Slruup! Ketagihan Hangat Gurih Sop Kambing Bang Dudung

Bang Dudung

Sebenarnya setiap pulang kantor, saya pasti lewat daerah Terminal Kampung Melayu. Namun entah kenapa baru akhir-akhir ini saya melihat ada warung kaki 5 yang cukup ramai di Jalan Otista Raya, Jakarta Timur, tidak jauh dari Terminal Kampung Melayu. Nama warung kaki limanya adalah Warung Sate – Sop Kambing Betawi Bang Dudung, wuuuaahh kebetulan saya memang doyan sekali dengan yang namanya sate & sop kambing :).

Lokasi Bang Dudung

Saya lihat Warung Sate – Sop Kambing Betawi Bang Dudung sudah mulai buka pukul 16:30. Sejak awal buka, sudah ada pengunjung yang datang membeli, wew, saya semakin tertarik untuk mencicipi seperti apa sih rasa sate & sopnya.

Untuk satenya, Warung Sate – Sop Kambing Betawi Bang Dudung menyajikan sate kambing & sate ayam dengan bumbu kecap atau kacang yang rasanya agak standar, biasa saja. Daging satenya terasa empuk dan sedikit lebih besar dibandingkan sate grobak yang suka lewat depan rumah saya. Well … rasa satenya tidak terlalu istimewa.

Bang Dudung 2

Bang Dudung 5

Saya perhatikan, banyak juga pengunjung warung Bang Dudung yang memesan sop kambingnya, kira-kira kenapa yaa? … Jawabannya langsung saya temukan ketika sop kambing buatan Bang Dudung tiba di meja saya. Penampilan sop kambingnya cukup menggiurkan. Potongan daging kambing berenang di kuah bening yang hangat. Bagian atasnya ditaburi saus kacang yang agak kemerahan, daun bawang dan potongan tomat. Penampilannya ok, tapi bagaimana ya rasanya? … Wah, ternyata paduan bumbu-bumbu yang ada pada kuah sop cukup gurih dan nikmat, pass sekali ketika dikawinkan dengan daging kambing yang ada di dalam kuah tersebut. Dagingnya sendiri empuk dan sangat mudah dilepaskan dari tulangnya, mantablah pokoknya :D, ini salah satu sop kambing paling enak yang pernah saya cicipi, saya tidak menyesal mampir di Warung Sate – Sop Kambing Betawi Bang Dudung.

Bang Dudung 3 Bang Dudung 4

Secara keseluruhan saya puas dengan cita rasa makanan di Warung Sate – Sop Kambing Betawi Bang Dudung, sehingga menurut lidah saya warung ini layak mendapat nilai 4 dari skala maksimal 5 yang artinya “Enak”. Saya tidak akan ragu untuk datang lagi ke Warung Sate – Sop Kambing Betawi Bang Dudung meski saya akui memang harganya sedikit lebih mahal dibandingkan tukang sate grobak pada umumnya. Maklum, ada harga, ada rupa ;).

Percy Jackson: Sea of Monsters (2013)

Percy Jackson Sea of Monster

Pada tahun 2010 lalu, saya tertarik untuk menonton film tentang keturunan dewa-dewa Yunani, Percy Jackson & the Olympians: The Lightning Thief (2010). Film tersebut ternyata diambil dari novel karya Rick Riordan dengan judul yang sama. Percy Jackson & the Olympians: The Lightning Thief merupakan kisah pertama dari 5 kisah petualangan seorang remaja bernama Percy Jakson. Pada Percy Jackson & the Olympians: The Lightning Thief (2010), dikisahkan Percy Jakson (Logan Lerman), seorang remaja berumur 16 tahun yang menderita disleksia, tiba-tiba dikejar dan diburu oleh sekelompok mahluk yang hanya ada di dalam buku-buku tentang mitos Yunani. Ibu Percy adalah manusia biasa, namun ternyata ayah Percy merupakan seorang dewa, Poseidon. Manusia setengah dewa seperti Percy diburu oleh mahluk-mahluk yang memiliki dendam terhadap dewa-dewa penguasa Olympus. Demi keamanannya, Percy dikirimkan ke dalam kamp mahluk setengah dewa dengan dikawal oleh sahabatnya, Grover (Brandon T. Jackson) yang ternyata merupakan seorang satyr (mahluk setengah kambing). Di dalam kamp tersebut, tinggal manusia-manusia setengah dewa lain, namun Percy merupakan keturunan yang langka sebab Percy merupakan anak dari salah 1 dewa tertua & terkuat, yaitu Zeus, Poseidon dan Hades. Percy memiliki keuatan yang berhubungan dengan air dan lautan karena ayahnya, Poseidon merupakan dewa laut yang sangat kuat. Di dalam kamp, Percy & Grover bersahabat dengan anak dari dewi kebijakan Athena, Annabeth Chase (Alexandra Daddario). Kemudian Parcy, Grover & Annabeth terlibat dalam sebuah misi pencarian petir milik Zeus yang dicuri oleh anak dewa Hermes, Luke (Jake Abel). Percy dikisahkan berhasil merebut petir Zeus dari Luke dan menyelamatkan dunia dari kehancuran.

