Ramen Terenak Ya Ramen Ya

Ramen dikenal sebagai salah satu varian mienya orang Jepang yang berukuran sedang. Kalau dibandingkan dengan udon, ramen memang berukuran lebih kecil. Dari beberapa restoran ramen yang ada di kota saya, Ramen Ya termasuk yang cukup banyak. Mayoritas cabangnya terletak di dalam pusat perbelanjaan yang ramai. Sampai saat ini saja Ramen Ya sudah dapat ditemui di Kota Kasablanka, Grand Indonesia, Mayapada Tower 2, Blok M Plaza, Gandaria City, Senayan Park, Senayan City, Pejaten Village, Kuningan City, Mega Bekasi Hypemall, Summarecon Mall Bekasi, Metropolitan Mall, Botani Square, Trans Studio Cibubur, Margo City, Cibubur Junction, Lippo Cikarang, Cilegon Center, Bintaro Xchange, Mall of Serang, Tangerang City, Summarecon Mall Serpong, Mall Kelapa Gading 3, Emporium Pluit, Baywalk, Pluit Village, Taman Anggrek, Central Park, Mall Ciputra, Lippo Mall – St.Moriz, Bandung Indah Plaza, Paris Van Java, Mall Festival Citilink, Trans Studio Bandung, Pollix Mall Paragon Semarang, Solo Square, Mall Ambarrukmo, Hartono Jogja, Plaza Surabaya, Mall Pakuwon, Bg Junction, Mall Royal Plaza, Trans Icon Surabaya, Sun City Sidoarjo, Bali Galeria, Level 21, Atlas Beach Fest, Mall Boemi Kedaton Lampung, Palembang Icon, Palembang Square, Plaza Medan Fair dan Sun Plaza Medan. Wuuaahhh banyaknyoooo.

Ada apa saja di Ramen Ya? Pada dasarnya ya sesuai judulnya, jualan ramen hehehe. Ada ramen kering, ada ramen kuah. Pada mayoritas menu di Ramen Ya, kita bisa memilih apakah ingin menggunakan mie keriting atau lurus. Mie lurus lebih lembut, sementara itu mie keriting lebih kenyal. Saya pribadi lebih senang dengan mie keritingnya. Semua tergantung selera masing-masing. Saya sendiri baru sempat mencicipi beef ramen, chicken curry ramen, legendary chicken ramen, volcano dry ramen, spicy chicken dry ramen, dan chicken hot ramen.

Beef ramen adalah menu pertama yang saya santap di awal-awal Ramen Ya mulai buka pada sekitar 2018. Biasanya saya lebih suka yang menggunakam daging sapi daripada daging ayam. Sayangnya, menu ini tidak terasa spesial. Daging sapinya ya empuk, tapi spesial. Kuahnya lumayan enak dan gurih tapi sekali lagi, tidak terlalu spesial juga. Setelah kunjungan pertama ini, agak lama bagi saya untuk kembali berkunjung ke Ramen Ya. Aahhhh, mungkin pada saat itu saya memesan menu yang kebetulan tidak sesuai dengan selera saya pribadi.

Pada kunjungan berikutnya, saya menyantap spicy dry chicken ramen. Ramen yang satu ini tidak menggunakan kuah dan menggunakan telur yang mirip telur mata sapi. Telurnya sih biasa saja, tapi di luar dugaan, ayamnya memiliki rasa gurih yang unik, yummmm lezat. Selain itu terdapat aroma yang harum ketika sedang mengunyah hidangan ini. Aromanya seperti aroma cabai tapi lembut dan tidak menusuk. Saya pribadi tidak merasakan rasa pedas yang berlebihan. Di sana terdapat sedikit pedas dan rasa gurih yang unik. Wah ramen ayam yang satu ini enak juga ternyata.

Chicken hot ramen dapat dikatakan sebagai versi basahnya spicy dry chicken ramen. Selain menggunakan kuah, chickeb hot ramen menggunakan telur yang berbeda. Kuah dan telur ini menambah poin plus bagi chicken hot ramen. Telurnya lebih terasa dan terksturnya sangat pas untuk menemani ramen. Kuahnya juara, waaah enak sekali. Rasanya lebih gurih dan sedikit pedas. Takarannya pas sekali deh. Akhirnya ketemu juga dengan menu favorit di Ramen Ya.

