Bermula sebagai restoran eksklusif di daerah Senayan & Kebayoran dengan nama Satay House, restoran Sate Khas Senayan sekarang sudah mengikuti perkembangan zaman dengan hadir di berbagai mall, sudah tidak menggunakan nama Satay House & sudah tidak eksklusif hadir dalam bentuk bangunan restoran besar yang menyendiri lagi. Sampai saat ini Sate Khas Senayan sudah memiliki banyak cabang di wilayah Jabodetabek, baik di dalam mall, maupun di luar mall.
Kalau saya perhatikan, cabang-cabang Sate Khas Senayan relatif ramai. Hal itulah yang mendorong saya untuk mampir di Sate Khas Senayan, selain itu salah satu cabangnya terletak di gedung yang sama dengan kantor saya :). Sate Khas Senayan menyajikan aneka makanan Indonesia dengan sate sebagai menu andalannya. Saya sendiri baru mencicipi menu andalan Sate Khas Senayan yang disajikan di atas hotplate, yaitu sate daging ayam, sate kulit ayam, sate buntel & sate daging kambing.
Penjual sate ayam pada umumnya, memasukkan 3 potongam daging ayam ke dalam 1 tusukan sate. Nah, pada sate daging ayam yang disajikan oleh Sate Khas Senayan ini, hanya terdapat 1 potongan daging ayam pada setiap tusuknya, potongan daging ayam tersebut cukup besar & memiliki tingkat kematangan yang pas sekali ketika saya gigit. Apalagi ketika disajikan panas-panas di atas hotplate & dicampurkan dengan bumbu kacang yang agak halus. Hhhmmm sepertinya bumbu kacang tersebut diblender & ditambahkan sedikit susu sehingga rasa gurihnya berkurang & tergantikan oleh rasa manis susu. Beberapa orang kurang suka dengan jenis bumbu kacang yang seperti ini. Well, saya termasuk yang suka ;). Rasa sate daging ayam yang agak beda ini cucoks dengan lidah saya, yummmm.
Sama seperti sate daging ayamnya, sate kulit ayam di Sate Khas Senayan juga ditemani oleh bumbu kacang yang halus. Bumbu kacang tersebut ternyata mampu memberikan cita rasa yang “wah” ketika bertemu dengan sate kulit yang terasa gurih. Sate kulitnya sendiri memiliki tingkat kematangan yang pas & terasa kenyal-kenyal gurih, jangan bandingkan dengan sate kulit yang biasa dijual di angkringan pinggir jalan atau tukang bubur grobakan :d, ini adalah sate kulit paling enak yang pernah saya makan. Sayang ko porsinya kecil sekali huuufff.
Baiklah, setelah sate daging ayam & sate kulit ayam, mari kita bahas sate yang menggunakan daging kambing, yaitu sate daging kambing dan sate buntel. Kedua sate ini sama-sama ditemani oleh kecap manis yang kental. Satu tusuk sate daging kambing terdiri dari 3 potongan daging kambing yang terasa segar, sedikit juicy & terasa nikmat ketika bertemu dengan kecap manis, yuuuummm :), salah satu sate kambing paling enak yg pernah saya makan. Aroma kambing masih sedikit tercium dari sate daging kambing tersebut, no problem untuk saya, tapi ini pasti menjadi problem bagi teman-teman yang tidak tahan aroma bau kambing :).
Berbeda dengan sate daging kambing, sate buntelnya tidak berbau kambing sama sekali :). Sate yang merupakan makanan khas Surakarta ini, merupakan daging kambing cincang yang dibungkus oleh lemak kambing, kemudian ditusuk seperti sate daging dan lalu dibakar. Bentuknya sendiri seperti sosis, sosis kambing hehehehe. Sate buntel yang saya cicipi di Sate Khas Senayan memiliki bentuk yang unik tapi sayang rasanya biasa saja, agak kurang berbumbu, agak tawar malahan. Entah rasa sate buntel yang asli di Surakarta, tempat kelahiran eyang saya, seperti apa. Maklum saya jarang sekali mudik ke sana hehee.
Almarhum eyang saya pernah berkata, dulu restoran Satay House atau Sate Khas Senayan merupakan restoran yang cukup eksklusif karena enak, nyaman & tempatnya bagus . . . plus agak mahal, oleh karena itu yang makan adalah kalangan menengah ke atas. Sekarang, sudah banyak restoran-restoran yang rate-nya lebih mahal daripada Sate Khas Senayan. Namun walaupun demikian, harga makanan di tempat ini relatif sedikit lebih mahal daripada KFC atau McD hehehee.
Walaupun harga hidangan di Sate Khas Senayan agak mahal bagi kuli seperti saya, secara garis besar Sate Khas Senayan layak mendapat nilai 5 dari skala maksimum 5 yang artinya “Enak Sekali”. Tidak heran restoran ini dapat bertahan bertahun-tahun sejak 1974.
wesss.. keren nih. artikel built in-nya bikin ngiler š
SukaSuka
Makasih š
SukaSuka
dilihat dari bentuk dan tekstur nya, sepertinya bener-bener gurih mas sate nya. Bikin lapar aja dech hehehe š
SukaSuka
Hehehehe iyah š
SukaSuka
Alief salam kenal ya..blognya inspiratif untuk urusan perperutan klo butuh kuliner di jakarte..hehe
SukaSuka
O iya happy wedding juga ya, semoga sakinnah mawaddah warahmah, segera dapet momongan..maaf ga isa dateng, maklum masih di remote area..
SukaSuka
Aminnnn. nuhun.
SukaSuka
Thx Am, klo aq lg ke Duri, bisa tanya km yoo, hehehehehe. Ternyata km ono ning WordPress juga thoo, baru tau š
SukaSuka