Sarapan di Bubur Ayam Billymoon 7R yang Penuh Kenangan

Sejak saya masih sekolah, saya dan keluarga saya sering mampir sarapan di gerobak Bubur Ayam yang terletak di dekat Pos Satpam Kompleks Billymoon, Jakarta Timur. Biasanya kami hadir disaat kami selesai jalan pagi di akhir pekan. Tukang bubur yang satu ini memang cukup ramai dipenuhi warga yang sedang olahraga pagi. Waktu berselang, setelah saya lulus kuliah dan menikah, tukang bubur ini pindah ke bangunan bekas TK Kak Seto, tak jauh dari lokasi yang sebelumnya. Setiap makan di sana, yah biasanya saya bertemu kawan lama dan tetangga yang sudah kama tak berjumpa. Menjelang kedatangan Covid di Jakarta, tukang bubur tersebut hilang entah kemana.

Ternyata sekarang mereka sudah pindah ke sebuah sudut di antara Jalan Kelapa Sawit 1 dan Jalan Kelapa Hibrida Raya, Billymoon, Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur. Mereka pun sekarang sudah memiliki nama yaitu Bubur Ayam Billymoon 7R. Lokasinya agak tersembunyi dan jauh dari lokasi yang sebelumnya. Kondisinya pun lebih sederhana dan tidak senyaman dulu. Sekarang teman-teman saya lebih banyak membeli bubur ini melalui aplikasi ojek online.

Yah tapi paling tidak rasanya tetap sama kok. Kalau makan di tempat, biasanya krupuk, kacang kedelai, sambal dan kaldu kuning disajikan terpisah. Dengan demikian, ketiganya dapat ditambahkan sesuai selera. Krupuk dan kacang kedelai pun akan hadir dalam keadaan paling renyah karena tidak langsung tercampur. Pada dasarnya cita rasa buburnya agak gurih lembut. Kalau kurang “nendang”, tinggal menambahkan kaldu kuning dan sambalnya deh.

Tak lupa terdapat sate jeroan dan sate telur puyuh yang mampu memperkaya rasa bubur. Semua sate-satean sudah dibumbui sehingga rasanya tidak polos. Saya sendiri sula dengan sate usus dan sate hati. Keluarga saya yang lain lebih senang dengan sate telur puyuh.

Secara keseluruhan, Bubur Ayam Billymoon 7R masih pantas untuk memperoleh nilai 4 dari skala maksimum 5 yang artinya “Bagus”. Sudah bertahun-tahun tukang bubur yang satu ini bermigrasi, tapi rasanya tetap nikmat ;).

Zenbu, House of Mozaru

Sejak bekerja di Kota Kasablanka di awal 2012 lalu, saya sudah sering melewati Zenbu. Restoran ini berada dipojokan tapi survive dan selalu ada pengunjungnya. Tapi yah namanya juga lewat sana hanya bersama teman kantor saja, saya tidak pernah mampir ke Zenbu. Baru ketika kemarin Zenbu membuka cabang baru di Bekasi, saya dan keluarga mampir ke sana.

Bagian Dalam Zenbu
Meja Zenbu

Sampai saat ini Zenbu sudah dapat ditemui di sekitar Jakarta, Bekasi, Depok, Tangerang, Bandung, Surabaya, Pekanbaru dan Medan. Tepatnya, restoran Zenbu ada berbagai mall dan pusat perbelanjaan seperti Mall of Indonesia, Plaza Indonesia, Senayan City, Kota Kasablanka, AEON Mall JGC, AEON Mall Sentul, AEON Mall BSD, Gandaria City, PIK Avenue, Emporium, Central Park, Living World, Lippo Mall Puri, Pesona Square Depok, Grand Metropolitan Mall, Paskal 23 Bandung, Paris Van Java, Tunjungan Plaza 6, Pakuwon Mall, SKA Mall Pekanbaru, Centre Point Mall Medan, Sun Plaza dan Deli Park Mall Medan.

Zenbu menyajikan berbagai hidangan seperti strawberry milkshake, lemon squash, teh hijau, mozaru ayam, mozaru jamur, mozaru zenbu, kidzen ebi furai dan lain-lain. Wow, semuanya nampak unik dan nikmat.

Strawberry milkshake hadir dengan susu strawberry dan eskrim. Minuman ini memiliki tingkat kemanisan yang pas. Sedangkan lemon squash terasa asam segar di mulut.