Volcano dry ramen pada dasarnya merupakan dry ramen yang dilengkapi oleh potongan ayam, rumput laut, telur dan semacam karaage. Walaupun namanya menggunakan kata-kata gunung berapi, menu ini tidak pedas. Rasanya sebenarnya relatif soft. rasa gurih justru hadir lewat kaarage-nya yang sangat renyah. Tidak ada aroma cabai sama sekali di sana, namun rasanya secara keseluruhan tetap ok.

Legendary chicken ramen menggunakan komponen yang mirip dengan chicken hot ramen, hanya saja kuahnya lebih lembut dan gurih. Di sana tidak ada aroma cabai sama sekali. Rumput laut dan telurnya jadi lebih terasa. Menu ini cocok bagi yang kurang suka dengan dunia persambalan dan percabaian, tapi gemar dengan yang gurih-gurih.

Chicken curry ramen sangat mirip dengan legendary chicken ramen. Bedanya, terdapat sedikit rasa dan aroma kari ayam di sana. Rasanya agak gurih dengan rasa dan aroma ramen ala Ramen Ya.

Lokasi yang nyaman dan adanya menu favorit saya di Ramen Ya, tentunya membuat saya ingin datang lagi ke sana. Dengan demikian sayabikhlas untuk memberikan Ramen Ya nilai 4 dari skala maksimum 5 yang artinya “Lumayan”. Oh yaaa, Ramen Ya itu halal yaaa. Inikan ramennya Indonesia. Berbeda dengan ramen yang dijual di Jepang dan Cina daratan.

Semerbak Harumya Daging Asap Kobar

Saya pertama kali mampir ke Kobar, gara-gara mengantar istri ke HokBen. Kebetulan lokasi Kobar memang sangat dekat dengan parkiran HokBen Kalimalang. Tepatnya di Jl. Kalimalang Blok E7, Duren Sawit, Jakarta Timur. Ketika parkir, saya mencium bau harum dari Kobar. Waaah, saya yang memang penyuka daging asap, sopasti merencanakan untuk mampir.

Kobar sendiri bukan agak sore, mungkin karena tempatnya akan lumayan panas kalau siang yaa. Lokasinya memang lebih cocok dikunjungi di saat matahari sudah terbenam.

Ada apa sih di Kobar? Pada dasarnya di sana terdapat aneka menu daging plus kopi. Saya sendiri baru mencicipi daging sambal asap dan smoked beef bbq.

Smoked beef bbq terdiri dari daging sapi asap, french fries, sayur, saus bbq dan saus keju. Dagingnya tetap menjadi raja di sini. Keharumannya sangat terasa. Ditambah dengan says keju dan bbq, menu ini terasa unik dan lumayan enak. Hanya saja, saran saya, saus sambal tetap dibutuhkan ;). Yaah namanya juga orang Indonesia hehehe.

Daging sambal asap terdiri dari nasi, daging sapi asap, sayur dan sambal. Sambalnya senduri bisa memilih antara sambal matah atau sambal bawang. Saya rasa sambalnya tidak terlalu berpengaruh. Keduanya sama-sama tidak terlalu pedas. Yang paling dominan di menu ini adalah dagingnya. Teksturnya mantab dan empuk. Keharuman daging asapnya benar-benar terasa. Ketika sedang dikunyah, dagingnya benar-benar harum loooh. Enak deh pokoknya :).

Secara keseluruhan, Kobar memiliki aneka menu yang unik dan lezat. Bukan hanya beda, menu-menunya memiliki rasa yang ok. Saya pribadi ikhlas untuk memberikan Kobar nilai 4 dari skala maksimum 5 tabg artinya “Enak”.

