitung breng2…???
    faktor faktor sosialnya X1, X2,X3,X4,Xn.

    Suka

      • Du du du du, jangan putus asa bro Irfan. Buat Mujib, jangan pasrah kayak bro Irfan ya. linier berganda kalau variabel bebasnya lebih dari 1, sementara itu linier sederhana kalau variabel bebasnya hanya 1. Nah bagaimana kalau variabel terikatnya lebih dari 1? Gunakan regresi berganda tapi kombinasikan dengan cara variabel dummy. Coba baca-baca tentang variabel dummy, mungkin pada lain kesempatan akan saya bahas di blog ini :).

        Suka

  25. Salam kenal mas. Dalam skripsi saya terdapat 1 variabel bebas yang mempengaruhi 3 variabel terikat. judulnya pengaruh etika bisnis terhadap modal organisasi, modal sosial, dan modal manusia. saya harus gunakan metode apa ya? apa bisa pakai regresi berganda? terima kasih banyak mas.

    Suka

      • Hi Eben, jangan ngikutin metode putar otak-nya Irfan Takengon :P. Coba hitung menggunakan regresi berganda bisa saja asalkan lulus uji parametrik. Tujuan skripsinya menghasilkan formula untuk peramalan bukan? Untuk memastikan apakah data yang diambil sudah mencukupi baik dari kualitas atau kuantitas, lakukan dahulu uji parametrik seperti uji otokorelasi, uji heterokedastisitas, uji normalitas, uji multikolinearitas. Lakukan pula analisis korelasi untuk melihat seberapa besar pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat, yang nilainya kecil sekali boleh direduksi atau tidak dianggap karena pengaruhnay terlalu kecil.

        Suka

  26. tolong postkan contoh dari masing-masing regresi tuh pak,maksud saya regresi sederhana sama regresi berganda,satu lagi berda dari kedua theori itu apasih pak

    Suka

    • Bentuk dasar regresi linier sederhana & berganda adalah Y= a + bX dimana Y adalah variable terikat dan X adalah variable terikat. Perbedaan diantara keduanya adalah berapa jumlah X-nya. Regresi linier sederhana memiliki 1 X sedangkan regresi linier berganda memiliki X yang jumlahnya lebih dari 1. Contoh regresi linier sederhana: Y=a+b1X1, sedangkan contoh regresi linier berganda: Y=a+b1X1+b2X2 atau Y=a+b1X1+b2X2+b3X3+b4X4 dan lain-lain. Nilai a dan b dapat dihitung dengan menggunakan matriks determinan yang dijabarkan oada tulisan ini.

      Suka

  27. Salam Pak.
    Saya sedang menyusun skripsi. Hasil analisis regresi linier berganda saya,
    Y= -0,127+0,302 X1+0,216 X2
    Yang ingin saya tanyakan, apa saja faktor yang menyebabkan nilai konstanta minus?
    Dan apa dampaknya dari konstanta tersebut, jika dalam uji hipotesis saya peroleh X1 dan X2 baik secara parsial dan simultan berpengaruh terhadap Y?
    Terima kasih sebelumnya.

    Suka

    • Salam juga. Yg membuat hal ini terjadi adalah data yg dipergunakan, secara statistik tidak ada yg salah dengan nilai konstanta minus, namun secara alur logika latar belakang dari data yg diambil, bisa saja tidak masuk akal. Ada baiknya lakukan dahulu hitungan korelasi, hubungannya kuat tidak? Bisa juga lakukan uji2 parametrik juga sebab uji regresi yg dibahas di sini adalah uji regresi parametrik. Kalau tidak lulus uji parametrik, dapat digunakan pula regresi non parametrik namun hasil regresi non parametrik tidak dapat digunakan untuk peramalan atau prediksi, hasilnya hanya sebuah persamaan yg menunjukkan hubungan saja

      Suka

  28. pak boleh bimbing saya sedikit ga??
    hasil regresi saya : Y= -94472497.06 + 5853195.91 X
    nilai a (constant) disini adalah pendapatan di spa (berada dalam suatu hotel)
    nilai b (variabel dependent) disini adalah tingkat hunian kamar di hotel (persentate %)
    klo hasil regresi di atas cara menjelaskannya gimana ya pak??
    mohon bantuannya.

    Suka

    • Saya ambil pengertian anova 2 arah dari buku Usman, Husaini. 2006. Pengantar Statistika. Jakarta:PT Bumi Aksara: “dalam anova dua jalur kita ingin mengetahui ada atau tidaknya perbedaan beberapa variabel bebas dengan sebuah variabel terikatnya dan masing-masing variabel mempunyai dua jenjang atau lebih. Banyaknya jenjang yang dimiliki variabel bebas dan variabel terikat ini menentukan nama dari anovanya. Misalnya variabel bebas mempunyai jenjang dua buah dan variabel terikatnya mempunyai jenjang dua buah pula,maka anovanya ditulis ANOVA 2 x 2.”.
      Uji anova ada di dalam uji parametrik untuk menentukan keabsahan regresi yang kita pakai. Uji anova membantu kita dalam menentukan apakah sebuah hipotesa itu dapat diterima atau tidak, akan tetapi anova baik 1 arah maupun 2 arah, tidak menghasilkan sebuah formula atau rumus seperti regresi. Analisis regresi menghasilkan sebuah rumus atau formula yang dapat memperlihatkan kepada kita, seperti apa bentuk hubungan yang dicari.