Strawberry Milkshake & Lemon Squash

Teh hijau yang hangat, hadir lengkap dengan kue cokelat. Memang tehnya tidak terlalu pekat. Tapi rasa teh ini cukuplah bagi seseorang yang bukan maniak teh seperti saya heheheheh, lumayan.

Teh Hijau

Zenbu menyediakan beberapa menu anak. Diantara variannya, kidzen ebi furai adalah menu anak yang paling menarik. Porsinya relatif banyak dan terdiri dari berbagai makanan yang sudah dihias semenarik mungkin. Di sana terdapat katsu, nugget, kentang goreng, susis, edamame, brokoli, tomat, jeruk. Anak-anak saya langsung ketagihan dengan menu ini. Selain melimpah, rasanya juga enak loh. Favoritnya adalah pada katsunya ;).

Kidzen Ebi Furai

Berbicara soal katsu, Mozaru merupakan menu andalan Zenbu yang menggunakan katsu. Pada dasarnya, Mozaru merupakan nasi dan katsu yang dikubur di bawah lelehan keju mozzarela yang lezat.

Nasi pada mozaru dapat berupa yakimeshi atau nasi mentega. Bagi yang ingin mencoba sesuatu yang baru, spaghetti pun dapat menggantikan posisi nasi di dalam mozaru. Nasi mentega memang relatif flat, spaghetti sedikit gurih, dan yakimeshi terasa gurih manis. Nasi goreng Jepang atau yakimeshi, berhasil menjadi favorit saya. Gurih dan manisnya pas sekali.

Kemudian terdapat 2 varian saus yaitu butter dan dynamite. Saus butter terasa lebih halus dan agak flat. Sedangkan saus dynamite lebih agresif dengan rasa pedas, manis dan gurih. Otomatis saya paling suka dengan saus dynamite.

Untuk jenis mozaru-nya sendiri saya baru mencicipi zenbu mozaru, mushroom mozaru, dan chicken mozaru. Mushroom mozaru menggunakan jamur dan katsu ayam di dalamnya. Chicken mozaru menggunakan katsu ayam di dalamnya. Zenbu mozaru adalah yang paling lengkap untuk urusan katsu karena di dalamnya terdapat katsu ayam, katsu daging dan tempura. Bagi saya pribadi sih juaranya jelas zenbu mozaru dengan isian yakimeshi dan saus dynamite. Gabungan rasanya juaraaa, rasa manis, pedas dan gurih terasa menari di lidah dengan takaran yang seimbang. Ditambah aroma barberque dan keju yang menambah kekayaan rasa dari mozaru yang saya santap. Yummmmmm, saya sudah menemukan menu favorit saya di Zenbu :).

Chicken Mozaru dengan Yakimeshi & Saus Dynamite
Mushroom Mozaru dengan Spaghetti & Saus Butter
Zenbu Mozaru dengan Yakimeshi & Saus Dynamite

Secara keseluran saya puas dengan Zenbu terutama mozaru-nya. Maka, saya rasa Zenbu layak untuk memperoleh nilai 4 dari skala maksimum 5 yang artinya “Enak”. Sekarang saya tahu kenapa restoran ini selalu ada pengunjungnya :).

Angkringan Mbah Kromo, Murah Rego Raos Eco

Tak jauh dari Pasar Sumber Artha Jakarta Timur, baru saja berdiri angkringan baru yang bernama Angkringan Mbah Kromo. Angkringan ini tepatnya berada di Jl. Inspeksi Kalimalang No. 3 RT1/RW3, Pondok Kelapa, Jakarta Timur. Bagian dalamnya memiliki interior bernuansa Jawa. Berbeda dengan angkringan pada umumnya, Angkringan Mbah Kromo ini relatif lebih besar, bersih dan nyaman. Angkringan ini memamg cocok untuk dijadikan tempat bersantai, kalau tidak sedang penuh ya.

Di sana terdapat berbagai hidangan khas angkringan seperti nasi kucing, gorengan dan sate. Semuanya terlihat bersih dan sepertinya terbuat dari bahan-bahan yang berkualitas, bukan bahan murahan.