Serial Revenge of Others

Serial Revenge of Others (3인칭 복수) merupakan serial asal Korea Selatan yang bercerita mengenai misteri pembunuhan di sebuah sekolah. Ok Chan Mi (Shin Ye-eun) rela pindah sekolah dari Busan ke Seoul demi menyelidiki kematian saudara kembarnya. Kepolisian Seoul menyatakan bahwa ini adalah kasus bunuh diri. Semua orang percaya dan menerima hal itu kecuali Ok Chan Mi.

Sekilas, lingkungan sekolah saudara kembar Ok Chan Mi, seperti lingkungan sekolah biasa. Lama kelamaan Chan Mi menemukan berbagai masalah di dalam lingkungan tersebut. Mulai dari bullying, pelecehan, sampai cinta terlarang. Semua dibungkus dibalik budaya ketimuran yang tidak sevulgar budaya barat.

Serial ini memiliki beberapa misteri yang terus menerus muncul secara bergantian. Misterinya tidak mengadung teka-teki yang rumit sehingga semua terbilang mudah dipahami. Sayangnya, terkadang yah misterinya terlalu mudah ditebak. Semua serba ringan karena Revenge of Others berbicara pula mengenai permasalahan remaja.

Kisah percintaan dan bullying ternyata cukup dominan juga pada serial ini. Bagian paling memuaskan pada serial ini justru pada beberapa adegan yang membahas bullying. Bukan ketika misterinya terungkap. Lucunya, bullying dan misteri pembunuhannya, bukanlah bagian yang menjadi sebab akibat langsung. Entah serial ini mau bercerita mengenai misteri pembunuhan atau permasalahan remaja.

Karena latar belakangnya adalah sekolahan, jadi masuk akal kalau permasalahan remaja ikut hadir disana. Walaupun memang agak overdosis. Selain itu terdapat beberapa bagian yang lumauan menegangkan dan menbuat saya penasaran. Bagaimanapun juga, Revenge of Others tetap menarik untuk diikuti. Serial ini mampu menjadi hiburan ringan di saat penat. Saya rasa Revenge of Others layak untuk memperoleh nilai 3 dari skala maksinum 5 yang artinya “Lumayan”.

Sumber: http://www.sbsmedia.co.kr

Puus in Boots: The Last Wish (2022)

Puus in boots atau kucing bersepatu boot sebenarnya merupakan salah satu karakter dongeng sewaktu saya masih kecil. Karakter ini muncul pada film-film Shrek. Namun saya pribadi kurang suka dengan film-film Shrek. Meskipun patut diakui bahwa film-film tersebut memiliki pesan moral yang baik.

Puus in Boots (2011) hadir sebagai spin-off dari film-film Shrek. Sayang film tersebut agak kurang lucu dan membosankan bagi saya pribadi. Maka saya agak skeptis ketika Si Kucing hadir kembali pada pergantian tahun ini. Saya pun menonton Puus in Boots: The Last Wish (2022) karena ini adalah satu-satunya film yang masuk kategori Semua Umur. Saya sekeluarga bisa masuk bioskop menontonnya.

Antonio Banderas masih menjadi pengisi suara Puus. Sebagai pemeran Zorro pada The Mask of Zorro (1998) & The Legend of Zorro (2005), Antonio memang menjadi pilihan yang paling pas bagi Puus. Karakter Puus memang sangat mirip dengan Zorro. Mulai dari cara berkelahi sampai cara berkelakar, Puus merupakan versi animasi dari Zorro. Dengan penuh rasa percaya diri, Puus berani menentang penguasa dan mengalahkan segalanya.

Namun belakangan terdapat sebuah peristiwa yang membuat Puus kehilangan kepercayaan dirinya. Ia pun memutuskan untuk pensiun dan hidup sebagai kucing biasa. Hadirnya sebuah kabar mengenai bintang jatuh yang dapat mengabulkan permintaan, berhasil membuat Puus bangkit. Ia kembali untuk meramaikan arena perebutan bintang jatuh.

