Ramen Terenak Ya Ramen Ya

Ramen dikenal sebagai salah satu varian mienya orang Jepang yang berukuran sedang. Kalau dibandingkan dengan udon, ramen memang berukuran lebih kecil. Dari beberapa restoran ramen yang ada di kota saya, Ramen Ya termasuk yang cukup banyak. Mayoritas cabangnya terletak di dalam pusat perbelanjaan yang ramai. Sampai saat ini saja Ramen Ya sudah dapat ditemui di Kota Kasablanka, Grand Indonesia, Mayapada Tower 2, Blok M Plaza, Gandaria City, Senayan Park, Senayan City, Pejaten Village, Kuningan City, Mega Bekasi Hypemall, Summarecon Mall Bekasi, Metropolitan Mall, Botani Square, Trans Studio Cibubur, Margo City, Cibubur Junction, Lippo Cikarang, Cilegon Center, Bintaro Xchange, Mall of Serang, Tangerang City, Summarecon Mall Serpong, Mall Kelapa Gading 3, Emporium Pluit, Baywalk, Pluit Village, Taman Anggrek, Central Park, Mall Ciputra, Lippo Mall – St.Moriz, Bandung Indah Plaza, Paris Van Java, Mall Festival Citilink, Trans Studio Bandung, Pollix Mall Paragon Semarang, Solo Square, Mall Ambarrukmo, Hartono Jogja, Plaza Surabaya, Mall Pakuwon, Bg Junction, Mall Royal Plaza, Trans Icon Surabaya, Sun City Sidoarjo, Bali Galeria, Level 21, Atlas Beach Fest, Mall Boemi Kedaton Lampung, Palembang Icon, Palembang Square, Plaza Medan Fair dan Sun Plaza Medan. Wuuaahhh banyaknyoooo.

Ada apa saja di Ramen Ya? Pada dasarnya ya sesuai judulnya, jualan ramen hehehe. Ada ramen kering, ada ramen kuah. Pada mayoritas menu di Ramen Ya, kita bisa memilih apakah ingin menggunakan mie keriting atau lurus. Mie lurus lebih lembut, sementara itu mie keriting lebih kenyal. Saya pribadi lebih senang dengan mie keritingnya. Semua tergantung selera masing-masing. Saya sendiri baru sempat mencicipi beef ramen, chicken curry ramen, legendary chicken ramen, volcano dry ramen, spicy chicken dry ramen, dan chicken hot ramen.

Beef ramen adalah menu pertama yang saya santap di awal-awal Ramen Ya mulai buka pada sekitar 2018. Biasanya saya lebih suka yang menggunakam daging sapi daripada daging ayam. Sayangnya, menu ini tidak terasa spesial. Daging sapinya ya empuk, tapi spesial. Kuahnya lumayan enak dan gurih tapi sekali lagi, tidak terlalu spesial juga. Setelah kunjungan pertama ini, agak lama bagi saya untuk kembali berkunjung ke Ramen Ya. Aahhhh, mungkin pada saat itu saya memesan menu yang kebetulan tidak sesuai dengan selera saya pribadi.

Pada kunjungan berikutnya, saya menyantap spicy dry chicken ramen. Ramen yang satu ini tidak menggunakan kuah dan menggunakan telur yang mirip telur mata sapi. Telurnya sih biasa saja, tapi di luar dugaan, ayamnya memiliki rasa gurih yang unik, yummmm lezat. Selain itu terdapat aroma yang harum ketika sedang mengunyah hidangan ini. Aromanya seperti aroma cabai tapi lembut dan tidak menusuk. Saya pribadi tidak merasakan rasa pedas yang berlebihan. Di sana terdapat sedikit pedas dan rasa gurih yang unik. Wah ramen ayam yang satu ini enak juga ternyata.

Chicken hot ramen dapat dikatakan sebagai versi basahnya spicy dry chicken ramen. Selain menggunakan kuah, chickeb hot ramen menggunakan telur yang berbeda. Kuah dan telur ini menambah poin plus bagi chicken hot ramen. Telurnya lebih terasa dan terksturnya sangat pas untuk menemani ramen. Kuahnya juara, waaah enak sekali. Rasanya lebih gurih dan sedikit pedas. Takarannya pas sekali deh. Akhirnya ketemu juga dengan menu favorit di Ramen Ya.

Volcano dry ramen pada dasarnya merupakan dry ramen yang dilengkapi oleh potongan ayam, rumput laut, telur dan semacam karaage. Walaupun namanya menggunakan kata-kata gunung berapi, menu ini tidak pedas. Rasanya sebenarnya relatif soft. rasa gurih justru hadir lewat kaarage-nya yang sangat renyah. Tidak ada aroma cabai sama sekali di sana, namun rasanya secara keseluruhan tetap ok.