Percy Jackson Sea of Monster 1

Nah pada Percy Jackson: Sea of Monsters (2013), petualangan Percy sebagai putra Poseidon berlanjut. Kamp mahluk setengah dewa selama ini dilindungi oleh lapisan pelindung yang hanya dapat dilewati oleh mahluk setengah dewa. Monster-monster atau mahluk lain tidak akan dapat menembus lapisan pelindung tersebut. Lapisan pelindung tersebut berasal dari sebuah pohon yang disebut pohon Thalia. Lapisan pelindung kamp hancur ketika seseorang meracuni pohon Thalia. Pohon Thalia sekarat dan semakin hari semakin mendekati ajalnya.

Percy Jackson Sea of Monster 10

DF_03228.dng

Percy Jackson Sea of Monster 11

Konon sebuah lembaran bulu domba emas dapat dipergunakan untuk menyelamatkan pohon Thalia. Masalahnya, bulu domba emas tersebut terdapat di lautan yang disebut sea of monster, manusia biasa biasa mengenal sea of monster dengan nama segitiga bermuda. Percy dan kawan-kawan berkelana menuju ke segitiga bermuda untuk mencari bulu domba emas. Kali ini Percy tidak hanya didampingin oleh Grover dan Annabeth saja, ada 2 karakter utama yang menemani perjalanan Percy kali ini. Yang pertama adalah Clarisse (Leven Rambit), anak dewa perang Ares yang sangat kompetitif dan egois. Yang kedua adalah adik sebapak Percy, Tyson (Douglas Smith). Ayah Tyson adalah Poseidon, namun ibu Tyson bukanlah seorang manusia. Makan secara fisik, Tyson agak berbeda dengan penghuni kamp lainnya, mata Tyson hanya satu, di tengah.

Percy Jackson Sea of Monster 9 Percy Jackson Sea of Monster 2

Pada awalnya terdapat kekurang cocokan antara Percy dan Clarisse yang selalu bersaing dalam setiap kompetisi. Kemudian terdapat kekurang sukaan Annabeth terhadap Tyson yang bermata satu karena teman Annabeth semasa kecil pernah dibunuh oleh mahluk yang berpenampilan sama dengan Tyson. Pada akhirnya mereka harus bersatu padu, bekerjasama menemukan bulu domba emas demi kesembuhan pohon Thalia dan keamanan kamp mahluk setengah dewa. Akankah Percy dan kawan-kawan berhasil? yaaaa, namanya juga film fantasi untuk segala umur, pastilah jagoannya menang, hehehehe :mrgreen:.

Percy Jackson Sea of Monster 14 Percy Jackson Sea of Monster 12 Percy Jackson Sea of Monster 8

Setelah pemutaran Percy Jackson & the Olympians: The Lightning Thief (2010), akting Brandon T. Jackson sebagai Grover mendapat pujian, sementara akting Logan Lerman sebagai Percy mendapat kritikan karena dianggap kurang ekspresif. Baik di Percy Jackson & the Olympians: The Lightning Thief (2010) maupun di Percy Jackson: Sea of Monsters (2013), Saya sendiri melihat akting mas Brandon memang bagus, mimik mukanya pas sekali, tapi rasanya akting mas Loga tidak terlalu buruk kok. Saya pikir di film keduanya, pemeran Percy akan diganti, wah ternyata tidak. Percy, Grover & Annabeth hadri kembali dengan pemeran yang sama.

Percy Jackson: Sea of Monsters

Percy Jackson Sea of Monster 4

Menjelang tengah & akhir cerita Percy Jackson: Sea of Monsters (2013), saya agak mengantuk dengan jalan ceritanya, tidak ada kejutan dan terlalu khayal bagi saya, banyak hal-hal yang terlalu tidak masuk akal, mungkin ini karena saya belum baca versi bukunya karena versi buku biasanya lebih lengkap. Selain itu Percy Jackson: Sea of Monsters (2013) menampilkan kesalahan bodoh tokoh antagonis di film-film Holywood, tokoh protagonis berhasil ditangkap oleh tokoh antagonis, namun tidak langsung dibunuh, eeee ini malah diikat saja lalu diajak berbincang mengenai rencana jahat si tokoh antagonis, jiaah kapan mau menang kalau begini caranya. Kalau mau jadi penjahat mbok ya jangan setengah-setengah :P. Pantas saja mas Percy menang terus, penjahatnya kurang tega & kurang taktis.

Percy Jackson Sea of Monster 16 Percy Jackson: Sea of Monsters Percy Jackson Sea of Monster 3

Demi menampilkan mahluk-mahluk mitologi Yunani, efek spesial di Percy Jackson: Sea of Monsters (2013) cukup menghibur, keren juga. Saya sendiri memasukkan Percy Jackson: Sea of Monsters (2013) sebagai salah satu film yang layak ditonton di bioskop, lebih terasa visual dan suaranya, tooopppp :).

