Satu lagi film dari dunia komik Marvel, diangkat ke layar lebar, Guardians of the Galaxy (2014). Film yang trailer-nya sudah muncul sejak 2013 lalu ini sebenarnya diambil dari komik Guardians of the Galaxy yang terbit pada tahun 1969. Lucunya, karakter-karakter utama yang ada di komik Guardians of the Galaxy tahun 1969, 100% berbeda dengan karakter-karakter utama pada versi film Guardians of the Galaxy. Perbedaan ini tidak mempengaruhi saya sama sekali sebab terus terang saya baru tahu mengenai Guardians of the Galaxy yaa baru-baru ini saja, komiknya belum pernah saya baca sama sekali. Serial komiknya kurang populer bagi saya ;). Walaupun begitu, saya tetap tertarik untuk menonton Guardians of the Galaxy (2014), apalagi setelah film ini mendapat nilai yang bagus dari beberapa rekan saya ;).
Guardians of the Galaxy (2014) menghadirkan petualangan sekelompok penjahat luar angkasa yang awalnya saling bermusuhan. Pada Guardians of the Galaxy (2014), dikisahkan bagimana Star-Lord atau Peter Quill (Chris Pratt), Gamora (Zoe Saldana), Drax the Destroyer (Dave Bautista), Rocket (Bradley Cooper) dan Groot (Vin Diesel) bersatu membentuk Guardians of The Galaxy. Peter Quill adalah manusia separuh alien yang dibesarkan oleh Yondu Udonta (Michael Rooker), pemimpin sekelompok bandit yang bernama The Ravengers. Dengan berbekal informasi dari Yondu, Peter berhasil mencuri sebuah bola misterius dan memutuskan untuk menghianati Yondu dengan kabur dan hendak menjual bola tersebut tanpa persetujuan Yondu.
Akibat ulahnya, Peter diburu oleh berbagai pihak termasuk Gamora, Rocket dan Groot. Rocket & Groot adalah duet pemburu buronan yang handal. Tubuh mungil Rocket diimbangi oleh kekuatan Groot dan kekurang cerdasan Groot diimbangi oleh kecerdikan Rocket.
Sementara itu Gamora adalah anak angkat Thanos yang diutus untuk menolong Ronan the Accuser (Lee Pace), salah satu pemimpin bangsa Kree yang radikal. Ronan dan pengikutnya ingin memusnahkan planet Xandar dan penghuninya. Ronan sangat tidak setuju akan perjanjian damai antara Xandar dan bangsa Kree, maka ia memerintahkan sebagian bangsa Kree yang menjadi pengikutnya untuk menyerang stasiun luar Xandar.
Kurang puas, Ronan ingin Xandar hancur. Demi memenuhi ambisinya tersebut, Ronan bersekutu dengan Thanos, salah satu tokoh antagonis terkuat di dunia komik Mavel. Thanos bersedia membantu Ronan menghancurkan Xandar asalkan Ronan membawa bola misterius yang Peter curi. Thanos mengurus 2 anak angkatnya, Gamora dan Nebula (Karen Gillan), untuk membantu Ronan.
Sayang, aksi kejar mengejar antara Peter, Gamora, Rocket & Groot membuat keempat karakter ini tertangkap Nova Corp, tentara planet Xandar. Di penjara, mereka bertemu Drax the Destroyer, seorang narapidana yang disegani oleh seisi penjara. Drax pada awalnya berusaha membunuh Gamora begitu mengetahui bahwa Gamora adalah kaki tangan Thanos & Ronan. Drax memiliki dendam yang sangat besar kepada Ronan karena istri dan anak Drax dibunuh oleh Ronan. Nah, awal pertemuan yang penuh dengan konflik dan permusuhan ini ternyata dapat membentuk Guardians of The Galaxy yang kompak dan saling menolong.
Diantara semua anggota Guardians of The Galaxy, karakter favorit saya pada film ini bukanlah Peter sang pemimpin atau Drax yang terlihat keren dengan tato-tatonya, melainkan Goot & Rocket. Kompak, lucu dan saling melengkapi adalah nilai plus kedua karakter ini. Cerita pada film ini akan datar kalau tidak ada Groot & Rocket.
Saya menikmati alur cerita Guardians of the Galaxy (2014), alurnya menarik dan berhasil menyuguhkan tontonan yang lumayan seru. Special effect dan kostum yang digunakan pun lumayan bagus. Semua alien-alien digambarkan memiliki anatomi yang seperti manusia yaitu punya 1 kepala, 2 kaki dan 2 tangan. Yang membedakan hanyalah wujud kepala dan warna tubuhnya, cukup sederhana namun tidak terlihat murahan.
Yang saya kurang suka dari Guardians of the Galaxy (2014) adalah soundtrack-nya, semuanya adalah lagu-lagu tahun 70-an, rasanya kok kurang pas dan agak aneh saja. Namun, sebagian orang berpendapat bahwa ini adalah hal yang unik dan keren, jarang-jarang ada film superhero luar angkasa menggunakan lagu-lagu lawas, yaaa beda opini kan sah-sah saja.
Untuk ukuran sebagai film superhero yang baru saya kenal, Guardians of the Galaxy (2014) cukup menghibur saya meskipun tidak terlalu “wow”. Film ini layak untuk mendapat nilai 3 dari skala maksimum 5 yang artinya “Lumayan”.
Sumber: marvel.com/guardians
Ping balik: Serial I Am Groot | Alief Workshop
Ping balik: The Suicide Squad (2021) | Alief Workshop
Ping balik: Avengers Infinity War (2018) | Alief Workshop
Ping balik: Thor: Ragnarok (2017) | Alief Workshop