Echo to Earth (2014)

Earth to Echo 1

Pada musim liburan kali ini, hadir kembali film ber-genre petualangan anak-anak yang berjudul Echo to Earth (2014). Film ini sebenarnya memiliki kisah yang senada dengan film E.T. (1982), pertemanan antara anak manusia dengan mahluk luar angkasa atau alien. Hanya saja, Echo to Earth (2014) menggunakan format found footage seperti yang pernah dilakukan Josh Tank pada Chronicle (2012). Seperti film dokumenter, cerita dikisahkan melalui rekaman-rekaman dari kamera yang dibawa oleh para pemeran atau media lain yang berhasil merekam cerita tersebut.

Earth to Echo 6 Earth to Echo 11 Earth to Echo 4

Pada Echo to Earth (2014), sebagian besar cerita didapat dari kamera yang dibawa oleh Alex (Teo Halm), Tuck (Brian Bradley) dan Munch (Reese Hartwig). Ketiga sahabat ini tanpa disengaja menemukan sebuah sinyal pengganggu yang pusatnya ada di tengah-tengah gurun Nevada. Walaupun lumayan jauh, mereka akhirnya berangkat menyelidiki apa yang terjadi di sana dengan menggunakan sepeda. Berhubung masih di bawah 18 tahun, sepeda memang adalah satu-satunya kendaraan yang dapat mereka gunakan untuk mencapai tempat tersebut. Mereka berangkat pada hari terakhir mereka tinggal di 1 komplek yang sama. Komplek tempat Alex, Tuck & Munch tinggal akan digusur untuk proyek pembangunan jalan raya. Masing-masing keluarga sudah memiliki tempat tinggal di tempat lain & sudah siap untuk pindah, ketiga sahabat ini akan terpisahkan oleh jarak, entah persahabatan mereka akan bertahan bila mereka sudah tinggal berjauhan. Petualangan ke Gurun Nevada bisa jadi merupakan petualang terakhir mereka.

Earth to Echo 8

Apa yang mereka temukan di gurun tersebut? Mereka menemukan suatu mahluk misterius dari luar angkasa yang mereka namakan Echo. Alex, Tuck & Munch akhirnya menjalin persahabatan dengan Echo dan memutuskan untuk membantu Echo pulang ke planetnya. Echo memasukkan peta ke dalam handphone yang dibawa Alex, Tuck & Munch. Peta tersebut memuat beberapa lokasi dari material yang Echo butuhkan untuk membangun suatu alat, alat yang dapat membantu Echo pulang. Dalam perjalannya, mereka bertemu dengan Emma (Ella Wahlestedt), teman satu sekolah Alex, Tuck & Munch yang akhirnya ikut bergabung untuk membantu Echo pulang. Perjalanan keempat anak tersebut tidaklah mudah karena mereka harus menghindari agen rahasia pemerintah yang ingin menangkap Echo.

Earth To Echo

Earth to Echo 10 Earth to Echo 7 EARTH TO ECHO

Earth to Echo 5 Earth to Echo 2

Agak klise, film-film dengan tema seperti Echo to Earth (2014) pasti akan menjadikan agen pemerintah sebagai tokoh antagonis. Pemerintah pasti dikisahkan ingin membedah Echo atau menjadikan Echo sebagai objek eksperimen. Tidak hanya itu, jalan cerita Echo to Earth (2014) pun agak sederhana dan mudah ditebak, mungkin karena Echo to Earth (2014) memang merupakan film untuk segala umur termasuk anak-anak. Bagi anak-anak, Echo to Earth (2014) merupakan tontonan yang bagus dan mendidik karena mengajarkan mengenai persahabatan dan kesetiaan antar mahluk hidup tanpa memandang perbedaan yang ada. Tapi bagi saya, Echo to Earth (2014) agak membosankan dan hanya dapat memperoleh nilai 2 dari skala maksimum 5 yang artinya “Kurang Bagus”.

 Sumber: callhimecho.com

Twelve Cupcakes, Handmade with Love

Twelve Cupcakes 1

Cupcake, kalau diterjemahkan dalam bahasa Indonesia sebagai kue mangkok, adalah kue kecil yang dicetak di dalam cup kecil dengan berbagai hiasan dan bahan tambahan yang unik bertaburan dibagian atasnya. Cupcake memang tidak mengenyangkan karena ukuran jauh lebih kecil dari mangkok, hanya 1 cup mungil. Pengaruh acara DC Cupcakes dan hadiah voucher gratisan dari Samsung, mendorong saya untuk mencicipi salah satu gerai cupcake yang ada di dekat Masjid tempat saya biasa sholat, Twelve Cupcakes namanya.

