Sejak dahulu kala, Sungai Chao Praya menjadi pusat kehidupan bagi masyarakat Bangkok. Tidak heran kalau penginggalan-peninggalan budaya dan sejarah kerajaan Thailand terletak di pinggir Sungai Chao Praya. Untuk langsung mencapai objek wisata ikonik Thailand seperti Grand Palace, Emerald Buddha, Wat Pho dan Wat Arun, kita dapat menggunakan Chao Praya Express.
Sejak 1971, perahu-perahu Chao Praya Express berlayar di sepanjang Sungai Chao Praya, dari Bangkok sampai Nonthaburi. Mereka tentunya berhenti di beberapa atau semua Dermaga di sepanjang Sungai Chao Praya, bergantung dari bendera perahu dan Dermaga. Kalau kita datang ke salah satu Dermaganya, akan terlihat bendera ditancapkan di ujung Dermaga. Warna dari bendera yang menancap, menunjukkan perahu Chao Praya berbendera warna apa saja yang akan berhenti di Dermaga tersebut.
Pada kapal Chao Praya Express biasanya terdapat bendera pula, kadang hanya 1, kadang 2, kadang malah polos hanya memasang bendera Thailand saja. Kalau ada perahu yang memasang bendera warna oranye dan hijau, maka ia akan berhenti di Dermaga yang memiliki bendera oranye dan hijau, hal yang sama berlaku pula bagi perahu lain yang memasang bendera dengan kombinasi dan variasi lainnya. Mirip seperti kereta, warna bendera ini dapat dikatakan sebagai penanda jalur perjalanan perahu. Hanya saja, karena pada dasarnya jalur yang dilalui tetap itu-itu saja, maka yang berbeda hanya lokasi berhentinya saja. Berikut peta jalur Chao Praya Express yang kemarin sering saya gunakan pula sebagai contekan ketika sedang ke sana.
Dermaga yang dilalui oleh semua perahu adalah Dermaga Sathorn yang disebut Dermaga Centre. Kode nama dan angka dari Dermaga-Dermaga lainnya dilihat dan dihitung dari Dermaga Sathorn ini. Kode N atau North menunjukkan Dermaga yang terletak di sebelah utara dari Dermaga Sathorn. Kode S atau South menunjukkan Dermaga yang terletak di sebelah selatan dari Dermaga Sathorn. Kode angka setelah hutuf N atau S menunjukkan di Dermaga keberapa dihitung dari Dermaga Sathorn. Kode S1 menunjukkan Dermaga pertama yang terletak di selatan dari Dermaga Sathorn. Kode N23 menunjukkan Dermaga ke-23 yang terletak di utara dari Dermaga Sathorn.
Dari peta tersebut, terlihat pula bahwa pada dasarnya terdapat 5 jalur yang dipergunakan oleh perahu Chao Praya Express, berikut detailnya:
- Kapal Berbendera Kuning
Rute: Sathorn (Centre) – Nonthaburi (N30)
Waktu Operasional: Senin – Jumat. 06:15 – 08:20 dan 16:00 – 20:00
Tarif : 20 THB -
Kapal Berbendera Hijau
Rute: Pakkred (N33) – Nonthaburi (N30) – Sathorn (Centre)
Waktu Operasional: Senin -Jumat. 06:10 – 08:10 dan 16:05 – 18:05
Tarif: 13 / 20 / 32 THB (tergantung jarak) -
Kapal Berbendera Oranye
Rute : Nonthaburi (N30) – Wat Rajsingkorn (S3)
Waktu Operasional: Setiap hari. 06:00 – 19:00
Tarif: 14 THB -
Kapal Tanpa Bendera
Rute: Nonthaburi (N30) –
Wat Rajsingkorn (S3)
Waktu Operasional: Senin -Jumat. 06:45 – 07:30 dan 16:00 – 16:30
Tarif: 9 / 11 / 13 THB (tergantung jarak) -
Kapal Berbendera Biru
Rute: Sathorn (Centre) – Phra Arthit (N13)
Waktu Operasional: 09:00 – 17:30
Tarif : 50 THB sekali naik dan 180 THB untuk naik sepuasnya
Berbeda dengan kereta, pembelian tiket Chao Praya Express masih agak manual. Tiket dapat dibeli di loket atau di atas perahu. Tidak semua Dermaga memiliko loket, lokasi Dermaga-nya saja ada yang ngumpet di ujung pasar loh :’D. Kalau teman-teman kebetulan datang ke Dermaga dan tak ada loketnya, bayar saja di atas perahu. Jangan kaget yaaaa, kenek-kenek Chao Praya Express seperti ninja berkeliaran di bagian luar perahu hehehehehe.
Tapi hal ini dapat saya lihat di perahu selain perahu berbendera biru. Untuk membeli tiket perahu berbendera biru, kita harus membelinya di loket. Perahu berbendera biru ini hanya berhenti di Dermaga besar yang memiliki akses menuju objek wisata. Harganya memang lebih mahal, tapi perahunya lebih bagus, luas, tidak berdesakan dan ada pemandu wisata sepanjang perjalanan. Pemandu wisata akan menjelaskan semua objek yang dilalui perahu, dalam bahasa Inggris.
Saya pribadi, lebih sering naik perahu berbendera oranye karena mayoritas tujuan saya termasuk ada di jalurnya, dan harganya yang relatif lebih ekonomis. Namun andaikata saya melihat bahwa perahu berbendera oranye, kuning, hijau dan polos terlalu berdesak-desakkan, saya akan naik perahu berbendera biru saja. Kasihan anak saya yang umurnya masih di bawah 2 tahun :’D. Nah itulah cara naik Chao Praya Express, jangan lupa menaruh barang berharga di depan dan tempat yang sekiranya aman ;).
Sumber:
http://www.chaophrayaexpressboat.com
chaophrayatouristboat.com
Baca juga:
Hari Pertama Membawa Bayi Ketika Wisata Bangkok & Pattaya
Ringkasan Objek Wisata Bangkok & Pattaya
Bagaimana Cara Naik Kereta di Bangkok?
Persiapan Wisata Thailand 2017
Ping balik: Hari Kelima Membawa Bayi Ketika Wisata Bangkok & Pattaya Saat Songkran – Ananta Samakhom, MBK & Suvarnabhumi | Alief Workshop
Ping balik: Hari Keempat Membawa Bayi Ketika Wisata Bangkok & Pattaya Saat Songkran – Ancient City, Chatuchak & Pratunam | Alief Workshop
Ping balik: Hari Ketiga Membawa Bayi Ketika Wisata Bangkok & Pattaya Saat Songkran – Grand Palace, Wat Phra Kaew, Wat Pho, Wat Arun & Pratunam | Alief Workshop
Ping balik: Hari Kedua Membawa Bayi Ketika Wisata Bangkok & Pattaya Saat Songkran – Noong Noch, Laser Buddha, Sanctuary of Truth, Wat Phra Yai & Pattaya View Point | Alief Workshop
Ping balik: Hari Pertama Membawa Bayi Ketika Wisata Bangkok & Pattaya Saat Songkran – Suvarnabhumi & Asiatique | Alief Workshop