Untuk nasi kucingnya ada nasi pete, nasi sambal teri, nasi sambal pete, nasi ikan peda, nasi bandeng, nasi orek, nasi ayam suwir, nasi sambal teri. Packing-nya sangat bersih dan rapih, tapi porsinya relatif lebih kecil dibandingkan nasi kucing pada umumnya. Semua varian nasi kucing tersebut menggunakan sambal yang jauh dari kata pedas, rasanya justru sedikit manis. Lumayanlaah.

Nasi kucingnya tidak akan terasa nikmat tanpa gorengan dan sate. Gorengan dan sate dapat di panaskan sebelum kita makan. Pilihannya banyak ya, mulai dari jeroan, bakso sampai tahu tempe. Saya sendiri suka dengan sate paru yang lembut dan juicy ketika saya gigit. Sate kulitnya terlalu tebal dan kenyal, biasanya sate kulit menjadi favorit saya, namun kali ini tidak. Pilihan lain yang cukup enak adalah sate bakso keju, sate usus dan sate ati. Untuk gorengannya siy, saya belum pernah makan. Anak saya yang setiap ke sana pasti menyantap tahunya

Saya senang dengan hadirnya Angkringan Mbah Kromo yang dapat menambah opsi kulineran keluarga saya. Saya sendiri ikhlas untuk memberikan nilai 3 dari skala maksimum 5 yang artinya “Lumayan”.

Ayam Keprabon, Juaranya Pergeprekan

Konon hidangan ayam geprek pertama hadir di Yogyakarta pada 2003. Kemudian baru pada sekitar 2017-an ayam geprek semakin populer di berbagai daerah, termasuk Jakarta. Saya sendiri pernah mencicipi 1 brand ayam geprek yang saat itu populer. Namun entah mengapa, saya kurang terkesan dan malas untuk menulisnya di sini :’D.

Bertahun-tahun kemudian, barulah saya mendapatkan rekomendasi untuk mencicipi ayam geprek asal Solo yang bernama Ayam Keprabon. Brand ini sebenarnya sudah ada sejak tahun 2015 lalu. Sampai sekarang saja Ayam Keprabon sudah dapat ditemui di Solo, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Bandung, Jabodetabek, Medan, Jambi, Makassar, dan Banjarmasin.

Saya sendiri belum pernah makan di restorannya. Saya biasa memesan Ayam Keprabon melalui aplikasi ojeg online. Sekalipun datang, saya pernah datang ke Ayam Keprabon yang Express, jadi restorannya mungil sekali. Saya lebih nyaman menyantap Ayam Keprabon di rumah atau kantor saja. Packagingnya bagus dan rapi kok.

Dapur
Tempat Makan

Pada intinya, hidangan Ayam Keprabon adalah ayam geprek. Mayoritas hidangan Ayam Keprabon memang terkait dengan dengan dunia pergeprekan. Di sana antara lain terdapat ayam geprek sambal bohay, ayam geprek blenger sambal karca, ayam geprek blenger matah, ayam serasi dan sushi geprek.

Ayam geprek sambal bohay terdiri dari nasi, ayam geprek yang susah dibubuhi sambal bohay dan potongan timun. Hidangan yang satu ini memberikan sensasi rasa pedas, gurih dan sedikit manis yang khas. Saya sendiri memesan tingkat kepedasan level 3 yang cukup bersahabat bagi perut saya. Untuk dagingnya, ada pilihat apakah hendak menggunakan paha atas atau ada. Saya memilih yang paha atas sehingga sedikit lebih juicy. Daging dada terkadang terasa agak kering, tapi lebih sehat sih. Kerenyahan dari si ayamnya pun masih terasa. Secara keseluruhan, hidangan ini terasa enak meskipun terbilang simple sekali.

Ayam Geprek sambal Bohay

Ayam geprek blenger sambal karca terdiri dari nasi, ayam geprek plus sambal karca (kari-rica) yang sudah tertutup oleh lelehan keju mozzarella. Penampilanya sih sudah menggugah selera, terutama para pencinta keju. Rasa sambal karca yang pedas dan beraroma khas agak terkubur oleh kejunya. Kerenyahan si ayam pun otomatis berkurang bila dibandingkan dengan hidangan ayam geprek non blenger alias tanpa keju. Tekstur dan aroma keju mozzarella memang lebih dominan di sini. Tapi sesekali saya masih dapat merasakan rasa pedasnya si sambal karca. Hilangnya kerenyahan si ayam, terobati dengan paduan rasa pedas dari sambal dan rasa gurih dari kejunya. Wah, enak juga hidangan yang satu ini, yummmm, favorit nih.