Agak klise, terjadi perebutan dimana-mana. Semua karakter berburu bintang jatuh untuk memperoleh keinginan masing-masing. Sudah dapat ditebak bahwa memperoleh keingingan dari bintang jatuh, bukanlah segala-galanya. Masing-masing karakter dalam perjalannya menyadari bahwa apa yang dicari sebenarnya sudah ada di depan mana … yah keculi satu karakter yang memang didesain untuk menjadi mahluk serakah. Sekali lagi, sebuah franchise dari Shrek mampu memberikan pesan moral yang sangat baik. Namun kalau dari segi hiburan, terkadang agak membosankan. Leluconnya pun tidak terlalu lucu, hanya mampu membuat saya tersenyum tipis.

Beruntung animasi yang ditampilkan merupakan sebuah keunggulan yang tidak dapat dipungkiri. Film ini memberikan visual yang memukau untuk film animasi keluaran tahun 2022 akhir. Adegan aksinya otomatis nampak seru dan enak ditonton oleh anak-anak dan orang dewasa.

Film kedua Puus ini memang lebih baik daripada film pertamanya. Secara keseluruhan, Puus in Boots: The Last Wish (2022) layak untuk meperoleh nilai 3 dari skala maksimum 5 yang artinya “Lumayan”. Sementara ini, inilah nilai maksimum yang bisa saya berikan kepada film-film di semesta Shrek. Mungkin saya pribadi saja yang tidak terlalu cocok dengan Shrek dan kawan-kawan :).

Sumber: http://www.dreamworks.com

Menikmati Sate Habib yang Super Empuk

Setiap melewati daerah Terminal Kampung Melayu saya biasa mampir menyantap sate dan sop kambing. Di sana memang terdapat beberapa alternatif hidangan perkambingan ;). Sate Habib adalah salah satu warung sate yang menjadi langganan sebagian teman kantor saya.

Setahu saya Sate Habib berdiri sejak 2014. Jadi sebenarnya terbilang baru dibandingkan Sate H. Mansur dan Sate Bang Dudung yang sudah lebih dahulu ada. Lokasi Sate Habib ini adalah di Jl. KH Abdullah Syafei No 17, Tebet, Jakarta Selatan. Tepatnya di seberang Gudang Peluru, dekat turunan flyover.

Di sana terdapat aneka menu kambing seperti sate kambing muda, sop bening, sop marak dan lain-lain. Kalau sedang penuh dan sudah malam, yaaaah ada beberapa menu yang habis. Sebaiknya mampir di warung sate ini di sore hari saja. Bagaimana rasanya? Kok bisa ramai dan terkadang habis?

Sate kambing muda tampil relatif polos tanpa bumbu yang macam-macam. Kita dapat memilih untuj menggunakan kecap manis atau sambal kacang. Keduanya sama-sama flat sih sebenarnya. Jadi jangan berharap untuk menemukan rasa gurih yang wah pada sate kambing muda ini. Yang menakjubkan dari sate ini adalah daging yang super empuk dengan tekstur yang enak. Saran saya, jangan hanya menyantap sate dan nasi saja, pasti terlalu tawar jatuhnya. Sebaiknya pesan juga sop marak atau sop bening.

Sate Kambing Muda

Sop bening dan sop marak pada dasarnya sama-sama memggunakan potongan jeroan kambing dan tulang kambing. Hanya terdapat sedikit daging di sana. Kuah hangatnyalah yang dapat memperkaya menu sate kambing muda. Sop bening terasa gurih dan merupakan sop kambing tradisional Indonesia. Sementara itu sop marak menggunakan kuah yang menggunakan bawang, kapulaga, cengkeh, kayu manis dan aneka rempah lainnya sehingga rasanya agak unik, seperti kari. Semua tergantung selera, namun saya tidak merekmendasikan untuk menyantap sop dan sate secara terpisah.

Sop Marak

Bagi sebagian orang, Sate Habib relatif mahal untuk lokasi yang sekilas nampak kurang bersih. Menurut saya sih sebenarnya Sate Habib ini bersih. Meja dan lantainya terus menerus dibersihkan. Hanya saja, langit-langit warung yang pendek dan wallpaper yang kusam, membuat Sate Habib nampak tidak terlalu bersih.

