Shutter Island (2010)

Shutter Island

Shutter Island (2010) mengisahkan peristiwa yang terjadi pada tahun 1954 di Pulau Shutter yang terpencil. Apa apa di Pulau Shutter? Di pulau tersebut berdiri Rumah Sakit Jiwa Ashecliffe yang dipimpin oleh Dr. John Cawley (Ben Kingsley). Teddy Daniels (Leonardo DiCaprio) dan Chuck Aule (Mark Ruffalo) adalah polisi yang dikirim oleh pemerintah untuk menyelidiki hilangnya salah satu pasien di Pulau tersebut.

Shutter Island

Shutter Island

Shutter Island

Shutter Island

Sesampainya di sana, Teddy sering mengalami migrain dan mimpi-mimpi aneh. Hal ini terkait dengan 2 trauma berat yang pernah ia hadapi di masa lalu. Teddy sering teringat akan peristiwa sadis yang harus ia hadapi ketika ikut perang melawan Nazi. Kemudian Teddy juga sering teringat akan kematian istrinya, Dolores Chanal (Michelle Williams). Hal inilah yang ternyata menjadi alasan kenapa Teddy memiliki motif lain untuk datang ke Shutter Island.

Shutter Island

Shutter Island

Shutter Island

Shutter Island

Film ini bisa dibilang memiliki kejutan yang tak terduga bagi sebagian penonton. Sejak awal, saya sendiri melihat bahwa film ini adalah film tentang sakit jiwa. Dugaan saya mengenai kasus yang dihadapi Teddy ternyata terbukti benar walaupun jalan cerita film ini beberapa kali berusaha membelokkan arah kecurigaan saya. Film ini terlalu berusaha membelokkan tujuan dan arah tokoh utama sehingga fokus ceritanya agak blur. Hal ini pulalah yang membuat Shutter Island (2010) agak membosankan. Saya hanya dapat memberikan Shutter Island (2010) nilai 3 dari skala maksimum 5 yang artinya “Lumayan”.

Sumber: www.paramount.com/movies/shutter-island

The Jungle Book (2016)

jungle7

Saya mengenal The Jungle Book sebagai film kartunnya Walt Disney yang mengisahkan kehidupan Mowgli di hutan belantara, yaaaah semacam kawe satunya Tarzan laaahh. Maklum, keduanya sama-sama hidup di hutan sebatang kara, dibesarkan oleh hewan dan mampu berkomunikasi dengan hewan. Namun Tarzan memang lebih populer dibandingkan Mowgli-nya The Jungle Book, jelas saja saya menganggap bahwa Tarzan lebih dulu hadir daripada Mowgli. Ternyata saya salah besar . . .

Tarzan pertama kali hadir pada novel karangan Edgar Rice Burroughs, Tarzan of the Apes, pada 1914. Sedangkan Mowgli hadir pada buku karangan Rudyard Kipling, The Jungle Book, pada 1894. What?? Mowgli ternyata hadir lebih dahulu dibandingkan Tarzan. Biasa jadi justru Tarzan-lah yang merupakan Mowgli kawe 1. Apakah keduanya merupakan tokoh yang sama? Ooo tentu tidak, Tarzan adalah keturunan Inggris, sedangkan Mowgli adalah keturunan Asia Tengah. Tarzan dibesarkan oleh kera, sedangkan Mowgli dibesarkan oleh serigala. Tarzan tinggal di tengah-tengah hutan Afrika, sedangkan Mowgli tinggal di tengah-tengah hutan India. Aaahhh, serupa tapi tak sana.

Lucunya, pada tahun 2016 lalu, baik Tarzan maupun Mowgli hadir ke layar lebar. Tarzan hadir lebih dahulu di pertengahan tahun melalui The Legend of Tarzan (2016) yang pernah saya bahas beberapa bulan yang lalu pada blog ini. Mowgli hadir menjelang akhir tahun melalui The Jungle Book (2016). Mana yang lebih unggul?

