Setelah lelah berwisata pada Wisata Singapura Hari Pertama, hari kedua kami mulai sedikit lebih siang dari rencana di itenari yang sudah disusun. Kami keluar dari hotel pukul 8 lewat untuk sarapan sekaligus membeli bekal di rumah makan halal tak jauh dari hotel tempat kami menginap.
Setelah selesai sarapan dan membungkus bekal, kami berjalan kaki ke Stasiun MRT Lavender. Akan kemanakah kami? Pada hari kedua ini kami akan berwisata ke Pulau Sentosa yang penuh akan berbagai atraksi dan objek wisata seperti Universal Studio, Madame Tussauds, Trick Eye, Adventure Cove Waterpark, Fort Siloso, Wings of Time dan lain-lain. Mengingat keterbatasan waktu, kami hanya akan mengunjungi Universal Studio dan menonton Wings of Time saja.
Untuk menuju ke Pulau Sentosa sebenarnya ada 3 cara yaitu:
- Jalur darat menggunakan mobil sewaan atau taksi atau grabcar. Cara ini relatif mahal tapi dapat berkeliling pulau sepuasnya dengan nyaman dan sesuka hati. Kalau mau sedikit berhemat, bisa saja masuk ke ke dalam pulau dengan taksi atau grabcar tapi begitu ada di dalam pulau, kita menggunakan bus sentosa atau kereta gantung atau Sentosa Express yang masing-masing ada stasiunnya.
- Menggunakan kereta gantung yang berangkat dari Mount Faber Station di Faber Peak. Dari Mount Faber Station, kita dapat naik kereta gantung dengan jalur Mount Faber Line yang kemudian akan berhenti di Stasiun Harbourfront dan Stasiun Sentosa. Apabila ingin keliling Sentosa dengan kereta gantung, maka kita dapat menggunakan kereta gantung jalur Sentosa Line yang akan berhenti di Stasiun Merlion, Stasiun Imbiah Lookout dan Stasiun Siloso Point. Menaiki kereta gantung tentunya memakan biaya yang relatif besar dan tetap harus antri di setiap stasiun, tapi akan memberikan pengalaman yang menyenangkan ;).
- Menggunakan Sentosa Express dari Vivo City Mall. Sentosa Express merupakan monorel internal Pulau Sentosa yang dapat kita gunakan untuk masuk dan mengelilingi Pulau Sentosa. Sentosa Express akan berhenti di Stasiun Sentosa, Stasiun Waterftont, Stasiun Imbiah dan Stasiun Beach. Rasanya ini merupakan pilihan transportasi paling ekonomis yaaa.
Sarana transportasinya sangat lengkap dan banyak pilihannya. Sebenarnya kami ingin menggunakan opsi kedua yakni menggunakan kereta gantung. Namun karena faktor cuaca kami mengurungkan niat kami.
Sejak di Indonesia, ramalan cuaca memang menunjukkan bahwa kami berwisata ke Singapura di saat musim hujan datang. Hari pertama kami lalui dengan memandang langit cerah, tidak ada hujan. Sayang di hari kedua ini hujan turun sejak pagi, hicks :(. Seram juga yah kalau naik kereta gantung di saat hujan deras. Berhubung pilihan pertama terlalu mahal, maka kami memilih pilihan ketiga yaitu Sentosa Express. Toh dengan datangnya hujan, sepertinya kami terpaksa memilih untuk mengunjungi dua atau tiga lokasi dari beberapa lokasi yang awalnya kami rencanakan.
