Serial CSI: Cyber

CSI Cyber 1

Setelah serial CSI, CSI: New York dan CSI: Miami hadir, muncul spin off terbaru dari CSI yaitu CSI: Cyber. Berbeda dengan 3 serial pendahulunya, CSI: Cyber tidak mengisahkan penyelidikan kasus-kasus kejahatan oleh kepolisian lokal suatu daerah, serial yang hadir sejak 2014 ini mengisahkan penyelidikan kasus-kasus kejahatan yang berhubungan dengan dunia maya atau internet oleh tim cyber crime investigators di FBI. Tim ini dapat bekerja di kota manapun karena dunia maya memang tidak mengenal batasan daerah atau kota.

Pada musim pemutaran perdananya ini, tim cyber crime investigators dipimpin oleh Dr. Avery Ryan, Ph.D. (Patricia Arquette), seorang psikolog yang mampu membaca kebohongan seseorang. Walaupun tidak mampu melalukan coding atau hacking, Avery faham akan teknologi dan mampu memimpin timnya dengan baik. Sebuah tim dengan tugas berbahaya seperti ini tentunya membutuhkan seseorang yang mampu berkelahi dan bertempur, disinilah peran Elijah Mundo (James Van Der Beek) dibutuhkan. Sebagai wakil Avery, Elijah adalah mantan marinir yang faham dan mengikuti perkembangan teknologi.

Kitty

CSI Cyber3

URL, Interrupted

Peranan Avery dan Elijah lebih ke arah kepeminpinan dan intervensi lapangan. Namun anggota tim yang sangat penting bagi tim ini tentunya adalah sekelompok mantan hacker jahat dan ahli-ahli dunia maya seperti Brody Nelson (Shad Moss), Daniel Krumitz (Charley Koontz) dan Raven Ramirez (Hayley Kiyoko). Mereka lebih sering melakukan peranannya di depan layar laptop atau PC atau tablet, tapi merekalah inti dari CSI: Cyber. Entah sampai kapan formasi ini bertahan sebab menurut pengalaman saya, serial-serial CSI lainnya seperti serial CSI: Miami dan serial CSI: New York sudah beberapa kali bongkar pasang anggota tim.

CSI Cyber13

CSI Cyber12

CSI Cyber4

Kasus-kasus yang Avery dan kawan-kawan tangani berhubungan dengan aplikasi atau sebuah inovasi di dunia maya yang saat ini sedang saya gunakan atau sedang populer seperti, layanan pemesanan taksi online, kebiasaan isi baterai di bandara dengan kabel USB, web pencari jodoh, online gaming dan lain-lain. Saya pun agak ragu apakah serial ini masih layak untuk menggunakan kata-kata CSI di judulnya, karena cara kerja Avery dan kawan-kawan relatif berbeda dengan tim-tim di serial CSI: New York atau CSI: Miami. Di CSI: Cyber, jarang terjadi adegan interogasi, investigasi DNA atau zat-zat kimia tertentu di laboratorium dan investigasi mayat di ruang otopsi, semua serba komputer deh pokoknya :). Hal ini sebenarnya membuat serial CSI: Cyber lebih masuk akal, ahli komputer kok ikut melakukan interogasi atau tembak-tembakan di lapangan? Ya mereka memang seharusnya lebih sering beraksi lewat ketikan di keyboard dan mouse saja.

Click Your Poison

CSI Cyber14

The Evil Twin

Kidnapping 2.0

Bit by Bit

Bit by Bit

Bit by Bit

Ghost in the Machine

Namun mungkin episode-episode CSI: Cyber agak sedikit membingungkan bagi teman-teman yang kurang mengikuti perkembangan internet atau dunia maya. Bagi saya pribadi, serial CSI: Cyber lebih bagus ketimbang kakak-kakaknya. Serial ini layak untuk mendapatkan nilai 4 dari skala maksimum 5 yang artinya “Bagus”. Sampai saat ini, CSI: Cyber baru sampai ke musim pertama. Serial CSI: Cyber pada musim perdana ini hadir dengan episode-episode yang menarik namun sayang episode terakhirnya kurang greget. Semoga musim kedua CSI: Cyber bisa lebih baik lagi :).

Serial CSI (Crime Scene Investigation)

CSI 1

Siapa yang tidak tahu serial atau film seri CSI (Crime Scene Investigation)? Serial ini sudah hadir sejak saya masih SMA, sekitar tahun 2000. Sampai sekarang pun CSI masih ada episode barunya loh walaupun para pemainnya sudah berganti-ganti. Serial CSI bercerita mengenai penyelidikan berbagai tindak kriminal di Las Vegas yang dilakukan dari sudut oandang sebuah team CSI Las Vegas. CSI adalah bagian dari kepolisian, tapi CSI memecahkan sebuah kasus dengan mengolah semua barang bukti yang ada.

CSI Miami 5

Awalnya hanya terdapat 1 serial CSI yang mengambil latar kota Las Vegas. Kemudian muncul 2 spin off serial CSI lain yaitu CSI: New York & CSI: Miami. Tidak jauh berbeda dengan pendahulunya, kedua film seri tersebut juga mengisahkan tentang bagaimana suatu tim CSI memecahkan pembunuhan. Perbedaannya hanyalah pada kota tempat kasus terjadi dan komposisi dari anggota CSI yang menanganinya.