Menurut teman saya yang dari Singapura, Twelve Cupcakes itu enak dan laris manis di Singapura. Walaupun baru mulai beroperasi sejak 2011 lalu, Twelve Cupcakes sudah memiliki gerai di Singapura, Malaysia, Taiwan, Philiphina dan Indonesia. Di Indonesia sendiri, Twelve Cupcakes dapat ditemui pada berbagai mall ternama di Jakarta seperti Baywalk Mall, Central Park, Emporium Pluit, Kuningan City, Gandaria City, Kota Kasablanka, Plaza Senayan, Pondok Indah Mall & Pacific Place.

Pengunjung gerai Twelve Cupcakes biasa membeli cupcake untuk dibawa pulang atau dimakan sambil jalan. Karena bagian atas cupcake terdapat bagian yang mudah rusak, maka sebaiknya cupcake dibawa dengan posisi berdiri normal. Kemasan plastik pelindungnya kurang kuat bila menerima banyak goyangan. Saya sendiri pernah menaruh cupcake di dalam tas dan hasilnya . . . bentuk cupcake tersebut sudah rusak tak beraturan meskipun masih bisa saya makan :(.

Twelve Cupcakes 2

Red Velvet Take Away

Cupcake yang regular disajikan Twelve Cupcakes ada 12 rasa yaitu red velvet, cookies and cream, mocha, strawberry chocolate, chocolate chocolate, pb chocolate, chocolate vanilla, strawberry vanilla, vanilla chocolate, rainbow vanilla dan pb jelly. Nahhh setiap hari ada sekitar 2 rasa cupcake tambahan yang berbeda. Cupcake tambahan ini berbeda-beda setiap harinya. Baik cupcake tambahan maupun cupcake regular, rasanya sama-sama lembut dan tidak terlalu manis. Menurut saya pribadi, manisnya passs :). Pada bagian tengah cupcake biasanya ada bahan tambahan yang berbeda tergantung rasa cupcake yang kita santap, not bad, lumayaaan :). Jangan bandingkan cupcake-nya Twelve Cupcakes dengan kue mangkok yang buasa ada di pasar-pasar, bedalaah kelasnya ;). Sayang sekali, cupcake ini porsinya terlalu kecil bagi saya dan harganya relatif mahal bagi kantong saya. Dengan harga yang sama, saya dapat menyantap hidangan yang lebih mengenyangkan heheheheh.

Twelve Cupcakes 5 Twelve Cupcakes 4 Twelve Cupcakes 3 Twelve Cupcakes 6

Well, secara keseluruhan, Twelve Cupcakes pantas mendapat nilai 3 dari skala maksimum 5 yang artinya “Lumayan”. Sekali-kali enak juga menyantap cupcake import dari Singapura yang katanya dibuat dengan cinta, eeaaaaa.

Aksi Kriminal di Dalam Mikrolet

Mikrolet 4

Sebagai warga Jakarta yang setiap hari langganan naik Mikrolet, saya beberapa kali mendengar atau bahkan melihat sendiri bagaimana aksi kriminal terjadi di dalam angkutan kota tersebut. Berikut aksi kejahatan yang terjadi di dalam Mikrolet:

1. Kejadian Pertama
Berikut saya coba paparkan aksi copet yang klasik tapi masih mampu memakan korban. Biasanya si calon korban berada di pojok, penumpang yang duduk di pojok biasanya melihat ke arah jalanan yang berlawanan dengan posisi penumpang di sebelahnya. Misalkan kondisi sebuah Mikrolet seperti digambarkan di bawah ini.

Copet Mikrolet 1

Taruhlah si calon korban kita namakan Alief Cakep dengan posisi di pojok belakang :P. Si C, si D, si E kompak memalingkan pandangan ke arah jalan luar yaitu arah X dengan harapan si calon korban terpengaruh ikut-ikutan melihat arah X. Ketika si calon korban lengah, si A langsung mengambil handphone, dompet atau benda berharga lain milik si calon korban. Setelah mendapatkan barang dari si calon korban, si A langsung mengoper barang hasil rampasan ke si B. Tak lama, si A dan si B turun keluar dari Mikrolet pura-pura sudah sampai tempat tujuan. Biasanya si A membawa tas yang besaaaar atau jaket yang tebaaal. Jaket atau tas tersebut diletakkan di paha untuk menutupi tangannya. Tips saya ketika menghadapi copet ini adalah:
a. Jangan menaruh barang berharga di saku. Taruhlah semua barang berharga di satu tempat yang dapat diawasi.
b. Waspadalah terhadap orang yang duduk di sebelah kita, pastikan tangannya tetap terlihat ;). Banyak orang memangku tas besar di dalam Mikrolet tapi mereka-mereka ini belum tentu copet, jangan berprasangka buruk terhadap semua orang. Saya sendiri selalu membawa tas yang besar, maklum tuntutan pekerjaan hehee.

2. Kejadian Kedua
Nah kali ini saya akan paparkan juga aksi penipuan klasik yang sudah pernah ada sejak jaman bapak saya masih muda. Berdasarkan pengalaman pribadi, aksi ini dilakukan di dalam Mikrolet yang sepi seperti di tunjukkan gambar di bawah ini.

