Pada tahun 1972, H. Bustaman yang bermigrasi dari Jambi, berjualan nasi padang di sebuah gerobak yang terletak di Pasar Bendungan Hilir. Lama kelamaan, gerobak nasi padang tersebut menjelman menjadi sebuah rumah makan yang diberi nama Rumah Makan Sederhana, mengambil nama rumah makan tempat H. Bustaman dulu bekerja di Jambi. Pemilik Rumah Makan Sederhana ini memang pernah menggeluti berbagai bidang pekerjaan di Jambi, meski Sumatera Barat tetap merupakan kampung halaman beliau.
Kini, Rumah Makan Sederhana sudah memiliki ratusan cabang di mana-mana. Sayang, bagi saya pribadi, terkadang rasa hidangaan pada cabang-cabang tersebut agak berbeda. Ada cabang yang menurut saya, sukses menghidangkan masakan yang lebih nikmat ketimbang cabang lainnya. Saya sadar benar bahwa Rumah Makan Sederhana cabang Bendungan Hilir adalah cabang pertama dan tertua, tapi menurut saya justru hidangan Rumah Makan Sederhana cabang Rawamangun lah yang paling enak. Ketika sedang hamil, istri saya saja hampir setiap hari makan di sana :’D.
Berdiri sejak 1978, Rumah Makan ini berdiri di Jalan Balai Pustaka Nomor 1, RT.7/RW.15, Rawamangun, Pulo Gadung, Jakarta Timur, tepat di seberang Pasar Sunan Giri. Bangunannya cukup luas dan memiliki lebih dari 2 tingkat lengkap dengan lift. Restoran ini selalu ramai terutama di hari libur.
Hal tersebut tidak mengherankan karen hidangannya memiliki bumbu yang tidak terlalu pedas dan takaran yang cocok bagi lidah warga Jakarta. Semuanya nampak menggunakan bahan yang berkualitas. Di antara berbagai menu yang ada di sana, menu favorit saya adalah ayam pop dan gule kepala kakap.
Gule kepala kakap memiliki daging yang lembut meski kadang memang terselip di sela-sela tulang. Saya sendiri kadang sampai menyedot-nyedot tulangnya untuk memakan dagingnya hehehe. Bagi yang sensitif terhadap amis, hidangan ini memang sedikit amis, tapi semua itu langsung luntur ketika kita menyantapnya dengan nasi hangat dan kuah gule yang gurih. Semua terasa serasi dan nikmat sekali :D.
Ayam pop memiliki rasa asam gurih dengan aroma lembut yang harum di dalam mulut. Itulah mengapa, spesial untuk menu yang satu ini, saya tidak mencampurnya dengan bumbu atau hidangan lain. Kalau dicampur, kadang aromanya jadi hilang terkubur oleh bumbu dari menu lain. Biasanya saya hanya menyantap ayam pop dengan sambal oranyenya dan nasi hangat saja, yummmm enakkk ^_^.
Secara keseluruhan, Rumah Makan Sederhana cabang Rawamangun ini layak untuk memperoleh nilai 4 dari skala maksimum 5 yang artinya “Enak”. Saya dan keluarga rela berkelana ke daerah Pasar Sunan Giri walaupun sebenarnya sudah ada cabang Rumah Makan Sederhana di dekat rumah hehehe.