Legendary chicken ramen menggunakan komponen yang mirip dengan chicken hot ramen, hanya saja kuahnya lebih lembut dan gurih. Di sana tidak ada aroma cabai sama sekali. Rumput laut dan telurnya jadi lebih terasa. Menu ini cocok bagi yang kurang suka dengan dunia persambalan dan percabaian, tapi gemar dengan yang gurih-gurih.

Chicken curry ramen sangat mirip dengan legendary chicken ramen. Bedanya, terdapat sedikit rasa dan aroma kari ayam di sana. Rasanya agak gurih dengan rasa dan aroma ramen ala Ramen Ya.

Lokasi yang nyaman dan adanya menu favorit saya di Ramen Ya, tentunya membuat saya ingin datang lagi ke sana. Dengan demikian sayabikhlas untuk memberikan Ramen Ya nilai 4 dari skala maksimum 5 yang artinya “Lumayan”. Oh yaaa, Ramen Ya itu halal yaaa. Inikan ramennya Indonesia. Berbeda dengan ramen yang dijual di Jepang dan Cina daratan.

Berkeju-ria dengan Kue Tart Keju Hokkaido

Hokkaido adalah pulau terbesar kedua Jepang dan penghasil keju natural terbesar Jepang. Jadi tidak heran kalau di Hokkaido sana terdapat banyak kue tart keju yang lezat. Nah, kini kue tart keju ala Hokkaido hadir di Indonesia melalui gerai-gerai mungil dari Hokkaido Baked Cheese Tart.

Tapi apakah Hokkaido Baked Cheese Tart memang berasal dari Jepang? Mengejutkan, jawabnya tidak. Pembuat kue keju ala Hokkaido ini membuka cabang di Cina pada 2009, walaupun ternyata mereka merupakan perusahaan Malaysia. Kehadiran Hokkaido Baked Cheese Tart di Indonesia pun baru terlaksana pada 2016 lalu. Saat ini di Indonesia sendiri, Hokkaido Baked Cheese Tart sudah dapat ditemukan di Kota Kasablanka, Senayan City, Mall Kelapa Gading 3, Pondok Indah Mall 2, Lippo Mall Puri, Metropolitan Mall, Botani Square, Margo City, Supermall Karawaci, Living World Alam Sutera, Paris Van Java, Trans Studio Mall dan 23 Paskal Shopping Center.

Pada setiap gerai Hokkaido Baked Cheese Tart, terdapat aneka kue keju mungil dengan berbagi aneka pilihan rasa. Pada dasarnya kue yang mereka sajikan merupakan kue yang bentuknya seperti kue mangkok dimana terdapat lapisan keju pada biskuit bagian pinggirnya, dan terdapat krim dengan berbagai pilihan rasa pada bagian tengahnya. Nah, rasa krim yang ditawarkan memiliki berbagai variasi seperti rasa original, duren, redbean macha, blueberry dan dark chocolate.

Kue tart keju rasa original memiliki krim yang terasa sangaaaat keju sekali. Dengan bagian pinggir kue yang memang sudah memiliki rasa keju, varian yang satu ini tentunya sangat cocok bagi pecinta keju di luar sana. Tapi jangan salah, rasa keju di sini memiliki takaran yang pas tidak pringus bagi mulut Indonesia, dan tidak membuat perut menjadi mual. Kue yang satu ini dengan mudahnya menjadi varian favorit saya di sana.

Original

Sebagai pecinta duren, kue tart keju rasa duren akan menjadi varian yang paling saya sukai. Ahhh ternyata rasa durian dari krimnya ternyata sangat dominan sehingga rasa keju dari biskuitnya hanya akan terasa pada kunyahan terakhir. Rasa duren dan kejunya tidak terlalu menyatu dengan baik.

Duren

Kue tart keju rasa blueberry terasa agak masam dan tidak terlalu cocok ketika bertemu dengan keju. Yah, maaf tapi ini bukanlah varian hikkaido yg saya suka.

Blueberry

Bagaimana dengan kue tart keju rasa dark chocolate? Dalam hal ini, coklat hitam ternyata tidak dapat berteman dengan keju. Varian yang satu ini tak ubahnya seperti kue coklat biasa saja. Plus rasa pahit dari coklat hitamnya seperti mematikan rasa keju yang biasanya masih terada pada varian rasa lainnya. Mungkin bagi pecinta coklat hitam akan memiliki pendapat yang berbeda.

Dark Chocolate

Kue tart keju rasa redbean matcha terasa memikiki perpaduan rasa antara matcha di tengah dan biskuit keju yang terasa klop. Unsur red bean -nya sendiri tudak terlalu memberikan dampak apapun bagi kue yang satu ini. Tidak hanya berhasil menjadi salah satu varian favirot saya, konon rasa ini disukai oleh sebagian besar pengunjung karena rasa matcha-nya yang unik ketika bertemu dengan keju-kejuan.