Copet Mikrolet 2

Si A membawa sebuah bungkusan panjang berwarna coklat yang tiba-tiba digerak-gerakan sendiri oleh si A agar seolah-olah ada sesuatu di dalam bungkusan yang ia bawa. Kemudian terjadilah dialog yang kurang lebih sebagai berikut:
A: Aduh pak, bu maafin yah berisik *pasang tampang malu*
B: Wah situ bawa apa pak?
A: Ini nihh, saya dikasih burung sama majikan saya. Majikan saya mau pindah ke luar negri, jadi saya dapet semacam hadiah perpisahan tapu au nih burung apa yak? Saya mau jual aja ke pasar burung.
A: Waah kebetulan saya hobi burung pak. Boleh saya lihat itu burung apa?
B: Silahkan pak, tapi ga bisa lebar-lebar yaaa, takut lepas *membuka bungkusan hitam ke arah A tapi penumpang lain tifak bisa lihat*
B: Hhhmmm burungnya cukup langka itu pak, mo dilepas brapa?
A: 1 juta pak. Majikan saya kan orang kaya, piaraannya pasti mahal harganya.
B: Cuman sejuta??? Wah murah banget, sinih jual ke saya saja yaaa pak yaaa *pasang tampang ngiler*
A: Aduh gimana yaa? Pasar burungnya harus oper angkot lagi ya . . .
B: Saya ada uang panjer nih 500 ribu, sisanya saya ambil di bank dulu gimana pak?
A: Aduh 1 juta cash sajalah pak atau handphone seharga segutuan saya juga mauuu
B: Aduuuh sayang sekali saya lagi ga bawa duit. HP saya ini juga ga nyampe 500 ribu harganya *sambil melirik penumpang lain*
A: eeemmm gimana yaaa?
B: Wah kalo udah sampe pasar burung, harganya bisa 3 juta tuh!
A: Saya ga serakah pak, kalo ada yg brani bayar sejuta saya udah puas *sambil melirik penumpang lain termasuk saya*.
Naaahh, kebetulan pada saat itu tidak ada penumpang yang merespon. Semua cuek, bodo amet :P. Sadar bahwa tipuan mereka gagal. Si A, si B dan, tanpa diduga-duga, si C turun bersamaan di tempat yang sama. Tempat mereka turun itu bukanlah pasar burung dan tidak ada angkot menuju pasar burung yang melewati tempat tersebut :P. Gagal yaaa? Cup cup cup jangan nangus yeee. Tips saya menghadapi penipuan ini adalah tetap cerdas dan jangan serakah ;).

3. Kejadian Ketiga.
Baiklah, kali ini saya akan membahas taktik copet di dalam Mikrolet yang menggunakan cara mengalihkan perhatian pura-pura mencari barang yang sengaja dijatuhkan di bawah kursi penumpang Mikrolet. Taktik ini tidak hanya dilakukan di Mikrolet yang padat tapi dilakukan pula di Mikrolet yang sepi. Taruhlah misalkan kondisi suatu Mikrolet seperti gambar di bawah ini. Nama-nama yang dipergunakan bukanlah nama yang sebenarnya yaa, hanya contoh saja ;).

Copet Mikrolet 3

Si Alief tiba-tiba memandang ke bagian bawah bangku penumpang seolah-olah sedang mencari uangnya yang tudak sengaja jatuh. Biasanya ada penumpang yang secara refleks ikut-ikutan melihat ke bawah membantu mencarikan uang Alief yang katanya jatuh. Nah pada saat itulah sang eksekutor, si Agus mengambil barang milik si Acong yang lengah karena menonton penumpang lain yang membantu Alief mencari uang di kolong bangku. Saran saya pribadi, kalau melihat ada penumpang lain yang uangnya atau barang lain miliknya jatuh, jangan berprasangka butuk, tetap waspada dan biarkan ia mencari barangnya sendiri. Egois? Ya, biarlah, ini Jakarta bung! 😛

Dari berbagai contoh kejadian di atas, saya harap kita semua dapat semakin waspada, bukan malah memusuhi atau berprasangka buruk kepada penumpang lain loh. Akhir kata semoga tulisan ini bermanfaat dan Mikrolet dapat menjadi angkutan umum yang semakin aman nyaman bebas dari aksi kriminal, terutama di saat menjelan hari raya seperti sekarang ini. Semakin mendekati hari raya Lebaran atau Natal, biasanya semakin banyak copet gentayangan di dalam angkutan umum :(.

Aksi Copet di Trotoar Jalan

Kali ini saya akan menbahas tentang aksi copet yang dilakukan tidak di dalam angkutan umum atau pasar, tapi di trotoar jalan biasa yang terlihat aman. Copet zaman sekarang tidak mentargetkan dompet lagi sebagai sasaran, tapi handphone atau smartphone, mungkin karena relatif mudah dijual. Selain itu, bisa jadi harga smartphone lebih besar dibandingkan dengan jumlah uang yang ada di dompet.

