Mengubah Koordinat Kemana Saja dengan Fake GPS Location

Sudah beberapa kali saya mencari aplikasi fake GPS yang benar-benar bisa saya gunakan. Saya pun beberapa kali mengalamu kegagalan. Sementara ini, paling tidak saat saya menulis tulisan ini, Fake GPS Location atau Fake GPS Joystick atau Fake GPS Pro, dapat diandalkan untuk memenuhi kebutuhan saya. Jangan kaget kalau aplikasi besutan dgsmartstudio yang berasal dari Valencia Spanyol ini, namamya berubah-ubah. Kalau di website resmi, namnya Fake GPS Joystick. Kalau di Google Play namanya Fake GPS Location: Joystick An. Setelah memasangnya di handphone, namanya menjadi Fake GPS Pro. Apapun namanya, yang pasti aplikasi ini gratisan. Saya mengunduh dan memasang Fake GPS Location dari Google Play Store. Setahu saya aplikasi ini memang hanya ada di Android saja.

Sebelum mulai menggunakan aplikasi ini, kita harus mengaktifkan gps mock atau fake gps di handphone android kita. Pertama-tama, masuk ke pilihan About atau Tentang Ponsel. Kemudian pilih Software atau Perangkat Lumak. Cari Build Number atau Nomor Versi. Kemudian ketuk Nomor Versi sebanyak 7 kali untuk mengaktifkan menu Pilihan Pengembang atau Developer Option. Lokasi Nomor Versi pada beberapa tipe handphone memang bisa saja berbeda. Biasanya ada di dalam menu Perangkat Lunak.

Pilihan Pengembang dapat ditemukan di dalam menu Setting atau Pengaturan. Biasanya ada pada bagian bawah. Setelah masuk ke menu Pilihan Pengembang, cari Select Mock Location App atau Pilih Aplikasi Lokasi Palsu. Lalu pilih Fake GPS Pro karena kalau di handphone, nama aplikasi ini adalah Fake GPS Pro. Bukan Fake GPS Location atau Fake GPS Joystick.

Sebelum memilih koordinat/posisi dan mengaktifkan fake GPS, aktifkan terlebih dahulu pilihan GPS/Lokasi pada handphone.

Setelah itu, buka aplikasi Fake GPS Pro. Cari lokasi yang dikehendaki dan pilih. Biasanya, lokasi yang ada di Google Maps, akan muncul di sana. Bisa juga dengan memilih sebuah titik koordinat yang ada di peta.

Tekan tombol play yang berwarna jingga untuk mulai mengaktifkan GPS di lokasi yang sudah dipilih.

Kita bisa juga memilih beberapa posisi/koordinat pada peta sehingga kita akan terdeteksi perpindah-pindah lokasi. Tentukan posisi-posisi yang hendak dituju dengan menekan pilihan yang saya lingkari dengan lingkaran hijau di bawah. Tak lupa tekan lambang Play/Start yang yaitu segitiga hijau-putih yang ada di kanan bawah. Dengan demikian koordinat GPS kita seolah-olah berpindah-pindah dari titik 1 ke 2, lalu ke 3 dan seterusnya.

Paling tidak cara ini berguna bagi saya yang menggunakan Samsung S9 Plus pada tahun 2023. Aplikasi-aplikasi sejenis sebenarnya memiliki cara penggunaan yang sangat mirip. Perbedaannya hanya di tombol saja. Kemudian berdasarkan pengalaman, tidak semuanya dapat bekerja sesuai harapan. Aplikasi fake GPS besutan dgsmartstudio inilah yang berkerja walaupun namanya berubah-ubah ya. Selamat mencoba.

Strange World (2022)

asih segar di dalam ingatan saya, bagaimana Strange World (2022) masuk ke dalam daftar tontonan keluarga saya. Bagaimana tidak? Trailer-nya saja membawa-bawa nama Big Hero 6 (2014) dan Encanto (2021). 2 film yang saya tonton bersama anak-anak saya. Jadi yaaaa, secara tersirat, otomatis Strange World (2022) memang dibuat untuk anak-anak dan keluarga. Oh apa saya salah menyimpulkan ya?

