Tak terasa petualangan keluarga kecil saya sudah sampai di hari ketiga :D. Setelah pada Wisata Singapura Hari Kedua kami sudah puas berwisata di Pulau Sentosa, kali ini kami berencana untuk mengunjungi Singapore Zoo, River Safari dan Singapore Flyer. Kali ini kami bangun lebih siang dari hari kedua. Sekitar pukul 9 kami baru berangkat menuju Singapore Zoo & River Safari yang letaknya sedikit lebih jauh dari objek-objek yang sudah kami kunjungi. Untuk mencapai Singapore Zoo & River Safari, kami harus menggunakan LRT/MRT dan bus. Sebelumnya, tak lupa kami terlebih dahulu sarapan dan membeli bekal makanan halal di kios-kios kecil yang terletak di samping Hotel.
Kemudian kami bergegas menuju Stasiun Lavender untuk pergi ke arah Stasiun Joo Koon dan berhenti di Stasiun City Hall. Dari Stasiun City Hall kami pindah jalur dan naik MRT ke arah Jurong East untuk turun di Stasiun Ang Mo Kio. Sesuai arahan website penujukan jalan gothere.sg, kami keluar melalui Exit C dan berjalan menuju Ang Mo Kio Interchange (54009). Penunjuk jalannya cukup jelas sehingga kami tidak tersesat. Ang Mo Kio Interchange (54009) wujudnya mirip Sentral Pemberhentian Bus Way di Jakarta, hanya saja ukurannya lebih besar, bersih, rapih dan sepi, praktis hampir tidak ada antrian di sana. Berbeda dengan bus konvensional di Indonesia, semua bus di Singapura hanya dapat berhenti di Bus Stop atau Bus Interchange saja, yaaaah mirip bus way yaa. Pembayarannya dapat menggunakan tiket yang harus dibeli di loket, dapat pula menggunakan STP/E-Link di dalam bus. Karena kami sudah memiliki kartu E-Link, maka kami langsung menuju tempat menunggu bus nomor 138 yang pemberhentian terakhirnya adalah Singapore Zoo & River Safari.
Singapore Zoo dan River Safari lokasinya bersebelahan, yaitu di dalam area reservoir dan hutan yang berada di bagian utara Singapura. Kedua sama-sama dikelola oleh Wildlife Reserve Singapore bersama-sama dengan Night Safari dan Jurong Bird Park. Jurong Bird Park lokasinya agak jauh dari Singapore Zoo dan kawan-kawan sehingga untuk menuju ke sana harus menggunakan jalur bus yang berbeda. Di Indonesia sendiri sudah banyak taman burung sih sebenarnya, kami sendiri kurang tertarik untuk mengunjungi Jurong Bird Park. Tapi andaikan lokasinya ada di dekat Singapore Zoo, mungkin kami akan mempertimbangkan untuk masuk ke dalam setelah selesai dari Singapore Zoo dan River Safari.
Berbeda dengan Jurong Bird Park, Night Safari berada di satu lokasi yang sama dengan Singapore Zoo, hanya saja bukanya di malam hari. Saya rasa ini mirip safari malamnya Taman Safari. Hanya saja, konon Night Safari lebih tertata sehingga lebih bagus dari safari malamnya Taman Safari. Saya pribadi kurang suka dengan safari malamnya Taman Safari sebab kok ya binatangnya tidak terlihat. Taman Safari lebih menarik untuk dikunjungi di siang hari. Sebenarnya saya tertarik untuk mengunjungi Night Safari, namun karena bukanya malam, lokasinya relatif jauh dari hotel dan kami membawa bayi mungil kami, maka kami mengurungkan niat kami dan lebih memilih untuk pergi mengunjungi Singapore Flyer di sore atau malam hari nanti.
Sebenarnya kami sudah berencana untuk membeli tiket Singapore Zoo dan River Safari secara on-line melalui situs resmi mereka. Kalau membeli lewat sana, ada diskon dan promo. Tapi karena kesibukan dan ragu-ragu, kami memilih untuk membeli tiket masuk langsung di tempat saja. Ternyata promo dan diskon yang diperoleh bila membeli on-line, dapat kami peroleh juga bila membeli langsung di loket :’D. Di sana kami langsung membeli paket tiket Singapore Zoo + River Safari. Untuk Singapore Zoo kami membeli pula tiket tram. Dengan membeli tiket tram maka kami dapat menggunakan tram sepuasnya selama berada di dalam area Singapore Zoo. Ada 4 stasiun tram dimana pemilik tiket tram dapat naik-turun sepuasnya. Sedangkan untuk River Safari, kami tidak membeli tiket River Safari Cruise meskipun kami sadar betul bahwa berkeliling kebun binatang sepuasnya dengan perahu, adalah salah satu kelebihan River Safari. Batas tinggi minimal untuk menaiki River Safari Cruise adalah 1,06 meter. Kami datang bersama anak kami yang tingginya di bawah 1,06 meter. Anak di bawah batas minimal tersebut tidak boleh dipangku pula, jadi anak kami benar-benar tidak bisa naik. Untunglah di dalam River Safari terdapat kapal besar yang rutenya mengelilingi reservoir. Semua boleh menaiki kapal tersebut, tidak ada batasan tinggi badan atau umur. Semua pengunjung River Safari boleh menaiki kapal tersebut tanpa membayar biaya tambahan.