Percy Jackson Sea of Monster 15 Percy Jackson Sea of Monster 13

Percy Jackson Sea of Monster 18

Secara keseluruhan, saya rasa Percy Jackson: Sea of Monsters (2013) layak mendapat nilai 3 dari skalam maksimal 5 yang artinya “Lumayan”. Saya pribadi lebih senang dengan Percy Jackson & the Olympians: The Lightning Thief (2010) ketimbang Percy Jackson: Sea of Monsters (2013) :D.

Sumber: www.percyjacksonthemovie.com/us/

Grand Lotus, Resto Chinese Food & Dimsum dengan Bahan yang Segar & Berkualitas

Grand Lotus 1

Nampaknya akhir-akhir ini saya sedang ketiban rejeki, sudah beberapa kali saya dapat traktiran pada minggu ini. Salah satunya adalah makan-makan penutupan proyek di Grand Lotus, selain lokasinya dekat dengan kantor, kabarnya sempat ada diskon pula bagi kuli-kuli kantor tempat saya bekerja :D. Grand Lotus terletak di area Food Society dari Mal Kota Kasablanka, Jl. Casablanka kav 88, Jakarta Selatan.

Grand Lotus 3

Sapo Tahu Sechuan

Grand Lotus 4

Cap Cay Kuah Seafood

Grand Lotus 8

Lumpia Udang Goreng

Grand Lotus 2

Es Markisa

Keunggulan restoran ini adalah tidak menggunakan Babi,  bahan makanan yang dijamin segar & berkualitas baik. Menu yang disajikan di Grand Lotus adalah chinese food & dimsum. Ada beberapa rekan saya yang merekomendasikan dimsumnya, katanya sih uenaks. Tapi ketika ditraktir di Grand Lotus, saya hanya mencicipi chinese food-nya, yaaaa namanya juga ditraktir, tidak pakai pilih-pilih, sikat apa aja yang ada di meja hehehehe.

Grand Lotus 5

Udang Goreng Tepung

Grand Lotus 6

Sapi Lada Hitam

Grand Lotus 7

Gurame Asam Manis

Di Grand Lotus ada aneka dimsum, sapo tahu, capcay kuah, sapi lada hitam, gurame asam manis, aneka minuman dan lain-lain. Gurame asam manisnya cenderung terasa manis, gurih enak. Capcay kuahnya yaaaaa samalah seperti capcay di restoran lain, tidak istimewa. Sapi lada hitamnya sedikit kurang terasa ladanya, tapi lumayanlaaa. Udang goreng tepungnya juga biasa. Tapi lumpia udang gorengnya enakkk, saya jadi penasaran dengan rasa dimsumnya, mungkin lain waktu saya cicipi dimsumnya ;). Secara garis besar, Grand Lotus layak mendapat nilai 3 dari skala maksimum 5 yang artinya “Lumayan”. Oh yaa, pelayanan Grand Lotus terbilang cepat lho meski ketika saya datang Grand Lotus dalam keadaan penuh, agak berbeda dengan restoran chinese food sebelahnya, hehee.

Uji Otokorelasi dengan SPSS

Ketika hasi estimasi statistik (hasil regresi) telah didapatkan, tidak dengan sendirinya hasil ini bisa digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan. Hasil regrasi harus diuji untuk memastikan terpenuhinya asumsi klasik. Uji otokorelasi merupakan salah satu uji asumsi klasik yang biasa dilakukan.

Otokorelasi terjadi apabila nilai variabel masa lalu memiliki pengaruh terhadap nilai variabel masa kini. Otokorelasi akan menyebabkan estimasi nilai ut yang terlalu rendah, dan karenanya menghasilkan estimasi yang terlalu tinggi untuk nilai koefisien korelasi. Bahkan ketika estimasi nilai variasi ut tidak terlalu rendah, maka estimasi nilai variasi dari koefisien regresi mungkin akan terlalu rendah, dan karenanya uji t dan uji F menjadi tidak valid lagi atau menghasilkan konklusi yang menyesatkan. Banyak orang menggunakan uji Durbin Watson untuk melakukan uji otokorelasi, namun adakalanya uji Durbin Watson memberikan hasil yang menyatakan bahwa data yang diuji tidak dapat dipastikan apakah lolos dari masalah otokorelasi atau tidak. Sebagai alternatif, kita dapat menggunakan uji run test, uji ini dipergunakan untuk melihat apakah data residual bersifat acak atau tidak. Bila tidak acak, berarti terjadi masalah autokorelasi. Residual regresi diolah dengan uji run test, kemudian dibandingkan dengan tingkat signifikasi (α) yang dipergunakan. Apabila nilai hasil uji run test lebih besar daripada tingkat signifikasi (α), maka tidak terdapat masalah otokorelasi pada data yang diuji.

Uji run test dapat dilakukan dengan lebih cepat bila kita dibantu oleh SPSS, terutama bila datanya ratusan atau bahkan ribuan. Secara sederhana, berikut contoh penggunaan SPSS dalam pengujian otokorelasi:

1. Masukkan data ke dalam SPSS Data Editor. Pada contoh ini terdapat 10 data, 1 variabel terikat (Y) dan 5 variabel bebas (X1, X2, X3, X4, X6).

