Serial Sofia the First

Seperti pernah saya bahas pada Frozen (2013), Walt Disney sudah memiliki banyak film putri-putrian. Nah untuk pertama kalinya, Disney memiliki putri yang masih kecil sekali. Sofia (Ariel Winter) pada film seri anak Sofia the First merupakan putri termuda yang dimiliki Disney. Ia dikisahkan sebagai anak biasa yang tiba-tiba menjadi anggota keluarga kerajaan Enchancia setelah ibunya, Miranda (Sara Ramirez) menikahi Raja Rolland II (Travis Willingham). Tidak hanya memiliki ayah tiri baru, kini Sofia memiliki 2 kakak tiri baru yaitu si kembar, Pangeran James (Zach Callison) dan Putri Amber (Darcy Rose Byrnes). Pada awal-awal episodenya, Putri Amber sepertinya akan menjadi tokoh antagonis. Tapi lama kelamaan, Putri Amber mau menerima Sofia sebagai sudaranya. Disney nampaknya ingin mengajarkan bahwa saudara tiri atau orang tua tiri itu, belum tentu jahat loh.

Saya masih ingat film-film Indonesia era 80-an yang selalu menokohkan saudara tiri dan orang tua tiri sebagai pribadi yang jahat. Ini adalah anggapan salah yang sudah seharusnya dihapuskan. Menanamkan nilai ini sejak kecil, adalah hal yang baik bagi anak-anak.

Selain itu, Sofia the First pun mengajarkan bahwa persahabatan dan kebaikan akan menang melawan kejahatan dan rintangan apapun heheheh, sesuatu yang kelise sih. Sofia memang selalu berhasil menyelesaikan segala masalah yang ada dengan kebaikan, kedewasaan dan kegigihannya. Selain Putri Amber, ada beberapa karakter lain yang pada awalnya berniat jahat kepada Sofia, lalu kemudian luluh dan menjadi teman Sofia. Padahal Sofia tidak memiliki kekuatan apa-apa loh, ia hanya berbekal kalung ajaib yang dapat membuatnya berkomunikasi dengan binatang.

Putri-putri Disney yang lain, terkadang mengunjungi Sofia untuk memberikan bimbingan. Cinderella, Yasmin, Mulan, Belle, Ariel, Aurora, Putri Salju, Rapunzel dan Tiana, pernah hadir mengunjungi Sofia. Permasalahan yang Sofia hadapi memang terkadang agak pelik dan hampir tidak mungkin diselesaikan oleh anak sekecil Sofia. Tapi yaaaah, semua dapat selesai dan selalu ada akhir bahagia di sana. Semua serba mudah ditebak sehingga cerita pada serial ini agak membosankan bagi penonton dewasa.

Tapi penonton cilik sepertinya akan senang melihat Sofia the First yang menggunakan kerajaan Eropa sebagai latar belakangnya. Tentunya ada tambahan unsur sihir, kuda terbang dan hal-hal ajaib di mana-mana. Semua disajikan dengan animasi yang cantik dan nyanyian yang penuh kegembiraan.

Menelaah semua hal di atas, saya rasa Sofia the First masih layak untuk memperoleh nilai 3 dari skala maksimum 5 yang artinya “Lumayan”. Not bad laaaah.

Sumber: disneynow.go.com/shows/sofia-the-first

The Other Woman (2014)

Other Woman 1

Saya dan istri saya baru saja menonton The Other Woman (2014) pada sabtu malam lalu. Awalnya kami datang ke bioskop untuk menonton Spiderman 2 karena melihat film tersebut sudah ada di daftar “now playing” pada aplikasi android 21 Cineplex & Blitzmegaplex. Palsuuuu ternyata palsuuu, Spiderman baru tayang mulai hari rabu tapi tiket sudah bisa dibeli sejak sabtu. Weeehhh payah, yaaa sudah kami memutuskan untuk menonton film yang judul dan sinopsisnya menarik, The Other Woman (2014).

The Other Woman (2014) mengisahkan pertemanan tidak wajar 3 orang wanita. Kenapa tidak wajar? Yaaah biasanya kan orang kenal karena pernah 1 sekolah atau 1 perusahaan, nah ini kenal karena pernah menjalin cinta dengan 1 pria hidung belang yang sama, Mark King ( Nikolaj Coster-Waldau). Mark memiliki seorang istri yang rela berhenti bekerja demi menjadi ibu rumah tangga baik, Kate King (Leslie Mann) namanya. Kate shok, kaget bukan main ketika ia mengetahui bahwa Mark ternyata berselingkuh dengan seorang pengacara yang kaya raya, mandiri dan lebih modis dibanding Kate, Carly Whitten (Cameron Diaz). Carly memutuskan untuk menghentikan hubungannya denga Mark begitu ia mengetahui bahwa Mark sudah menikah. Meski sudah tidak mau bersama-sama dengan Mark lagi, Carly tetap “diganggu” oleh Kate karena Kate tidak memiliki orang lain untuk berbagi selain Carly. Semua teman Kate ada teman Mark juga, Kate hanya memiliki Carly untuk menumpahlan keluh kesahnya. Walaupun awalnya Carly menolak, akhirnya kedua wanita senasib ini menjadi sahabat.

THE OTHER WOMAN Other Woman 3

Cerita The Other Woman (2014) tidak usai sampai di situ saja karena ternyata Mark memiliki selingkuhan lain yang lebih muda dan seksi dibandingkan Kate & Carly, Amber (Kate Upton) namanya. Sama seperti Carly, Amber juga enggan melanjutkan hubungannya dengan Mark begitu tahu kebejatan Mark. Ketiga wanita ini lalu merencanakan aksi balas dendam kepada Mark yang hobi mempermainkan perempuan :D.

Other Woman 4

Other Woman 8 Other Woman 5 AP FILM REVIEW THE OTHER WOMAN A ENT Other Woman 7

Film yang bergenre drama komedi ini mengandung kelucuan-kelucuan yang cukup menghibur, dapat membuat saya & istri tertawa. Bagaimana Carly & Kate berinteraksi serta bagaimana Amber, Carly & Kate membalas dendam cukup lucu dan tidak terlalu slapstic. Namun saya melihat akting Kate Upton seakan tenggelam dibandingkan akting Cameron Diaz dan Leslie Mann. Diaz memang sudah tampak berumur, begitu pula Leslie Mann, namun porsi dialog dan peranan kedua jauh lebih besar melampaui Kate Upton. The Other Woman (2014) seakan mengisahkan pertemanan 2 wanita paruh baya, bukan 3 wanita :’).

Secara garis besar, The Other Woman (2014) cukup menghibur dan layak mendapat nilai 3 dari skala maksimum 5 yang artinya “Lumayan”. Oooh yaa, kabarnya The Other Woman (2014) ini berhasil menggapai puncak box office Amerika looohh meskipun nilai film ini di rottentomatoes.com kurang baik. Well, The Other Woman (2014) cukup pas untuk ditonton bersama pasangan, nah minggu depannya barulah gantian nonton Spiderman 2 hehehehe ;).

Sumber: http://theotherwomanmovie.com/