Pada suatu hari, saya sedang berjalan kaki di daerah Semanggi, sekitar bagian luar pagar Universitas Atma Jaya. Saya sedang berjalan di trotoar dengan smartphone saya letakkan di dalam saku kanan celana jeans saya. Pada waktu itu, saya baru saja turun dari bus kota dan hendak jalan kaki ke Plaza Semanggi. Ketika sedang berjalan, sekonyong-konyong datang si A dari arah kanan seolah-olah ia baru saja turun dari bus dengan posisi menuju ke arah saya untuk berjalan di trotoar.

Copet 1

Awalnya posisi si A ada di belakang saya.

Copet 2

Karena gaya jalannya seperti orang kesurupan, akhirnya si A berhasil menyusul saya sehingga si A berjalan di bagian depan kanan saya. Sampai saat itu ia masih  berjalan lurus searah dengan arah jalan saya.

Copet 3

 Tiba-tiba ada tangan menggenggam bagian bawah celana kiri saya, ternyata itu tangan si B yang datang dari arah belakang kiri, alasannya adalah untuk mencegah terinjaknya kacamatanya oleh kaki kiri saya. Weleh? Kok bisa tiba-tiba itu kacamata jatuh di depan saya? Aneh sekali. Berhubung ada tangan di kaki kiri saya, otomatis saya berhenti dan mengalihkan pandangan ke kaki kiri saya. Naaah pada saat yang bersamaan, si A tiba-tiba berhenti dan berbalik arah sambil menyenggol bagian kanan celana saya. Si A berpura-pura mau menyebrang atau menyetop kendaraan umum yang datang dari arah belakang.

Copet 4

Beruntung, saat itu saya baru saja menerima telepon dengan terburu-buru sehingga saya belum sempat memasukkan smartphone saya ke dalam sarungnya sehingga smartphone saya posisinya tertumpuk di bawah sarung samartphone saya. Si A hanya berhasil mengambil sarung smartphone saya yang sudah bulukan dan memang hendak saya cari penggantinya di Plaza Semanggi :D.

Pada dasarnya komplotan copet ini hanya terdiri dari si pengalih perhatian yaitu si B, si eksekutor yaitu si A dan biasanya ada si penjaga yang biasa ada di sekitar proses pencopetan terjadi. Wujud si eksekutor dan si penjaga biasanya tidak terlalu menonjol, penampakannya seperti orang lain di sekitarnya, tidak terlalu dekil dan tidak terlalu necis. Sementara itu wujud si pengalih perhatian bermacam-macam. Berdasarkan cerita beberapa teman saya, ada yang mengalihkan perhatian si calon korban dengan pura-pura muntah atau pura-pura pingsan, pokoknya yang heboh-heboh dan lain daripada yang lain :’D.

Saran saya, jangan letakan dompet di kantong kanan celana, copet-copet langsung hijau matanya melihat ada benjolan berbentuk seperti smartphone di kantong depan celana. Sebaiknya masukan saja ke dalam tas, letakan tas tersebut di bagian depan dan tetap waspada. Jangan terlalu peduli terhadap kejadian aneh yang ada di sekitar kita. Boleh peduli, asal tetap waspada terhadap barang bawaan kita. Semoga bermanfaat & kita semua terhindar dari aksi copet di manapun kita berada :).

Perpanjang Passport di Kanim Bekasi

Passport adalah salah satu surat atau buku yang wajib dimiliki bagi warga negara Indonesia yang hendak ke luar negeri, termasuk saya ;). Saya adalah pemegang passport hijau 48 halaman yang biasa saya pergunakan bila berwisata ke negeri orang. Passport hijau tersebut memiliki masa berlaku selama 5 tahun, nah bagaimana bila masa berlakunya habis? Harus diperpanjang di kantor imigrasi tentunya. Proses perpanjangan passport dapat dilakukan minimal 6 bulan sebelum masa berlaku habis dan maksimal 2 tahun setelah masa berlaku habis.
Saya lihat ada beragam variasi kasus pengurusan passport, saya tidak akan membahas pengurusan passport yang bersifat umum pada tulisan ini karena hal tersebut sudah ada di website resmi Direktorat Jendral Imigrasi. Saya akan membahas mengenai kasus pengurusan passport hijau saya yang baru saya laksanakan pada bulan Juni 2014 di kantor imigrasi Bekasi dengan metode on-line. Direktorat Jendral Imigrasi terus membuat perbaikan akan prosedur pembuatan passport sehingga pengalaman saya ini bisa saja berbeda dengan pengalaman teman-teman yang mengurus passport pada bulan yang berbeda atau bahkan pada tahun yang berbeda.
Baiklah, mari kita mulai dari awal. Pertama-tama saya melakukan input data lewat website http://www.imigrasi.go.id. Kemudian saya melakukan pembayaran di Bank BNI, lalu saya datang ke kantor imigrasi Bekasi untuk verifikasi dokumen asli, foto dan wawancara. Terakhir, mengambil passport. Berikut detailnya:

1. Input Data Online
Hal yang pertama saya lakukan adalah membuka www.imigrasi.go.id lalu memilih Layanan Publik>>Layanan Online>>Layanan Passpor Online.

