Robert De Niro & John Travolta adalah 2 aktor kawakan dengan segudang penghargaan. Apa yang terjadi bila kedua aktor beken tersebut bermain dalam 1 layar lebar yang sama?Hal inilah yang menarik saya untuk menonton film Killing Season. Killing Season yang pada awalnya berjudul Shrapnel ini, tidak segemerlap film-film lain yang saat ini diputar di bioskop. Killing Season harus bersaing denga The Conjurong, Smurf 2, Wolverine dan lain-lain. Apakah pilihan saya menonton Killing Season adalah pilihan yang tepat? mari kita lihat :).
Killing Season diawali dengan peperangan di wilayah Bosnia pada tahun 90-an. Pasukan Serbia melakukan pembantaian terhadap etnis muslim Bosnia. Pasukan Amerika Serikat datang ke Bosnia untuk menghentikan aksi pasukan Serbia. Di tengah-tengah peperangan, sekelompok pasukan Serbia yang sudah menyerah, dieksekusi oleh sekelompok pasukan Amerika, tidak diceritakan bagaimana akhir dari eksekusi tersebut, yaaaah paling diceritakannya di bagian akhir film ;). Sekitar 18 tahun kemudian, seorang Serbia, Emil Kovac (John Travolta) datang ke Amerika untuk menemui Benjamin Ford (Robert De Niro), seorang mantan tentara Amerika yang menyepi ke pedesaan. Ford sudah mengalami berbagai pertempuran di berbagai negara, namun pertempuran yang dialaminya di Bosnia menyisakan sebuah trauma. Kovac datang mengunjungi Ford dengan membawa dendam masa lalu. Pertemuan tersebut berlanjut pada kerjar-kejaran dan saling siksa antara Ford & Kovac.
Awalnya saya pikir, saya menonton film action, eeee ternyata saya salah, saya menonton film action drama yang kadar dramanya cukup kental :mrgreen:. Kalau Kovac memang datang ke Amerika untuk membunuh Ford, kenapa tidak langsung tembak saja?? Langsung tembak aja lahhh, tidak pakai banyak cing cong, cape deeehh. Sebaliknya, si Opa Ford juga kenapa tidak langsung tembak dan bunuh saja?? Sebenarnya yang membuat durasi film ini lama adalah karena kedua karakter utama seolah-olah sedang main perang-perangan tapi tidak ingin permainan perang-perangan tersebut berhenti. Mau membunuh orang ko ya ga niat? Di luar kekurangbagusan cerita pada film ini, akting dan kemampuan Travolta berbicara dengan logat Eropa Timur patut diacungi jempol walaupun saya tetap kesulitan menahan kantuk ketika menonton Killing Season…. yawnnnn. Pilihan tontonan film saya kali ini kurang tepat, saya kurang cocok dengan jenis film seperti ini meskipun salah satu teman saya suka dengan Killing Season. Secara garis besar, Killing Season hanya layak mendapat nilai 2 dari skala maksimal 5 yang artinya “Jelek”. Bagi penggemar berat drama atau Travolta atau De Niro, silahkan tonton Killing Season. Tapi kalau menurut saya pribadi, sebaiknya tonton film yang lain saja, hehehe :D.
Sumber: https://www.facebook.com/killingseasonmovie
wah jadi males nonton neh.. hehe.. biasanya penjahat di film selalu begitu, mau mbunuh aja pake pidato yang lama, malah akhirnya kalah.. cape deh.. (apalagi travolta kalo jadi penjahat selalu begitu)
SukaSuka
Kelemahan film holywood yg keliatan bgt di film ini. Musuh udah ketangkep bknnya dibunuh ato dibawa ke polisi, eeee malah diajak ngobrol, gituuu aja trus diulangulang, ga beres2. Hehee.
SukaSuka