Serial True Detective merupakan miniseri produksi stasiun TV HBO yang mengisahkan penyelidikan sebuah kasus besar. Tidak hanya kasusnya saja yang dikisahkan, melainkan kehidupan pribadi si detektif yang menyelidiki pun ikut dikisahkan. Kisah para detektif yang hadir di Tru Detective nampak realistis dan lebih manusiawi dibandingkan film seri detektif-detektif-an yang dalam setiap episodenya mampu memecahkan suatu kasus rumit. Tapi yaah memang karena panjangnya dan banyaknya kisah yang hendak diceritakan, maka True Detective menjadi serial bersambung yang menggantung di setiap episodenya. . . kecuali episode terakhir dari suatu musim pemutaran.
Kasus dan detektif yang hadir pada setiap musim pemutaran True Detective, tidaklah sama. Pada musim pertama ada Detektif Rustin “Rust” Cohle (Matthew McConaughey) dan Detektif Martin Hart (Woody Harrelson) yang menyelidiki kasus pembunuhan berantai. Kasus ini cukup unik karena melibatkan lambang-lambang keagamaan dan pemujaan setan. Kedua detektif pada True Detective musim pertama tidak hadir kembali pada True Detective musim kedua.
True Detective musim kedua memiliki karakter yang lebih beraneka ragam. Ada Detective Raymond “Ray” Velcoro (Colin Farrell), Sersan Antigone “Ani” Bezzerides (Rachel McAdams) dan Opsir Paul Woodrugh (Taylor Kitsch) yang menyelidiki kematian dari rekan bisnis Francis “Frank” Semyon (Vince Vaughn). Frank sendiri merupakan tokoh kriminal dan Ray merupakan polisi yang berafiliasi dengan mafia setempat.
Mirip seperti kisah pada musim pertama, tokoh-tokoh utama pada musim kedua pun tidak ada yang “suci”. Semua memiliki masalah atau masa lalu yang kelam. Semuanya berhasil diramu dengan baik sehingga mengasilkan serial yang menarik untuk diikuti meskipun untuk mengikuti jalan cerita True Detective, saya sendiri harus agak serius menontonnya karena ceritanya memang terkadang sedikit berputar-putar dan melompat-lompat antara kejaian masa kini dengan flashback kejadian di masa lalu. Tapi entah kenapa cara bercerita yang seperti itu tetap mampu membuat saya penasaran akan kelanjutan cerita True Detective. Dengan demikian, serial True Detective masih layak untuk memperoleh nilai 4 dari skala maksimum 5 yang artinya “Bagus”. Oh yaa, True Detective mengandung adegan-adegan dewasa sehingga tidak layak untuk ditonton anak-anak lho.
Sumber: www.hbo.com/true-detective
Tempo alurnya gimana ini? Terus ada kayak hal-hal yg terlalu ngedrama gitu gak? Tertarik habis baca review-nya.
SukaSuka
Alurnya maju-mundur, tapi tidak terlalu membingungkan. Ceritanya agak dewasa dan drama. Fokus ceritanya adalah kasus dan orang-orang di sekitar kasus tersebut. Menarik tapi memang terkadang bikin ngantuk kalau menontonnya marathon, langsung 1 season sehari :’D.
SukaSuka
Buat film bertipe imaginari realistic true detective 1 bener2 recomended, yg ke 2 msh tetap seru tp agak memerlukan perhatikan lebih pada alur cerita, Sangat di tunggu untuk serial ke 3 nya hehe.
SukaSuka
Betul. Season 3 kemungkinan muncul di awal 2019 nanti :D.
SukaSuka
Masih mereka2 seperti apa….
*belum nonton 🙂
SukaSuka
udah donlot serial ini tapi masih nggak ketonton. takutnya jd ngebandingin sama sherlock
SukaSuka
Beda sama Sherlock, True Detective muatan dramanya lebih kental. Sayang season 2 True Detective sedikit tidak sebaik season 1.
SukaSuka