Ayam Geprek Blenger Sambal Karca

Ayam geprek blenger matah sangat mirip dengan ayam blenger sambal karca. Bedanya, sambal matahnya berada di bagian atas dari lelehan keju mozzarella. Sambal ini pun lumayan pedas dan harum sekali. Rasa gurih dan pedas relatif mendominasi rasa dari hidangan ini. Namun entah kenapa, aromanya kurang pas bagi saya pribadi. Yah bukan berarti tidak loh ya. Saya bisa bilang ini termasuk lumayaaaan.

Ayam Geprek Blenger Sambal Matah

Selanjutnya saya mencicipi menu non geprek dari Ayam Keprabon, yaitu ayam serasi. Menu yang satu ini terdiri dari ayam goreng kremes yang ditemani oleh sambal terasi. Kremesan dari menu ini twrasa renyah dan gurih. Sedangkan sambal terasinya terasa gurih juga. Keduanya sama-sama gurih tapi memberikan aroma dan rada khas yang berbeda. Saya yang suka dengan hidangan gurih, sopasti ok-ok saja dengan ayam serasi. Namun bagi teman-teman yang kurang suka atau sedang menghindari rasa gurih atau asin, sepertinya tidak akan terlalu suka dengan ayam serasi.

Ayam Serasi

Sushi geprek adalah sushi yang bagian tengahnya terdapat ayam geprek. Kita dapat memilih apakah ingin ada lelehan keju mozzarellanya? Apakah ingin yang pedas? Saya sendiri lebih suka dengan yang versi lengkap yaitu sushi geprek blenger spicy. Pakai keju? Ya. Pedas? Ya juga ;). Rasa gurih, pedas dan manis yang khas menyelimuti hidangan yang satu ini. NoriSushi pinggiran ada nori, tengah ada ayam geprek samval dan lelehan keju mozzarela. Plus sambal pesas kalau masih kurang pedas. Gurih, pedas, manis dengan aroma dan rasa yang khas, terasa enak di mulut saya. Kemudian karena ini bentuknya sushi, maka hidangan ini menggunakan nori atau rumput laut juga. Teenyata Nori memberikan kekenyalan ketika saya mengunyah si sushi geprek ini. Hal ini memperkaya rasa sushi geprek yg sudah juara rasanya. Wah, bertambah lagi deh hidangan favorit saya di Ayam Keprabon.

Sushi Geprek Blenger Spicy

Secara keseluruhan, saya agak menyesal. Kenapa kok pada 2017 lalu saya tidak mencicipi Ayam Keprabon. Saya justru kapok dan ogah makan geprek-geprekan. Maka, pada akhir 2021 ini saya memberikan Ayam Keprabon nilai 4 dari skala maksimum 5 yang artinya “Enak” :D.

Venom: Let There Be Carnage (2021)

Ketika masih kecil dulu, saya sering memainkan Spider-Man and Venom: Separation Anxiety di console Sega Mega Drive 2. Sebenarnya, permainan itulah yang memperkenalkan Venom kepada saya. Tak lupa, lawan terakhir permainan tersebut pun ikut memperkenalkan saya kepada Carnage. Begitu Venom: Let There Be Carnage (2021), tentunya film ini lanngsung masuk ke dalam daftar tonton saya.

Carnage sebenarnya memiliki kemampuan yang sangat mirip dengan Venom. Hanya saja, kali ini Carnage bersimbiosis dengan Cletus Kasady (Woody Harrelson), seorang pembunuh berantai. Dengan demikian Carnage dan Cletus hidup di dalam 1 tubuh yang sama. Baik Carnage mapun Venom, memang merupakan mahluk luar angkasa yang membutuhkan inang atau tubuh manusia untuk hidup. Carnage sendiri lahir dari ketika bagian dari Venom tercampur dengan darah Cletus melalui gigitan. Terlahir dan hidup di dalam tubuh seorang pembunuh berantai melahirkan seorang Carnage yang kejam dan tega berbuat apa saja tanpa batasan apapun.

