Bersantai di H.O.M.E. Ice Cream & Cafe

Pulang mengantar anak-anak les balet, biasanya pasti saja ada yang meminta jajan ini itu. Tak terlalu jauh dari lokasi les, terdapat restoran gelato yang nampak nyaman. Letaknya ada di belakang LIA Galaxy Bekasi, tepatnya di Jl. Kelud No. 106, Jakasampurna, Bekasi. Namanya H.O.M.E. Ice Cream & Cafe.

Konon restoran ini didirikan setelah pemiliknya menghabiskan waktu di Italia. Gelato menjadi sesuatu yang lazim disantap di sana. Yang membuat gelatoApa beda gelato dengan es krim biasa? Gelato memiliki kandungan susu yang lebih banyak dan kandungan lemak yang lebih sedikit. Selain itu gelato lebih padat, kandungan udara di dalamnya lebih sedikit. Maka, gelato relatif lebih sehat dibandingkan es krim biasa. Terus terang saya bukan fansnya es krim. Jadi gelato pun terasa mirip deng es krim pada umumnya. Ini kalau dilihat dari rasa yaaaaa.

Gelato di H.O.M.E. sendiri memiliki aneka varian. Kalau agak siang dan di akhir pekan, biasanya sudah tidak ada pilihan. Beberapa sudah mulai habis. Rasanya lumayan enak dan segar. Saya sendiri relatif lebih suka rasa cookies and cream.

Bagi saya pribadi yang menarik dari H.O.M.E. bulan gelato. Namun justru menu lainnya seperti ripieni, tartufo, choux dan aneka hidangan khas Italia lainnya. Aneh tapi nyata hehehe.

Ripieni adalah menu unik dari H.O.M.E. karena bentuknya seperti buah. Hanya saja kalau diperhatikan, ini adalah es krim dengan rasa buah sesuai bentuknya. Jadi kalau bentuknya mirip jeruk, ya sopasti ini es krim jeruk. Es krimnya memang secara natural dibuat dari buah tersebu. Ada ripieni yang terbuat daru jeruk sunkist, mangga, mangga, alpukat dan lain-lain. Kalau menurut saya, ripieni jeruk sunkist terasa asam segar, ripieni mangga terasa manis dan memiliki harum mangga yang semerbak, ripieni buah naga agak overdosis manisnya. Sebenarnya tingkat kemanisan dan keasamannya dipengaruhi oleh rasa buah yang digunakan untuk membuat ripieni. Es krimnya memang secara natural dibuat dari buah tersebut. Ini adalah menu wajib anak-anak saya di H.O.M.E.

Nah kalau tartufo sebenarnya bentuknya tidak menyerupai buah. Hanya saja es krim buahnya dimasukan ke dalam kubah. Dalam hal ini kubah kacang. Saya baru mencicipi tartufo duren dan rasanya agak biasa. Yaaa lumayan laa.

Selanjutnya, saya akan membahas choux, pastrie favorit saya di manapun berada. Choux di H.O.M.E. menggunakan gelato di bagian tengahnya. Kita dapat memilih 2 atau 3 varian gelato untuk dipergunakan sebagai isian choux. Choux terasa lembut dan harum, kemudian dingin dan segar di tengah. Yuuuum, ini adalah favorit saya. Yaa saya memang fansnya choux, tapi Choux milik H.O.M.E. termasuk memuaskan :).

Selain es-esan, H.O.M.E. juga memiliki menu pizza loh. Tapi ingat, ini pizza khas italia asli. Rotinya terbuat dari roti gandum dengan topping yang sederhana. Jauh kalau dibandingkan toppong pizza-nya Pizza Hut. Karena Pizza Hut itu pizza khas Amerika. Kalau mau yang asli Italia yaaa seperti di H.O.M.E. ini. Rasanya memang lebih sederhana.

Selain makanan, H.O.M.E. memiliki lokasi yang nyaman untuk dipakai berkumpul dan bersantai. Di sana terdapat kolam ikan dan kura-kura. Anak saya biasa menyantap es krim sambil memberi makan ikan dan kura-kura di sana ;).

Secara keseluruhan, H.O.M.E. merupakan tempat yang pas bagi keluarga saya untuk berkumpul di akhir pekan. H.O.M.E. tentunya layak untuk memperoleh nilai 3 dari skala maksimum 5 yang artinya “Lumayan”.

