Sudah beberapa kali saya berkunjung ke kota Solo, tapi belum sempat sekalipun saya berkunjung ke Soto Triwindu. Nah lebaran kemarin, akhirnya saya sempat mencicipi Soto Triwindu, salah satu soto daging yang sudah melegenda di Solo. Soto Triwindu sudah berdiri sejak 1939. Soto Triwindu pada awalnya terletak di Parkiran Kuda Kraton Mangkunegaran, dekat Pasar Windujenar yang dikenal juga dengan nama Pasar Triwindu. Lokasi awal Soto Triwindu tersebut diberikan oleh Prabu Mangkunegara VII kepada Karyorejo, pendiri Soto Triwindu. Saat ini lokasinya sudah tidak di sana lagi, tapi bergeser agak menjauh dari Pasar Triwindu, tepatnya di Jl. Teuku Umar No. 43, Keprabon, Solo.
Keadaan restoran Soto Triwindu nampak sederhana sekali namun bersih. Bentuk meja makan yang ada di dalam Soto Triwindu agak aneh menurut saya, terdapat display kaca yang memanjang pada setiap meja. Di dalam display tersebut terdapat aneka lauk tambahan yang biasa menemani soto seperti lidah goreng, paru goreng, lentho, tahu, bakwan udang dan lain-lain. Sayang ketika saya tiba di Soto Triwindu, saya hanya dapat mengambil tahu saja sebab lauk lainnya sudah habis. Wowww, padahal saya datangnya jam 11 siang loooh. Yang lebih mengejutkan lagi adalah, Soto Triwindu tutup karena sudah kehabisan soto sekitar pukul 12 siang. Mungkin karena sedang musim mudik sehingga Soto Triwindu kebanjiran pengunjung, ganassss.
Well, beruntung saya tidak kehabisan sotonya hehehe. Soto Triwundu menggunakan kuah bening yang dididihkan dengan menggunakan kuali tanah liat dan arang. Di dalam kuah tersebut, saya menemukan nasi potongan daging sapi, toge dan sedikit sayur. Kalau dilihat dari penampilan dan bahannya, saya menduga bahwa soto tersebut tidaklah spesial, yaaah paling biasa saja. Anggapan saya ternyata salah besar, soto tersebut terasa gurih dan memiliki aroma daging sapi yang lezat dan pas di lidah saya. Potongan daging sapinya pun terasa segar dan empuk, enak sekali. Itu adalah salah satu soto paling enak yang pernah saya santap ;).
Sebagai seseorang yang sebenarnya kurang suka dengan soto, saya ikhlas memberikan Soto Triwindu nilai 4 dari skala maksimum 5 yang artinya “Enak”. Soto Triwindu memang layak disebut sebagai legenda soto Solo. Kapan-kapan saya pasti mau mampir lagi ke sana.
dari luar nggak ketahuan yak kalau warungnya terkenal
SukaSuka
Klo orang luar taunya soto gading. Padahal ini lebih enak dari soto gading 🙂
SukaSuka
aku malah baru dengar ada namanya soto gading 😀
SukaSuka
Itu soto ayam yang paling beken di sana. Klo tamu dari Jkt pasti diajaknya ke soto gading dl
SukaSuka