Contoh Normalitas Residu 1

2. Regresikan data tersebut dengan memilih menu Analyze, kemudian Regression, lalu Linear…

Contoh Normalitas Residu 2

3. Masukkan semua variabel bebas ke kolom Independent(s) dan variabel terikat ke kolom Dependent, kemudian klik Save….

Contoh Normalitas Residu 3

4. Checklist Unstandardized pada kolom Residuals, lalu klik Continue, kemudian pilih Ok sehingga keluar output regresi pada SPSS Statistics Viewer.

Contoh Normalitas Residu 4

5. Kembali periksa layar SPSS Data Editor, akan muncul kolom baru di bagian kanan dengan judul  RES_1, itu merupakan residual regresi. Pilih menu Analyze, kemudian Nonparametric Test, lalu Legacy Dialogs, kemudian klik Runs…

Otokorelasi 1

6. Pindahkan RES_1 ke kolom sebelah kanan lalu klik Ok.

Otokorelasi 2

7. Perhatikan keluaran uji run test di bawah ini, nilai yang dibandingkan adalah Asymp. Sig. (2-tailed) yaitu 0,737.

Otokorelasi 3

Bila α yang ditentukan adalah 5%, maka hasil run test lebih besar daripada 0,05. Dengan demikian, data yang dipergunakan cukup random sehingga tidak terdapat masalah otokorelasi pada data yang diuji. Gampang khannn :mrgreen:.

Daftar Referensi

Prihadi Utomo, Yuni. (2007). Eksplorasi Data dan Analisis Regresi dengan SPSS. Surakarta: Muhammadiyah University Pess.

Murhadi, Werner. Pengujian Asumsi Regresi. (2011). Diakses: 30 Mei 2013. http://wernermurhadi.wordpress.com/2011/07/18/asumsi-klasik/

Uji Heterokedastisitas dengan SPSS

Ketika hasi estimasi statistik (hasil regresi) telah didapatkan, tidak dengan sendirinya hasil ini bisa digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan. Hasil regrasi harus diuji untuk memastikan terpenuhinya asumsi klasik. Uji heterokedastisitas merupakan salah satu uji asumsi klasik yang biasa dilakukan.

Heteroskedastisitas terjadi apabila variasi residual regresi (ut) tidak konstan atau berubah-ubah secara sistematik seiring dengan berubahnya nilai variabel independen. Konsekuensi dari keberadaan heteroskedastisitas adalah analisis regresi akan menghasilkan estimator yang bias untuk nilai variasi udan dengan demikian variasi dari koefisien regresi. Akibatnya uji t, uji F dan estimasi nilai variabel dependen menjadi tidak valid. Uji yang dipergunakan adalah uji Spearman dimana dilakukan perhitungan dari korelasi rank spearman antara variabel absolut ut dengan variabel-variabel bebas. Kemudian nilai dari semua rank spearman tersebut dibandingkan dengan nilai signifikasi yang ditentukan. Masalah heterokedastisitas tidak terjadi bila nilai rank spearman antara variabel absolut residual regresi dengan variabel-variabel bebas lebih besar dari nilai signifikasi (α).

Untuk lebih jelasnya, mari kita lihat contoh di bawah ini:

1. Masukkan data ke dalam SPSS Data Editor. Pada contoh ini terdapat 10 data, 1 variabel terikat (Y) dan 5 variabel bebas (X1, X2, X3, X4, X6).

Contoh Normalitas Residu 1

2. Regresikan data tersebut dengan memilih menu Analyze, kemudian Regression, lalu Linear…

Contoh Normalitas Residu 2

3. Masukkan semua variabel bebas ke kolom Independent(s) dan variabel terikat ke kolom Dependent, kemudian klik Save….

Contoh Normalitas Residu 3

4. Checklist Unstandardized pada kolom Residuals, lalu klik Continue, kemudian pilih Ok sehingga keluar output regresi pada SPSS Statistics Viewer.

Contoh Normalitas Residu 4

5. Kembali periksa layar SPSS Data Editor, akan muncul kolom baru di bagian kanan dengan judul  RES_1, itu merupakan residual regresi.Karena yang dibandingkan dengan metode Spearman adalah nilai absolut dari residual regresi, maka kita cari dulu berapa nilai absolut dari RES_1 dengan memilih menu Transform, lalu klik Compute Variable…

Heterokedastisitas 1

6. Ketik abs(RES_1) pada kolom Numeric Expression, kemudian ketiklah sebuah nama yang mudah diingat pada kolom Target Variable, kali ini saya contohkan namanya Absres. Kemudian klik Ok dan akan muncul 1 kolom lagi di sebelah kanan kolom RES_1 pada SPSS Data Editor dengan nama kolom sesuai nama yang kita masukkan pada  kolom Target Variable tadi.

Heterokedastisitas 2

7. Untuk mencari korelasi rank spearman, pilih menu Analyze, lalu Correlate, kemudian klik Bivariate…

Heterokedastisitas 3

6. Pindahkan semua variabel bebas dan Absres (nilai absolut residu regresi) ke sebelah kanan kemudian checklist Spearman pada kolom Correlation Coefficients, kemudian klik Ok.

