My Kitchen Rules adalah acara kompetisi memasak yang diselenggarakan di Australia dan dipandu oleh Pete Evans & Manu Feildel. Kedua pemandu acara tersebut berperan juga sebagai juri utama My Kitchen Rules. Saya sendiri agak asing dengan kedua orang ini tapi dari logatnya, si Manu itu orang Prancis dan si Pete itu orang Australia. Kabarnyaaa, Pete & Manu adalah koki terkenal di Australia sana.
Pete & Manu tidak sendirian berperan sebagai juri, mereka dibantu pula oleh beberapa juri tamu seperti Guy Grossi, Karen Martini, Liz Egan, Colin Fassnidge dan Tobie Puttock. Para juri tamu ini adalah orang-orang yang cukup terkenal di industri kuliner Australia sana, saya sendiri baru melihat mereka di acara My Kitchen Rules.
Juri-juri ini memberikan penilaian kepada hasil masakan para peserta My Kitchen Rules yang terdiri dari beberapa kelompok kontestan. 1 kelompok kontestan terdiri dari 2 orang dan mewakili salah satu dari beberapa negara bagian yang ada di Australia. 1 kelompok kontestan dapat terdiri dari sepasang kekasih, ibu anak, suamu istri, sahabat, ibu-ibu, bapak-bapak dan lain-lain. Kelompok-kelompok kontestan ini diberikan tugas memasak masakan pembuka, utama atau penutup yang berbeda di setiap babaknya. Kadang mereka harus berkolaborasi dengan kelompok kontestan lain, kadang mereka harus belanja sendiri dalam berburu bahan baku, kadang mereka harus memasak di hadapan banyak orang, membuka lapak mini restoran dan lain-lain. Kelompok-kelompok kontestan yang memperoleh nilai terburuk atau terbawah harus bersiap-siap untuk terkena eliminasi.
Eliminasi tentunya menjadi sesuatu yang wajib ada pada acara kompetisi memasak seperti My Kitchen Rules. Tapi ada bedanya acara My Kitchen Rules dengan acara kompetisi memasak lainnya? Acara TV yang mengangkat kompetisi atau lomba memasak sudah banyak yang beredar bahkan sampai ada versi Indonesia-nya. Saya tertarik menonton acara My Kitchen Rules karena setiap kelompok seperti memiliki karakter yang mau ditonjolkan. Ada kelompok yang berkarakter periang, baik hati, norak, sombong sampai belagu hehehehehe.
Pada My Kitchen Rules, terkadang penilaian pada suatu babak tidak 100% ditentukan oleh dewan juri melainkan oleh sesama kontestan. Masing-masing kelompok boleh berkomentar mengenai hidangan yang dimasak oleh para pesaingnya. Naaaah, sesi komentar inilah yang seru. Sampai-sampai ada kelompok kontestan yang dianggap karakter jahat. Episode tiap episode saya lihat untuk melihat kejatuhan dari kelompok yang kurang saya sukai. Berikut adalah kelompok pasangan My Kitchen Rules yang menyebalkan menurut saya.
1. Sophia Pou & Ashlee Pham (Musim 4)
Duet ini adalah mahluk pualing menyebalkan yang pernah saya lihat di TV. Saya mulai menonton My Kitchen Rules pada saat kompetisi memasak tersebut sudah memasuki musim ke 4. Sophia & Ashlee adalah sahabat karib keturunan Asia yang mewakili Sydney, New South Wales. Komentar, mimik dan bahasa tubuh Sophia & Ashlee sangat kasar dan tidak sopan. Sophia nampak lebih lebih dominan dalam hal ini, sementara Ashlee nampak seperti pengikut yang taat dan penurut.
Selain perilaku buruk di atas, Sophia & Ashlee juga sering menggunakan kata “babe“, “ok babe”, “yes babe”, you do that babe”, haaissss norak abisss. Logat dan cara mereka mengatakan babe itulooh yang norak, dasar wong Australi kampung :’P.
Mereka menolak meminta maaf atas perilaku mereka yang kurang baik karena mereka memang ingin jujur dan tampil apa adanya tanpa kepura-puraan. Tapi rasanya, kalau saya atau manusia normal lainnya mau tampil apa adanya, kami tidak akan sekasar Sophia & Ashlee. Malu, sebagai orang Asia saya malu mempunyai wakil Asia seperti Sophia & Ashlee :(.
2. Kelly Ramsay & Chloe James (Musim 5)
Sahabat karib yang hobi melancong keliling dunia ini berhasil masuk ke Final My Kitchen Rules dan . . . syukurlah . . . kalah ;). Pada tayangan My Kitchen Rules, Kelly & Chloe nampak seperti kontestan yang sombong, suka mengejek kontestan lain dan menganggap remeh kontestan lain. Saya lihat kedua bocah asal Perth, Western Australian ini sering memandang satu sama lain sambil tertawa kecil ketika ada kontestan lain yang melakukan kesalahan. Selain itu komentar-komentar Kelly & Chloe juga cukup menyebalkan seolah mereka adalah kontestan yang paling jago masak.
Kelly & Chloe memang menyebalkan tapi mereka memang pandai memasak dan pantas untuk masuk Final. Berbeda jauh dengan Sophia & Ashlee (Musim 4) yang sangat menyebalkan & tidak mampu menyentuh babak final ;). Berhubung saya sudah melihat perilaku Sophia & Ashlee, maka tingkah Kelly & Chloe nampak tidak terlalu menyebalkan, hohoho. Apalagi Kelly mengklain bahwa produser My Kitchen Rules menyunting komentar mereka sehingga mereka nampak seperti tokoh jahat di My Kitchen Rules. Berarti dengan kata lain Kelly & Chloe tidak suka dengan penampilan mereka di TV, wajar, masih normal berarti :’P.
Perlu diingat juga, tanpa hadirnya kelompok-kelompok kontestan di atas, My Kitchen Rules tidak akan seseru ini. Daya tarik dari kompetisi memasak ini bukanlah dari pertunjukkan kemahiran masak dari para kontestannya, melainkan aksi “drama” yang hampir selalu ada di setiap episode-nya. Andaikan My Kitchen Rules hanya menyuguhkan lomba memasak se-Australia saja, saya pasti malas menontonnya. Selama beberapa minggu terakhir ini, My Kitchen Rules telah berhasil menjadi acara kompetisi favorit saya. Maka, My Kitchen Rules layak mendapat nilai 4 dari skala maksimum 5 yang artinya “Bagus” ;).
Sumber: au.tv.yahoo.com/my-kitchen-rules/