Passport Online 1

Kemudian saya memilih Pra Permohonan Personal

Passport Online 2

Berhubung saya melakukan permohonan passport baru karena passport lama saya sudah habis masa berlakunya, maka saya mengisi dengan data seprti ditunjukkan pada gambar di bawah ini.

Passport Online 3

Perhatikan Jenis Permohonan, pastikan kita memilih sesuai dengan alasan kenapa kita memohon passport baru. Perhatikan juga jenis passport yang kita inginkan, passport 48 halaman perorangan adalah passport yang biasa dipergunakan untuk berwisata ke luar negeri dengan masa berlaku 5 tahun, passport 24 halaman perorangan adalah passport yang biasa dipergunakan untuk bekerja di luar negeri atau umroh dengan masa berlaku 3 tahun dan Epassport 48 halaman adalah passport dengan chip di dalamnya yang biasa dipergunakan untuk berwisata ke luar negeri dengan masa berlaku 5 tahun. Di masa depan, semua orang harus menggunakan Epassport sehingga pemeriksaan keimigrasian dapat lebih efisien. Namun negara yang sudah mendukung penggunaan Epassport belum banyak, Kantor Imigrasi (Kanim) yang saat ini melayani pembuatan Epassport pun hanya Kanim Jakarta Pusat & Jakarta Barat.

Setelah semua data sudah ditulis dengan benar, saya menekan pilihan Lanjut yang ada di bagian bawah layar sehingga muncul halaman sebagai berikut.

Passport Online 4

Isilah kolom di atas sesuai KTP & KK (Kartu Keluarga) yang dimiliki. Setelah selesai, saya memilih pilihan Lanjut yang ada di bagian bawah layar sehingga muncul tampilan upload dokumen. Kita harus men-scan dokumen-dokumen untuk di-upload ke dalam database website Imigrasi. Yang pertama dilakukan adalah memilih jenis scan-an dokumen yang akan di-upload, lalu folder tempat dokumen tersebut berada dan terakhir pilih Upload.

Passport Online 6

 Dari sekian banyak pilihan, kita tidak perlu meng-upload semuanya. Saya sendiri hanya meng-upload Copy KTP WNI, Copy Kartu Keluarga dan Copy Akte Kelahiran. Semuanya saya scan dan saya convert menjadi grayscale (hitam putih) dalam format JPG sesuai ketentuan dari pihak imigrasi. Ukuran maksimal dari dokumen yang di-upload berukuran antara 500 kb sampai 1,8 Mb, tidak boleh kurang dari 500 kb dan tidak boleh lebih dari 1,8 Mb. Kalau resolusi dari gambar yang kita kirim kurang baik atau blur, biasanya kita diminta untuk mmengirim ulang gambar yang lebih jelas.

Passport Online 5

Setelah selesai meng-upload, saya meilih pilihan Lanjut yang ada di bagian bawah kiri layar sehingga muncul halaman Informasi Kedatangan di Kanim. di sini, saya memilih di Kanim mana saya akan melakukan sesi wawancara, foto dan pengambilan passport. Walaupun bukan warga Bekasi, saya memilih untuk mengurus passport di Kanim Bekasi. Kenapa kok Kanim Bekasi? Kanim Bekasi memang hanya Kanim tingkat 3 yang tentunya lebih sederhana dibandingkan Kanim tingkat 2 atau 1, tapi saya dapat informasi bahwa Kanim yang terletak di pinggiran kota Jakarta, biasanya relatif lebih sepi daripada Kanim yang terletak di tengah kota Jakarta ;). Selain itu, saya juga memilih tanggal berapa saya datang ke Kanim Bekasi. Setelah langkah ini selesai, saya mendapatkan konfirmasi bahwa proses pendaftaran saya sedang diperiksa.

Passport Online 8

Apabila proses pendaftaran kita dianggap sukses, kita akan mendapat notifikasi berupa email dari spri@imigrasi.go.id. Email tersebut akan dikirimkan ke alamat email yang kita masukkan ketika mendaftar di website imigrasi.

Passport Online 9

Saya kemudian mencetak kedua lembar pra permohonan yang dilampiran pada email tersebut. Pada lembar tersebut terdapat detail mengenai biaya pembuatan passport yang harus saya bayar di BNI, tanggal kedatangan ke Kanim dan alamat dari Kanim tempat saya akan mengurus passport.

Passport Online 10

Urutan dari langkah-langkah di atas dapat saja berubah tetapi pada intinya yaa tidak jauh berbeda, saya dengar bahwa akan ada kenaikan harga pembuatan passport untuk pemohon yang mendaftar sebulan setelah saya melakukan pendaftaran ini, selain itu, urutan pemilihan Kanim dan tanggal pada website imigrasi pada saat saya memposting tulisan ini sudah sedikit berubah tata letaknya dibandingkan pengalaman saya pada akhir Mei 2014 lalu.