Film ini hadir dengan animasi yang cantik dan mengadirkan sebuah dunia yang berbeda. Sebuah dunia asing yang penuh misteri tapi jauh dari kata menyeramkan. Semua dibungkus oleh warna-warni yang cerah. Tidak ada adegan sadis di sana, lha wong monsternya saja tidak menakutkan. Masalah mulai ditemui ketika saya mengikuti jalan ceritanya. Yah paling tidak masalah bagi saya pribadi. Saya yakin banyak yang memiliki pandangan yang berbeda mengenai hal ini.

Sepintas, Strange World (2022) seperti film petualangan bagi anak-anak dan keluarga. Kisahnya berkisar pada sebuah wilayah yang disebut Avalonia. Wilayah ini kelilingi oleh pegunungan yang tidak dapat dilewati oleh siapapun. Seberapa tinggi pun manusia terbang, tetap saja pegunungan tersebut tidak dapat dilewati. Seperti apa dunia di luar Avalonia? Jaeger Clade (Dennis Quaid) adalah penjelajah paling terkenal dari Avalonia. Perlahan tapi pasti, ia selalu selangkah di depan dalam menembus pegunungan yang mengelilingi Avalonia.

Berbeda dengan sang ayah, anak Jaeger yaitu Searcher Clade (Jack Gyllenhaal), justru tidak senang menjelalah. Clade justru berhasil mengembangkan tanaman ajaib yang dapat menghasilkan energi bagi Avalonia. Sebuah penemuan fenomenal yang membuat kehidupan rakyat Avalonia semakin nyaman. Jaeger dan Searcher memiliki patung besar di tengah kota, sebagai wujud penghormatan rakyat Avalonia bagi kedua anggota keluarga Clade tersebut. Keduanya dihormati atas 2 hal yang bertolakbelakang. Jaeger berusaha membantu rakyat Avalonia untuk keluar dan menemukan hal baru di luar Avalonia. Sementara itu Searcher justru memberikan penemuan yang membuat rakyat betah hidup damai di dalam Avalonia.

Berada di bawah nama besar ayah dan kakeknya, Ethan Clade (Jaboukie Young-White) seakan berada di tengah-tengah. Ethan adalah anak semata wayangnya Searcher Clade. Sebagai seorang ayah, Searcher sendiri berharap agar Ethan mengikuti jejaknya sebagai petani dan penemu yang sukses. Padahal diam-diam Ethan menginginkan sesuatu yang berbeda ….

Searcher seolah lupa bahwa ia pun melawan arus. Keluarga Clade terkenal akan kemampuannya untuk menjadi petualang dan penjelajah, bukan petani. Menjadi petani adalah keputusan yang agak berbeda bagi seorang Clade. Sekarang, Searcher berada di posisi Jaeger. Memiliki seorang anak yang mengambil jalan yang berbeda. Berbeda di sini adalah berbeda mengenai profesi dan hobi, bukan perbedaan preferensi seksual. Semua karakter pada Strange World (2022) tidak mempermasapahkan Ethan Clade yang menyukai sesama jenis. Semua karakter pada Strange World (2022) memiliki toleransi yang sangat baik terkait hal ini. Mengingat, karakter yang jelas-jelas seorang LGBTQ hanya Ethan, si karakter utama yang masih ABG.

Dari sudut pandang mengajarkan toleransi, hal ini merupakan hal yang positif. Namun sudah pantaskah memperkenalkan anak-anak kecil kepada konsep LGBTQ? Dari cerita, visual sampai iklannya saja, Strange World (2022) seolah-olah dibuat untuk ditonton oleh keluarga lengkap dengan anak-anaknya. Di agama saya sendiri, LGBTQ termasuk hal yang dilarang. Namun semua bergantung pada individu masing-masing. Setiap orang berhak menentukan apa yang ingin ia lakukan. Saya pun harus menghormati keputusan yang diambil. Namun, bagaimana dengan anak-anak kecil yang masih jauh dari kata dewasa?

Sebagai orang tua, saya ingin menanamkan nilai-nilai yang saya anggap baik kepada anak-anak saya. Merupakan hak dan kewajiban saya untuk memprogram anak-anak saya sedari dini. Sebagai seseorang yang beragama, saya ingin anak-anak saya untuk paham dulu mengenai ajaran agamanya. Termasuk pandangan agama yang dianut terkait LGBTQ. Di sana mereka belajar pula bagaimana caranya menghadapi perbedaan. Perbedaan tidak seharusnya membuat manusia saling benci. Kita masih dapat hidup berdampingan dengan orang-orang yang memiliki pandangan atau keyakinan yang berbeda dengan kita. Namun semua itu ada batasannya masing-masing. Toleransi berbeda dengan mencampuradukan keyakinan.