Tim CSI Las Vegas pada film seri CSI, awalnya dipimpin oleh Gil Grisom (William Peterson) sampai dengan season 9, kemudian kepemimpinan CSI terus berubah mulai dari Raymond Langston (Laurence Fishburne), D. B. Russell (Ted Danson) sampai Catherine Willows (Marg Helgenberger). Sementara anggota-anggotanya juga terus berubah-ubah dengan berbagai alasan dan kisah yang berbeda. Film seri CSI dengan latar kota Las Vegas ini adalah film CSI yang pertama yang berhasil melahirkan CSI: Miami & CSI: New York. Penyelidikan yang dilakukan di laboratorium dipergunakan untuk memecahkan berbagai kasus di kota judi, Las Vegas.

CSI 2 CSI 3 CSI 4 CSI 5 CSI 6 CSI 7 Dead Of The Class CSI: CRIME SCENE INVESTIGATION CSI 10

Sedangkan tim CSI pada CSI: Miami tidak mengalami perubahan kepimpinan, sejak awal season tim ini selalu dipimpin oleh Letnan Horatio Caine (David Caruso) yang biasa dipanggil “H”. Rasanya CSI: Miami tidak jauh berbeda dengan film seri pendahulunya, CSI. Hanya saja kondisi laboratorium beserta alamnya bernuansa pantai dan tropis, maklum kota Miami kan memang agak mendekati garis khatulistiwa sehingga udaranya lebih panas, Horatio pun hampir selalu menggunakan kaca mata hitam ketika sedang beraksi di luar laboratorium. Karakter-karakter lain pada film seri CSI: Miami tidak terlalu menarik untuk dibicarakan, tidak ada yang terlalu menonjol.

CSI Miami 1 CSI: MIAMI CSI: MIAMI CSI Miami 4

Mirip dengan film seri CSI: Miami, tim CSI pada CSI: New York selalu dipimpin oleh mantan marinir yang menjadi detektif kepolisian New York, Mac Taylor (Gary Sinise). Mac kehilangan istrinya ketika peristiwa 9/11 terjadi di New York. Berbagai kasus berhasil ia selesaikan sambil menyelesaikan berbagai masalah personalnya. Hal ini terjadi juga pada karakter-karakter lain di CSI: New York. Saya melihat kehidupan personal para personel CSI:New York lebih diekspos dan menarik dibandingkan film seri CSI dan film seri CSI: Miami. Jadi tidak terlalu bosan melihat laboratorium dan proses pemecahan kasus saja.

99555_D0227B.jpg CSI NY 9 CSI NY 1 Reignited CSI: NY CSI: NY CSI NY 5 CSI NY 6

Sayang CSI: New York & CSI: Miami saat ini mulai distop serial barunya padahal kedua film seri ini rasanya lebih segar dibandingkan film seri CSI yang sudah agak mulai membosankan bagi saya pribadi. Kalau boleh memilih, harusnya film CSI saja yang distop hehee. Saya pribadi lebih senang dengan CSI: New York dibanding kedua film seri CSI lainnya, alur penyelidikannya lebih seru dan tidak membosankan.

Saya akui CSI merupakan tonggak awal munculnya jagoan dari kaum analis laboratorium kepolisian. Film detektif klasik biasanya menempatkan detektif atau polisi sebagai pihak yang melakukan penyelidikan dan memecahkan suatu kasus kriminal. Namun kalau ditelaah lebih jauh lagi, banyak sekali hal-hal yang terlalu dilebih-lebihkan pada ketiga serial-serial CSI. Semudah itukah memperoleh gambar yang jelas dari sebuah foto atau relaman buram? Sampai plat nomor mobil atau wajah orang terlihat jelas? Jawabnya ya sopasti susah, tidak semudah di film. Kemudian kok semua personel CSI diperlihatkan sering mengejar orang dengan menggunakan senjata? Bukankah personel CSI bekerja di laboratorium saja? Yang tugasnya mengejar penjahat yaa detektif atau pak polisi duong x__x. Selain itu, uji-uji yang dilakukan oleh CSI pada kenyataannya dapat memakan waktu mingguan sampai bulanan, kok di film terlihat relatif cepat ya? Alatnya pakai alat canggih buatan dewa mana? 😛

CSI: NY CSI 8

Di luar berbagai ketidakmasukakalan yang saya temui pada ketiga film seri CSI, saya akui ketiga film seri ini cukup menghibur dan layak mendapat nilai 3 dari skala maksimum 5 yang artinya “Lumayan”. Sampai sekarang, saya sendiri sering menonton CSI di Fox, FX atau Fox Crime, jauh lebih bermutu dan berkualitas ketimbang sinetron-sinetron Indonesia. Sebagai anak bangsa, memang saya seharusnya mencintai produk dalam negeri termasuk sinetronnya, namun seharusnya produk dalam negeri juga terus berusaha maju agar memiliki kualitas dan keunggulan kompetitif sehingga pantas untuk dicintai. Kapan ya Indonesia memiliki film seri bertemakan misteri yang berkualitas seperti CSI? Hehehehe.