Tidak hanya analisis regresi, analisis korelasi juga dapat dilakukan dengan bantuan SPSS. Berbeda dengan analisis regresi, analisis korelasi dimaksudkan untuk mengetahui seberapa kuatkah hubungan antara satu atau beberapa variabel dengan suatu variabel lain. Hal tersebut dilaksanakan dengan mencari koefisien korelasi antar variabel. Ada yang disebut koefisien korelasi simultan, ada yang disebut koefisien korelasi parsial. Koefisien korelasi simultan menunjukkan kekuatan hubungan antara semua variabel bebas dan variabel terikat yang ada, sedangkan koefisien korelasi parsial menunjukkan hubungan antara suatu variabel dengan suatu variabel lain ketika variabel lain yang tidak dicari koefisien korelasi parsialnya dianggap konstan.
Langkah-langkahnya untuk mencari koefisien parsial dengan menggunakan persamaan Pearson pada SPSS adalah sebagai berikut:
1. Masukkan data variabel bebas dan variabel terikat pada SPSS data editor. Pada contoh kali ini, jumlah datanya ada 12, terdapat 4 variabel bebas (X1,X2,X3,X4) dan terdapat 1 variabel terikat (Y).
2. Pilih Menu Analyze, kemudian Correlate, lalu Bivariate…
3. Masukkan semua variabel ke kolom Variables, checklist pilihan Pearson, kemudian klik OK.
4. Akan muncul keluaran dalam bentuk tabel Correlations berikut
Dari tabel di atas dapat diperoleh informasi bahwa:
- Koefisien korelasi parsial antara Y dan X1 adalah 0,028. Hubungan antara X1 dengan Y ketika variabel bebas lainnya konstan adalah sangat lemah.
- Koefisien korelasi parsial antara Y dan X2 adalah 0,06. Hubungan antara X2 dengan Y ketika variabel bebas lainnya konstan adalah sangat lemah.
- Koefisien korelasi parsial antara Y dan X3 adalah 0,065. Hubungan antara X3 dengan Y ketika variabel bebas lainnya konstan adalah sangat lemah.
- Koefisien korelasi parsial antara X2 dan X4 adalah 0,132. Hubungan antara X2 dengan X4 ketika variabel bebas lainnya konstan adalah sangat lemah.
- Cara membaca informasi dan telaah yang sama, berlaku pula pada hubungan antara variabel-variabel lain yang ada pada tabel.
Sementara itu koefisien korelasi simultan dengan SPSS dapat diperoleh ketika mencari persamaan regresi-nya, hanya saja yang diperhatikan bukanlah kolom Coefficients pada keluaran, tapi kolom Model Summary. Kita ambil contoh sama seperti ketika saya menulis tentang “Analisis Regresi Linier dengan SPSS” kemarin sebagai berikut:
1. Masukkan data variabel bebas dan variabel terikat pada SPSS data editor. Pada contoh kali ini, jumlah datanya ada 15, terdapat 4 variabel bebas (X1, X2, X3, X4) dan terdapat 1 variabel terikat (Y).
2. Pilih Menu Analyze, kemudian Regression, lalu Linear…
3. Masukkan semua variabel bebas ke kolom Independent(s) dan variabel terikat ke kolom Dependent, kemudian klik OK.
4. Akan muncul beberapa tabel pada keluaran. Perhatikan tabel Model Summary berikut
Dari kolom keluaran SPSS di atas, dapat diperoleh informasi bahwa koefisien korelasi simultan adalah 0,973. Nilai ini menunjukkan bahwa hubungan antara semua variabel bebas denga variabel terikat adalah sangat kuat. Selain itu dapat diperoleh pula informasi berapa koefisien determinasi adalah sebesar (0,947)2 x 100% = 94,7%. Nilai ini menunjukkan bahwa kontribusi semua variabel bebas terhadap variabel terikat secara simultan adalah sebesar 94,7%. Sementara itu 5,3% sisanya merupakan kontribusi dari faktor-faktor lain selain faktor yang diwakili oleh variabel bebas pada contoh ini.