Pada The Jungle Book (2016) dikisahkan bahwa hiduplah seorang anak kecil, Mowgli (Neel Sethi), hidup di tengah-tengah hutan India pada era kolonial dimana wilayah India masih dikuasai Inggris. Mowgli dibesarkan oleh kawanan serigala dan mampu berkomunikasi dengan seluruh hewan penghuni hutan. Kehadiran Mowgli sebagai satu-satunya manusia di tengah hutan tersebut, tidak disukai oleh Shere Khan (Idris Elba) sang harimau. Mowgli tidak pernah melukai Shere Khan, namun Shere Khan memang memiliki dendam pribadi terhadap manusia.

jungle2

Ketidaksukaan ini memicu pertikaian antara Shere Khan dengan kawanan serigala yang sudah menganggap Mowgli sebagai keluarga. Merasae jadi beban bagi kawanan serigala, Mowgli akhirnya memutuskan untuk pergi ke ujung hutan untuk masuk ke dalam perkampungan manusia. Ia merasa bahwa mungkin tempatnya bukanlah di hutan, melainkan di perkampungan manusia bersama-sama dengan manusia lainnya. Dalam perjalanannya Mowgli ditemani oleh Bagheera (Ben Kingsley), seekor panther yang sejak Mowgli kecil sudah mengajarkan Mowgli bagaimana hidup di hutan. Bagheera pada awalnya berniat untuk mengantarkan Mowgli sampai ke perkampungan manusia, namun akibat berbagai rintangan yang datang, terkadang Bagheera dan Mowgli terpisah sehingga Mowgli harus menghadapi bahaya sendirian. Beruntung tidak semua mahluk yang Mowgli temui berniat jahat, taruhlah Baloo (Bill Murray), seekor beruang oportunis yang Mowgli temui. Baloo menjadi sahabat baru Mowgli yang kemudian ikut memani Mowgli.

jungle6

jungle8

jungle3

jungle9

Ketika Mowgli sudah dekaaat sekali dengan perkampungan manusia, ia justru mendapatkan kabar bahwa Shera Khan membunuh pemimpin kawanan serigala. Seketika itu juga Mowgli berniat untuk membalas dendam dengan berbekal . . . akal manusia. Bagaimanapun juga, Mowgli adalah manusia yang dikaruniai akal pikiran. Ia menggunakan akalnya tidak hanya untuk melawan Shera Khan, melainkan untuk menolong hewan yang membutuhkan pertolongan.

jungle5

Film ini memang sudah dapat ditebak akhirnya, tapi saya tetap suka dengan bagaimana The Jungle Book (2016) mengisahkan perjalanan Mowgli, ceritanya menghibur dan sarat akan pesan moral yang baik bagi kita semua. Berbeda dengan The Legend of Tarzan (2016) yang lebih banyak adegan aksinya tapi pesan moralnya minim sekali.

Baik The Jungle Book (2016), maupun  The Legend of Tarzan (2016), sama-sama mampu memberikan visual yang bagus terkait hutan dan hewan-hewan penghuninya, tapi rasanya penampilan hewan-hewan pada The Jungle Book (2016) nampak lebih cantik dan lucu :).

jungle1Jelas sudah bagi saya pribadi, The Jungle Book (2016) lebih unggul dibandingkan The Legend of Tarzan (2016). The Jungle Book (2016) sudah sepantasnya untuk memperoleh nilai 4 dari skala maksimum 5 yang artinya “Bagus”.

Sumber: thelawofthejungle.com

Schindler’s List (1993)

Schindler1

Beberapa minggu yang lalu saya menonton Schindler’s List (1993) yang pada tahun 1993 dilarang pemutarannya di bioskop-bioskop Indonesia. Kenapa kok dilarang? Schindler’s List (1993) mengambil tema holocaust yang sudah pasti menggambarkan bangsa Yahudi sebagai bangsa yang tertindas. Padahal sampai saat ini tindak tanduk negara yang Yahudi bentuk, yaitu Israel, melakukan penindasan bagi rakyat Palestina. Film seperti ini yaa sudah pasti ditolak kedatangannya di Indonesia :D.

Karena penasaran, akhirnya saya tontonlah film tersebut. Seperti apa sih Schindler’s List (1993) itu? Nama Schindler ternyata bukanlah nama seorang Yahudi, Oskar Schindler (Liam Neeson) adalah pengusaha asal Cekoslowakia yang membuka pabrik di Polandia pada era perang dunia kedua. Pada saat itu Polandia berhasil dikuasai oleh Jerman. Bangsa Yahudi yang tinggal di Polandia pun langsung ditandai dan diusir dari rumah mereka untuk ditempatkan di tempat-tempat yang sudah militer Jerman tentukan. Sebagai pengusaha yang berhasil mendekati para pemimpin militer Jerman di Polandia, Schindler memperoleh Yahudi-Yahudi Polandia sebagai pekerja pabriknya dengan upah yang sangat murah. Ia pun mempercayakan Itzhak Stern (Ben Kingsley), seorang akuntan Yahudi, sebagai tangan kanannya.