Untuk mencapai Stasiun Sentosa Express yang terdapat di Level 3 Vivo City Mall, kami menaiki MRT East West Line (jalur hijau) dari Stasiun MRT Lavender arah Stasiun MRT Koon untuk turun di Stasiun MRT Outram Park. Di Stasiun Outram Park, kami pergi ke tempat menunggu MRT North East Line (jalur ungu) untuk pergi ke arah Stasiun MRT Harbour Front. Tempat menunggu MRT untuk jalur yang berbeda, sering sekali terletak di lantai yang berbeda pula, walaupun terletak di Stasiun MRT yang sama. Bahkan pada beberapa kasus, lokasinya sedikit jauh tapi masih dalam 1 gedung pusat perbelanjaan, yaaah secara halus kita disuruh putar-putar lihat dagangan heheheh. Tapi saya tidak menemukan masalah akan hal ini karena penunjuk jalannya jelas sekali, hampir dipastikan kita tidak akan tersesat :).
Stasiun MRT Harbour Front ternyata terletak di lantai bawah Vivo City Mall. Kami harus beberapa kali menaiki tangga berjalan untuk mencapai Stasiun Sentosa Express yang ada di Level 3. Sesampainya di atas, selain membeli tiket monorel, saya menukarkan e-ticket Universal Studio Singapore (USS) dan Wings of Time (WOT) dengan tiket fisik. Berhubung harga tiket USS dan WOT via online lebih murah ketimbang langsung membeli di tempat, saya memilih membeli tiket secara online di agen yang terpercaya, bukan langsung di website USS ya, entah kenapa tiket USS di agen justru bisa lebih murah. Saya sendiri membeli e-ticket untuk tanggal tertentu agar lebih murah harganya. Andaikan saya membeli e-ticket open date maka harganya akan lebih mahal tapi saya bisa datang di tanggal berapa saja dalam rentang waktu tertentu. E-ticket yang diperoleh harus di-print dan ditukarkan dengan tiket fisik agar dapat digunakan untuk masuk. Penukaran dapat dilakukan di Vivo City Mall level 3, Loket Tiket Imbiah Lookout, Loket Tiket Stasiun Beach, Loket Tiket Stasiun Waterfront, Loket Tiket Merlion Plaza dan Faberpeak Ticketing KiosK. Saya memilih menukarkannya di Vivo City Mall karena penukarannya dapat dilakukan bersamaan dengan pembelian tiket monorail. Andaikan saya menggunakan kereta gantung, saya akan menukarkannya di Faberpeak Ticketing KiosK.
Setelah menyelsaikan masalah pertiketan, kami masuk ke dalam Stasiun Sentosa Express dan menunggu kereta yang lama kemudian muncul. Kondisi di dalam kereta monorel tak jauh berbeda dengan kereta MRT/LRT, sama-sama bersih, nyaman dan stroller friendly :D. Kemudian kami turun di Stasiun Imbiah untuk melihat Merlion Sentosa, Tiger Tower dan Taman Kupu-Kupu Serangga. Sayang, karena hujan turun dengan derasnya, maka kami hanya sempat berfoto di dekat Merlion Sentosa saja. Selanjutnya kami menyantap bekal yang kami beli di restoran dekat hotel, lapaarrrr :).
Agak melenceng dari intenari, kami memutuskan untuk langsung menggunakan monorel dari Stasiun Imbiah menuju Stasiun Waterfront tanpa melihat-lihat atraksi lain. Ketika turun dari Stasiun Waterfront, kami baru menyadari bahwa salah sepatu anak saya hilang entah kemana. Waduh, kami terpaksa kembali lagi ke Stasiun Imbiah, area sekitar Merlion Sentosa dan Stasiun Sentosa Express untuk mencari sepatu tersebut. Hasilnya? Tidak ketemu, weleh-weleh, padahal itu sepatu baru pemberian eyangnya. Daripada kehabisan waktu, kami memilih untuk melaporkan ini kepada petugas loket di Stasiun Sentosa Express dan menghentikan pencarian. Bagaimana nasib sepatu anak saya yang hanya 1 buah? Jawabnya akan hadir pada bagian akhir tulisan ini ;). Kami melanjutkan acara kami dengan kembali menaiki monorel sampai Stasiun Waterfront. Di sana kami turun dan berjalan menuju bola USS untuk berfoto-foto terlebih dahulu. Bola USS yang terdapat di depan gerbang USS memang sering menjadi objek foto-foto bagi wisatawan, baik yang memang akan masuk USS maupun yang hanya lewat untuk foto-foto saja di bagian luar hehehehe. Beruntung ketika kami tiba di sana, hujan sudah mulai reda, sehingga kami tidak usah terus menerus menggunakan payung, cukup topi saja.