Heterokedastisitas 4

7. Perhatikan kolom Correlations pada keluaran SPSS Statistics Viewer.

Heterokedastisitas 5

Berdasarkan tabel di atas, dapat diperoleh hasil bahwa korelasi rank spearman antara X1 dengan Ut adalah 0,266, korelasi rank spearman antara X2 dengan Ut adalah 0,244, korelasi rank spearman antara X3 dengan Ut adalah 0,318 dan seterusnya dapat diamati dengan cara yang sama untuk korelasi rank spearman antara Udengan variabel-variabel bebas lainnya. Misalkan nilai signifikasi (α) yang digunakan adalah 5%, maka masalah heterokesatisitas dapat dikatakan tidak terjadi karena semua nilai korelasi rank spearman lebih besar dari 0,05.

Agak panjang caranya, tapi semua menjadi lebih cepat dikerjakan dengan bantuan SPSS, tetap cemunguuudth! 🙂

Daftar Referensi

Elcom. (2010). Seri Belajar Kilat SPSS 18. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Prihadi Utomo, Yuni. (2007). Eksplorasi Data dan Analisis Regresi dengan SPSS. Surakarta: Muhammadiyah University Pess.

Uji Normalitas Residu dengan SPSS

Ketika hasi estimasi statistik (hasil regresi) telah didapatkan, tidak dengan sendirinya hasil ini bisa digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan. Hasil regrasi harus diuji untuk memastikan terpenuhinya asumsi klasik. Uji normalitas residu merupakan salah satu uji asumsi klasik yang biasa dilakukan.

Asumsi normalitas gangguan atau error (ut) penting sekali sebab uji eksistensi model (uji F) maupun uji validitas pengaruh variabel independen (uji t), dan estimasi nilai variabel dependen mensyaratkan hal ini. Apabila asumsi ini tidak terpenuhi, baik uji F maupun uji t, dan estimasi nilai variabel dependen menjadi tidak valid. ut diperoleh dari regresi variabel-variabel yang ada yaitu:

Yt=  a + bX1t + cX2t + dX3t+ eX4t+ fX5t+gX6t + hX7t + ut

Uji normalitas yang dipergunakan adalah uji Jarque Bera. Nilai statistik Jarque Bera (JB) untuk ut diperoleh dengan persamaan:

Normalitas Residu 1

Dimana:

S = Skewness (Kemiringan).

K = Kurtosis (Keruncingan).

N = Banyaknya Data.

Nilai JB yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan nilai tabel Chi Kuadrat. Apabila  lebih besar dari JB maka distribusi residual persamaan regresi tidak normal.

Nilai Skewness & Kurtosis dapat diperoleh dengan bantuan software SPSS. Berikut contoh langkah-langkahnya:

Karena nilai Skewness & Kurtosis diperoleh dengan menggunakan SPSS, maka untuk menghitung nilai JB, Kurtosis tidak perlu dikurangi 3 sehingga:

Normalitas Residu 2

Nilai JB kemudian dibandingkan dengan nilai Chi Kuadrat dengan df = 2 dan tingkat signifikasi tertentu bergantung dari penelitian dan data yang dipergunakan. Distribusi residu dikatakan normal bila JB lebih kecil dari nilai Chi Kuadrat yang diperoleh dari tabel Chi Kuadrat berikut:

Normalitas Residu 5

Diperoleh bahwa nilai Chi Kuadrat dengan df = 2 dan tingkat signifikansi (α) = 5% adalah 5,99. Chi Kuadrat dengan df = 2 dan tingkat signifikansi (α) = 1% adalah 9,21. Chi Kuadrat dengan df = 2 dan tingkat signifikansi (α) = 0,1% adalah 13,82.

Tingkat signifikansi (α) sendiri menunjukkan peluang kesalahan yang ditetapkan dalam mengambil keputusan untuk menolak atau mendukung hipotesis nol, atau dapat diartikan juga sebagai tingkat kesalahan atau tingkat kekeliruan yang ditolelir, yang diakibatkan oleh kemungkinan adanya kesalahan dalam pengambilan sampel. Sementara itu tingkat kepercayaan pada dasarnya menunjukkan tingkat kepercayaan sejauhmana statistik sampel dapat mengestimasi dengan benar parameter populasi. Dalam statistika, tingkat kepercayaan nilainya berkisar antara 0 sampai 100%. Secara konvensional, para peneliti dalam ilmu-ilmu sosial sering menetapkan tingkat kepercayaan antara 95% – 99%. Dalam penelitian dunia kedokteran, tingkat kepercayaan paling tidak harus bernilai 99%.

Untuk lebih jelasnya, mari kita lihat contoh di bawah ini:

1. Masukkan data ke dalam SPSS Data Editor. Pada contoh ini terdapat 10 data, 1 variabel terikat (Y) dan 5 variabel bebas (X1, X2, X3, X4, X6).

Contoh Normalitas Residu 1

2. Regresikan data tersebut dengan memilih menu Analyze, kemudian Regression, lalu Linear…

Contoh Normalitas Residu 2

3. Masukkan semua variabel bebas ke kolom Independent(s) dan variabel terikat ke kolom Dependent, kemudian klik Save….

Contoh Normalitas Residu 3

4. Checklist Unstandardized pada kolom Residuals, lalu klik Continue, kemudian pilih Ok sehingga keluar output regresi pada SPSS Statistics Viewer.