Mutiara Tersembunyi di Balik Toko Bunga, Sate Maranggi Sabakota

Selama pandemi berlangsung, terdapat Sate Maranggi Sabakota yang berjualan di sekitar rumah orang tua saya, di dalam wilayah Duren Sawit, Jakarta Timur. Karena masih baru, warung sate tersebut memang hanya berbentuk dapur saja. Semua serba pesan antar saja. Lama kelamaan, warung tersebut mampu membuka toko di sebuah area ruko.

Sayang sekali, lokasinya yang baru ini terbilang susah dicari. Koordinat googlemaps-nya meleset, papan namanya super kecil sekali. Saya pun tidak akan menemukannya, tanpa bantuan juru parkir setempat. Kalau dilihat dar alamat, lokasinya terletak di Jl. Rukan Sentra Niaga 8, RGA No. 98, Area Ruko Grand Galaxy City, Jaka Setia, Bekasi Selatan. Lokasinya sangat tersembunyi di bawah pepohonan rindang dan di belakang toko bunga. Sepintas, warung sate yang satu ini seperti penjual tanaman. Padahal dalamnya nyaman sekali looh. Lokasi boleh sulit dicari, tapi tempatnya enak juga kalau dijadikan tempat kumpul-kumpul, apalagi bagi para pecinta tanaman.

Ada apa di Sate Maranggi Sabakota? Sate maranggi tentunya menjadi menu utama di sana. Terdapat pilihan apakah hendak menggunakan daging sapi atau daging kambing. Saya pribadi biasa menyantap versi daging sapinya. Rasanya sungguh luar biasa, bumbu sate menempel dan menyerap ke dalam dagingnya. Rasa yang manis dengan cita rasa Indonesia yang khas, membuat sate ini terasa enak. Apalagi aromanya sungguh menggugah selera.

Sudah pasti, Sate Maranggi Sabakota memperoleh nilai 4 dari skala maksimal 5 yang artinya “Enak”. Sekali datang, pasti ketagihan dan datang lagi ;).

Menemukan Ci Cong Fan Halal di Bekasi

Saya mengenal Ci Cong Fan sebagai jajanan sekitar Gereja yang non halal karena menggunakan daging babi. Di sekitar rumah saya pun, jajanan yang satu ini terbilang langka. Jadi selama saya tinggal di Jakarta, saya belum pernah menyantap jajanan asal Medan tersebut.

Baru beberapa hari yang lalu saya menemukan gerobak Ci Cong Fan yang cukup ramai di Jalan Gardenia Timur, Villa Galaxy, Jaka Setia, Bekasi Selatan. Tepatnya di jalan kecil antara Gereja Bartolomeus dan SD Harapan Mulia. Lokasinya memang tidak terlalu mencolok, dan kita harus mendekat untuk mengetahui bapak-bapak ini jualan apa.

Di sana terdapat Ci Cong Fan dan kawan-kawan. Ci Cong Fan sendiri berbentuk seperti lembaran putih yang tipis dan memanjang. Tepung beras dan tepung pati gadum adalah komoponen utama dari Ci Cong Fan, tidak ada dagingnya yaaa. Tak lupa hadir pula kawan-kawan Ci Cong Fan yaitu siomay, uyen, lumpia dan caipan. Semuanya terbuat dari sayuran seperti wortel dan talas, tidak ada dagingnya. Ini benar-benar cocok bagi teman-teman vegetarian di luar sana.

Ci Cong Fan dan kawan-kawan kemudian dipotong-potong dan disiram oleh bawang goreng, kecap asin dan sambal, tidak ada penggunaan Ang Ciu di sana. Jadi harusnya sih hidangan yang satu ini terbilang halal.

Bagaimana rasanya? Saya menyarankan agar Ci Cong Fan dan kawan-kawan ini langsung di santap ketika baru disajikan. Masih sangat renyah dan lembut. Untuk siomay dan caipannya memiliki rasa dan tekstur sayuran yang cukup dominan. Sementara itu lumpia dan oyen terasa renyah gurih dengan tekstur khas yang tidak seperti sayur. Ci Cong Fan sendiri tetasa lembut di mulut dan agak netral rasanya. Kalau harus memilih, saya paling suka dengan oyen dan lumpia, terutama oyen-nya ya, itu favorit saya di sana.

Secara keseluhan, hidangan ini layak untuk memperoleh nilai 3 dari skala maksimum 5 yang artinya “Lumayan”. Dengan harga yang ekonomis, Ci Cong Fan ini worhted-lah untuk dijadikan cemilan ketika mampir ke sekitar Villa Galaxy atau Kompleks Galaxy Bekasi.