Redbean Matcha

Apapun rasanya, kue-kue tersebut tetap terasa lembut semua. Semua krim isinnya pun sangat pekat dan mantab semua. Jangan remehkan ukurannya yang mungul. Cukup memakan 2 saja sudah mebuat perut terasa berisi loh :’D. Secara keseluruhan, kue-kue yang tahun lalu sempat hits ini pantas untuk memperoleh nilai 3 dari skala masimum 5 yang artinya “Lumayan”, yaaah not bad laaaa.

Ini Dia Lotteria, Saingannya KFC & McD dari Korea

Lotteria

Lotteria adalah franchise fast food asal Korea Selatan yang saya lihat mulai banyak ditemui di Jabodetabek, Bandung, Karawang. Lokasinya kebanyakan sih di Mal-Mal yang baru & besar seperti Thamrin City, Kota Kasablanka, Plaza Semanggi, Botani Square, Lippo Mall Kemang, Resida Park Mall dan lain-lain. Pemiliknya sama dengan pemilik dari jaringan supermarket Lotte Mart, pantas namanya mirip yah. Lotteria sendiri ternyata sudah ada sejak tahun 1972, tapi baru masuk ke Indonesia pada tahun 2010 lalu. Restoran ini merupakan salah satu restoran fast food terbesar di Korea Selatan dan sudah punya cabang di negara-negara Asia.

Suasana restorannya seperti restoran fast food pada umumnya hanya saja lagu yang diputar adalah lagu-lagu K-Pop, lengkap dengan video klipnya :`D. Makanan yang disajikan sebenarnya beti (beda-beda tipiz) dengan makanannya KFC, McD, A&W dan kawan-kawan. Sama-sama menyajikan ayam goreng tepung dan aneka burger. Mungkin yang sedikit berbeda adalah penggunaan bumbu manis atau pedas di atas ayam gorengnya, lumayan enak sih tapi lidah Indonesia saya menganggap bahwa bumbu tersebut kurang spicy jadi yaaa akhirnya mirip juga dengan ayamnya KFC atau McD -__-.

Lotteria4

Chicken Fillet, Chicken Gangjong, Salad & Egg

Selain ayam, ada menu-menu lain yang menjadi pembeda Lotteria dari KFC atau McD. Menu-menu tersebut contohnya adalah chicken gangjong, shrimp burger, seasoning potato, magic pop tornado, teriyaki burger, bulgogi burger, buldak burger, chicken buldak dan lain-lain. Chicken gangjong terdiri dari ubi dan potongan ayam dengan diolesi oleh saus berwarna merah, agak hambar rasanya, bentuknya saja yang berhasil membuat saya penasaran. Shrimp burger mirip seperti burger lain hanya saja di bagian tengahnya yang dipakai itu daging udang yang sudah diolah, tidak terlalu spesial, standard aja. Seasoning potato sebenarnya frech fries tapi ditaburi oleh bumbu tambahan yang gurih, not bad :). Magic pop tornado rasanya seperti pop ice yang ditaburi permen lengket, agak sedikit asam rasanya karena taburan permennya rasanya agak asam. Teriyaki burger merupakan burger yang menggunakan saus teriyaki lengkap dengan potongan bawang bombay, rasanya agak manis, tidak terlalu spesial. Buldak burger merupakan burger yang terdiri dari ayam goreng tepung, sayuran, mustard, dan saus yang katanya sih saus pedas :P, rasa saus yang katanya menjadi ciri khas buldak burger kok jauh dari kata pedas ya? Ketika saya memesan burger tersebut saya memang tidak ditanyakan mau level berapa sih, apa memang tidak ada level-leve-lan seperti ayam buldak ya? Ahhhh beruntung ayam goreng tepungnya terasa renyah dan menyatu dengan baik ketika bertemu bahan-bahan lainnya sehingga rasa burger buldak tetap terasa lumayan enak sebagai burger ayam, bukan burger super pedas yaa. Bulgogi burger menggunakan daging yang sudah diolesi saus kental berwarna hitam di tengahnya, ada sedikit aroma bumbu sukiyaki, hhmmm rasa enak juga ternyata :). Bagaimana dengan buldak versi ayamnya? Chicken buldak terasa super pedas dan sedikit manis, pedasnya pedas merica, jadi yang tidak kuat pedas jangan pesan menu ini, saya pribadi suka dengan chicken buldak, pedasnya “nendang” yuuuummmm.

Lotteria2

Shrimp Burger

Lotteria8

Teriyaki Burger

Lotteria9

Magic Pop Tornado

Lotteria6

Bulgogi Burger

Lotteria3

Ayam Goreng

Lotteria7

Seasoning Potato

Lotteria5

Paket Chicken Gangjong

Burger Buldak

Burger Buldak

Chicken Buldak

Secara keseluruhan hidangan di restoran ini masih layak untuk mendapatkan nilai 3 dari skala maksimum 5 yang artinya “Lumayan”. Lumayanlaaaaa, apalagi kalau sedang ada promo di sana hehehehe.