Disney membungkus Strange World (2022) dalam bentuk animasi yang bagus sekali. Sesuatu yang menarik bagi anak-anak. Saya sadar film ini masuk ke dalam kategori PG (Parental Guide) yang artinya bukan untuk anak-anak dan harus didampingi orang tua. Tapi bukankah di Indonesia terkadang orang-orang agak abai dengan pengkategorian umur penonton seperti ini? Apalagi nama Disney sangat identik dengan film-film animasi yang ramah anak-anak. Padahal akhir-akhir ini, Disney agak sudah mulai melenceng…. Zaman sekarang, orang tua memang memiliki tantangan ekstra untuk menentukan film apa yang bisa anak-anaknya tonton. Sesuatu yang terlihat seolah-olah cocok bagi anak-anak, belum tentu benar-benar cocok bagi anak-anak. Apakah pesan moral yang dibawakan sudah cocok semua?

Saya sendiri tidak akan mengijinkan anak-anak saya untuk menonton Strange Worlds (2022). Karena anak-anak saya belum ada yang siap untuk disuntikkan pengetahuan LGBTQ oleh Disney. Silahkan sebut saya homophobic, tapi ini sudah melampaui batas. Ini kita berbicara mengenai anak-anak kecil yang masih polos looooh.

Disney nampaknya sibuk dengan agenda LGBTQ-nya hingga lupa bagaimana membuat film animasi dengan cerita yang menarik. Biasanya, pada film-film Disney sebelumnya, unsur LGBTQ dibuat tersirat atau muncul sekilas. Dengan demikian, hanya orang dewasa yang akan faham dan menyadarinya. Pada Strange World (2022), karakter utamanya saja sudah terang-terangan flirting dengan ABG laki-laki lain. Kemudian di tengah-tengah dialog basa-basi saja, topik LGBTQ tiba-tiba muncul sebagai bahan obrolan. Nampaknya hal ini sengaja ditonjolkan sampai-sampai tidak ada komedi yang lucu pada Strange World (2022). Biasanya ada selipan lelucon yaaa di film-film seperti ini. Lah ini yang ada hanya obrolan LGBTQ saja.

Terlepas dari ada LGBTQ atau tidak, dunia misteriusnya Strange World (2022) gagal membuat saya penasaran. Hal-hal unik yang ada di sana pun gagal menambah greget film ini. Petualangan ketiga generasi keluarga Clade pun terasa klise dan membosankan. Saya pun beberapa kali berhenti ketika menonton film ini. Setelah 15 menit saya malas dan berhenti. Kemudian melanjutkan menonton lagi besok-besok, itupun hanya 10 menit wkwkwkwk. Setelah melawan kebosanan, karena tanggung ya, siapa tahu ada hal yang keren pada film ini. Saya masih tidak percaya kok ya Disney bisa-bisanya membuat film animasi seperti ini :(.

Sebenarnya, film ini bisa jadi tetap menarik bagi penonton cilik. Namun agenda dan pesan LGBTQ saya rasa kurang cocok bagi anak-anak kecil. Pangsa pasar film ini terada agak membingungkan. Maka, cerita yang membosankan dan pesan moral yang kurang cocok bagi anak-anak, membuat saya hanya memberikan Strange World (2022) nilai 1 dari skala maksimum 5 yang artinya “Tidak Bagus”. Strange World (2022) gagal total di box office dan sukses membuat Disney rugi ratusan juta dolar. Bukan kerugian terparah Disney sih. Namun kepercayaan saya terhadap Disney, sebagai penghasil film animasi unggulan ramah anak, lenyap sudah. Tapi yaa apalah saya, hanya buih di Samudera Hindia hehehehe.

Sumber: http://www.disney.com

Serial The Glory

The Glory (더 글로리) merupakan serial asal Korea Selatan yang berbicara mengenai balas dendam dan perundungan. Di Korea Selatan sendiri, kasus perundungan atau bullying menjadi sesuatu yang memalukan. Sudah ada artis dan atlet yang karirnya hancur akibat bullying. Bukan karena peran mereka sebagai korban, melainkan sebagai pelaku. Sentimen negatif masyarakat bagi para pelaku bullying terbukti membuat karir seseorang hancur lebur. Ini bukanlah hal yang diduga akan terjadi bagi pelaku bully di tahun-tahun 2000-an awal. Sehingga, saat ini, ada beberapa tokoh ternama yang hancur dikecam masyarakat setelah diketahui bahwa ia merupakan pelaku bullying ketika masih sekolah dulu. Kurang lebih hal inilah yang menjadi latar belakang The Glory.