2. Bayar ke BNI
Pembayaran dapat dilakukan di cabang BNI terdekat dengan membawa kedua lembar pra permohonan dari spri@imigrasi.go.id. Walaupun pada lembar pra permohonan disebutkan bahwa pemohon harus melakukan pembayaran di Cabang BNI terdekat sebelum jadwal hari kedatangan ke Kanim, sebaiknya kita secepatnya melalukan pembayaran setelah menerima email yang berisi tanda terima pra permohonan, saya anjurkan 1 sampai 3 hari setelah mendapat email tersebut. Saya pernah bersantai ria dalam melakukan pembayaran dan hasilnya, status pra permohonan saya sudah berubah menjadi cancel sehingga BNI tidak dapat menerima pembayaran saya dan saya harus melakukan pendaftaran on-line lagi, huffff. Hal inilah yang menyebabkan pembuatan passport saya jadi mundur sekitar 2 minggu.

3. Judgement Day, Datang ke Kantor Imigrasi Bekasi.
Hohohoho, akhirnya tiba saatnya bagi saya untuk melakukan proses foto dan wawancara di Kanim Bekasi. Perlu diingat bahwa maksimal toleransi kedatangan ke Kanim Bekasi adalah 7 hari setelah jadwal kedatangan yang tertera pada lembar pra permohonan. Kalau lewat dari 7 hari, uang yang sudah kita bayar ke BNI hangus dan kita harus mendaftar ulang dari awal. Melihat resiko yang ada, saya memilih untuk datang sesuai dengan tanggal kedatangan yang tertera pada lembar pra permohonan, 19 Juni.
Sebelum berangkat ke Kanim Bekasi, jangan lupa untuk membawa materai, alat tulis, lembar pra permohonan, tanda bukti pembayaran dari BNI, lebaran asli dan fotocopy dari dokumen yang diupload pada web imigrasi ketika dulu mendaftar. Perhatikan fotocopy dari KTP atau SIM, fotocopy-nya harus diperbesar dan tetap berada di dalam lembaran kertas, jadi tidak dipotong. Hal ini dapat ditanyakan kepada tukang fotocopy, pasti mereka sudah faham ;). Sudah siap? Ayooo berangkat ke Kanim Bekasi. Wow, tunggu dulu, dimana letak Kanim Bekasi? Kanim Bekasi terletak di belakang GOR Bekasi, Jalan Jendral Ahmad Yani, Bekasi. Gedungnya memang tidak terlihat dari jalan utama, saya sarankan untuk masuk lewat jalan masuk GOR Bekasi yang terletak di seberang BCA.

Passport Kanim Bekasi 0

Peta Kanim Bekasi

Passport Kanim Bekasi 1

Papan Petunjuk di Depan Pintu Masuk GOR

Kanim ini memang tidak semewah Kanim Jakarta Timur tapi halamannya cukup luas. Meskipun pelayanan baru dimulai pada pukul 8 pagi dan pada lembar pra permohonan saya diminta datang pada pukul 8 pagi hingga 11 siang, saya datang ke Kanim Bekasi sekitar pukul 6:45 pagi. Hhhmmmm, sesampainya di sana, sudah banyak orang mengantri tapi lebih manusiawi daripada yang saya alami di Kanim Jakarta Timur sekitar tahun 2013. Tidak ada orang yang antri berdiri di depan pagar, hampir semua duduk di dalam warung kecil yang terletak di depan Kanim Bekasi, sebagian sambil sarapan bubur atau lontong sayur ; ). Kok tidak antri berbaris seperti di Kanim Jakarta Timur? Ya, Saya pun tidak antri berdiri tapi saya meletakkan lembar pra permohonan saya yang sudah saya nomori pada tumpukan kertas-kertas yang ada di bagian dalam sebuah warung yang terdapat di depan Kanim Bekasi. Nanti ketika pagar Kanim Bekasi sudah dibuka, tumpukan kertas tersebut dibawa ke meja depan gedung kantor Kanim Bekasi yang sebelah kiri dari pintu gerbang. Ini berlaku hanya bagi orang yang daftar on-line atau daftar tidak via on-line tapi tinggal melakukan wawancara dan foto saja.

Passport Kanim Bekasi 10

Jam Operasional Kanim Bekasi

Passport Kanim Bekasi 2

Warung Depan Kanim Bekasi

Passport Kanim Bekasi 3

Pagar Kanim Bekasi

Nah bagi orang yang melakukan pendaftaran secara manual, tidak on-line, maka ia harus pergi menuju gedung Kanim Bekasi yang di sebelah kanan dari pintu gerbang untuk melakukan pendaftaran secara manual dengan menggunakan kertas-kertas dan harus tulis tangan, weeeh, ogaaaah. Antrian dilakukan dengan menuliskan nama pada secarik kertas yang ada di depan gedung tersebut. Setahu saya, Kanim Bekasi hanya melayani 120 orang per hari, kalau nomor antriannya sudah lebih dari 120, …. yaaa terpaksa disuruh balik lagi besok pagi x__x. Kasihan yaaa yang daftar manual, haduuuh.