 

Schindler6

Schindler10

Schindler5

Schindler7

Schindler11

Schindler3

Schindler12

Melihat perlakuan semena-mena militer Jerman kepada para Yahudi, hati Schindler yang dingin perlahan mulai luluh. Schindler memang seorang oportunis yang hobi main perempuan, mabuk dan pesta. Sebagai pengusaha pun, keahliannya lebih ke arah ahli melakukan negosiasi dengan cara apapun termasuk cara-cara yang kurang baik. Untuk menjalankan pabriknya saja, Schindler sangat bergantung pada Stern. Perbedaan Schindler dengan para pengusaha lainnya adalah hati nurani, sifat kemanusiaan Schindler tergerak dan pada ada akhirnya Schindler berani melakukan tindakan-tindakan yang menyelamatkan ribuan Yahudi. Film ini konon diambil dari kisah nyata dan sampai sekarang, para Yahudi yang Schindler selamatkan, dengan bangga menyebut diri mereka sebagai Yahudinya Schindler.

Schindler8

Schindler13

Schindler9

Dengan berbagai sifat buruk yang Schindler miliki, ia tidak hadir sebagai pahlawan yang sempurna. Sang sutradara, Steven Spielberg, berhasil menampilkan sosok manusia tidak sempurna yang mampu berbuat banyak bagi orang lain, tanpa kekuatan super atau kemampuan bertempur. Muatan drama pada Schindler’s List (1993) memang cukup kental. Banyak adengan yang mengharukan, namun kalau mengingat berita perkembangan konflik antara Israel dan Palestina, keharuan tersebut serta merta pudar hehehehe :’D.

Saya tidak melihat banyak adegan aksi di sana, hanya adegan-adegan yang menunjukkan penderitaan bangsa Yahudi. Opa Spielberg pun kali ini tidak menggunakan banyak special effect seperti film-film Spielberg lainnya. Bumbu unik yang ia berikan pada Schindler’s List (1993) hanyanya berupa penggunaan warna hitam putih pada sebagian besar adegan pada film tersebut walaupun mayoritas film-film pada tahun 1993 sudah berwarna.

Terlepas dari perseteruan antara Israel dan Palestina, Schindler’s List (1993) dapat dikatakan sebagai film yang enak ditonton, meskipun jalan ceritanya sedikit membosankan bagi saya yang bukan pecinta film drama. Saya tidak melihat sesuatu yang spesial pada film ini. Dengan demikian, rasanya Schindler’s List (1993) layak untuk memperoleh nilai 3 dari skala maksimum 5 yang artinya “Lumayan”.

Sumber: www.uphe.com/movies/schindlers-list

 

Self/less (2015)

 

Selfless 1

Pada pertengahan 2015 ini telah hadir sebuah film dengan genre fiksi ilmiah thriller yang berjudul Self/less (2015). Dikisahkan bahwa Damian Hale (Ben Kingsley), seorang kaya raya yang memiliki segalanya, divonis mengidap kanker ganas. Apa gunanya harta, kedudukan dan lainnya kalau nikmat kesehatan mulai sirna. Di tengah-tengah penantian akan kematian, Damian memperoleh informasi mengenai prosedur medis radikal yang Professor Albright (Matthew Goode) mampu lakukan untuk memecahkan permasalahannya. Albright konon mampu memindahkan kesadaran Damien ke dalam tubuh baru yang sehat.

Selfless 4

Selfless 2

Selfless 7

Setelah Albright melakukan prosedur tersebut terhadap Damien, kesadaran Damien benar-benar berpindah ke dalam tubuh baru yang sehat, lahirlah Damien baru dengan nama Edward Kittner (Ryan Reynolds). Tubuh Edward memang sehat tapi ia selalu mengalami halusinasi yang aneh-aneh. Menurut Albright, itu adalah efek samping dari proses medis yang baru saja dilakukan.

Rasa ingin tahu Edward akan halusinasi yang ia alami mengungkap kenyataan dari praktek medis yang Albright lakukan. Selanjutnya terjadi aksi kejar-kejaran yang mengancam nyawa Edward dan orang-orang yang baru Edward kenal di kehidupannya yang baru.