Pada tahun 2000-an awal, Moon Dong Eun (Song Hye-kyo) menjadi korban bully yang sangat parah dari sekelompok teman sekolahnya. Tidak hanya di sekolah, kelompok pelajar laknat ini melanjutkan perilaku norak mereka di rumah Dong Eun. Hal ini diperparah oleh perilaku kurang terpuji guru dan orang tua Dong Eun. Semua bukti bullying yang dikumpulkan oleh perawat sekolah seakan hanya menjadi angin lalu. Mental dan fisik Dong Eun hancur akibat bullying berkepanjangan ini. Semua terjadi hingga pada akhirnya Dong Eun keluar dari sekolah dan mengubur mimpinya untuk menjadi seorang arsitek.

Hidup memang seolah tak adil bagi Dong Eun. Para pelajar yang dulu mem-bully-nya sekarang hidup bahagia dan sukses. Beberapa diantaranya bahkan terkenal dan masuk TV. Oknum guru yang berperan dalam kasus bullying Dong Eun pun, bahkan berhasil memperoleh penghangaan dan pemerintah dan menikmati hidup damai sebagai pensiunan guru. Dong Eun memantau pergerakan orang tua nya sama seperti ia memantau pergerakan para pem-bully. Entah apa yang akan Dong Eun lakukan pada orang tuanya sendiri.

Di sini The Glory dengan cerdas membuat aksi bullying terlihat berada ambang dibatas antara mustahil dan mungkin. Sangat berbeda dengan film-film Indonesia dan India yang sering kali berlebihan untuk adegan-adegan seperti ini. Peristiwa bullying pada Glory ternyata memang diambil dari kasus-kasus bullying yang memang nyata pernah terjadi di Korea Selatan.

Potongan aksi bullying ini sering kali muncul pada The Glory. Penonton pun membuat semakin memihak Dong, Eun, meski apa yang ia lakukan tidak 100% benar. Si tokoh utama memang masih mengalami trauma sampai bertahun-tahun setelah peritiwa buruk tersebut terjadi. Dong Eung pun selama ini mendedikasikan seluruh hidupnya untuk membalas dendam bagi semua pihak yang bertanggung jawab terhadap aksi bullying yang menimpanya.

Perlahan tapi pasti, selama bertahun-tahun Dong Eun menyiapkan rencana balas dendam. Ia tidak ingin semuanya langsung mati terbunuh begitu saja. Dong Eun ingin pula menghancurkan hidup para pelaku. Balas dendam ini harus perlahan agar lebih terasa :’D.

Sebenarnya, dalam perjalanannya, Dong Eun menemukan persahabatan dan cinta. Semua itu berusaha ia buang jauh-jauh agar dapat tetap fokus menjalankan rencanya. Sebenarnya ia memiliki pilihan untuk melupakan semua aksi bullying dan memaafkan semuanya. Kemudian menjalankan hidup normal bebas dari semua kebencian. Pilihan lainnya adalah menyiksa semua pihak yang terlibat, sampai habis. Secara moral, pilihan memaafkan memang yang paling baik. Tapi terus terang pilihan ini agak klise dan sangat membosankan. Melihat Dong Eun membalas dendam memang sangat memuaskan. Terlebih lagi, adegan aksi bullying di masa lampau selalu muncul pada setiap episodenya hehehehe. Gemes saya melihatnya.

Sementara ini The Glory berhasil menjadi serial balas dendam favorit saya. Balas dendam tidak hanya langsung pukul atau tembak sampai mati saja, hehehe. Serial ini sudah selayaknya untuk memperoleh nilai 4 dari skala maksimum 5 yang artinya “Bagus”.