Passport Kanim Bekasi 6

Pendaftar Manual Sebelum Loket Dibuka

Passport Kanim Bekasi 11

Pendaftar Manual Setelah Loket Dibuka

Berdasarkan pengalaman saya, jangan tertipu oleh pemohon lain yang seolah-olah lebih tahu. Saya melihat bagimana seorang ibu-ibu yang sudah daftar on-line, justru ikutan antri di loket untuk pendaftaran manual hanya karena beliau mendapatkan infomasi sesat dam sok tahu dari pemohon lain. Banyak loooh pemohon di Kanim Bekasi yang tidak tahu apa itu daftar on-line, jadi di Kanim Bekasi ini lebih banyak pemohon yang datang dari pendaftaran metode manual dibandingan pendaftaran metode on-line. Saran saya, percayalah kepada tukang parkir gondrong yang berjaga-jaga di depan pintu gerbang atau pegawai Kanim Bekasi yang dapat ditanyai. Harusnya ada bagian informasi di bagian muka Kanim Bekasi yaaaa. Pemohon yang baru pertama datang kan bingung, ini yang benar bagaimana, harus kemana, harus bagaimana. Apalagi passport itu diurus setiap sekitar 5 tahun sekali :’/.
Beruntung pada waktu itu saya bertanya kepada tukang parkir dan mengabaikan saran seorang pemohon lain yang bersikeras bahwa saya harusnya antri di gedung sebelah :P. Berbekal informasi tukang parkir ditambah papan tanda panah di area halaman Kanim Bekasi yang terlihat dari luar pintu gerbang, saya yakin bahwa keputusan saya menumpuk lembar pra permohonan untuk antri di gedung yang terletak di sebelah kiri dari pintu gerbang adalah keputusan yang tepat.

Passport Kanim Bekasi 7

Petunjuk Gadung

Setelah tumpukan kertas-kertas uang ada di warung dibawa ke depan kantor, akan dilakukan pemanggilan bagi pemohon yang sudah menumpuk kertas tersebut mulai pukul 8 pagi.

Passport Kanim Bekasi 4

Meja Depan Gedung Kiri

Passport Kanim Bekasi 5

Tumpukan Dokumen yang Sudah Dinomori Termasuk Lembar Pra Permohonan Saya

Passport Kanim Bekasi 8

Antrian Gedung Kiri Sebelum & Sesudah Loket Dibuka, Lebih Nyaman Dari Gedung Kanan

Passport Kanim Bekasi 9

Ruang Pelayanan Gedung Kiri

Di sana, saya menyerahkan fotocopy KTP, fotocopy bukti bayar BNI dan fotocopy Kartu Keluarga untuk disatukan dengan lembar pra permohonan untuk dikumpulkan oleh petugas yang duduk di dekat pintu masuk. Saran saya, meskipun ternyata tidak diminta semua, siapkan saja fotocopy KTP, KK dan dokumem-dokumen lain yang diupload pada waktu kita melakukan pendaftaran on-line. Setelah itu, barulah saya mendapatkan nomor antrian untuk antri di loket 1.

Passport Kanim Bekasi 13

Loket 1

Dari 23 orang pemohon yang antri lebih dahulu dari saya, hanya 7 orang yang melakulan pendaftaran secara on-line dan ikut duduk manis di depan loket 1 menunggu nomor antrian dipanggil. Bagaimana dengan pemohon lainnya? Mereka adalah pemohon yang mendaftar secara manual dan diarahkan untuk menunggu nomor antriannya dipanggil di loket 3 untuk wawancara dan foto, hari itu merupakan hari kedua mereka datang ke Kanim Bekasi. Sedangkan bagi saya, hari itu merupakan hari pertama saya datang ke Kanim Bekasi. Nah disinilah terasa sekali kelebihan melakukan pendaftaran via on-line, jumlah kedatangannya lebih sedikit, tidak perlu banyak-banyak tulis tangan pula. Meski demikian, para pemohon on-line termasuk saya, diharuskan juga menulis tangan surat pernyataan yang dilengkapi dengan materai setelah saya menerima nomor antrian loket 1, tak apalaaah sedikit tulis-tulis sambil menunggu nomor saya dipanggil. Yaaah paling tidak menulis tangannya tidak sebanyak pemohon manual ;’).

