Sebenarnya saya tergolong telat menonton Divergent (2014). Film ini sudah hadir sejak tahun lalu tapi saya baru sempat menontonnya kemarin di TV ketika sedang mudik ke rumah orang tua saya. Well, late is better than never ;).
Apakah Divergent (2014) itu? Judulnya agak asing di telinga saya. Divergent (2015) meeupakan film yang diadaptasi dari novel best seller karangan Veronica Roth dengan judul yang sama. Dikisahkan bahwa setelah sebuah perang terjadi, masyarakat di sebuah kota yang merupakan gambaran masa depan dari Chicago, dipecah ke dalam 5 fraksi berdasarkan sifat dasar manusia yaitu Abnegation (suka memberi), Amity (cinta damai), Candor (jujur), Dauntless (pemberani) dan Erudites (pintar). Anak-anak muda yang telah menginjak usia 16 tahun harus mengikuti sebuah tes yang akan menunjukkan di fraksi manakah sebaiknya ia bergabung. Setelah tes tersebut, mereka harus memilih untuk bergabung ke fraksi yang mana. Masing-masing fraksi memiliki tes inagurasi bagi para anggota baru. Siapapun yang gagal dari inagurasi tersebut akan tinggal di jalanan dan menjadi fractionless.
Hasil tes yang telah dilaksanakan pada awal proses ini diharapkan mampu membantu para anak muda tersebut untuk memilih fraksi yang pas dengan hati nuraninya dan tidak gagal dalam proses inagurasi. Hal ini mudah saja bagi para anak muda yang memperoleh hasil tes yang meyakinkan. Namun bagaimana bila hasil tes menunjukkan bahwa ia pantas untuk menjadi Dauntless, Erudites dan Abnegation? Hal inilah yang dialami oleh Beatrice “Tris” Prior (Shailene Woodley). Hasil tes yang Tris dapatkan tersebut menunjukkan bahwa Tris adalah seorang Divergent. Ia memutuskan untuk merahasiakan hal ini dan memilih untuk bergabung dengan fraksi Dauntless sebab Divergent dianggap sebagai orang-orang berbahaya yang dapat merusak tatanan masyarakat yang saat ini sedang berjalan.
Sebelum resmi menjadi seorang Dauntless, Tris harus lolos dari tes inagurasi Dauntless yang keras. Tidak hanya harus lolos inagurasi, Tris harus berusaha agar identitas rahasianya sebagai Divergent tidak terungkap karena ternyata setiap penduduk yang terdeteksi sebagai Divergent akan ditangkap dan dihukum. Beruntung di sana Tris bertemu Tobias “Four” Eaton (Theo James), instruktur Dauntless yang misterius. Four bersedia membantu Tris karena mereka berdua ternyata memiliki banyak kesamaan.
Belakangan Tris dan Four mencium gelagat mencurigakan dari fraksi Erudites yang dipimpin oleh Jeanine Matthews (Kate Winslet). Erudites memang sedang berusaha menggulingkan kekuasaan yang saat ini dipegang oleh Abnegation, fraksi dari kedua orang tua Tris. Fraksi Erudites pulalah yang paling keras menyerukan hukuman bagi setiap Divergent yang hidup. Apakah rencana Erudites yang sebenarnya? Silahkan tonton Divergent (2014) untuk memperoleh jawabannya :).
Saya menikmati jalan cerita Divergent (2014), usaha Tris untuk lulus inagurasi Dauntless sekaligus menyembunyikan identitasnya sebagai seorang Divergent, Divergent memiliki beberapa kelebihan lhoo. Ketika Erudites melancarkan aksinya, cerita agak sedikit hambar, syukurlah Divergent (2014) diakhiri dengan aksi yang cerdas :).
Melihat Divergent (2014) mengingatkan saya kepada Hunger Games (2012). Mungkin karena latar belakangnya yang sama-sama menggunakan alam & kota Amerika yang mirip seperti sekarang tapi ada sedikit atribut tambahan yang tak terlalu mencolok atau menonjol sekali, atribut tambahan yang cukup menunjukkan bahwa kejadian pada film tersebut terjadi pada suatu waktu di masa depan. Selain itu, baik Divergent (2014) maupun Hunger Games (2012) memiliki seorang wanita sebagai tokoh utamanya. Kedua tokoh utama tersebut memiliki sifat yang mirip, sama-sama kalem tapi pemberani. Keduanya juga sama-sama berawal dari bukan siapa-siapa, kemudian menjadi seseorang yang dikenal dan memiliki kelebihan.
Tapi kalau boleh memilih, saya lebih suka Divergent (2014) ketimbang Hunger Games (2012) walaupun Hunger Games (2012) lebih dahulu hadir sehingga Divergent (2014) nampak kurang original. Secara keseluruhan, rasanya Divergent (2014) layak untuk mendapat nilai 4 dari skala maksimum 5 yang artinya “Bagus”. Sudah pasti saya akan menonton kelanjutan Divergent (2014), yaitu Insurgent (2015) yang konon akan hadir akhir bulan ini ;).
Sumber: divergentthemovie.com
Ping balik: The Darkest Minds (2018) | Alief Workshop