Selfless 3

Selfless 5

Pada awalnya saya tertarik dengan konsep cerita Self/less (2015) yang mengangkat “produk keabadian”. Orang-orang kaya dapat berpindah tubuh dan terus hidup. Nah masalahnya yang terus hidup itu hanya memorinya saja atau pikirannya saja atau jiwanya saja? Hal ini tidak terlalu terjawab dengan tegas pada Self/less (2015), tapi yang saya lihat adalah sebaik-baiknya manusia mereplikasi kemampuan Allah, pasti ada kurangnya :). Jawaban akan pertanyaan di atas nampaknya tidak menjadi topik utama dari Self/less (2015). Tapi paling tidak film ini memberikan pelajaran yang bermanfaat meskipun tidak mendominasi keseluruhan film.

Adegan kejar-kejaran lebih mendominasi Self/less (2015) pada sekitar setengah film berjalan. Rasanya adegan seperti ini agak klise, sudah biasa. Tingkat misteri dari Self/less (2015) kurang kental sehingga rasa penasaran ketika menonton film ini agak kurang. Bagian akhirnya relatif mudah ditebak, yaaa paling begitulaaaa.

Terlepas dari kekurangan di sana dan di sini, saya rasa Self/less (2015) masih pantas untuk memperoleh nilai 3 dari skala maksimum 5 yang artinya “Lumayan”. Not bad untuk hiburan setelah pulang dari kantor :).

Sumber: www.focusfeatures.com/selfless

Stonehearst Asylum (2014)

Stonehearst Asylum 1

Stonehearst Asylum (2014) adalah film dengan genre thriller yang mengangkat tema penyakit kejiwaan di sebuah institusi RSJ, Stonehearst Asylum atau RSJ Stonehearst. Dikisahkan Dr. Edward Newgate (Jim Sturgess), seorang dokter penyakit jiwa, mengunjungi Stonehearst Asylum yang terletak di tempat terpencil. Maksud kedatangan Edward ke Stonehearst Asylum adalah untuk belajar dari metode pengobatan yang dipraktekkan oleh Dr. Silas Lamb (Ben Kingsley), kepala Stonehearst Asylum.

Stonehearst Asylum 7

Stonehearst Asylum 5

Stonehearst Asylum 6

Stonehearst Asylum 2

Stonehearst Asylum 9

Di sana, Edward bertemu dengan Eliza Graves (Kate Beckinsale), salah satu pasien Stonehearst Asylum yang mengidap histeria. Edward dengan cepat tertarik dan jatuh cinta dengan Eliza. Mereka pun semakin hari, semakin dekat meskipun Eliza sejak awal selalu menganjurkan agar Edward pergi dari Stonehearst Asylum secepat mungkin. Ada sebuah rahasia yang Eliza simpan mengenai Stonehearst Asylum.

Stonehearst Asylum 8

Stonehearst Asylum 4

Edward kaget bukan kepalang ketika ia menemukan sekelompok orang terpenjara di penjara bawah tanah Stonehearst Asylum. Di antara orang-orang tersebut ada seseorang yang mengaku sebagai Dr. Salt (Michael Caine). Dr. Salt menuduh bahwa Dr. Silas Lamb adalah pasien Stonehearst Asylum yang memimpin pengambilalihan kekuasaan RSJ. Di sinilah awal dari kebingungan yang Edward alami, siapakah yang sebenarnya gila?

DSC_7488.NEF

Jawaban dari pertanyaan tersebut hanya akan terjawab tuntas ketika kita menonton Stonehearst Asylum (2014) sampai habis sebab ada kejutan di bagian akhirnya, kejutan yang tidak saya duga :). Alur cerita Stonehearst Asylum (2014) tergolong lambat dan sedikit membosankan, namun misteri mengenai keadaan Stonehearst Asylum yang sebenarnya, membuat saya penasaran dan menonton Stonehearst Asylum (2014) sampai habis :D. Dengan didukung oleh beberapa nama terkenal, sudah pasti kualitas akting di Stonehearst Asylum (2014) memiliki kualitas yang baik. Latar belakang Eropa tahun 1899 pun nampak apik terlihat. Secara keseluruhan, Stonehearst Asylum (2014) layak untuk mendapat nilai 3 dari skala maksimum 5 yang artinya “Lumayan”.

Iron Man 3 (2013)

IronMan3_1

Sudah sejak tahun lalu saya menanti film ketiga dari Iron Man. Akhirnya siang kemarin saya berhasil menontonnya di Kasablanka XXI setelah menganti bersama gerombolan-gerombolan ABG, entah kenapa kok baru jam 12 siang sudah antri kayak antri sembako (x_x). Maklum, cukup banyak orang yang menantikan film ini, mulai dari ABG sampai kuli kantoran seperti saya f(^_^)v.