Contoh Normalitas Residu 4

5. Kembali periksa layar SPSS Data Editor, akan muncul kolom baru di bagian kanan dengan judul  RES_1, itu merupakan resual regresi. Nilai itulah yang akan diuji normalitasnya. Lakukang pengujian dengan memilih Analyze, lalu Descriptive Statistics, kemudian klik Descriptives…

Contoh Normalitas Residu 5

6. Masukkan RES_1 ke kolom kanan lalu pilih Options…

Contoh Normalitas Residu 6

7. Checklist pilihan Kurtosis dan Skewness pada kolom Distribution, lalu klik Continue, kemudian klik Ok. Akan muncul kolom Descriptive Statistics pada SPSS Statistics Viewer. Nilai Skewnessnya adalah 0,727 dan Kurtosisnya adalah 0,486.

Contoh Normalitas Residu 8

8. Masukan ke dalam rumus JB berikut:

Contoh Normalitas Residu 9

Sehingga diperoleh nilai JB sebesar 0,987. Bila tingkat signifikasi yang dipilih adalah 5%, maka nilai Chi Kuadrat dengan df = 2 adalah sebesar 5,99. Nilai JB lebih kecil dari 5,99, maka tidak ada masalah normalitas residu pada data-data ini. Selamat mencoba 🙂

Daftar Referensi

Abdurahman, Maman, Muhidin, Sambas & Somantri, Ating. (2012). Dasar-Dasar Metode Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV. Pustaka Setia.

http://home.comcast.net/~sharov/PopEcol/tables/chisq.html

Prihadi Utomo, Yuni. (2007). Eksplorasi Data dan Analisis Regresi dengan SPSS. Surakarta: Muhammadiyah University Pess.

Uji Multikolinearitas dengan SPSS

Ketika hasi estimasi statistik (hasil regresi) telah didapatkan, tidak dengan sendirinya hasil ini bisa digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan. Hasil regrasi harus diuji untuk memastikan terpenuhinya asumsi klasik. Uji multikolinearitas merupakan salah satu uji asumsi klasik yang biasa dilakukan.

Masalah multikolinearitas muncul jika terdapat hubungan yang sempurna atau pasti di antara satu atau lebih variabel independen dalam model. Dalam kasus terdapat multikolinearitas yang serius, koefisien regresi tidak lagi menunjukkan pengaruh murni dari variabel independen dalam model. Dengan demikian, bila tujuan dari penelitian adalah mengukur arah dan besarnya pengaruh variabel independen secara akurat, masalah multikoliniearitas penting untuk diperhitungkan. Pilihan metode pengujian yang dapat dipergunakan antara lain adalah uji VIF (Variance Inflation Factor), uji Park dan uji CI (Condition Index). Kali ini saya akan membahas uji VIF dengan bantuan SPSS. Apabila nilai VIF di bawah 10, maka tidak terdapat masalah multikolinearitas.

Uji multikolinearitas dapat dilakukan dengan bantuan software SPSS.  Langkah-langkahnya antara lain adalah sebagai berikut:

1. Masukkan data variabel bebas dan variabel terikat pada SPSS data editor. Pada contoh kali ini, jumlah datanya ada 15, terdapat 4 variabel bebas (X1, X2, X3, X4) dan terdapat 1 variabel terikat (Y).

Regresi SPSS 1

2. Pilih menu Analyze, kemudian Regression, lalu Linear…

Regresi SPSS 2

3. Masukkan semua variabel bebas ke kolom Independent(s) dan variabel terikat ke kolom Dependent, kemudian klik Statistics….

Regresi SPSS 3

4. Checklist pilihan Collinearity diagnostics lalu klik Continue, kemudian klik OK.

Multikolinearitas 1

5. Akan muncul beberapa tabel pada keluaran. Perhatikan tabel Coefficients berikut:

Multikolinearitas 2

Nilai VIF X1 adalah 9,709, VIF X2 adalah 1,95, VIF X3 adalah 4,574 dan VIF X4 adalah 2,654. Semuanya lebih kecil dari 10 sehingga tidak ada masalah multikolinearitas. Nahh, gampang khan :mrgreen:.

Daftar Referensi

Elcom. (2010). Seri Belajar Kilat SPSS 18. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Prihadi Utomo, Yuni. (2007). Eksplorasi Data dan Analisis Regresi dengan SPSS. Surakarta: Muhammadiyah University Pess.

The Numbers Station (2013)

The Numbers Station 1

Konon, sejak era perang dingin, mata-mata Amerika yang tersebar di penjuru dunia berkomunikasi menggunakan kode-kode angka yang sulit dipecahkan. Kode-kode tersebut berisi perintah dan peringatan. Terdapat stasiun-stasiun pusat penyebaran kode-kode tersebut. Stasiun-stasiun itulah yang disebut numbers station, judul film yang semalam baru saya tonton. The Numbers Station bercerita mengenai intrik kebusukan dunia mata-mata dimana manusia tidak diperlakukan sebagai manusia, melainkan sebagai aset atau barang yang dapat dibentuk, digunakan lalu dibuang dan dimusnahkan.