Walaupun terdapat gerimis yang datang dan pergi, USS tetap dapat dinikmati karena sebagian bagain dalam USS memiliki langit dan sebagian wahananya pun berada di dalam ruangan tertutup. Penghalang kami justru tinggi anak saya yang di bawah 120 cm dan umur anak saya yang masih di bawah 2 tahun. Dari sekian banyak wahana, hanya wahana Shreek 4D Adventure yang boleh dimasuki oleh anak di bawah 2 tahun dan tidak ada batasan tinggi badan. Ketika memasuki wahana-wahana lainnya, saya dan istri terpaksa memasuki wahana dengan cara bergantian dan menggunakan single rider. Dengan masuk ke wahana dengan jalur single rider yang lebih sepi, maka kami dapat menikmati wahana tapi tidak dapat memilih hendak duduk di mana. Yaaah yang penting bisa menaiki wahana tanpa antri terlalu panjang. Sayang tidak semua wahana memiliki jalur single rider, wahana-wahana populer yang penuh biasanya memiliki jalur single rider.
Dari berbagai wahana yang dinaiki, saya paling senang dengan wahana Transformer the Ride dan Revenge of the Mummy. Transformer the Ride merupakan simulator 4D dengan kursi yang bergerak-gerak, sedangkan Revenge of the Mummy sebenarnya merupakan roller coaster indoor dengan tema misteri. Terdengar sederhana bukan? Tema film dan penataan yang apik membuat kedua wahana tersebut nampak luar biasa dan membuat saya ketagihan hehehehe.
Sebenarnya semua wahana di sana kurang lebih ada di Dufan. Roller coaster, 3G simulator, 4D simulator, wahana sejenis arung jeram dan lain-lain terdapat di dalam area dengan tema tertentu. Pada dasarnya USS terbagi ke dalam 7 area yaitu Hollywood, New York, Sci-Fi City, Ancient Egypt, The Lost World, Far Far Away dan Magadascar. Di dalam setiap area terdapat wahana-wahana yang sebenarnya secara jenis sudah ada di area lain. Sebagai contoh, roller coaster terdapat di area Sci-Fi City, Ancient Egypt dan The Lost World. Tapi tema, penataan dan wujud yang berbeda membuatnya terlihat dan terasa berbeda meskipun pada dasarnya yaaaa sama-sama roller coaster :’D. Untuk roller coaster, Battlestar Galactica: Human Vs Cyclon yang terdapat di area Sci-Fi City merupakan roller coaster paling menantang di USS. Antrian yang panjang membuat kami batal menaiki wahana ini. Jalur singer rider memang ada, tapi tetap penuh khusus wahana yang satu ini hohohoho.
USS tidak hanya menawarkan wahana saja, akantetapi terdapat berbagai pertunjukkan di setiap sudut USS dengan jadwal tertentu. Hal inilah yang masih diikuti oleh bayi mungil kami. Berikut jadwalnya:
- Pertunjukkan tari dan musik, Pantages Hollywood Theater di area Hollywood yang diadakan setiap hari pada pukul 11:00, 13:15, 15:30 dan 17:30.
- Pertunjukkan speciall effect dengan tema air, Waterworld Show, di area The Lost World yang diadakan setiap hari pada pukul 12:30, 15:00 dan 17:30.
- Pertunjukkan komedi, Donkey Live, di area Far Far Away Land yang diadakan setiap setengah jam sekali dari pukul 10:45 – 18:45.