      Suka

    • h3 itu berganda karena variabel bebasnya lebih dari 1 yaitu x1 dan x2. Rumus ini berlaku untuk yang variabel terikatnya (y) hanya 1. Saya pernah baca, ada penelitian juga yg menggunakan variabel terikat lebih dari 1, itu jarang sekali.

      Suka

  29. mas brow, saya mau bertanya nhe z dapat hasil akhir dri persamaan regresi linear sederhana sbb :
    Y = – 63.04+(-5.93)X apakah bisa dengan hasil seperti itu dalam statistik??

    Suka

    • nilai konstanta a yg minus & koefisien b yg juga minus mungkin saja terjadi dalam statistik, namun perlu ditelaah apakah teori yg mendasari kita dalam melakukan regresi tersebut apakah mendukung nilai a & b yg minus tersebut? Ada baiknya dilakukan pula uji parametrik, siapa tau data yg dipergunakan memang tidak dapat diregresi dengan analisis regresi linier sederhana parametrik, atau bisa juga datanya kurang banyak.

      Suka

  30. mas saya mo nanya… bagaimana cara menghitung standar error pada intercept (b0) dan slope (b1 dan b2) untuk dua variabel bebas? trus bagaimana prosedur pemakaian dummy variabel untuk regresi linear berganda. trima kasih mas

    Suka

    • Tergantung data Regional Broto yang kita miliki. Kita ingin membuat apa? Output apa yang diharapkan? Regresi Linier itu umum, dapat dipergunakan untuk mencari bentuk hubungan berbagai variabel dari berbagai disiplin ilmu, asalkan ada variabel bebas dan terikatnya. Bisa saja variabel terikatnya adalah data PDRB setahun misalnya, kemudian variabel bebasnya berupa hal-hal yang ingin kita teliti bentuk hubungannya dengan PDRB, variabel bebasnya bisa bermacam-macam, tergantung apa yang ingin kita teliti seperti jumlah populasi, tingkat kelahiran, jumlah industri tertentu, density dan lain-lain. Ada baiknya dikorelasikan dahulu antara variabel bebas dengan terikatnya, jadi kita dapat mengetahui besar tidak hubungannya. Tentunya semuanya tidak akan berhasil kalau tidak ada data, kita butuh data, data & data.

      Suka

  31. asslamualaikum pak, saya mau bertanya saya melakukan uji regresi dan hasil konstanta a saya itu minus, tapi kata dosen pembimbing saya tidak boleh minus tetapi saya membaca jurnal-jurnal dan skripsi ada yang minus tidak apa2, saya bingung mana yang benar. tolong di jawab ya pak.
    terima kasih banyak

    Suka

    • Walaikumsalam. Boleh plus atau minusnya bergantung dari hipotesis dan atau teori yg melatarbelakangi kita dalam melakukan regresi. Apakah masuk akal atau sesuai dengan teorikah bila nilai konstantanya minus? itulah hal yg harus dianalisa lebih dalam dengan teori-teori yang dipakai. Uji regresi memang merupakan bagian dari ilmu statistik namun biasa dipergunakan dalam bidang-bidang lain, olehkarena itu pertimbangan dari ilmu bidang-bilang tersebut harus diperhitungkan juga dalam melakukan analisa hasil uji regresi. Semoga bermanfaat :).

      Suka

    • Sebenarnya polanya sama dengan contoh 3 variabel terikat yg ada. Hanya saja pada matriksnya diberi tambahan 1 kolom dan 1 baris lagi untuk variabel terikat keempatnya. Kalau mau lebih jelas dapat lihat di buku Pak J. Supratno.

      Suka

  32. apakah hanya mengunakan satu regresi saja tidak bisa,kalo menggunakan dua regresi seperti regresi ganda dan regresi sederhana tolong berikan alasannya pak….thaks

    Suka

    • itu ada 2 regresi, yaitu regresi linear sederhana & regresi linear berganda. Regresi linear sederhana dipergunakan untuk menghasilkan persamaan yg bersifat linear dengan variabel bebas dan terikat yang jumlahnya hanya 1. Sedangkan regresi liner berganda dipergunakan untuk menghasilkan persamaan yg bersifat linear dengan variabel bebas (X) yg jumlahnya lebih dari 1. Sebenarnya ada juga regresi untuk logaritmik dan lain-lain yg lebih kompleks lagi, tergantung data yg dipergunakan. Oh yaa, ini untuk statistik parametrik yaaa, bukan yg non parametrik :).

      Suka

Tinggalkan komentar