Setelah kesuksesan Divergent (2014), Beatrice “Tris” Prior (Shailene Woodly) dan Tobias “Four” Eaton (Theo James) kembali hadir pada film yang diadaptasi dari novel karangan Veronica Roth yang kedua, Insurgent (2015). Pada Divergent (2014), dikisahkan bahwa Tris & Four tinggal di sebuah kota yang sudah lebih dari 200 tahun dikelilingi tembok raksasa. Di dalam tembok tersebut, masyarakat hidup dengan dibagi ke dalam 5 fraksi yang dibentuk berdasarkan sifat dasar manusia yaitu Abnegation (suka memberi), Amity (cinta damai), Candor (jujur), Dauntless (pemberani) dan Erudites (pintar). Tris sendiri adalah seorang divergent, ia memiliki kemampuan untuk masuk ke dalam kelima fraksi tersebut. Fraksi Erudites yang dipimpin oleh Jeanine Matthews (Kate Winslet), berusaha memusnahkan divergent. Dalam prosesnya ia menyebabkan terbunuhnya kedua orang tua Tris dan runtuhnya dominasi fraksi Abnegation di pemerintahan.
Pada Insurgent (2015), Tris dan Four menjadi buronan dan berlindung di dalam perkampungan fraksi Amity yang sehari-hari bertani dan beternak. Namun tak lama Tris dan Four harus kembali berlari dari kejaran anak buah Jeanine hingga mereka sempat mempir ke markas fractionless dan fraksi Condor.
Jeanine terus memburu semua divergent yang ada agar ia dapat membuka sebuah kotak misterius yang leluhur kelima fraksi wariskan. Konon hanya divergent yang dapat lolos dari 5 tes yang menjadi persayaratan untuk membuka kotak tersebut. Tidak semua divergent cukup kuat untuk membuka kotak tersebut karena ternyata satu divergent dengan divergent yang lain tidaklah sama, masing-masing memiliki kadar ke-divergent-an yang berbeda. Jeanine semakin agresif memburu Tris ketika ia mengetahui bahwa Tris adalah divergent 100%, salah satu divergent terkuat yang pernah ada.
Saya suka dengan plot Insurgent (2015), terdapat beberapa kejutan yang tak terduga di sana meskipun chemistry antara Tris dan Four tak terlalu kental terlihat. Adegan aksinya didukung dengan special effect yang tergolong bagus dan relatif masuk akal. Kalaupun ada yang agak berlebihan, hal tersebut masih masuk akal karena visualisasi tersebut dimaksudkan untuk mendukung cerita dimana Tris memang tidak sedang berada di alam nyata.
Insurgent (2015) merupakan salah satu bukti bahwa tidak semua sekuel film memiliki kualitas di bawah film pertamanya. Saya menikmati Insurgent (2015) dan menurut saya pribadi, Insurgent (2015) layak untuk memperoleh nilai 4 dari skala maksimum 5 yang artinya “Bagus” :).