IronMan3_4

IronMan3_9

Bulan April ini, Iron Man 3 hadir di bioskop-bioskop Indonesia. Film yang kembali dibintangi oleh Robert Downey Jr. & Gwyneth Paltrow mengambil setting kejadian setelah film Iron Man (2008), Iron Man 2 (2010) & The Avengers (2012). Setelah Iron Man bersama rekan-rekan superhero-nya mempertaruhkan nyawa melawan invasi mahluk dari luar angkasa di New York. Meski akhirnya menang, pertempuran tersebut menyebabkan Tony “Iron Man” Stark (Robert Downey Jr.) mengalami gangguan psikologis, ia mengalami kegelisahan yang mengakibatkan kesulitan tidur & gangguan kesehatan. Mahluk luar angkasa yang sempat menyerang New York, menunjukkan bahwa banyak mahluk di luar sana yang sangat kuat, sekuat dewa, lebih kuat dari Iron Man. Tony banyak menghabiskan waktunya untuk menyempurnakan baju tempur Iron Man miliknya hingga jumlahnya sudah mencapai 42 buah, wuuah mau duong Om Tony, bagi saya satuuu ajah, hehehe v(O.O). Tony berpendapat bahwa ia harus melakukan penyempurnaan sesempurna mungkin pada baju tempurnya agar ia dapat melindungi semua orang yang dia kasihi, terutama kekasih Tony, Pepper Potts (Gwyneth Paltrow). 

IronMan3_5

Iron Man 3 with Robert Downey Jr

IronMan3_7

Sementara itu, dunia sedang diteror oleh sesosok pria berjubah hijau yang mengaku bernama Mandarin (Ben Kingsley). Ketika pertama kali melihat Mandarin di film ini, saya agak heran. Sosok Mandarin di film ini agak berbeda dengan sosok Mandarin di komik, kurang Asia. Mandarin di komik memiliki kekuatan dari cincin-cincin yang dipergunakannya, sementara di film ini ditunjukkan bahwa Mandarin menggunakan pistol untuk membunuh seseorang, bukan menggunakan kekuatan dari cincinnya. Perbedaan-perbedaan di atas, sedikit terjawab menjelang akhir film ini ;).

IronMan3_2

IronMan3_3

Dengan dibantu oleh Aldrich Killian (Guy Pearce), Mandarin mengembangkan tentara super yang sangat kuat. Perseteruan antara Tony Stark dengan Mandarin diawali dengan terlukanya kepala keamanan Tony oleh salah satu tentara super anak buah Mandarin. Tony kemudian menantang Mandarin di depan televisi nasional. Mandarin lalu mengirim tentara-tentara supernya untuk menyerbu kediaman Tony yang diakhiri dengan hancurnya rumah Tony, terdamparnya Tony di tempat yang sangat jauh dari rumah dan hancurnya baju tempur Iron Man sebagaimana telah diperlihatkan oleh trailer-trailer resmi Iron Man 3. Mampukah Tony bangkit dari kekalahannya dan menggagalkan rencana jahat Mandarin? Mampukah Tony menang melawan tentara supernya Mandarin yang mempu menembus baju tempur Iron Man hanya dengan jari? Silahkan tonton filmnya, entah di bioskop atau DVD ;).

IronMan3_11

IronMan3_8

IronMan3_6

Dari trailer-nya, film ini memang menjanjikan adegan aksi yang cemerlang dengan didampingi oleh efek spesial yang keren. Sesuai dengan trailer-nya, memang itulah yang saya lihat. Tidak hanya itu, Iron Man 3 juga menampilkan adegan-adegan yang dapat membuat penonton tertawa, jadi tidak monoton hanya tembak-tembakan saja isinya. Bagi yang kurang suka dengan film yang tidak logis dan agak khayal, jangan tonton film ini karena Iron Man 3 memang film fiksi, ceritanya saja didasarkan dari cerita komik terbitan Marvel. Berhubung sejak dulu saya memang doyan dengan komik & kisah superhero, maka saya rasa Iron Man 3 patut mendapat nilai 4 dari skala maksimal 5 yang artinya “Bagus”. Saya kemarin menonton versi 3D-nya, tumben lumayan terasa 3D-nya, mungkin efek karena menontonnya di bioskop baru :P.

Sumber: http://marvel.com/ironman3