Perlu diingat bahwa SPSS dan analisis korelasi hanyalah merupakan alat bantu dalam menemukan sebab akibat. Nilai-nilai yang terdapat dapat kolom keluaran SPSS perlu dianalisa lebih lanjut sesuai teori dan logika yang melatarbelakangi dilakukannya analisis korelasi.
Daftar Referensi
Abdurahman, Maman, Muhidin, Sambas & Somantri, Ating. (2012). Dasar-Dasar Metode Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV. Pustaka Setia.
Prihadi Utomo, Yuni. (2007). Eksplorasi Data dan Analisis Regresi dengan SPSS. Surakarta: Muhammadiyah University Pess.
Siregar, Syofian. (2013). Statistik Parametrik untuk Penelitian Kualitatif. Jakarta: Bumi Aksara.
PENJUELASANNYA SANGAT MUDAH DIMENGERTI. PERLU CONTOH YANG RIEL MISALNYA HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI, IQ, DLL TERHADAP ,…..
SukaSuka
Analisis korelasi merupakan alat bantu. Contoh penggunaannya sangat banyak tergantung dari apa yang mau diteliti. Apa yang hendak diteliti bisa apa saja, tergantung bidangnya. Saya sendiri menggunakan korelasi untuk Tesis saya yang menyelidiki hubungan antara alarm dengan kontrak managed service yang ditandatanangi. Hal ini saya teliti ketika saya sedang belajar di jurusan Manajemen Telekomunikasi.
SukaSuka
Assalamualaikum, saya mau nanya, di uji korelasinya ada -0.66 sekian2 gitu.. Bgitu jg dg yg lain. Apakah itu gpp? Atau gnti data lgi? Saya bermsalah di Y, dan dosen saya meminta agar di Y hsilnya cukup baik, ada kah yang bisa membantu agar data saya valid? Trmksh
SukaSuka
Walaikumsalam. Tanda minus menunjukkan bahwa kemiringan atau slope-nya negatif. Sayangnya, angka 0,66 menunjukkan bahwa hubungan atau korelasi termasuk sedang atau cukup sesuai pernah saya bahas pada https://aliefworkshop.com/2013/07/24/analisis-korelasi-lebih-dari-2-variabel-bebas/. Saran saya sebaiknya dilakukan penambahan data agar nilai korelasi bisa di atas 0,7 untuk penelitian non medis. Perlu diingat bahwa korelasi hanyalah alat bantu untuk melakukan sebuah penelitian, inti sari dari penelitian tentunya adalah dasar teori, data, metodologi, kesimpulan, lengkap beserta argumennya.
SukaSuka
izin copy mas. buat tugas makasih
SukaSuka
silahkan mas. sama-sama.
SukaSuka
mas bisa gak sih kalau ada 2 faktor terikatnya? saya benar benar awam tentang statistik soalnya, terima kasih
SukaSuka
Kalau variabel terikat (Y) ada lebih dari satu maka teori yang dipergunakan beda, tidak menggunakan cara yang saya jelaskan di sini. Dulu sewaktu masih kuliah saya pernah baca tentang itu, nanti kalau pas ada waktu akan saya coba ulas di blog saya ini.
SukaSuka
terima kasih, kak.. bermanfaat 🙂
SukaSuka
Alhamdulillah, sama-sama 🙂
SukaSuka
dlu di akhir semeter ikut sertifikasi spss, skrg dah lpa makenya..
SukaSuka
Saya juga entah sampai kpn inget ttg SPSS, ini taunya gara2 bikin penelitian aja kmrn 🙂
SukaSuka
aku gk bisa nginstal SPP ke laptop
SukaSuka
laptopnya compatible apa engga? softwarenya resmi atau tidak? kalau tidak resmi biasanya pake crack2-an. Compability-nya bisa dilihat di: http://www-01.ibm.com/support/docview.wss?uid=swg21506855
SukaSuka