Sumber: http://www.studiodragon.net

Ramen Terenak Ya Ramen Ya

Ramen dikenal sebagai salah satu varian mienya orang Jepang yang berukuran sedang. Kalau dibandingkan dengan udon, ramen memang berukuran lebih kecil. Dari beberapa restoran ramen yang ada di kota saya, Ramen Ya termasuk yang cukup banyak. Mayoritas cabangnya terletak di dalam pusat perbelanjaan yang ramai. Sampai saat ini saja Ramen Ya sudah dapat ditemui di Kota Kasablanka, Grand Indonesia, Mayapada Tower 2, Blok M Plaza, Gandaria City, Senayan Park, Senayan City, Pejaten Village, Kuningan City, Mega Bekasi Hypemall, Summarecon Mall Bekasi, Metropolitan Mall, Botani Square, Trans Studio Cibubur, Margo City, Cibubur Junction, Lippo Cikarang, Cilegon Center, Bintaro Xchange, Mall of Serang, Tangerang City, Summarecon Mall Serpong, Mall Kelapa Gading 3, Emporium Pluit, Baywalk, Pluit Village, Taman Anggrek, Central Park, Mall Ciputra, Lippo Mall – St.Moriz, Bandung Indah Plaza, Paris Van Java, Mall Festival Citilink, Trans Studio Bandung, Pollix Mall Paragon Semarang, Solo Square, Mall Ambarrukmo, Hartono Jogja, Plaza Surabaya, Mall Pakuwon, Bg Junction, Mall Royal Plaza, Trans Icon Surabaya, Sun City Sidoarjo, Bali Galeria, Level 21, Atlas Beach Fest, Mall Boemi Kedaton Lampung, Palembang Icon, Palembang Square, Plaza Medan Fair dan Sun Plaza Medan. Wuuaahhh banyaknyoooo.

Ada apa saja di Ramen Ya? Pada dasarnya ya sesuai judulnya, jualan ramen hehehe. Ada ramen kering, ada ramen kuah. Pada mayoritas menu di Ramen Ya, kita bisa memilih apakah ingin menggunakan mie keriting atau lurus. Mie lurus lebih lembut, sementara itu mie keriting lebih kenyal. Saya pribadi lebih senang dengan mie keritingnya. Semua tergantung selera masing-masing. Saya sendiri baru sempat mencicipi beef ramen, chicken curry ramen, legendary chicken ramen, volcano dry ramen, spicy chicken dry ramen, dan chicken hot ramen.

Beef ramen adalah menu pertama yang saya santap di awal-awal Ramen Ya mulai buka pada sekitar 2018. Biasanya saya lebih suka yang menggunakam daging sapi daripada daging ayam. Sayangnya, menu ini tidak terasa spesial. Daging sapinya ya empuk, tapi spesial. Kuahnya lumayan enak dan gurih tapi sekali lagi, tidak terlalu spesial juga. Setelah kunjungan pertama ini, agak lama bagi saya untuk kembali berkunjung ke Ramen Ya. Aahhhh, mungkin pada saat itu saya memesan menu yang kebetulan tidak sesuai dengan selera saya pribadi.

Pada kunjungan berikutnya, saya menyantap spicy dry chicken ramen. Ramen yang satu ini tidak menggunakan kuah dan menggunakan telur yang mirip telur mata sapi. Telurnya sih biasa saja, tapi di luar dugaan, ayamnya memiliki rasa gurih yang unik, yummmm lezat. Selain itu terdapat aroma yang harum ketika sedang mengunyah hidangan ini. Aromanya seperti aroma cabai tapi lembut dan tidak menusuk. Saya pribadi tidak merasakan rasa pedas yang berlebihan. Di sana terdapat sedikit pedas dan rasa gurih yang unik. Wah ramen ayam yang satu ini enak juga ternyata.

Chicken hot ramen dapat dikatakan sebagai versi basahnya spicy dry chicken ramen. Selain menggunakan kuah, chickeb hot ramen menggunakan telur yang berbeda. Kuah dan telur ini menambah poin plus bagi chicken hot ramen. Telurnya lebih terasa dan terksturnya sangat pas untuk menemani ramen. Kuahnya juara, waaah enak sekali. Rasanya lebih gurih dan sedikit pedas. Takarannya pas sekali deh. Akhirnya ketemu juga dengan menu favorit di Ramen Ya.

Volcano dry ramen pada dasarnya merupakan dry ramen yang dilengkapi oleh potongan ayam, rumput laut, telur dan semacam karaage. Walaupun namanya menggunakan kata-kata gunung berapi, menu ini tidak pedas. Rasanya sebenarnya relatif soft. rasa gurih justru hadir lewat kaarage-nya yang sangat renyah. Tidak ada aroma cabai sama sekali di sana, namun rasanya secara keseluruhan tetap ok.