Sangat jauh berbeda dengan Venom yang hidup di dalam tubuh Eddie Brock (Tom Hardy). Eddie memang tidak ramah atau baik hati seperti Peter Parker. Namun, Eddie maih memiliki moral dan kebaikan jauh di dalam lubuk hatinya. Hal inilah yang membuat Venom terpengaruh untuk membatasi diri dari berbuat semena-mena. Venom selalu lapar dan haus akan daging dan darah manusia. Selama ini, Eddie selalu menahan Venom dari berbuat kejam. Ia bahkan berusaha mengganti hidangan makan malam Venom dari manusia menjadi ayam atau coklat.

Lama kelamaan Venom merasa bahwa Eddie membelenggunya. Bila terus menerus bersama dengan Eddie, Venom tidak dapat menjadi diri sendiri. Eddie sendiri sudah muak dengan berbagai kekacauan yang Venom lakukan. Padahal tanpa Venom dan Eddie sadari, mereka memang saling membutuhkan satu sama lain. Hubungan benci tapi sayang inilah yang menjadi inti dari Venom: Let There Be Carnage (2021).

Eddie dan Venom pun berusaha memperbaiki hubungan mereka ketika Cletus dan Carnage memburu Eddie. Ternyata Eddie adalah reporter yang bertanggung jawab dalam menyingkap lokasi para korban dari kekejaman Cletus. Tak lupa Cletus dan Carnage dibantu pula oleh Frances Barrison / Shriek (Naomie Harris). Walau nampak seperti 2 lawan 1, sebenarnya duo Venom dan Eddie jauh lebih kuat bila mereka bisa bersatu.

Komedi segar antara Eddie dan Venom, menghiasi jalannya film ini. Semua hadir disaat yang tepat sehingga Venom: Let There Be Carnage (2021) berhasil membuat saya tertawa beberapa kali. Akting Tom Hardy dalam memerankan Eddie yang praktis banyak berbicara sendiri, sunggu prima dan menonjol. Saya sadar betul bahwa formula ini sudah pernah dilakukan pada Venom (2018). Tapi saya masih tetap menikmatinya dan sama sekali tidak merasa bosan.

Jalan cerita yang mudah ditebal dan akhir yang sudah jelas terlihat pun, seolah tidak membuat film ini menjadi membosankan. Eddie pada semesta yang satu ini jauh lebih menyenangkan dibandingkan Eddie pada semesta Trilogi Spider-Man versi Sam Raimi yang hadir pada tahun 2007 lalu.

Saya ikhlas untuk memberikan Venom: Let There Be Carnage (2021) nilai 4 dari skala maksimum 5 yang artinya “Bagus”. Akibat film pertama dan kedua Venom sukses di pasaran, kabarnya akan ada film kerita Venom yang melibatkan Multiverse. Konon pada akhirnya Venom akan kembali bertemu dengan Spider-Man. Wah, kemungkinan saya akan menonton kerjasama Venom dan Spider-Man seperti permainan yang saya mainkan di console e Sega Mega Drive 2 dahulu kala ;).

Sumber: http://www.venom.movie

Akhirnya Bisa Icip-Icip Gabus Puncung-nya Mpok Eni Timan

Ketika membesuk saudara saya yang sakit kemarin, saya mampir ke rumah makan gabus pucung terdekat. Konon gabus pucung-nya enak, tapi jalannya kecil dan macet. Itulah alasan kenapa saya belum pernah mampir ke sana walaupun saya sudah beberapa kali jalan-jalan ke arah sana. Ternyata lokasinya tidak terlalu sempit kok jalannya. Sekarang jalannya sudah bagus dan bisa dilewati 2 mobil. Restoran gabus pucung yang saya maksud adalah Rumah Makan Gabus Pucung Khas Betawi Ibu Eni Timan. Rumah makan tersebut terletak di Jl. Benda No. 73, Kampung Pedurenan, Jatiluhur, Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat.

Kondisi Rumah Makannya sederhana tapi bersih, luas dan nyaman. Maish pantaslah kalau dipergunakan sebagai tempat untuk menjamu tamu dari jauh hehehe. Di dalamnya terdapat berbagai menu lain selain gabus pucung seperti aneka pepes dan pecak. Saya sendiri baru sempat mencicipi pecak gabus dan gabus pucung saja. Maklum, lokasinya agak jauh dari rumah saya hehehehehe.