Bagian Dalam
Bagian Dalam

Overall, Sate Habib masih ok dari segi rasa dan lokasi. Saya ikhlas untuk memberikan Sate Habib nilai 4 dari skala maksimum 5 yang artinya “Enak”. Warung Sate Habib memberikan variasi yang berbeda dengan warung sebelah. Sama-sama sate dan sop kambing tapi rasanya tetap beda. Enaklah untuk ganti-ganti supaya tidak bosan :).

Serial Kingdom

Mengambil latar belakang era kekuasaan Dinasti Joseon di Korea, Serial Kingdom (킹덤) berbicara mengenai perebutan kekuasaan. Pertikaian memperebutkan kekuasaan memang sudah sering menjadi topik yang diangkat pada berbagai film lainnya. Agak berbeda dengan yang lain, Kingdom menambahkan unsur misteri dan horor ke dalam perebutan kekuasaan tersebut.

Diawali oleh kegagalan invasi Jepang ke wilayah Korea pada Perang Imjin. Korea berhasil bertahan namun dengan cara yang tidak lazim. Cara ini pun dipergunakan oleh petinggi kerajaan demi memperoleh kekuasaan. Cara yang tidak lazim ini melahirkan sebuah penyakit yang ganas dan sulit untuk dibendung.

Penderita penyakit misterius ini akan berperilaku seperti layaknya mayat hidup atau zombie. Penyakit ini sangat mudah menular karena dapat menyebar melalui gigitan. Apalagi para zombie pada Kingdom, dapat berlari dengan sangat agresif. Hal ini menambah ketegangan ketika menonton serial tersebut.

Dari banyak karakter licik dan kejam yang ada, paling tidak terdapat 1 tokoh mulia pada serial ini. Sang Putra Mahkota Lee Chang (Ju-Ji-hoon) memiliki ambisi untuk membangun pemerintahan yang adil dan memihak rakyat. Namun, cepat lambat ia tidak akan memiliki rakyat apabila para zombie masih berkeliaran menularkan penyakit.

Dengan dibantu oleh beberapa pihak tidak semuanya 100% setia, Chang harus memusnahkan para zombie dan mengamankan tahta kerajaan dari para pejabat kotor. Perlahan misteri mengenai penyakit zombie mulai terkuak. Sebuah misteri yang tidak terlalu misterius. Namun jalan yang ditempuh untuk memecahkan misterinyalah yang menyenangkan untuk ditonton.

Perebutan kekuasaannya pun menggunakan beberapa fitnah dan taktik licik lainnya. Semuanya dalam takaran yang pas sehingga saya tidak bosan ketika melihat Chang tertimpa kemalangan. Si tokoh utama tidak dizalimi terlalu lama. Kisah Kingdom tidak bertele-tele seperti sinetron. Selalu ada saja sesuatu yang baru. Jadi saya menemukan beberapa bagian yang menyenangkan ketika menonton Kingdom.

Saya pribadi ikhlas untuk memberikan Kingdom nilai 4 dari skala maksimum 5 yang artinya “Bagus”. Perebutan tahta kerajaan di tengah-tengah serangan zombie, ternyata mampu menjadi hiburan yang menarik.

Sumber: astory.co.kr

Serial Alice in Borderland

Setahun sebelum Squid Game mulai tayang, terdapat 1 serial lain yang genre-nya mirip. Sama-sama berbicara mengenai kompetisi maut. Hanya saja hadiah bagi sang pemenang adalah kehidupan, bukan uang. Serial 今際の国のアリス atau Alice in Borderland merupakan serial asal Jepang yang dibuat berdasarkan manga karya Haro Aso.

Kalau pada Alice in Wonderland, si tokoh utama tiba-tiba pergi ke sebuah dunia lain yang penuh warna. Nah, pada Alice in Borderland, dikisahkan beberapa penduduk kota Tokyo yang ramai, tiba-tiba berada di kota Tokyo yang sangat sepi. Kota Tokyo ini sangat berbeda dan merupakan dunia alternatif yang berbeda dengan kota Tokyo yang kita kenal. Di sana, terdapat beberapa peraturan yang harus dipatuhi. Setiap individu harus memenangkan salah satu pertandingan maut yang berada di beberapa sudut kota. Peserta yang kalah tentunya kehilangan nyawanya. Sementara itu para pemenang memiliki tambahan hari untuk hidup. Sebelum tambahan harinya habis, mereka harus mengikuti kembali salah satu pertandingan maut lagi. Siklus ini terus berulang entah sampai kapan. Namun pada perkembangannya, terdapat beberapa perubahan peraturan yang harus dihadapi.

