Serial The Falcon and the Winter Soldier

Avenger merupakan kumpulan superhero ternama dari Marvel Comics dan telah hadir berkali-kali dalam film-film MCU (Marvel Cinematic Universe) yang saling berhubungan. Karakter Falcon / Sam Wilson (Anthony Mackie) dan Winter Soldier / Bucky Barnes (Sebastian Stan) merupakan bagian dari Avenger yang tidak terlalu terkenal. Saya pun tidak berharap banyak ketika Serial The Falcon and the Winter Soldier hadir di aplikasi streaming Disney+.

Seperti film-film MCU sebelumnya, The Falcon and the Winter Soldier tetap dapat dinikmati tanpa harus menonton film-film MCU sebelumnya. Namun, akan lebih nyaman kalau kita mengetahui sekilas mengenai latar belakang karakter-karakter yang ada. Semuanya sudah dikisahkan pada film-film MCU sebelumnya. Dari sekian banyak film-film MCU, rasanya The Falcon and the Winter Soldier berkaitan dengan Captain America: The First Avenger (2011), Captain America: The Winter Soldier (2014), Captain America: Civil Wars (2016) dan Avengers: Endgame (2019). Wah, mayoritas terkait film tentang Captain America / Steve Rogers (Chris Evans) yah. Falcon dan Winter Soldier memang merupakan 2 orang terdekat Captain America. Baiklah, supaya teman-teman tidak perlu menonton teelebih dahulu film-film MCU yang tadi saya sebutkan, saya akan sekilas membahas mengenai latar belakang keadaan Falcon dan Winter Soldier pada film seri ini.

Kita awali dari Winter Soldier atau Bucky Barnes. Ia merupakan sahabat Steve Rogers sejak mereka masih terlibat Perang Dunia Kedua. Keduanya adalah personel militer Amerika Serikat yang pergi melawan Nazi. Steve kemudian menggunakan serum tentara super hingga akhirnya ia menjadi Captain America dengan berbagai kekuatan supernya. Selain berjuang langsung di garis depan, Steve berhasil menjadi maskot dan marketing bagi perjuangan Amerika di Perang Dunia Kedua. Steve tampil sebagai Captain America yang menginspirasi mayoritas penduduk dunia. Perisainya pun menjadi ciri khas Captain America yang melekat sepanjang masa. Semua ini dikisahkan pada Captain America: The First Avenger (2011). Sayangnya, pada film ini dikisahkan pula bagaimana Captain America menghilang dan membeku. Sementara itu Bucky terjatuh dan tidak jelas nasibnya.

Kemudian pada Captain America: The Winter Soldier (2014), dikisahkan bahwa Steve dan Bucky harus berhadapan setelah tidak bertemu selama 70 tahun. Karena kekuatan supernya, Steve dapat dibangkitkan dari fase beku tanpa mengalami penuaan. Sementara itu, Bucky tidak hilang, melainkan menjadi objek percobaan tentara super Nazi. Karena Bucky setengah mesin dan memiliki serum manusia super di dalam darahnya, maka ia pun tetap hidup puluhan tahun tanpa menua seperti Steve. Sayang, Bucky mengalami cuci otak sehingga selama puluhan tahun pula Bucky beraksi sebagai pembunuh profesional yang sangat handal. Ketika berhadapan dengan Bucky, Steve memperoleh bantuan dari Sam Wilson. Di sini, Sam memperoleh kostum dan menjelma menjadi Falcon. Falcon tidak memiliki kekuatan super. Ia memiliki kostum yang dapat membuatnya terbang dengan cepat dan lincah.

Pada Captain America: Civil Wars (2016), Bucky yang mulai insyaf dituduh membunuh pemimpin negeri Wakanda. Insiden ini membuat Avengers terpecah dan saling baku hantam. Semua ini adalah ulah Baron Helmut Zemo (Daniel Brühl) yang sangat anti terhadap konsep manusia super. Zemu ingin memusnahkan semua manusia super yang ada. Menurutnya, manusia super akan memunculkan sebuah supremasi dimana pada akhirnya manusia biasa akan ditindas oleh manusia super. Pada akhirnya, semua rencana Zemo gagal dan ia dijebloskan ke dalam penjara.

Terakhir, pada Avengers: Endgame (2019) dikisahkan bahwa Thanos berhasil memusnahkan separuh populasi alam semesta dengan kekuatan batu-batu infinity. Kemudian, setelah 5 tahun berlalu, Avengers dan superhero-superhero lain, berhasil mengalahkan Thanos dan menghidupkan kembali separuh populasi alam semesta yang sempat Thanos musnahkan. Hal ini disebut “blip” oleh media masa saat itu.

Semua kejadian pada Serial The Falcon and the Winter Soldier terjadi setelah insiden “blip”. 5 tahun bukanlah waktu yang singkat. Banyak sekali perubahan yang terjadi. Sebagian dari warga yang kembali hidup, mengalami berbagai masalah sehingga mereka terlantar dan tidak memiliki rumah. Penanganan yang lambat dan kurang tepat dari pemerintah menghadirkan sebuah ancaman baru yang disebut Flag Smashers.