Pecak gabusnya tampil dengan kuah cari berwarna kemerahan. Ikannya sendiri lembut dan tidak amis. Namun kuahnya memiliki aroma dan rasa bawang yang sangat dominan. Hidangan yang satu ini membutuhkan pendamping yang lebih netral atau plain. Kadar bawangnya agak overdosis siy bagi lidah saya pribadi.

Bagaimana dengan hidangan unggulannya, yaitu gabus pucung? Hidangan khas betawi yang satu ini tampil dengan kuah kehitaman seperti rawin. Tak lupa tersedia sambal yang hadir menemani. Ikan gabusnya sendiri super lebut dan jauh dari rasa amis, sipasti ini ikan gabus kualitas unggul. Kuahnya terasa sedikit asam dengan aroma dan tektur rempah-rempah yang unik. Sambalnya sendiri tidak terasa pedas, malahan terasa sedikit manis. Kalau semua digabungkan, hadirlah sebuah hidangan khas yang layak untuk disantap bersama keluarga, yuummmm.

Dengan demikian, rumah makan khas betawi yang satu ini layak untuk memperoleh nilai 3 dari skala maksimum 5 yang artinya “Lumayan”. Saya pasti akan mampir ke sana lagi kalau sedang jalan-jalan ke rumah saudara saya lagi.

Dune (2021)

Novel dan film Dune sebenarnya sudah saya kenal tapi saya enggan menonton atau membacanya. Terus terang franchise Dune kalah populer dibandingkan dengan Star Wars yang bergenre kurang lebih sama. Kalau fanchise Star Wars diawali oleh film, maka Dune diawali oleh novel karangan Frack Herbert yang populer dan memenangkan berbagai penghargaan di era tahun 60-an. Kemudian Dune pun diangkat ke layar lebar pada 1984 oleh David Lynch. Karena Dune (1984) kurang mendapatkan sambutan yang baik, maka film ini tidak ada kelanjutannya. sampai pada tahun 2000 mulai hadir mini seri Dune yang terbilang cukup sukses. Saya sendiri belum lahir dan masih kecil ketika novel dan film-film Dune hadir. Apalagi saya lebih mengenal Star Wars dan Star Trek dibanding Dune. Maka saya pun tidak terlalu antusias dengan kehadiran Dune (2021). Apakah Dune (2021) akan mengulang kesalahan Dune (1984)?

Sekilas, saya pikir Dune (2021) akan mengisahkan Novel pertama Dune dari awal sampai akhir. Apalagi durasi Dune (2021) adalam lebih dari 2 jam. Namun, beberapa saat setelah Dune (2021) dimulai, terdapat tulisan kecil yang berbunyi “part one”. Ahahahahaha, ini merupakan keterangan kecil yang menyatakan bahwa Dune (2021) tidak akan mengisahkan semuanya. Paling tidak film ini merupakan awalan dari sebuah kisah yang panjang dengan intrik di mana-mana. Sisi negatifnya, sopasti akhir dari Dune (2021) seolah masih separuh menggantung. Sisi positifnya, Dune (2021) belajar dari kesalahan Dune (1984) yang berusaha mengisahkan 1 novel ke dalam 1 film. Kisah Dune terlalu kompleks, maka sangat mustahil untuk mengisahkan semuanya hanya dalam 1 film saja. Memimal dan memilih bagian mana saja yang dikisahkan tentunya tetap menjadi tantangan tersendiri bagi Denis Vileneuve, sang sutradara Dune (2021).

Sebagai pengantar, Dune sebenarnya adalah sebutan bagi Planet Arrakis yang dipenuhi oleh gurun pasir. Di dalam pasir-pasir Planet tersebut terdapat rempah-rempah yang sangat berharga. Hal inilah yang membuat Arrakis dikuasai oleh sebuah kekaisaran antar galaksi. Kekaisaran ini di pimpin oleh beberapa keluarga bangsawan. Keluarga Corino, Ateides dan Harkonnen adalah 3 keluarga bangsawan yang paling berpengaruh di dalam kekaisaran.

Keluarga Corino merupakan keluarga dengan kekuatan militer terkuat dan sudah ratusan tahun memimpin kekaisaran. Kemudian, sejak ratusan tahun yang lalu pula, Keluarga Ateides mengusai Planet Caladan yang penuh dengan laut dan menjadikan planet tersebut sebagai rumah mereka. Sementara itu keluarga Harkonnen pun sudah ratusan tahun menguasai Planet Arrakis dan menjadikan Planet tersebut seolah seperti planet jajahan. Selama itu pulalah penduduk asli Arrakis pun diperlakukan sewenang-wenang. Harapan para penduduk lokal ini hanyalah pada sebuah ramalan akan kebebasan.

