Saya sudah mengenal wujud ninja sejak saya masih kecil dulu. Pasukan pembunuh bayaran yang ada pada masa pemerintahan feodal Jepang ini memiliki ciri khas menggunakan pakaian serba hitam yang menutup seluruh tubuh kecuali mata. Berbeda dengan samurai, ninja bekerja dengan diam-diam di balik bayang-bayang. Hal-hal di atas dapat saya lihat ketika saya melihat trailer Ninja Assassin (2009) beberapa tahun lalu. Ketika Ninja Assassin (2009) mulai diputar di bioskop, saya langsung menontonnya ;).
Pada Ninja Assassin (2009) dikisahkan bahwa para ninja masih ada hingga abad 21 ini. Mereka masih melakukan pembunuhan-pembunuhan seperti pada masa feodal Jepang dulu termasuk ninja-ninja dari Klan Ozunu yang dipimpin oleh Lord Ozunu (Sho Kosugi). Perubahan besar terjadi ketika slah satu ninja terbaik daru Klan Ozunu, Raizo (Jung Ji-Hoon atau Rain), berhianat. Raizo memberontak dan berusaha mengakhiri Klan Ozunu yang telah melatihnya.
Ninja Assassin (2009) memang memiliki cerita yang sederhana, namun cerita tersebut termasuk bagus menurut saya. Adegan-adegan action yang ditampilkan pun kereeeenn, Ninja Assassin (2009) dapat dikatakan sebagai salah satu film action paling bagus yang pernah saya tonton ;). Film ini menggunakan gaya action dari film-film action Jepang yang agak sadis dan penuh darah, jadi saya tidak menyarankan Ninja Assassin (2009) untuk ditonton oleh anak kecil.
Walaupun gaya action sadisnya mirip dengan gaya action sadis film-film Jepang, Ninja Assassin (2009) menggunakan special effect yang jauh lebih bagus dibandingkan film-film Jepang tersebut ;).
Secara keseluruhan, Ninja Assassin (2009) layak mendapat nilai 5 dari skala maksimum 5 yang artinya “Bagus Sekali”. Saya sudah beberapa kali menonton Ninja Assassin (2009) & belum pernah merasa bosan :).
Sumber: ninja-assassin-movie.warnerbros.com