Emerson (John Cusack) adalah seorang agen rahasia yang dianggap mengacaukan sebuah misi, dia tidak tega menembak seorang anak perempuan yang ayahnya baru saja dia bunuh padahal perintah dari atasan Emerson adalah bunuh target dan semua saksi mata. Beberapa bulan kemudian, Emerson diberikan kesempatan lagi untuk bekerja tapi tidak di posisi dia yang dulu, melainkan menjadi pengawal Katherine (Malin Akerman), seorang petugas pembaca numbers station di Inggris. Katherine memiliki keahlian di bidang pengkodean dan mengetahui banyak hal yang berhubungan dengan kode-kode yang dia bacakan.

The Numbers Station 3 The Numbers Station 2The Numbers Station 5

Pada suatu hari, sekelompok orang tidak dikenal datang menyerbu numbers station tempat Katherine & Emerson bekerja. Mereka telah membunuh 2 orang rekan Katherine dan berniat untuk membunuh Katherine & Emerson. Keadaan diperburuk ketika Emerson tiba-tiba mendapat perintah untuk membunuh Katherine karena kode-kode rahasia yang Katherine ketahui dianggap sudah bocor dan dapat didekodekan oleh pihak lain. Katherine dianggap sudah terlalu banyak mengetahui tentang misi-misi rahasia dan sudah tidak berguna lagi. Sekali lagi Emerson dihadapkan akan benturan antara tugas dan moralitasnya sebagai seorang manusia.

The Numbers Station 4 The Numbers Station 6

John Cusack hadir sebagai Emerson, pembunuh berdarah dingin yang serius, serba curiga dan waspada namun hati nuraninya mulai tergerak. Sementara itu Malin Akerman hadir sebagai Katherine, seseorang yang ceria & murah senyum. Hampir sepanjang film, kedua karakter utama tersebut terkurung di dalam numbers station. Budget The Numbers Station nampaknya tidak terlalu besar yaaa, latar belakangnya itu-itu saja, mungkin mahal bayar si John Cusack saja. Jalan cerita The Numbers Station tergolong biasa-biasa saja, tidak “wah”, tapi tidak juga “weh” :D. Menurut saya, The Numbers Station layak mendapat nilai 3 dari skala maksimum 5 yang artinya “Lumayan”.

Warung Es Pocong, Warungnya Anak Kuliahan :)

Es Pocong 1

Jalan Margonda Raya, Depok merupakan jalan besar yang cukup ramai dan dipenuhi berbagai jajanan mahasiswa, maklum di sana banyak anak-anak kuliahan gentayangan cari makan atau cemilan :mrgreen:. Salah satu warung yang saya lihat sering ramai dipadati pengunjung adalah Es Pocong. Kalau mendekati jam makan siang, bangku di dalam warung ini rasanya masih kurang, saya masih suka tidak kebagian tempat duduk. Letak warung Es Pocong tepatnya ada di Jalan Margonda Raya, samping gang Kober, Depok, tidak jauh dari gapura “Selamat Datang di Kota Depok”. Warung yang berdiri sejak sekitar 2006 ini, mengambil tema makanan dan tempat yang sedikit horor (tapi tidak menyeramkan kok) karena letaknya ada di daerah Kober yang dalam bahasa betawi berarti kuburan. Dulu sih restoran ini agak di luar posisinya, di trotoar, malah pernah tempat duduknya ditaruh mendekati badan jalan. Tapi sekarang Es Pocong sudah masuk ke dalam ruko, lebih tertib :). Bagian dalam Es Pocong didominasi warna hitam dan merah plus lampu remang-remang, sesuai temanya sihh tapi agak gelap ya jadinya.

Es Pocong 6

Dapur

Nama Es Pocong sebenarnya merupakan nama salah satu menu yang ada di warung Es Pocong. Es pocong sendiri adalah campuran dari bubur sumsum, es batu, pisang dan sirup Tjampolay. Dulu hanya ada 1 jenis Es pocong, sekarang sudah ada varian Es Pocong yaitu Es Pocong Redberry dan Es Pocong Blueberry. Menurut saya bubur sumsumnya memang lembut, sirupnya manis, ditambah dinginnya es memang pas diminum di siang hari yang panas, tapi kok rasanya kurang istimewa yaa, saya lebih suka varian minuman-minuman sodanya seperti Vodoo, Velvet, Kolor Ijo, Hantu Laut dan lain-lain. Sebenarnya varian soda tersebut adalah soda dicampur dengan variasi sirup beraneka rasa, segar rasanya :D.

Es Pocong 3

Aneka Soda

Es Pocong 5

Es Pocong Redberry

Menu yang sering saya pesan di warung Es Pocong bukanlah Es Pocong namun mendoan. Mendoan di warung Es Pocong gurih, besar dan lembut. Rasanya tambah enak bila dicampur dengan kecap yang disediakan di setiap meja, rasanya manis-manis pedas ;). Nah kalau mendoan-mendoang tersebut ditumpuk kemudian di atasnya diberikan telur plus saus, maka akan hadir 1 menu lain dari warung Es Pocong, yaitu mendoan iblis. Rasanya asin, manis & sedikit pedas. Tapi kalau harus jujur, saya lebih senang mendoan saja daripada mendoan iblisnya, hehee :D.