Passport Kanim Bekasi 12

Surat Pernyataan Bagi Pemohon Online

Di loket 1, dilakukan verifikasi terjadap data pendukung yang kita upload ke dalam website imigrasi ketika melakukan pendaftaran. Nanti kita akan diminta untuk menunjukkan dokumen asli termasuk bon asli pembayaran di BNI.
Naaaah setelah selesai dari loket 1, kita kembali diminta menghubungi petugas Kanim Bekasi yang ada di dekat pintu masuk untuk meminta nomor antrian loket 3. Ngapain? Untuk wawancara dan foto tentunya. Sayangnya, nomor antrian loket 3 kita pasti akan betada di bawah nomor antrian para pemohon manual yang sejak awal langsung masuk antrian loket 3, tidak antri di loket 1 dulu. Tenang saja, sekali panggil, loket 3 langsung memanggil 5 pemohon. Sebelum pukul 10 pagi pun saya sudah dipanggil untuk masuk ke loket 3.

Passport Kanim Bekasi 14

Nomor Antrian Loket 1 dan Loket 3

Di dalam loket 3, pertama-tama saya difoto dan diambil sidik jarinya. Bagi pemohon pria yang tidak mengenakan kemeja atau baju yang kurang rapi, disediakan jas agar terlihat rapi ketika difoto nanti. Setelah foto, dilakukan wawancara. Pada sesi wawancara ini dilakukan rekonfirmasi mengenai data pribadi dan untuk apa kita membuat passport. Pertanyaan yang diajukan kepada saya antara lain adalah Bikin passport-nya mau pergi ke mana mas? Perpanjangan passport ya? Ini pernah ke Mesir, Turki, Cina, Jepang dan lain-lain bagimana caranya? Untuk apa? Backpaker ya? Berhubung saya memang tidak ada tujuan yang aneh-aneh, maka sesi tanya jawab ini terbilang mudah dan saya diberikan lembar pengambilan passport. Saya diminta untuk datang kembali ke Kanim Bekasi pada tanggal 24 Juni siang untuk mengambil passport baru saya :). Oh yaaa, bagi warga negara asing, loket 3-nya terpisah yaaaa, mirip suatu ruangan kecil. Saya melihat banyak orang-orang Korea & Jepang hilir mudik dari ruangan tersebut. Maklum, di Bekasi kan banyak pabriknya orang Korea & Jepang.

Passport Kanim Bekasi 17

Ruang Foto Untuk Orang Asing

Passport Kanim Bekasi 16

Loket 3 yang Saya Masuki

Passport Kanim Bekasi 18

Bagian Dalam Loket 3

Passport Kanim Bekasi 19

Lembar Pengambilan Passport

4. Pengambilan Passport di Kanim Bekasi
Pada tanggal 24 Juni siang, saya ada rapat penting sehingga tidak dapat pergi ke Kanim Bekasi. Pengambilan passport baru dapat dilakukan mulai pada pukul 1:30 siang. Whaaaa, bagi para pekerja kantoran pasti ini susah ya :(. Tenaaaang pengambilan dapat diwakilkan oleh yang namanya tercantung di kartu keluarga, asalkan yang mengambilkan membawa KTP asli dan KK. Kalau diwakilkan oleh orang yang namanya tidak tercamtum di Kartu Keluarga (KK), maka butuh surat kuasa lengkap dengan materai. Berhubung orang-orang di rumah saya tidak ada yang dapat mengambilkan, maka saya datang sendiri ke Kanim Bekasi pada tanggal 27 Juni siang. Nampaknya masih ada toleransi bagi keterlambatan pengambilan passport. Setibanya di Kanim Bekasi, saya menumpuk lembar pengambilan passport di depan loket 1 tempat saya melakukan verifikasi data beberapa hari yang lalu. Ketika dipanggil, saya hanya diminta menunjukkan KTP asli saja, kemudian passport baru saya langsung diserahkan oleh petugas loket 1 :). Huaaaaaa, akhirnya selesai, passport sudah di tangan, mau jalan ke mana lagi kita? ;).

Passport Kanim Bekasi 20

Tumpukkan Lembar Pengambilan Passport di Loket 1

Secara garis besar saya puas dengan pelayanan Kanim Bekasi yang bebas dari calo, kondisi ini sangat berbeda dengan kedatangan saya ke Kanim lain beberapa tahun lalu. Walaupun Kanim Bekasi hanya merupakan Kanim tingkat 3, tapi rasanya pilihan saya untuk memilih mengurus passport saya di Kanim ini merupakan pilihat yang tepat :). Padahal saya warga Jakarta lhoooo, untunglah sudah ada sistem online, kalau tidak saya mungkin terpaksa mengurusnya di Kanim Jakarta Timur yang tetap tidak senyaman Kanim Bekasi meskipun Kanim Jakarta Timur lebih megah dan ber-AC.

Sebenarnya, sistem online-nya pun masih memiliki banyak kekurangan di sana dan di sini, tapi saya melihat ada itikad dari Direktorat Jendral Imigrasi untuk melakukan perbaikan dalam proses pembuatan passport. Semoga semuanya semakin baik, bukan semakin mundur seperti proses pembayaran PBB yang dulu bisa bayar via ATM tapi sekarang justru harus ke Bank daerah, hehee.