Setelah selesai membeli tiket, kami langsung memasuki Singapore Zoo. Di sana kami melihat jerapah, gajah, kangguru, tapir, babirusa, flamingo, pinguin, orang utan, harimau, singa dan lain-lain. Pengunjung dapat berjalan melewati berbagai area binatang dengan pagar pemisah yang tidak terlalu besar atau tinggi sehingga penggunjung dapat melihat dengan jelas aneka satwa yang ada di sana.
Saya rasa semua binatang ayang ada di Singapore Zoo dapat kita jumpai pula di Indonesia, kecuali … Inuka! Oh siapa Inuka? Ia adalah beruang kutub pertama yang berhasil dilahirkan di negara beriklim tropis. Wujud Inuka yang besar sungguh mempesona, inilah alasan kenapa saya setuju kami berkunjung ke Singapore Zoo :D.
Tidak hanya berkeliling melihat binatang, pengunjung Singapore Zoo disuguhkan pula oleh berbagai acara seperti acara memberi makan Inuka, acara splash safari, acara animal friends, acara elephants work & play, dan acara rainforest fights back. Acara-acara tersebut dikemas dengan apik dan bagus. Favorit keluarga kami adalah acara elephants work & play karena di sana kami dapat memberi makan gajah-gajah dan berfoto dengan mereka. Anak saya sangat senang memberi makan gajah-gajah lucu tersebut :). Beruntung kami membeli tiket tram di loket depan tadi. Dengan bantuan tram kami dapat hemat waktu dan tenaga. Dalam waktu yang tidak terlalu lama, kami dapat mengelilingi Singapore Zoo dan menghadiri semua acara tambahan yang diselenggarakan :).
Sekitar pukul 2 siang kami baru keluar dari Singapore Zoo dan masuk ke dalam River Safari yang terletak tepat di sebelah Singapore Zoo. Walaupun hanya dapat menaiki kapal besar saja, kami tetap mengunjungi River Safari karena di sana terdapat Kai Kai dan Jia Jia, sepasang panda raksasa yang diimport dari Cina. Kami mengunjungi Singapura pada tahun 2016, saat ini Taman Safari Indonesia belum memiliki panda. Ketika kami memasuki River Safari, kami tidak langsung bertemu Kai Kai atau Jia Jia, akantetapi kami terlebih dahulu melihat aneka binatang lau dan sungai. Agak berbeda dengan Singapore Zoo, River Safari memang lebih fokus ke arah binatang air atau binatang yang hidup di dua alam. Jadi kami berjalan menyusuri lorong-lorong yang kanan dan kirinya dipenuhi kolam penuh dengan berbagai binatang. Memang sih River Safari nampak bersih dan rapi, tapi yaa rasanya tidak terlalu istimewa. Di ujung lorong tersebut, kami menemukan antrian untuk memasuki area panda. Area panda hanya boleh dimasuki bergantian dan dilarang berbicara keras atau berisik di sana. Setelah mengantri sekitar setengah jam, kami akhirnya memasuki area panda :D. Di sana kami melihat panda merah yang lincah bergerak ke sana ke mari. Kemudian kami melihat Kai Kai dan Jia Jia sedang bermalas-malasan sambil memakan daun. Keduanya nampak lucu, apalagi pemisah antara pengunjung dengan binatang hanyalah pagar pendek saja, keduanya nampak jelas terlihat :).
Setelah keluar dari area panda, kami ikut mengantri untuk menaiki kapal besar yang akan berputar mengelilingi reservoir. Reservoir yang dikelilingi sebenarnya hanya seperti danau besar dengan aneka tumbuhan di sekitarnya, tidak ada yang spesial di sana.
Kami kira, setelah dari area reservoir, tidak ada lagi yang dapat dilihat di River Safari. Ternyata setelah dari area reservoir, terdapat area kolam raksasa dimana kami dapat berjalan di lorong yang terdapat di bagian bawah kolam tersebut. Jadi kami dapat berjalan dengan melihat kolam di sisi kanan, kiri dan atas kami, yaaaah semacam Sea World laaah :). Luasnya memang tidak sebesar Sea World Ancol, tapi yaaah lumayanlah bisa dijadikan tempat istirahat sejenak dan menyejukkan badan. Area tersebut dilengkapi AC yang lumayan sejuk :).