Es Pocong 2

Mendoan

Es Pocong 4

Mendoan Iblis

Selain menu-menu di atas, kita juga dapat menemukan menu lain di warung Es Pocong seperti mie ronggeng, lontong setan, nasi tuyul dan lain-lain. Meski sederhana, nama yang dipergunakan cukup unik dan menarik, harganya juga bersahabat dengan kantong mahasiswa ;). Kalau soal rasa, menurut saya warung Es Pocong layak mendapat nilai 3 dari skala maksimum 5 yang artinya “Lumayan”. Saya dengar franchise warung Es Pocong sudah ada di tempat lain, tapi sepertinya cabang di tempat lain kurang ok yaaa, setahu saya yang ramai hanyalah warung Es Pocong yang di Jalan Margonda Raya saja.

The Colony (2013)

Setelah menonton Gallowwalkers (2013) kemarin, saya lanjutkan menonton film berikutnya yaitu The Colony (2013). Rasanya pemain yang terkenal pada film ini hanya Laurance Fishburne saja, nama-nama lainnya saya tidak kenal, maklum The Colony bukan film Holywood, tapi film produksi Kanada, tetangganya Amerika Serikat, Jadwal tayang di Amerikanya saja masih bulan depan :mrgreen:.

The Colony 2 The Colony 3The Colony termasuk ke dalam kategori film fiksi ilmiah yang bercerita mengenai kondisi Bumi di masa depan. Eksploitasi yang berlebihan terhadap Bumi menyebabkan perubahan iklim yang merugikan umat manusia. Manusia tidak dapat lagi melihat langit biru, tanah pun sudah tidak dapat terlihat lagi, semua sudah terkubur oleh badai salju yang dingin. Untuk bertahan hidup, manusia tinggal di bawah tanah, di dalam bunker-bunker. Mereka hidup berkoloni, 1 koloni menempati 1 bunker. Di dalam bunker memang tersedia makanan dan minuman, tapi sampai kapan? menanam padi atau sayuran saja tidak bisa karena tidak ada matahari ataupun tanah. The Colony mengisahkan konflik-klonflik yang mungkin terjadi ketika bencana datang. Manusia berusaha sekuat tenaga untuk bertahan hidup. Beberapa orang menghalalkan segala cara, sementara beberapa orang lainnya masih menjunjung tinggi nilai-nilai kemanuasiaan walau nyawa taruhannya.

The Colony 4Pada suatu hari, koloni 7 menerima panggilan darurat dari koloni 5. Briggs (Laurance Fishburne), pemimpin koloni 7, datang ke bunker koloni 5 untuk memeriksa keadaan koloni 5. Briggs datang dengan ditemani oleh Sam (Kevin Zeger) dan 1 orang lagi … entah lupa namanya siapa, nampaknya hanya karakter pembantu, sudah ketebak, karakter inilah yang pasti paling pertama tewas :D. Apa yang ditemukan oleh Briggs & kawan-kawan di bunker koloni 5 ternyata membawa peluang dan ancaman. Antena baru yang dipasang di koloni 5 memberikan peluang untuk mendapat sumber makanan, namun di sana mereka juga bertemu dengan ancaman yang dapat memusnahkan seisi bunker koloni 7.

The Colony 6

The Colony 7

The Colony 8

Ketika Briggs pergi, terjadi pemberontakan di dalam bunker koloni 7. Sebenarnya Briggs menyerahkan tampu kepemimpinan kepada Kai (Charlotte Sullivan). Namun Kai yang hanya seorang wanita dianggap terlalu lemah oleh Mason (Bill Paxton) sehingga Mason menolak untuk tunduk terhadap perintah Kai. Sejak awal film, Mason memang diperlihatkan sebagai seseorang yang keras, egois dan kediktatoran, dia tidak segan-segan membunuh setiap anggota koloni yang berpotensi menularkan penyakit di dalam bunker, padahal penyakitnya hanya penyakit flu, cape deeee.

The Colony 5

Awalnya, saya pikir Briggs adalah karakter utama di The Colony, namun ternyata karakter utamanya adalah Sam. Karakter Briggs hanya tampil dominan di awal dan tengah film saja. Sementara di bagian akhirnya, Sam lah yang banyak berperan. Sam tidak sehebat Briggs dalam berkelahi atau menggunakan senjata, namun Sam adalah jagoannya, jadi yaaa pasti hidup sampai akhir film, hehehe :D. Agak puas juga melihat bagian akhir film ini ketika Sam mengalahkan si karakter antagonis, meskipun sedikit sadis. Secara keseluruhan, The Colony layak mendapat nilai 3 dari skala maksimum 5 yang artinya “Lumayan” meskipun ending-nya agak gimana gituu, dibilang happy ya iyaa, tapi dibilang tidak happy ya iya juga ;).