Black Panther (2018)

Black Panther

Black Panter adalah salah satu superhero karya Stan Lee dan Jack Kirby yang pertama kali muncul pada salah satu komik Marvel tahun 1966. Sejak awal abad 21, superhero Marvel berkulit hitam ini sudah beberapa kali digadang-gadang akan hadir di layar lebar. Akhirnya, Black Panter atau T’Challa (Chadwick Boseman) mengawali debutnya di layar lebar pada Captain America: Civil War (2016) meskipun porsinya tidak terlalu besar. Sekitar 2 tahun berselang, Black Panter kembali hadir melalui film solonya yang pertama, Black Panther (2018).

Memang sih, awal mula T’Challa dipicu oleh kejadian pada Captain America: Civil War (2016). Tapi saya rasa hal tersebut dapat terjelaskan dengan mudah dah jelas ketika kita menonton Black Panther (2018). Jadi teman-teman yang belum menonton Captain America: Civil War (2016), jangan khawatir akan kebingungan ketika menonton Black Panther (2018). Black Panter (2018) akan menjelaskan asal mula Black Panther lebih mendetail.

Black Panther

Semua diawali ketika sebuah meteor misterius jatuh ke Afrika. Pecahan dari meteor tersebut tertanam di sebuah wilayah yang akhirnya diperebutkan oleh 4 suku yang ada saat itu. Kenapa mereka memperebutkan wilayah yang kaya akan pecahan meteor tersebut? Pecahan meteor itu ternyata membentuk gundukan raksasa logam Vibranium yang dapat memberikan akses kepada senjata dan teknologi yang jauh lebih maju. Peperangan berhenti ketika seorang ahli obat meminum sebuah tanaman khusus yang tumbuh di lokasi jatuhnya meteor tersebut. Ia tiba-tiba memiliki kekuatan dan kecepatan di atas manusia biasa. Dengan menggunakan kostum serba hitam ia membuat 3 dari 4 suku bertekuk lutut dan bersedia mengakuinya sebagai raja. Mulai saat itulah berdiri kerajaan Wakanda dengan seorang Black Panther sebagai rajanya.

Wakanda berhasil memanfaatkan Vibranium untuk membangun kota dan peradaban yang sangat maju. Khawatir akan adanya ancaman dari luar, Wakanda menutup diri dari dunia luar dengan menggunakan perisai di sekitar wilayah mereka sehingga tidak ada bangsa asing yang mengetahui wujud Wakanda yang sesungguhnya. Bagi dunia internasional, Wakanda nampak hanya sebagai negara terpencil yang miskin di benua Afrika.

Black Panther

Black Panther

Black Panther

Black Panther

Selama ini Afrika terkenal akan perang, kelaparan dan kemiskinan. Wakanda hanya berdiam diri di balik perisainya sementara itu negara lain di Afrika menghadapi peperangan dan kemiskinan. Apakah Wakanda akan terus berdiam diri? Bukankah teknologi Vibranium dapat dimanfaatkan untuk menolong umat manusia, bukan hanya Afrika saja? Bagai pisau bermata dua, Vibranium memang dapat dimanfaatkan pula untuk membuat senjata yang dahsyat. Inilah yang menjadi awal mula konfik di dalam keluarga kerajaan Wakanda.

Black Panther Black Panther Black Panther Black Panther

 

Sebagai raja Wakanda sekaligus Black Panther baru, T’Challa mau tak mau harus menghadapi konflik ini. Ia harus menghadapi pihak asing yang hendak mengusai Vibranium untuk maksud yang jahat. Ia pun harus mempertahankan tahtanya dari anggota keluarga kerajaan lain yang hendak memberikan manfaat Vibranium bagi umat manusia tapi dengan cara yang salah.

Black Panther

Black Panther

Black Panther

Black Panther

Black Panther

Black Panther

T’Challa didampingi oleh beberapa karakter wanita yang kuat dan sangat “Afrika” seperti Nakia (Lupita Nyong’o), Okoye (Danai Gurira) Ramonda (Angela Bassett) dan Shuri (Letitia Wright). Nakia merupakan mata-mata Wakanda di dunia luar yang berhasil menarik hati T’Challa. Okoye merupakan pemimpin pasukan khusus kerajaan yang semunya terdiri dari wanita. Ramonda adalah ibu T’Challa yang memberikan nasihat bijak dan semangat bagi T’Challa. Terakhir, Shuri adalah adik T’Challa yang pintar dan memberikan dukungan teknologi kepada Black Panther. Jangan harap untuk melihat wanita non Afrika di film ini, semuanya serba Afrikaaaaaa. Mohon maaf, bagi saya pribadi, tidak ada tokoh wanita utama yang nampak cantik pada film ini, ahhhh padahal bukankah sebenarnya banyak loh aktris kulit hitam yang cantik. Tapi kalau dilihat dari nuansa Afrika yang dibentuk, yap, keberadaan wanita-wanita kuat ini memang berhasil membuat Black Panther (2018) memjadi film superhero Afrika. Sesuatu yang unik dan berbeda dibandingkan film-film superhero Marvel sebelumnya.

Black Panther

Black Panther

Black Panther

Black PantherBlack Panther

Tidak hanya karakter, ternyata kostum dan tarian adat yang ditampilkan Black Panther (2018), memang mengambil daru budaya asli Afrika. Bahkan salah satu kostum yang dikenakan T’Challa suskses meraih popularitas di Indonesia karena mirip sekali dengan baju koko yang biasa dikenakan ke Masjid atau pada hari raya Islam. T’Challa menggunakan baju tersebut ketika duduk di singgasana Wakanda dan ketika bermimpi bertemu ayahnya. Apakah T’Challa memang menggunakan baju koko? Ooooo ternyata tidak. T’Challa menggunakan modifikasi dari baju agbada. Baju agbada merupakan baju yang biasa digunakan oleh lelaki di Afrika Selatan. Hehehehe, tapi yang memang mirip sekali sih dengan baju koko :D.

Black Panther

Sayang, nuansa unik ala Afrika yang dihadirkan Black Panther (2018) tidak disertai dengan cerita yang memikat. Pertarungannya sih ya memang bagus dan sarat akan special effect yang keren. Tapi yaa tetap saja jalan cerita Black Panther (2018) cenderung dapat ditebak arahnya dan kurang ada gregetnya bagi saya pribadi.

Black Panther

Black Panther

Black Panther

Black Panther

Yaaah saya akui saya mungkin lebih suka dengan jalan cerita film solonya Iron Man atau Thor yaaa. Tapi hal ini bukan karena popularitas Black Panther yang menjadi tokoh utama loh. Black Panter tetap mampu tampil sebagai tokoh protagonis dengan berbagai kekuatan yang terlihat keren. Hanya saja ceritanya saja yang sedikit minus hehehehe. Tapi saya tetap tidak setuju juga kalau jalan cerita film ini dikatakan sebagai kisah pengantar menuju film ketiga The Avengers yang menampilkan Thanos. Black Panther (2018) mampu berdiri sendiri sebagai film solo yang solid tanpa embel-embel The Avengers atau Captain America. Dengan demikian, rasanya Black Panther (2018) pantas untuk memperoleh nilai 3 dari skala maksimum 5 yang artinya “Lumayan”. Cocok untuk ditonton bersama keluarga ;).

Sumber: marvel.com/blackpanther

1 thought on “Black Panther (2018)

  1. Ping balik: Black Panther: Wakanda Forever (2022) | Alief Workshop

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s