Nostalgia Ayam Goreng Kremes Suharti

Suharti 1

Ayam Goreng Suharti termasuk restoran tempo dulu yang dahulu kala jarang saya kunjungi, bukan karena rasa masakannya kurang enak yaaa, tapi karena pada waktu itu harganya memang termasuk mahal bagi keluarga saya :’D. Restoran Ayam Goreng Suharti pada awalnya berdiri pada tahun 1962 dengan menggunakan nama Ayam Goreng Mbok Berek. Pada waktu itu Ayam Goreng Mbok Berek memang populer dan kepemilikannya agak nano-nano. Kepemilikan antara 1 cabang Ayam Goreng Mbok Berek bisa saja berbeda dengan cabang lainnya meskipun menggunakan loga dan nama restoran yang sama. Kemudian pada tahun 1972, barulah nama Ayam Goreng Suharti dipergunakan. Ibu Suharti, sang pemilik, akhirnya berani melepaskan diri dari nama besar Mbok Berek. Wuuaah, restoran ini memang sudah besar sejak saya belum lahir yaaa. Bertahun-tahun kemudian, saya dan istri saya singgah di salah satu cabang restoran Ayam Goreng Suharti untuk menyantap ayam goreng kremesnya. Kondisi restorannya agak jadul yaaa, tapi tak apalah, yang penting bersih ;).

Suharti 3

Bagian Dalam Ayam Goreng Suharti

Hidangan unggulan dari Ayam Goreng Suharti tentunya adalah ayam goreng kremes Suharti. Kita dapat memesan 1 ekor besar ayam goreng kremes atau cukup setengah ekor saja. Ayam goreng tersebut dibalut oleh kremesan yang terasa gurih. Kenikmatan hidangan tempo dulu ini semakin terasa ketika saya memadukan potongan daging ayam dan kremesannya dengan sambal merah yang terasa manis dan tidak terlalu pedas, yuuummmmm, enak!

Suharti 2

Setengah Ekor Ayam Goreng Kremes

Ahhh pantas saja restoran asal Yogyakarta ini masih terus bertahan sampai sekarang meskipun ada dualisme kepemilikan. Restoran Ayam Goreng Suharti yang lambangnya ada gambar perempuannya dimiliki oleh Ibu Suharti sendiri. Sedangkan restoran Ayam Goreng Suharti yang lambangnya menggunakan gambar ayam adalah milik mantan suami Ibu Suharti. Konon hal ini terjadi karena perselisihan diantara Ibu Suharti dengan mantan suaminya yang berakhir dengan perceraian. Sekarang, keduanya tetap menjual produk yang sama dengan nama yang sama. Pada kenyataannya, saya lebih sering menemukan cabang Ayam Goreng Suharti yang menggunakan lambang ayam. Berikut cabang-cabang Ayam Goreng Suharti yang saya ketahui:

  1. KH. Wahid Hasyim No. 51, Menteng, Jakarta Pusat.
  2. KH. Noer Ali No. 253, Bekasi Selatan, Jawa Barat.
  3. Kesehatan No.2, Bintaro,Jakarta Selatan.
  4. Dewi Sartika No. 237, Cawang, Jakarta Timur.
  5. Cilandak KKO No.3, Cilandak, Jakarta Selatan.
  6. Cipaganti No. 171, Cipaganti, Bandung, Jawa Barat.
  7. Pesanggrahan No. 15A, Puri Kembangan, Puri Indah, Jakarta Barat.
  8. Lodaya No.1, Lengkong, Bandung, Jawa Barat.
  9. Raya Kutoarjo KM. 4, Kutoarjo, Yogyakarta.
  10. Raya Jati Nangor No. 242, Bandung, Jawa Barat.
  11. Jalan Riau No. 38 – 40, Pekanbaru, Riau.
  12. Siliwangi No. 576, Semarang, Jawa Tengah.
  13. Raya Serpong Ruko SR1 No.26 – 27, Serpong, Banten.
  14. Tomang Raya No. 54, Tomang, Jakarta Barat.
  15. Kapten Tendean No. 13, Jakarta Selatan.
  16. Lakda Adisucipto No. 208, Yogyakarta.
  17. Pemuda No. 3A, Rawamangun, Jakarta Timur.
  18. Panglima Polim No. 4, Jakarta Selatan.
  19. Serpong Raya, Ruko Villa Melati Mas, Serpong, Banten.
  20. Johar No. 26, Jakarta Pusat.
  21. H. M. Joyomartono No. 33, Margahayu, Bekasi Timur, Jawa Barat.
  22. Melawai XIII, Jakarta Selatan.

Terlepas dari prahara pecah kongsi yang menimpa Ayam Goreng Suharti, saya tetap puas dengan rasa hidangannya dan ikhlas untuk memberikan Ayam Goreng Suharti nilai 4 dari skala maksimum 5 yang artinya “Enak” :).

Tinggalkan komentar