The Revenant (2015) merupakan film yang berlatar belakang Amerika di sekitar tahun 1823. Amerika baru saja ditemukan oleh pendatang dari Eropa yang mau tak mau harus berhadapan dengan suku Indian yang sudah lebih dulu ada di Amerika. Peperangan dengan Indian, bukanlah tema utama yang diangkat pada Revenant (2015), melainkan petualangan Hugh Glass (Leonardo DiCaprio) yang diilhami oleh kisah nyata.
Dikisahkan bahwa Glass dan teman satu timnya berprofesi sebagai pemburu kulit. Mereka memburu berang-berang lalu menguliti dan mengolah kulit berang-berang untuk kemudian selanjutnya dijual kepada produsen sarung tangan, sepatu, tas, jaket atau topi.
Ketika sedang mengumpulkan kulit di tengah hutan, Glass dan kawan-kawan diserang oleh sekumpulan suku Indian. Karena kalah dari segi jumlah dan kesiapan, Glass dan kawan-kawan terpaksa kabur sambil membawa tumpukan-tumpukan kulit yang bisa dibawa.
Dalam perjalanannya, Glass terluka parah ketika ia berduel melawan beruang. Penghianatan oleh salah satu rekan 1 tim Glass, John Fitzgerald (Tom Hardy), membuat Glass ditinggalkan begitu saja dalam keadaan sekarat. Tidak hanya meninggalkan Glass, Fitzgerald juga merenggut satu-satunya hal paling berharga yang Glass miliki. Glass hanya dapat terbaring lemah tak berdaya melihat semuanya, ia tidak kuat untuk berdiri atau berbicara.
Diluar dugaan, Glass tidak mati, ia mampu bertahan hidup dan memburu orang yang telah menghianatinya. Perjalanan dan perjuangan Glass untuk bertahan hidup inilah yang mendominasi keseluruhan film The Revenant (2015).
Kalau dilihat dari segi cerita, sebenarnya agak klise dan biasa saja. Adegan aksi pada bagian awal film memang keren karena menggunakan long continous take. Tapi adegan aksi pada bagian akhir film ini justru nampak biasa saja.
Menurut saya, yang menonjol dari The Revenant (2015) adalah visualisasinya. Keadaan Amerika tahun 1823 di musim salju yang keras, dapat tergambar dengan baik sekali. Keputusan sang sutradara, Alejandro G. Iñárritu, untuk mengambil gambar di ruang terbuka yang alami, terbukti tepat walaupun keputusan ini membuat para kru film tersiksa. Mereka harus bekerja di suhu yang sangat dingin.
Leonardo DiCaprio sendiri harus merasakan tidur di dalam bangkai kuda. Jangan kaget kalau terdapat beberapa hal yang agak menjijikan pada film ini. Bagi Mas Leo, pengorbanannya terbayar lunas karena melalui The Revenant (2015), ia berhasil memenangkan penghargaan Oscar 2016 sebagai aktor terbaik. Sebuah penghargaan dimana Leo sudah berkali-kali hanya lolos sebagai nominator, akhirnyaaa menang juga :P.
Film ini bukanlah film Leonardo DiCaprio terbaik yang pernah saya tonton, saya lebih suka Inception (2010) v(^_^). Walaupun sudah menang Oscar, The Revenant (2015) hanya mampu memperoleh nilai 3 dari skala maksimum 5 yang artinya “Lumayan”.
Sumber: www.revenantmovie.com