Walau dibintamgi oleh beberapa nama tenar, Eternals (2021) bukanlah film yang masuk ke dalam daftar tonton saya. Film ini merupakan bagian dari MCU (Marvel Cinematic Universe). Maka Eternals ini sebenarnya ada buku komiknya. Sayang saya belum pernah membacanya. Saya agak kurang berminat. Kisah-kisah Eternals ini lebih ke arah pertarungan yang melibatkan ras mahluk asing dan berbau-bau teori penciptaan alam semesta. Jadi para Eternals ini tidak akan bertarung melawan penjahat kelas teri seperti perampok atau pencopet. Mungkin penjahat kelas teroris pun lewat. Penjahat sekelas Thanos saja Eternals acuhkan :P.
Eternals merupakan sekelompok individu dengan kekuatan super yang masing-masing berbeda. Mereka sebenarnya sudah mendarat di Bumi sejak 5000 tahun sebelum masehi. Daerah Mesopotamia berhasil menjadi rumah pertama bagi Eternals. Bahkan konon Gilgamesh, raja legendaris Mesopotamia merupakan seorang Eternals. Sampai abad 21 pun Eternals masih ada di Bumi. Namun kemana saja Eternals selama ini?
Celestial Arishem adalah mahluk kosmik super kuat yang mengirim Eternals ke Bumi. Misi mereka adalah untuk membasmi Deviant, mahluk buas yang memangsa manusia. Mahluk seperti Thanos dan Black Order bukanlah Deviant. Maka Eternals selama ini memilih untuk diam dan membiarkan superhero baru untuk lahir dan berkembang.
Sudah ribuan tahun lamanya Eternals tinggal di Bumi. Belum ada perintah baru selain memburu Deviant. Padahal sudah ribuan tahun pula, tidak ada Deviant baru yang muncul di Bumi. Yang tidak Eternals ketahui adalah, apa rencana atau desain Celestial Arishem bagi Bumi. Sebuah rencana besar yang bukan misteri bagi saya pribadi. Plot seperti ini sudah sering saya saksikan pada film-film seperti ini. Tidak ada kejutan atau misteri lagi di sana.
Belum lagi banyaknya karakter Eternals, tidak menambah nilai plus. Semuanya asing dan gagal membuat saya peduli. Mungkin film sesingkat ini memang tidak akan sempat untuk memberikan latar belakamg yang lengkap bagi seluruh karakter yang ada. Latar belakang beberapa karakter memang ditampilkan melalui alur maju-mundur. Namun kisah ini difokuskan hanya kepada hal-hal yang berkaitan dengan misi utama Eternals dan perintah Celestial Arishem.
Kisah pada Eternals (2021) memang menggunakan alur maju-mundur yang tidak linier. Tapi semuanya diramu dengan sangat baik sehingga tidak membingungkan. Kalaupun ada beberapa bagiam dari Eternals (2021) yang agak membosankan, saya rasa ini bukan karena alur maju-mundur. Film ini memang sangat mudah ditebak dan sangat klise. Biasanya MCU mampu menampilkan sebuah tontonan yang kisahnya atraktif. Kali ini tidak, Eternals (2021) bisa jadi merupakan salah satu film MCU terburuk yang pernah saya tonton.
Humor pada film ini pun terbilang garing kecuali sentilan-sentilan kecil dari Karun Patel (Harish Patel) dan Kingo Sunen (Kumail Najiani). Hanya special effect nya saja yang lumayan ok. Itupun tidak terlalu banyak karena sepanjang film, Eternals (2021) berusaha memberikan alur mengenai kenapa Deviant semakin kuat, dan pertanyaan besar mengenai kepatuhan para Eternals kepada perintah Celestial Arishem. Yah itu-itu saja sih isinya.
Hal yang bagus dari Eternals (2021) adalah film ini tidak segan-segan membunuh beberapa karakter utama mereka yang banyak. Jadi, tidak semua Eternals bertahan hidup sampai akhir film. Paling tidak, pada film ini tidak ada istilah jagoan selalu menang ;).
Saya rasa Eternals (2021) hanya dapat memperoleh nilai 2 dari skala maksimum 5 yang artinya “Kurang Bagus”. Oh iya film ini dengan sangat terbuka menggambarkan percintaan gay. Jadi, ada baiknya penonton dewasa mendampingi penonton cilik atau remaja ketika menonton film ini.
Sumber: http://www.marvel.com