Misteri mengenai asal dan maksud dari semua ini merupakan tanda tanya besar yang membuat penonton penasaran. Berbagai pertandingan mautnya pun sangat seru untuk ditonton. Beberapa perubahan dalam permainan yang ada pun berhasil menjadi kejutan yang keren.

Alice in Borderland tidak hanya bercerita mengenai permainan maut saja. Terdapat jeda antara satu permainan maut ke satu permainan maut lainnya. Mereka bisa saja beristirahat, atau justru menemukan mesalah dan sekutu baru. Manusia cenderung melakukan berbagai hal untuk selamat. Berbagai taktik dilakukan ketika sedang berada di dalam permainan, dan di luar permainan.

Seingat saya, pasti ada karakter yang gugur pada setiap episodenya. Terkadang, memang ada beberapa karakter yang gagal memperoleh perhatian saya. Mereka terlalu cepat gugur tanpa ada cerita di belakangnya. Namun, pada beberapa karakter utama, kisah latar belakangnya cukup detail, beberapa diantaranya bahkan mengejutkan.

Paling tidak terdapat 2 karakter protagonis yang paling menonjol pada Alice in Borderland. Ryohei Arisu (Kento Yamazaki) dan Yuzuha Usagi (Tao Tsuchiya) bisa jadi menjadi karakter utama pada serial ini. Keduanya sangat menyenangkan untuk dilihat. Kecerdikan Arisu dan kelincahan Usagi membuat keduanya nampak bersinar. Hubungan romantis antara Usagi dan Arisu pun berhasil menambah bumbu yang lezKarena permainan maut pada serial ini membutuhkan kemampuan fisik dan pikiran. Ahhh satu lagi, hati. Waaah permainan hati menjadi sesuatu yang paling sulit pada Alice in Borderland. Terlebih lagi, Arisu dan Usagi perlahan memperlihatkan ketertarikan satu sama lain. Mampukan mereka bertahan?

Saya sudah berkali-kali menonton film yang bertemakan survival. Alice in Borderland memiliki berbagai kelebihan yang membuat saya terpaku ketika menontonnya. Saya ikhlas memberikan Alice in Borderland nilai 4 dari skala maksimum 5 yang artinya “Bagus”.

Sumber: http://www.robot.co.jp

Serial Mandalorian

Di dalam dunia Star Wars, ternyata terdapat satu kesatria lagi selain Jedi dan Sith, yaitu Mandalorian. Mandalorian memang tidak memiliki ilmu telekinesis seperti Jedi dan Sith. Namun para Mandalorian terkenal akan kemampuannya bertempur dengan dilengkapi oleh berbagai peralatan tempur yang canggih. Sebagian besar dari perlengkapannya terbuat dari bahan beskar. Beskar sendiri merupakan logam yang sangat kuat, namun langka dan mahal. Budaya Mandalorian memang sangat berhubungan erat dengan dunia militer. Jadi bahan semahal Beskar pun rela mereka bayar demi meraih kejayaan di medan tempur.

Bagi penonton Star Wars tentunya mengetahui bahwa Galactic Empire memiliki hubungan yang erat dengan Sith. Sementara itu Rebel Alliance atau New Republic memiliki hubungan yang erat dengan Jedi. Jadi, dimana posisi Mandalorian? Pada awalnya, para mandalorian bersekutu dengan para Sith untuk mengalahkan Jedi. Namun pada akhirnya Galactic Empire dan Sith yang menyerang Planet Mandalore dan melakukan genosida terhadap Mandalorian.

Planet Mandalore telah lama sekali menjadi rumah bagi para Mandalorian. Sejak serangan besar dari Galactic Empire, para mandalorian yang selamat, terpencar ke seluruh galaksi. Sebagian besar memilih berprofesi sebagai pemburu bayaran. Begitu pula yang tokoh utama Serial Mandalorian lakukan.