Sekitar pukul 5 sore, kami kelar dari River Safari menuju halte bus yang terletak tak jauh dari pintu masuk Singapore Zoo dan River Safari. Di sana sudah banyak calon penumpang lain yang menunggu bus 138 yang akan berhenti di Ang Mo Kio Interchange (54009). Setelah kami tiba di Ang Mo Kio Interchange (54009) dengan menaiki bus 138, kami berjalan kaki menuju stasiun MRT terdekat yaitu Stasiun Ang Mo Kio. Dari Stasiun Ang Mo Kio, kami menggunakan MRT jalur merah ke arah Stasiun Marina South Pier untuk berhenti di Stasiun Newton. Di Stasiun Newton kami menggunatakn MRT jalur biru ke arah Stasiun Expo untuk berhenti di Stasiun Promenade. Kami lalu keluar melaui Exit A dan menjalan kaki ke arah Singapore Flyer. Perjalannya ternyata agak berbelok dan beberapa kali menyeberang jalan, untunglah kami sebelumnya sempat menanyakan arah kepada petugas Stasiun. Salah satu kelebihan Singapura adalah, kemampuan para petugas Stasiun memberikan informasi. Mereka beberapa kali menawarkan bantuan yang sangat bermanfaat bagi turis seperti kami.
Kami tiba di Singapore Flyer sekitar pukul setengah 8 malam. Pada puncak bagunan Singapore Flyer terdapat kincir raksasa dengan ketinggian sampai 165 m di atas permukaan tanah. Pada bagian bawah kincir raksasa tersebut terdapat taman, restoran, pijat ikan, simnulator pesawat dan penjual souvenir. Sayang ketika kami tiba di sana, mayoritas sudah tutup karena terlalu malam. Kami akhirnya mampir ke 7-Eleven untuk makan malam setelah sebelumnya membeli tiket kincir raksasa di lantai 1. Setelah kenyang, kami naik ke lantai 3 untuk naik kincir Singapure Flyer.
Setelah sekitar 15 menit mengantri, akhirnya kami bertiga masuk bersama 4 orang lainnya ke dalam kabin kincir. berbeda dengan kincir di Indonesia, kabin kincir milik Singapore Flyer ini sangat luas sekali. Pantas saja terdapat opsi untuk makan malam di dalam kincir. Anak saya tertawa dan mengoceh kesenangan di dalam kabin tersebut. Istri saya yang awalnya agak takut dan hanya berani duduk di tengah, akhirnya berani berjalan-jalan ke pinggir kabin untuk menikmati cahaya lampu Singapura dari atas. Di sana kami dapat melihat sebagian objek yang kali lewati pada perjalanan kami di hari pertama kami yaitu mulai dari Garden by the Bay, Marina Bay Sands, Jembatan Helix, Merlion, Esplanade dan Sungai Singapura. Whaaa, ini merupakan kincir raksasa paling tinggi, besar dan luas yang pernah saya naiki. Pemandangan yang bagus memang sepadan dengan harga tiket yang lumayan mahal :’D.
Ahhhh, setelah puas berputar dan melihat Singapura dari atas, kami akhirnya pulang sekitar pukul 10 malam dari Singapore Flyer. Kondisi jalanan memang sepi, tapi masih terlihat turis berlalu lalang sehingga kami tidak khawatir. Keluar dari gedung Singapore Flyer, kami langsung berjalan menuju Stasiun Promenade. Dari Stasiun Promenade, kami naik MRT jalur biru ke arah Stasiun Bukit Panjang untuk berhenti di Stasiun Bugis. Dari Stasiun Bugis, kami naik MRT jalur hijau ke arah Stasiun Pasir Ris untuk berhenti di Stasiun Lavender yang posisinya berada di bawah hotel tempat kami menginap. Ahhhhh, akhirnya bisa beristirahat. Sepertinya keesokan harinya kami akan bangun lebih siang lagi pada Wisata Singapura Hari Keempat hehehehe.
Sumber:
travel.nationalgeographic.com
http://www.flickr.com/photos/adforce1/
landtransportguru.net
http://www.riversafari.com.sg
http://www.visitsingapore.com
http://www.zoo.com.sg
thewanderingmum.com
nerdnomads.com
wrscomsg.wordpress.com
Baca juga:
Persiapan Wisata Singapura 2016
Ringkasan Objek Wisata Singapura
Wisata Singapura Hari Pertama
Wisata Singapura Hari Kedua
Wisata Singapura Hari Keempat