Konon, pada suatu masa, akan hadir seseorang dari luar Planet Arrakis dengan ciri-ciri tertentu yang akan membebaskan Arrakis dari belenggu penjajahan. Sang pembebas Planet Arrakis ini bahkan disebut Mahdi. Dune memang menggunakan beberapa istilah Islam seperti Mahdi dan jihad. Namun Dune bukanlah kisah mengenai Islam. Dune tetap merupakan kisah fiksi ilmiah yang tidak ada hubungannya dengan Islam. Apakah film ini menyinggung Islam? Sepenglihatan saya sih tidak. Dune (2021) justru banyak sekali memangkas unsur kultur Islam yang ada pada versi novelnya. Mungkin hal ini disebabkan karena agama berpotensi menjadi isu yang sensitif. Dari pada mencari masalah, lebih baik mencari aman saja hehehe.

Tapi bagaimanapun juga, Dune (2021) kerap menggunakan istilah jihad yang kelak akan Mahdi pimpin. Harapan akan kedatangan Mahdi semakin terlihat ketika Keluarga Ateides mulai menguasai Arrakis. Film Dune (2021) sendiri diawali dengan bagimana Keluarga Ateides datang ke Arrakis.

Bagaimana awal Keluarga Ateides menguasai Arrakis? Hal ini diawali oleh persaingan politik di dalam kekaisaran. Kiprah keluarga Ateides belakangan sangat menonjol. Hal ini menimbulkan kecemburuan dari Kaisar Shaddam dari Keluarga Corino yang menguasai kekaisaran. Maka, secara mengejutkan, Sang Kaisar menyerahkan penguasaan dan pengelolaan Planet Arrakis kepada keluarga Ateides. Keluarga Harkonnen pun harus menyingkir dan melepaskan Planet tersebut. Keluarga Ateides sadar bahwa ini bukanlah anugerah. Bisa jadi ini merupakan manuver Sang Kaisar untuk menyingkirkan Keluarga Ateides.

Di dalam rombongan keluarga Ateides yang datang ke Arrakis, terdapat Paul Atteides (Timothée Chalamet). Paul adalah anak dari kepala Keluarga Ateides dan seorang Bene Gesserit. Di dalam Dune, Bene Gesserit semacam Jedi di Star Wars. Bene Gesserit pada dasarnya merupakan perkumpulan persaudaraan wanita yang memiliki kemampuan psikis di luar nalar manusia. Perkumpulan ini mendesain pernikahan agar menghasilkan garis keturunan yang unggul. Hal ini dilakukan bertahun-tahun hingga ibu dari Paul Ateides menutuskan untuk mengajarkan kemampuan Bene Gesserit kepada Paul. Para tetua Bene Gesserit pun khawatir akan hal ini karena mereka melihat bahwa Paul menyimpan sebuah potensi yang sangat besar. Mereka pun ragu apakah Paul akan mampu mengendalikan kekuatannya di masa depan. Kekuatan yang besar, tentunya tanggung jawabnya besar pula.

Paul tentunya menjadi karakter utama pada Dune (2021). Kalau di Star Wars, Paul itu seperti Luke Skywalker. Otomatis, from zero to hero sopasti menjadi bagian yang melekat pada Dune (2021). Saya suka bagaimana Paul berkembang dan semakin kuat.

Dunia Dune yang kompleks pun berhasil dijelaskan dengan sangat baik. Tidak ada kebingungan ketika sedang menonton Dune (2021). Film ini berhasil memberikan informasi yang tepat sehingga saya sendiri ikut tertarik dengan keanekaragaman yang ada pada Dune (2021).

Akhir Dune (2021) yang agak menggantung, bukanlah masalah besar. Karena jalan ceritanya menarik, tak terasa 2 jam lewat sudah dilalui. Pada akhirnya saya sudah tak sabar untuk menonton kelanjutan Dune (2021).

Saya pribadi ikhlas untuk memberikan Dune (2021) nilai 4 dari skala maksimum 5 yang artinya “Bagus”. Ini merupakan awal yang baik bagi film-film Dune berikutnya.

Sumber: http://www.dunemovie.com