Din Djarin (Pedro Pascal) merupakan seorang Mandalorian yang handal dalam melakukan perburuan. Namun, berburu dan mendapatkan hadiah bukanlah segala-galanya bagi Djarin. Ia adalah seorang Mandalorian dengan hati nurani. Di tengah-tengah sikapnya yang dingin, Djarin rela berkorban demi sesuatu yang dianggap benar. Ia bahkan rela kehilangan segala-galanya demi menyelamatkan seorang bayi Jedi.

Berdasarkan sejarah masa lalu, para Jedi memiliki hubungan yang buruk dengan beberapa mandalorian. Latar belakang Serial Mandalorian sendiri adalah antara Star Wars Episode VI: Return of the Jedi (1983) dan Star Wars Episode VII: Star Wars: The Force Awakens (2015). Rebel Alliance dan Jedi yang dipimpin Luke Skywalker baru saja mengalahkan Galactic Empire dan Sith terkuat mereka. Keruntuhan Galactic Empire hanya menunggu waktu saja. Namun jauh di luar pusat kekuasaan Rebel Alliance, pecahan Galactic Empire masih ada dan terus merencanakan sesuatu. Inilah yang harus Djarin Sang Mandalorian hadapi.

Saya suka dengan jalan cerita Mandalorian. Sekilas memang seperti game RPG ya. Hampir di setiap Planet, Djarin memperoleh misi atau quest untuk mendapatkan apa yang Djarin inginkan. Misinya sendiri beraneka ragam dan jauh dari kesan membosankan. Semakin lama, petualangan Djarin semakin menyenangkan untuk ditonton. Kerennya, semua ini dilakukan tanpa dialog yang panjang dari Sang Mandalorian. Ia bahkan hampir tidak pernah membuka helmnya. Apa tidak gerah dan gatal ya? :,)

Pada awalnya, adegan pertempurannya terbilang lumayan. Saya menikmati tontonan ketika para tokoh serial ini saling tebak dan saling pukul. Apalagi persenjataan Mandalorian terbilang unik, agak berbeda dengan karakter lain. Semua semakin menarik ketika mulai hadir Jedi lengkap dengan pedang lasernya. Terakhir, muncul pula Dark Saber, wah wah wah apa ini?

Akhir-akhir ini saya agak kecewa dengan beberapa film Star Wars yang saya tonton. Saya selalu berfikir bahwa Star Wars tidak akan seru kalau tokoh utamannya bukan Sith atau Jedi. Serial Mandalorian mengubah segalanya. Star Wars bukan hanya mengenai Jedi dan Sith saja. Saya rasa serial yang satu ini layak untuk memperoleh nilai 4 dari skala maksimum 5 yang artinya “Bagus”. Kesuksesan Mandalorian melahirkan spin-off baru seperti The Book of Boba Fett. Mungkin suatu saat nanti saya akan menonton spin-off ini.

Sumber: http://www.starwars.com

Serial Wednesday

Dahulu kala, saya pernah menonton serial The Addams Family. Kurang lebih serial tersebut mengisahkan sebuah keluarga dengan nuansa horor sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari mereka. Semua yang seharusnya menyeramkan, diolah menjadi sarkasme. Sayangnya, saat itu saya masih terlalu kecil untuk faham sarkasmenya. Ketika The Addams Family hadir dalam berbagai film animasi atau serial lainpun, saya tidak tertarik untuk ikut menontonnya. Serial Wednesday agak berbeda. Berhubung aplikasi streaming smartphone saya terus menerus menampilkan iklan serial ini, saya pun akhirnya mencoba menontonnya. Saya menonton Wednesday tanpa mengetahui ini serial apa :’D.

Ternyata Wednesday itu adalah nama tokoh utamanya. Tokoh utama serial ini bernama Wednesday Addams (Jenna Ortega). Sudah ada nama Addams saja, pada awalnya saya tetap belum sadar siapa itu Mba Wednesday hehehehehe. Lama-kelamaan saya baru menyadari bahwa Wednesday Addams adalah salah satu anak dari The Addams Family. Jadi dapat dikatakan bahwa Wednesday adalah spin-off dari The Addams Family.