Flag Smasher adalah sekumpulan anak-anak muda yang telah mencuri serum manusia super dan telah berhasil menyuntikkan serum tersebut kepada diri mereka. Dengan kekuatan super yang Flag Smasher miliki, mereka melakukan berbagai aksi yang dimaksudkan untuk menolong para korban insiden “blip” yang terlantar. Pada awalnya aksi ini mendapatkan banyak simpati dari beberapa lapisan masyarakat. Sayang lama kelamaan cara-cara yang Flag Smasher ambil semakin brutal dan merugikan orang banyak.

Di sini, Falcon dan Winter Soldier hadir berusaha menghentikan Flag Smashers. Falcon masih yakin ada kebaikan di dalam Flag Smashers dan ia berusaha agar Flag Smashers dapat melakukan aksinya dengan jalan damai. Falcon termasuk individu yang hilang selama 5 tahun, jadi ia tahu persis rasanya menjadi korban insiden “blip”.

Sementara itu Winter Soldier hadir dengan berbagai trauma masa lalu dan kekesalan yang dalam terhadap Falcon. Pada bagian paling akhir dari Avengers: Endgame (2019), Steve Rogers / Captain America menyerahkan perisai Captain America kepada Falcon. Secara tidak langsung, hal ini dimaksudkan agar Falcon mengenakan perisai tersebut & menjadi Captain America yang baru. Namun apa yang Falcon lakukan? Ia merasa ragu dan menyerahkan perisai tersebut kepada pemerintah. Winter Soldier merasa bahwa Falcon tidak menghargai Steve Rogers. Hal ini semakin kacau ketika pemerintah dengan seenaknya melantik seorang Captain America baru dan menyerahkan perisai Steve Rogers kepadanya :(.

John Walker (Waytt Russell) dipilih sebagai Captain America yang baru. Film seri ini dengan cerdasnya berhasil membuat saya untuk tidak menyukai karakter Walker Si Captain America Kawe 3 ini. Sejak awal, tokoh ini terlihat kurang pantas untuk menjadi Captain America yang baru. Bukan karena Walker itu orang yang jahat yaaa. Namun dari gerak-gerik dan gayanya, Walker adalah seorang tokoh yang dengan sangat mudah untuk dibenci. Walker yang sangat ambisius pun berusaha merayu Falcon & Winter Soldier untuk menjadi bagian dari tim yang Walker bentuk. Walker berambisi untuk menangkap Flag Smasher demi pengakuan dan keluar dari bayang-bayang Steve Rogers yang fenomenal.

Kecewa dengan keputusan pemerintah, Winter Soldier & Falcon tentunya menolak mentah-mentah tawaran Walker. Mereka lebih memilih untuk berkerja sama dengan Baron Helmut Zemo untuk menghentikan Flag Smashers. Zemo memang seorang kriminal, namun ia sangat menentang keberadaan serum manusia super. Selain itu Zemo memiliki berbagai koneksi yang dapat ia gunakan untuk melacak keberadaan Flag Smashers.

Film seri ini ternyata berhasil menampilkan sebuah kisah yang enak dan menarik untuk diikuti. Kerjasama tim antara Winter Soldier dan Falcon dapat ditampilkan dengan sangat baik. Saya suka dengan bagaimana kedua tokoh utama ini berinteraksi. Masing-masing memiliki masalah yang pada akhirnya akan terpecahkan bersama-sama. Namun, porsi Falcon nampaknya relatif lebih besar ketimbang Winter Soldier.

Adegan aksinya pun ternyata jauh dari kata mengecewakan. meskipun hadir dalam wujud film seri, The Falcon and the Winter Soldier ternyata cukup seru dan menampilkan berbagai aksi yang tidak kalah dengan adegan aksi pada film-film layar lebar MCU. Bukan mustahil apabila dikemudian hari keduanya menghadapi lawan-lawan lain selain Flag Smasher.

Integrasi antara The Falcon and the Winter Soldier dengan beberapa film MCU lainnya pun terjahit dengan mulus. Semuanya tampak menyambung tanpa membuat bingung para penonton baru. Inti dari ceritanya sangat mudah dipahami dan tidak terlalu berbelit-belit. Semua ini sebenarnya terkait transformasi Falcon menjadi Captain America, sesuatu yang sudah dapat ditebak sejak awal. Namun kita semua memang tidak tahu sampai kapan Falcon bersedia menggenggam perisai Captain America. Semua dapat tiba-tiba berubah di MCU. Lalu bagaimana dengan Winter Soldier? ia masih harus terus melawan bayang-bayang akan kajahatan yang ia lakukan ketika masih menjadi pembunuh berdarah dingin.