Legendary chicken ramen menggunakan komponen yang mirip dengan chicken hot ramen, hanya saja kuahnya lebih lembut dan gurih. Di sana tidak ada aroma cabai sama sekali. Rumput laut dan telurnya jadi lebih terasa. Menu ini cocok bagi yang kurang suka dengan dunia persambalan dan percabaian, tapi gemar dengan yang gurih-gurih.

Chicken curry ramen sangat mirip dengan legendary chicken ramen. Bedanya, terdapat sedikit rasa dan aroma kari ayam di sana. Rasanya agak gurih dengan rasa dan aroma ramen ala Ramen Ya.

Lokasi yang nyaman dan adanya menu favorit saya di Ramen Ya, tentunya membuat saya ingin datang lagi ke sana. Dengan demikian sayabikhlas untuk memberikan Ramen Ya nilai 4 dari skala maksimum 5 yang artinya “Lumayan”. Oh yaaa, Ramen Ya itu halal yaaa. Inikan ramennya Indonesia. Berbeda dengan ramen yang dijual di Jepang dan Cina daratan.

Semerbak Harumya Daging Asap Kobar

Saya pertama kali mampir ke Kobar, gara-gara mengantar istri ke HokBen. Kebetulan lokasi Kobar memang sangat dekat dengan parkiran HokBen Kalimalang. Tepatnya di Jl. Kalimalang Blok E7, Duren Sawit, Jakarta Timur. Ketika parkir, saya mencium bau harum dari Kobar. Waaah, saya yang memang penyuka daging asap, sopasti merencanakan untuk mampir.

Kobar sendiri bukan agak sore, mungkin karena tempatnya akan lumayan panas kalau siang yaa. Lokasinya memang lebih cocok dikunjungi di saat matahari sudah terbenam.

Ada apa sih di Kobar? Pada dasarnya di sana terdapat aneka menu daging plus kopi. Saya sendiri baru mencicipi daging sambal asap dan smoked beef bbq.

Smoked beef bbq terdiri dari daging sapi asap, french fries, sayur, saus bbq dan saus keju. Dagingnya tetap menjadi raja di sini. Keharumannya sangat terasa. Ditambah dengan says keju dan bbq, menu ini terasa unik dan lumayan enak. Hanya saja, saran saya, saus sambal tetap dibutuhkan ;). Yaah namanya juga orang Indonesia hehehe.

Daging sambal asap terdiri dari nasi, daging sapi asap, sayur dan sambal. Sambalnya senduri bisa memilih antara sambal matah atau sambal bawang. Saya rasa sambalnya tidak terlalu berpengaruh. Keduanya sama-sama tidak terlalu pedas. Yang paling dominan di menu ini adalah dagingnya. Teksturnya mantab dan empuk. Keharuman daging asapnya benar-benar terasa. Ketika sedang dikunyah, dagingnya benar-benar harum loooh. Enak deh pokoknya :).

Secara keseluruhan, Kobar memiliki aneka menu yang unik dan lezat. Bukan hanya beda, menu-menunya memiliki rasa yang ok. Saya pribadi ikhlas untuk memberikan Kobar nilai 4 dari skala maksimum 5 tabg artinya “Enak”.

Serial Revenge of Others

Serial Revenge of Others (3인칭 복수) merupakan serial asal Korea Selatan yang bercerita mengenai misteri pembunuhan di sebuah sekolah. Ok Chan Mi (Shin Ye-eun) rela pindah sekolah dari Busan ke Seoul demi menyelidiki kematian saudara kembarnya. Kepolisian Seoul menyatakan bahwa ini adalah kasus bunuh diri. Semua orang percaya dan menerima hal itu kecuali Ok Chan Mi.

Sekilas, lingkungan sekolah saudara kembar Ok Chan Mi, seperti lingkungan sekolah biasa. Lama kelamaan Chan Mi menemukan berbagai masalah di dalam lingkungan tersebut. Mulai dari bullying, pelecehan, sampai cinta terlarang. Semua dibungkus dibalik budaya ketimuran yang tidak sevulgar budaya barat.

Serial ini memiliki beberapa misteri yang terus menerus muncul secara bergantian. Misterinya tidak mengadung teka-teki yang rumit sehingga semua terbilang mudah dipahami. Sayangnya, terkadang yah misterinya terlalu mudah ditebak. Semua serba ringan karena Revenge of Others berbicara pula mengenai permasalahan remaja.

