The Hunting Party (2007)

Hunting Party 1

Masih ingat dengan tragedi pemusnahan etnis muslim bosnia pada tahun 1992-1995 lalu? Perang tersebut adalah pemusnahan etnis masal pertama yang terjadi setelah perang dunia kedua. Menyusul pecahnya negara Yugoslavia, daerah Bosnia yang merupakan bagian dari Yugoslavia ingin mendirikan negara sendiri. Namun hal tersebut ditentang oleh kalangan dari petinggi-petinggi etnis Serbia. Etnis Serbia memang merupakan etnis terbesar di Yugoslavia. Pertumpahan darah tak dapat dielakkan ketika Tentara Yugoslavia datang menyerbu Bosnia yang mayoritas penduduknya beragama islam. Perang berakhir dengan campur tangan Amerika Serikat & NATO. Para petinggi Serbia dinyatakan sebagai penjahat perang dan harus dihukum.. . . . . andai tertangkap, kalau tak tertangkap yaaa statusnya buron saja terus sampai kiamat x__x.

Nah The Hunting Party (2007) mengangkat kisah perburuan salah satu penjahat perang tersebut. Jangan harap kita akan melihat aksi tentara NATO apalagi Amerika Serikat seperti saat mereka sedang memburu Osama. Karakter utama atau si pemburu pada The Hunting Party (2007) adalah seorang wartawan stres, Simon Hunt (Richard Gere).

Sesaat setelah perang Bosnia usai, Simon melakukan tindakan yang tidak pantas ketika membawakan sebuah siaran langsung TV terkait pembantaian etnis muslim Bosnia. Ia langsung dipecat dan menghilang dari dunia jurnalistik. Padahal sebelum insiden tersebut, Simon adalah wartawan yang cukup ternama dan sering meliput di daerah-daerah konflik.

Hunting Party 6

Hunting Party 9

Bertahun-tahun kemudian Simon kembali ke daerah bekas negara Yugoslavia untuk memburu Dragoslav “The Fox” Bogdanović (Ljubomir Kerekeš). Simon tidak sendiri, ia dibantu oleh sahabat sekaligus mantan kameramannya, Duck (Terrence Howard). Karena ketika Simon bertemu Duck, Duck sedang didampingi oleh Benjamin Strauss (Jesse Eisenberg), maka Benjamin pun ikut terseret ke dalam kegian perburuan ini. Mampukah mereka memburu penjahat perang yang tak dapat NATO dan Amerika Serikat temukan?

Hunting Party 5

MCDHUPA EC013

Hunting Party 2

Hunting Party 4

Hunting Party 7

Hunting Party 8

Sepanjang film diputar, terdapat flashback yang menjelaskan kenapa Simon menjadi stres dan sangat benci The Fox. Saya suka dengan alur cerita The Hunting Party (2007), ceritanya tidak membosankan, memiliki sedikit humor dan membuat saya penasaran :).

Sebenarnya akan sangat memalukan apabila pada kehidupan nyata, buronan penjahat perang dapat ditemukan oleh sepasang wartawan yang tidak memiliki kemampuan dan fasilitas seperti tentara atau agen rahasia sekelas CIA. Karakter The Fox memang hanyalah fantasi saja, namun profilnya mirip sekali dengan profil mantan presiden Republik Serbia, Radovan Karadžić, yang buron antara tahun 1996 sampai dengan tahun 2008. Penangkapan pada tahun 2008 pun terjadi ketika Republik Serbia sedang mendaftarkan diri untuk bergabung dengan Uni Eropa. Selamban itukah kerja Republik Serbia, Amerika Serikat dan sekutunya?

The Hunting Party (2007) memang agak menyindir kekurangniatan Republik Serbia, Amerika Serikat dan sekutunya dalam memburu penjahat perang Bosnia. Saya yakin The Hunting Party (2007) pasti kurang disukai oleh masyarakat Serbia karena film ini agak memojokkan Serbia, tapi saya tetap suka dengan cara The Hunting Party (2007) menyindir, terlebih lagi jalan ceritanya mudah dicerna dan menarik. Karena itulah The Hunting Party (2007) layak untuk mendapatkan nilai 4 dari skala maksimum 5 yang artinya “Bagus” ;).

Nasi Bebek Ma’ Isa yang Uenak & Pedesss

Gambar

Ini dia nasi bebek favorit saya, Rumah Makan Ma’ Isa. Restoran Nasi bebek yg sudah lama berdiri ini selalu dipadati pengunjung, sampai-sampai untuk yang datang naik mobil akan kesulitan mencari parkir karena di sana tidak ada parkiran khusus, pengunjung terpaksa parkir di bahu jalan depan ruko-ruko tetangga rumah makan tersebut.

Nasi Bebek Ma’ Isa

Terlepas dari ketidaknyamanan dalam mencari parkir, nasi bebeknya memang uenaaak tenaaan tapi untuk yg ga kuat pedas, sebaiknya jangan coba-coba makan di sana ;). Menurut saya yang spesial dari bebek Ma Isa adalah bumbunya. Rasa bumbunya mirip rendang tapi agak pedas merica atau lada.

Lokasi Rumah Makan Ma’ Isa

Rumah makan ini kalau tidak salah sudah beberapa kali masuk TV. Pada suatu kali ketika saya datang ke sana, pernah saya agak keheranan kok yg melayani tumben pakai seragam, selain itu piringnya juga kok diganti agak bagusan, biasanya sederhana, eh ternyata ada kru Trans sedang datang meliput :P. Kalaupun pelayanannya tidak pakai seragam & piringnya sederhana, saya tetap akan terus datang ke sana kok, selama kualitas makanannya tetap enak tentunya ;). Untuk wilayah Jabodetabek, saat ini Nasi Bebek Ma’ Isa termasuk yang paling enak menurut lidah saya. Maka nilai akhir untuk Nasi Bebek Ma’ Isa ini adalah 5 dari skala nilai maksimal 5 yang artinya “Enak Sekali” :). Rumah Makan Ma’ Isa dapat dijumpai di Jalan Bekasi Timur Raya, Jakarta Timur. Selamat mencoba 🙂