Bagi para pembaca setia buku komik Marvel tentunya sudah dapat menebak akhir dari The Falcon and the Winter Soldier. Namun kelebihan dari film seri ini memang pada jalan ceritanya, bukan dari akhir ceritanya. Dengan demikian saya rasa The Falcon and the Winter Soldier layak untuk memperoleh nilai 4 dari skala maksimum 5 yang artinya “Bagus”.

Sumber: http://www.marvel.com

Nyarap di Pondok Sarapan Pagi Yuk

Bubur ayam, nasi uduk, nasi kuning adalah menu sarapan yang biasa saya santap sehari-hari. Bagi saya, semua sedikit bergeser ketika istri saya hamil anak kedua beberapa tahun yang lalu. Pada suatu pagi yang cerah istri saya mencari ketupat sayur padang di sekitar rumah. Ok, bagi saya yang warga Jakarta, ketupat sayur itu relatif bisalah dicari. Tapi ketupat sayur padang?? @_@. Setelah bertanya kepada beberapa warung terdekat, ternyata selama ini ada restoran ketupat sayur padang yang ramai di sekitar Pondok Kelapa. Lokasinya ternyata tak jauh dari rumah orang tua saya. Tepatnya di Jl. Pondok Kelapa Raya Blok L 10 No. 1, Duren Sawit, Jakarta Timur.

Ternyata, Pondok Sarapan Pagi adalah restoran yang dimaksud. Dari namanya dan wujud restorannya, saya tidak menduga bahwa Pondok Sarapan Pagi menyajikan ketupat sayur padang. Setiap pagi, Pondok Sarapan Pagi sebenarnya dipenuhi oleh pengunjung. Namun posisinya memang membuat hal tersebut tidak terlalu terlihat. Restorannya sendiri nampak sederhana dan bersih. 

Apa yang membuat Pondok Sarapan Pagi ramai? Disana, terdapat ketupat sayur padang atau katupek sayua yang terdiri dari potongan ketupat, gulai paku dan gulai nangka yang ditaburi oleh kerupuk. Rasa rempah-rempah benar-benar terasa, pada hidangan yang satu ini. Bagi saya pribadi, ketupat sayur tetsebut tidak pedas sama sekali. Tapi bagi beberapa orang, hidangan tersebut terasa sedikit pedas.

Kemudian kita dapat meminta lauk untuk mendampingi ketupat sayur. Biasanya ada telur, ayam goreng dan rendang. Saya sekelurga biasa memilih rendang. Rendangnya sih sebenarnya biasa saja. Namun, ternyata bumbu rendang yang gurih, terasa sangat cocok dan menyatu dengan kuah ketupat sayur yang kaya akan rasa rempah-rempah. Tak lupa saya pasti menambah kerupuk untuk menemani hidangan tersebut.

Ketupat Sayur Telur
Ketupat Sayur Ayam
Ketupat Sayur Rendang Telur

Sampai saat ini, Pondok Sarapan Pagi berhasil menjadi salah satu tujuan saya ketika sedang mencari sarapan. Restoran mungil yang satu ini layak untuk memperoleh nilai 4 dari skala maksimum 5 yang artinya “Enak”. Oh yaa, selama bulan Ramadhan, Pondok Sarapan Pagi buka pukul 3 sore. Kalau bukan bulan Ramadhan, Pondok Sarapan Pagi buka di pagi hari.

Wrath of Man (2021)

Wrath of Man (2021) merupakan remake dari film Prancis Le Convoyeur (2004). Film ini mengisahkan perampokan mobil lapis baja bermuatan uang tunai. Patrick Hill (Jason Statham) merupakan personel baru dari Fortico Security, perusahaan kendaraan lapis baja yang bertugas memindahkan uang dengan aman.

Hill tentunya bertugas menjaga uang yang ia angkut. Pekerjaan baru Hill ini merupakan pekerjaan beresiko tinggi. Upaya perampokan kendaraan lapis baja sudah beberapa kali memakan korban. Hanya saja, Hill merupakan karakter yang diperankan Jason Statham. Well, Statham memerankan sebuah peran yang sering kali ia perankan di film-film aksi lainnya. Hill terkesan dingin dan sangat mampu menghadapi bahaya. Saya suka sekali dengan penampilan Statham kali ini. Adegan aksinya tidak berlebihan dan tidak bertele-tele. Semua secukupnya sehingga tidak membosankan.

Perlahan-lahan, identitas asli Hill terbuka. Terdapat alasan kuat mengapa orang seahli Hill mau saja bekerja di Fortico Security. Praktis tidak ada kejutan yang berarti pada Wrath of Man (2021). Pada dasarnya ini merupakan film balas dendam biasa. Walaupun alur ceritanya dibuat maju-mundur, saya tidak merasa kebingungan. Semuanya terbilang sangat mudah dipahami.

Saya rasa Wrath of Man (2021) cukup menghibur berhasil dan sudah sepantasnya memperoleh nilai 3 dari skala maksimum 5 yang artinya “Lumayan”. Film ini sangat cocok bagi teman-teman yang menginginkan film aksi segar yang tidak membuat penontonnya berfikir keras :).

Sumber: http://www.wrathofman.us