Kisah percintaan dan bullying ternyata cukup dominan juga pada serial ini. Bagian paling memuaskan pada serial ini justru pada beberapa adegan yang membahas bullying. Bukan ketika misterinya terungkap. Lucunya, bullying dan misteri pembunuhannya, bukanlah bagian yang menjadi sebab akibat langsung. Entah serial ini mau bercerita mengenai misteri pembunuhan atau permasalahan remaja.

Karena latar belakangnya adalah sekolahan, jadi masuk akal kalau permasalahan remaja ikut hadir disana. Walaupun memang agak overdosis. Selain itu terdapat beberapa bagian yang lumauan menegangkan dan menbuat saya penasaran. Bagaimanapun juga, Revenge of Others tetap menarik untuk diikuti. Serial ini mampu menjadi hiburan ringan di saat penat. Saya rasa Revenge of Others layak untuk memperoleh nilai 3 dari skala maksinum 5 yang artinya “Lumayan”.

Sumber: http://www.sbsmedia.co.kr

Puus in Boots: The Last Wish (2022)

Puus in boots atau kucing bersepatu boot sebenarnya merupakan salah satu karakter dongeng sewaktu saya masih kecil. Karakter ini muncul pada film-film Shrek. Namun saya pribadi kurang suka dengan film-film Shrek. Meskipun patut diakui bahwa film-film tersebut memiliki pesan moral yang baik.

Puus in Boots (2011) hadir sebagai spin-off dari film-film Shrek. Sayang film tersebut agak kurang lucu dan membosankan bagi saya pribadi. Maka saya agak skeptis ketika Si Kucing hadir kembali pada pergantian tahun ini. Saya pun menonton Puus in Boots: The Last Wish (2022) karena ini adalah satu-satunya film yang masuk kategori Semua Umur. Saya sekeluarga bisa masuk bioskop menontonnya.

Antonio Banderas masih menjadi pengisi suara Puus. Sebagai pemeran Zorro pada The Mask of Zorro (1998) & The Legend of Zorro (2005), Antonio memang menjadi pilihan yang paling pas bagi Puus. Karakter Puus memang sangat mirip dengan Zorro. Mulai dari cara berkelahi sampai cara berkelakar, Puus merupakan versi animasi dari Zorro. Dengan penuh rasa percaya diri, Puus berani menentang penguasa dan mengalahkan segalanya.

Namun belakangan terdapat sebuah peristiwa yang membuat Puus kehilangan kepercayaan dirinya. Ia pun memutuskan untuk pensiun dan hidup sebagai kucing biasa. Hadirnya sebuah kabar mengenai bintang jatuh yang dapat mengabulkan permintaan, berhasil membuat Puus bangkit. Ia kembali untuk meramaikan arena perebutan bintang jatuh.

Agak klise, terjadi perebutan dimana-mana. Semua karakter berburu bintang jatuh untuk memperoleh keinginan masing-masing. Sudah dapat ditebak bahwa memperoleh keingingan dari bintang jatuh, bukanlah segala-galanya. Masing-masing karakter dalam perjalannya menyadari bahwa apa yang dicari sebenarnya sudah ada di depan mana … yah keculi satu karakter yang memang didesain untuk menjadi mahluk serakah. Sekali lagi, sebuah franchise dari Shrek mampu memberikan pesan moral yang sangat baik. Namun kalau dari segi hiburan, terkadang agak membosankan. Leluconnya pun tidak terlalu lucu, hanya mampu membuat saya tersenyum tipis.

Beruntung animasi yang ditampilkan merupakan sebuah keunggulan yang tidak dapat dipungkiri. Film ini memberikan visual yang memukau untuk film animasi keluaran tahun 2022 akhir. Adegan aksinya otomatis nampak seru dan enak ditonton oleh anak-anak dan orang dewasa.

Film kedua Puus ini memang lebih baik daripada film pertamanya. Secara keseluruhan, Puus in Boots: The Last Wish (2022) layak untuk meperoleh nilai 3 dari skala maksimum 5 yang artinya “Lumayan”. Sementara ini, inilah nilai maksimum yang bisa saya berikan kepada film-film di semesta Shrek. Mungkin saya pribadi saja yang tidak terlalu cocok dengan Shrek dan kawan-kawan :).

Sumber: http://www.dreamworks.com