Ghostbusters merupakan judul komik yang saya baca ketika masih SD dulu. Disana dikisahkan bagaimana sekelompok ilmuwam menggunakan energi proton untuk menangkap hantu yang mengganggu warga New York. Selain itu Ghostbusters kemudiam hadir pula dalam bentuk film kartun di TV-TV. Ternyata baik Ghostbusters versi komik maupun film seri, keduanya dibuat berdasarkan film layar lebar Ghostbusters (1984) yang menuai berbagai pujian dan berhasil memperoleh nominasi piala Oscar. Kemudian beberapa tahun kemudian hadir sekuelnya yaitu Ghostbusters II (1989).
Lama tak terdengar suaranya, Ghostbusters kembali hadir ke layar lebar melalui Ghostbusters: Answer the Call (2016). Tapi film ini tidak ada hubungannya dengan kedua film pendahulunya. Ghostbusters: Answer the Call (2016) lebih ke arah reboot sehingga tidak ada yang namanya trilogi Ghostbusters. Karakternya saja berbeda, tokoh utama yang dahulu diisi oleh 4 laki-laki, kini digantikan oleh 4 wanita.
Dikisahkan bahwa Dr. Jillian Holtzmann (Kate McKinnon), Dr. Erin Gilbert (Kristen Wiig) dan Dr. Abigail “Abby” Yates (Melissa McCarthy) merupakam ilmuwan yang dicibir karena penelitian mereka mengenai hantu. Komunitas ilmuwan tidak menganggap bahwa hantu itu ada dan pantas untuk diteliti sampai pada suatu hari Abby dan kawan-kawan menemukan bahwa terjadi peningkatan kemunculan hantu di kota New York. Dalam perjalanannya mereka bertemu dengan Patty Tolan (Leslie Jones) yang memang tidak memiliki gelar doktoral namun memiliki pengetahuan akan sejarah dan keadaan kota New York. Keempatnya kemudian semakin sering melihat penampakan hantu-hantu di sekitar New York. Ada apa dengan New York? Apakah hantu-hantu ini muncul secara acak dengan tiba-tiba? Tentu tidak, ada seseorang yang memang sengaja membangkitkan hantu-hantu untuk menguasai kota New York.
Abby, Holtzmann, Erin dan Patty akhirnya menggunakan senjata proton dan berbagai senjata modifikasi ciptaan Holzmann untuk menangkap hantu-hantu yang menteror New York. Kemudian mereka pun dikenal dengan nama Ghostbusters. Tak lupa keempat wanita ini merekrut Kevin Beckman (Chris Hemsworth) sebagai sekretaris untuk mengangkat telefon dan memgatur perjanjian dari pelanggan.
Langkah Ghostbusters dalam menangkap hantu memperoleh perlawanan dari pihak pemerintah yang selalu menutup-nutupi keberadaan hantu-hantu dan selalu mendiskreditkan Ghostbusters di berbagai media masa. Sebuah masalah yang pernah diangkat pula pada Ghostbusters II (1989).
Mirip seperti 2 film pendahulunya, Ghostbusters: Answer the Call (2016) bukan termasuk film horor, genrenya lebih ke arah komedi. Saya beberapa kali tertawa melihat tingkah konyol pada film ini, terutama terkait kebodohan Kevin sang sekretaris :D. Pantas saja judul filmnya menggunakan kata-kata “answer the call” yang memang merupakan pekerjaan Kevin.
Kelucuan-kelucuan pada film ini dibalut dengan kostum dan special effect yang lumayan keren. Pada awalnya saya sempat sangsi akan kualitas adegan action film ini ketika tokoh utamanya diganti wanita semua. Ternyata saya salah sebab Ghostbusters masih mampu menampilkan berbagai keseruan ketika mereka berusaha menyelamatkan New York.
Di luar dugaan saya. Ghostbusters: Answer the Call (2016) ternyata masih layak untuk memperoleh nilai 4 dari skala makaimum 5 yang artinya “Bagus”. Who you gonna call? Ghostbusters! 🙂.
Sumber:Â www.ghostbusters.com