Serial Stranger Things

Film seri Stranger Things merupakan film yang mengambil latar belakang Amerika Serikat di tahun 80-an. Setidaknya dari season pertama sampai season ketiga, saat saya menulis tulisan ini, Stranger Things masih menggunakan Kota Hawkins sebagai lokasi utamanya. Hawkins adalah kota kecil di wilayah Indiana, Amerika Serikat. Semua terasa tenang dan damai sampai pada suatu hari, ada seorang anak yang hilang. Mulai saat itulah muncul berbagai kejadian aneh di kota tersebut.

Ini merupakan misteri yang menarik saya untuk mulai menonton episode-episode awal dari Stranger Things. Awalnya film seri ini seolah hendak menyuguhkan berbagai misteri besar yang kompleks. Ternyata setelah beberapa episode, terkuak bahwa semua hal aneh tersebut terkait dengan eksperimen rahasia pemerintah dan lubang ke dimensi lain. Kemudian cerita berkembang ke arah dimana terdapat masalah perang dingin dengan Uni Soviet dan monter-monster yang hadir dalam berbagai bentuk. Semuanya merupakan plot yang biasa kita temukan pada novel dan film keluaran tahun 80’an. Berbagai masalah tersebut, disuguhkan dengan sederhana dan mudah dimengerti. Ternyata Stranger Things tidak sekompleks yang saya kira. Bahkan lama kelamaan saya merasa bahwa Stranger Things relatif tidak ada misterinya sama sekali.

Lalu, apa daya tarik dari Stranger Things? Film seri ini berhasil membangkitkan nuansa 80-an yang memberikan nostalgia tertentu bagi yang pernah mengalami era 80-an. Tidak hanya musik, kostum dan lokasi saja, tapi cerita yang disuguhkan pun sangat berbau 80-an.

Selain itu, Stranger Things berhasil membangun karakter-karakter yang terlihat nyata dan berkembang dari episode satu ke episode lainnya. Mayoritas dari tokoh utama serial ini adalah anak-anak. Dialog mereka nampak natural seperti dialog anak-anak, tidak disensor atau dibuat oleh orang dewasa. Saya melihat memang ada candaan yang sedikit kasar di sana, tapi bukankah pada kenyataannya hal tersebut memang terjadi?

Saya hanya mengalami bagian ujung dari era tahun 80-an. Saya lebih banyak mengalami era 90-an ketika masih kecil dulu. Maka, nostalgia yang Stranger Things berikan, tidak terlalu berpengaruh bagi saya pribadi. Kenyataan bahwa misteri yang diberikan relatif sederhana pun, terkadang membuat saya berpaling dari film ini. Keberadaan karakter-karakter kuatlah yang membuat saya kembali lagi menonton Stranger Things. Dengan demikian, saya pribadi memberikan Stranger Things nilai 3 dari skala maksimum 5 yang artinya “Bagus”. Film ini sangat cocok bagi rekan-rekan yang menginginkan film misteri ringan bernuansa tahun 80-an.

Sumber: http://www.strangerthingsfilm.com

2 thoughts on “Serial Stranger Things

  1. Ping balik: Enola Holmes (2020) | Alief Workshop

  2. Ping balik: Serial Dark | Alief Workshop

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s