Wednesday Addams tampil sebagai gadis gothic yang cuek, pantang menyerah, cerdas dan penuh sarkasme. Uniknya, sarkasme pada serial ini berhasil membuat saya tertawa. Pembawaan karakter Wednesday sangat menyenangkan untuk ditonton. Akting Jenna Ortega sebagai Wednesday terbilang menonjol.

Selain itu, Wednesday dipenuhi oleh berbagai misteri yang menarik untuk diikuti. Setiap episodenya terdapat sesuatu yang membuat menonton penasaran. Walaupun penuh misteri, semuanya disajikan dengan sederhana dan mudah dipahami. Misterinya bukan misteri yang seperti benang kusut ala sinetron kok. Misterinya berada di tengah-tengah dunia supranatural yang bernuansa gothic.

Serial ini mengambil latar belakang yang sama dengan The Addams Family. Jadi, beberapa karakter pada serial ini memiliki kekuatan tertentu. Namun kekuatan tersebut tidak digambarkan seperti kekuatan superhero. Semua digambarkan sebagai kekuatan supranatural yang agak suram dan gelap.

Sutradara serial ini adalah Tim Burton yang sangat akrab dengan karya-karyanya yang bernuansa gothic. Biasanya saya tidak terlalu suka dengan film-filmnya Opa Tim Burton. Tapi kali ini saya harus mengacungkan 2 jempol bagi Serial Wednesday. Serial Wednesday ini layak untuk memperoleh nilai 4 dari skala maksimum 5 yang artinya “Bagus”. Saya jauh lebih suka Wednesday ketimbang The Addams Family.

Sumber: http://www.mgm.com

Serial Weak Hero Class 1

Bullying atau perundungan menjadi sebuah topik yang sudah sering diangkat ke layar kaca dan layar lebar. Ketika pertama kali melihat serial Weak Hero Class 1, saya pikir ini akan menjadi kisah from zero to hero. Anak yang menjadi korban bullying perlahan berhasil melawan si pelaku. Ah ternyata saya salah besar.

Pada Weak Hero Class 1 atau 약한영웅 Class 1, dikisahkan bagimana seorang Yeon Si-Eun (Park Ji-Hoon) menghadapi bullying. Ia hanyalah seorang anak sekolah yang ingin serius belajar, mendapatkan nilai bagus, lalu diterima kuliah di kampus ternama. Namun dalam perjalanannya, Si-Eun harus berhadapan dengan bullying. Berbeda dengan film mengenai bullying lainnya, Si-Eun sudah melakukan perlawanan yang sangat memuaskan sejak episode pertama.

Yang saya paling suka dari Weak Hero Class 1, si tokoh utama tidak menderita terlalu lama. Bisa jadi justru tokoh-tokoh antagonis yang menjadi bulan-bulanan target bullying mereka. Si-Eun menggunakan kecerdasan dan kenekadannya dalam menghadapi para pem-bully. Tanpa bekal ilmu kebal atau kesaktian ala superhero, Si-Eun berhasil membuat mereka semua gentar. Bagian ini terasa sangat memuaskan dan menyenangkan. Agak brutal sih, tapi ok loh. Bagusnya lagi, hal ini terjadi beberapa kali :D.

Sikap Si-Eun ini berhasil membuatnya memiliki teman …. dan musuh baru tentunya. Serial inipun akhirnya mengisahkan pula berbagai efek dari bullying. Selain itu, penyebab bullying terjadi pun ada di sana. Disinilah unsur drama Weak Hero Class 1 terasa semakin mengental. Saya pun mulai mengantuk pada bagian ini hehehe.

Serial asal Korea Selatan ini memang memiliki bagian yang sangat seru dan menyenangkan. Namun ada pula beberapa bagian yang sedikit membosankan. Bagaimanapun juga saya rasa Weak Hero Class 1 masih layak untuk memperoleh nilai 4 dari skala maksimum 5 yang artiny “Bagus”.

Sumber: http://www.wavve.com