Terkadang, pada pertunjukkan tersebut terdapat sesi foto, saran saya ikut mengantrilah, jangan takut harus membayar. Sebab kita tetap diperbolehkan berfoto menggunakan kamera sendiri kok, tapi kalau mau membeli hasil jepretan kamera pihak USS ya sah-sah saja, bebas dan tidak mengikat :D. Berbicara tentang foto-foto, seluruh area USS menggunakan tema film atau acara TV yang cukup terkenal. Saya menemukan banyak spot foto-foto di sepanjang area USS :D.
Tak terasa matahari mulai terbenam dan sudah saatnya kami meninggalkan USS. Kami keluar dan bergegas menuju Stasiun Waterfront. Dari Stasiun Waterfront, kami menaiki monorel dan berhenti di Stasiun Beach untuk menonton pertunjukkan Wings of Time (WoT) yang diadakan di pinggir pantai. Jadi kita duduk di kursi-kursi pinggir pantai untuk menonton sebuah pertunjukkan laser. Sebenarnya sih bisa saja menonton gratisan dari kejauhan tapi kurang jelas. Pertunjukannya terbilang bagus, meskipun tetap saja tidak sebagus pertunjukan Chine Folk Culture Village Show yang pernah saya tonton di Shenzhen. Berbagai gambar dari laser di angkasa yang diberikan WoT memang memukau tapi kalau dilihat dari segi cerita dan jenis, yaa relatif sederhana.
Setelah selesai menonton pertunjukkan WoT, kami segera pergi ke … McDonalds, lapar, hehehehe. Beberapa orang menyarankan untuk singgah di restoran Taste of Asia, tapi kami terlalu lelah dan lapar untuk mencari letak restoran tersebut. Berhubung yang ada di depan mata McDonalds, yaaa kami makan McDonalds saja hohohohoho.
Selesai dari McDonalds, kami pergi menuju Stasiun Beach untuk pergi ke Stasiun Sentosa. Di sana kami kembali menanyakan perihal sepatu anak saya yang hilang di pagi hari. Respon petugas malam Stasiun Sentosa jauh lebih baik ketimbang respon petugas pagi yang terkesan acuh. Mba-mba petugas yang mahir berbicara bahasa melayu berhasil mengusahakan agar sepatu anak saya dapat kembali. Akhirnya kami diminta untuk datang ke kantor keamanan yang terdaoat di Stasiun Imbiah karena sepatu tersebut diduga ditemukan di sana. Begitu bertemu dengan pihak keamanan Stasiun Imbiah, kami langsung dapat mengenali sepatu anak kami tersebut. Ahhhh, bisa ketemu juga sepatu cinderella ini hehehehe. Awalnya saya sudah tidak berharap banyak loh. Setelah mengisi beberapa dokumen, kami kembali ke Stasiun Sentosa untuk berterima kasih kepada Mba-Mba petugas yang membantu kami. Tak lupa saya mengisi koesioner yang berisikan ucapan terima kasih khusus bagi mba-mba petugas Stasiun Sentosa yang mau mengusahakan pencarian sepatu anak kami. Terima kasih mbaaaaa :D.
Ahhhh, dengan bantuan gothere.com, kami kembali ke Hotel dengan rute Stasiun Harbourfront – Stasiun Outram – Stasiun Lavender. Ahhh hari sudah sangat malam dan waktunya bagi kami untuk beristirahat. Pada Wisata Singapura Hari Ketiga, kami akan ke kebun binatang dan kincir angin raksasa, hohohoho.
Sumber:
http://www.sentosa.gov.sg
http://www.buschartersingapore.com
http://www.thethemeparkguy.com
insideuniversal.net
http://www.rwsentosablog.com
http://www.themeparkinsider.com
nahaowan.com
http://www.wingsoftime.com.sg
http://www.businesstimes.com.sg
http://www.onefabergroup.com
http://www.sgtrains.com
Baca juga:
Persiapan Wisata Singapura 2016
Ringkasan Objek Wisata Singapura
Wisata Singapura Hari Pertama
Wisata Singapura Hari Kedua
Wisata Singapura Hari Ketiga
Wisata Singapura Hari Keempat