Who Am I (2014)

Setelah selama ini sering sekali menonton film-film jebolan Hollywood, kali ini saya menoleh ke arah film-film keluaran Eropa. Apakah ada yang menarik? Saya akhirnya tertarik tuk menonton film yang sudah memenangkan German Movie Awards dan Bambi Awards, yaitu Who Am I – Kein System ist sicher (2014).

Apa arti Kein System ist sicher? Tidak ada sistem yang aman. Ini merupakan moto yang dianut kelompok-kelompok hacker pada Who Am I (2014). Film ini bercerita mengenai kegiatan ilegal hacker-hacker di dunia maya. Dikisahkan bahwa sekelompok hacker di Jerman membentuk CLAY (Clown Laughing at You) yang beranggotakan Benjamin Engel (Tom Schilling), Max (Elyas M’Barek), Stephan (Wotan Wilke Möhring) dan Paul (Antoine Monot Jr.). Tindakan ilegal CLAY awalnya hanya sebatas untuk bersenang-senang dan memprotes pemerintah saja, mereka tidak bermaksud untuk melakukan lebih dari itu.

Berkat kelihaiannya, nama CLAY semakin diakui oleh komunitas hacker. Sayang semua itu terasa hambar tanpa pengakuan dari MNX, hacker ternama yang menjadi idola Benjamin dan Max. Demi memperoleh pengakuan MRX, CLAY membobol data BND (Bundesnachrichtendienst), semacam CIA-nya Jerman. Aksi CLAY ini ternyata membuat salah satu anggota FRI3NDS terbunuh. Wah, apa itu FRI3NDS? Mereka ada kelompok hacker yang bekerja untuk mafia Rusia. Selama ini BND memang sedang memantau sepak terjang FRI3NDS. Insiden ini membuat CLAY dikejar-kejar oleh polisi dan mafia.

Semua kisah pada Who Am I (2014) dipaparkan berdasarkan informasi dari Benjamin di meja interogasi BND. Para penyelidik BND yang jeli kemudian menemukan lubang-lubang pada keterangan Benjamin. Entah disengaja atau tidak, para penyidik mencurigai bahwa sebagian cerita Benyamin adalah kebohongan. Hal inilah yang membuat Who Am I (2014) menarik untuk ditonton. Walaupun jalan ceritanya sedikit datar dan sedikit mirip dengan Serial Mr. Robot, saya melihat beberapa twist atau kejutan pada bagian akhir Who Am I (2014). Twist pada film ini tidak berhenti sampai bagian paling akhir film lho, jadi pastikan tuk menontonnya sampai akhirrrr ;).

Twist yang ada memang banyak dan menumpuk di bagian akhir film, tapi saya merasa agak bosan di bagian pertengahan film. Saya rasa, Who Am I (2014) pantas untuk memperoleh nilai 3 dari skala maksimum 5 yang artinya “Lumayan”.

Serial Mr. Robot

robot1

Pernah menonton V for Vendetta (2005)? Atau membaca versi novel grafisnya? Kisah mengenai revolusi dengan simbol topeng ini cukup mudah diingat karena keunikannya. Masyarakat bangkit bersama-sama akibat aksi pemberontakan oleh seorang misterius, berbuntut lengsernya sebuah rezim. Sekitar tahun 2015 lalu, hadir sebuah serial yang ratif mirip dengan V for Vendetta (2005), judulnya Mr. Robot.

Siapa Mr. Robot? Mr. Robot adalah karakter misterius yang menggunakan topeng monopoli. Heh? Topeng monopoli? Kalau teman-teman pernah melihat permainan monopoli yang original, makan teman-teman pasti melihat karakter kakek tua yang menggunakan setelan jas, nah wajah si kakek tersebut sangat mirip dengan topeng Mr. Robot.

robot10

Apa yang Mr. Robot lakukan? Ia memimpin sekelompik hacker untuk menumbangkan sistem dunia yang hanya memperkaya segelintir orang. Sebagaimana kita lihat sendiri, saat ini untuk memperoleh yang kita kehendaki, terkadang kita harus berhutang. Sukur-sukur kalau ada yang mau meminjamkan. Nah bagaimana kalau tidak? Walaupun sopasti kena bunga, ya terpaksa berhutang ke bank atau lembaga keuangan alternatif lainnya. Dengan sistem ini maka sudah bukan hal baru ketika seseorang harus berhutang demi membeli rumah, menyekolahkan anak, memulai sebuah usaha, membeli kendaraan dan lain-lain. Dari seluruh masyarakat dunia, pastilah ada segelintir orang yang menikmati hasil dari hutang-hutang tersebut. Inilah yang Mr. Robot lawan dan ingin tumpas.

Berbeda dengan V for Vendetta (2005) yang menggunakan jalan kekerasan, Mr. Robot lebih memilih menggunakan kelemahan pada sistem komputer demi mencapai tujuannya. Pada pemutaran perdana serial Mr. Robot, perusahaan E menjadi target utamanya karena perusahaan E merupakan perusahaan yang menguasai segalanya sedemikian rupa sehingga banyak penduduk dunia yang berhutang dan atau memiliki ketergantungan terhadap perusahaan E. Pada episode-episode berikutnya, akan terpapar alasan pribadi Mr. Robot kenapa perusahaan E yang dia targetkan. Bukankah ada perusahaan lain yang seperti perusahaan E?

Perlawanan Mr. Robot ditampilkan melalui kacamata seorang Elliot Alderson (Rami Malek), seorang ahli komputer yang anti-sosial, mengalami depresi berkepanjangan dan ketergantungan kepada narkoba. Elliot direkrut masuk ke dalam fsociety oleh Mr.Robot yang bentuk fisiknya diperankan oleh Christian Slater. Fsociety sendiri merupakan kelompok hacker yang ingin memicu sebuah revolusi melawan sistem perekonomian dunia. Dalam prosesnya, Elliot banyak sekali mengalami konflik dengan Mr. Robot sebab Elliot masih ragu akan rencana besar Mr. Robot padahal rencana besar Mr. Robot sangat bergantung kepada kemampuan Elliot sebagai seorang hacker.

robot7

robot11

robot6

robot2

robot9

robot8

Saya melihat banyak kejutan pada serial Mr. Robot karena kelainan dan penyakit yang Elliot derita. Berhubung mayoritas cerita pada serial ini disajikan melalui kacamata seorang Elliot maka semuanya akan dipengaruhi oleh kondisi fisik dan mental Elliot.

robot5

robot3

robot12

robot13

Bukan hanya konsep ceritanya yang bagus, tapi penyajiannya pun pas sehingga secara keseluruhan serial Mr. Robot layak untuk memperoleh nilai 4 dari skala maksimum 5 yang artinya “Bagus”. Namun Mr. Robot tidak pantas ditonton anak-anak karena mengandung hal-hal yang sifatnya dewasa, jadi jangan ajak anak-anak menonton serial ini :).

Sumber: www.whoismrrobot.com

Serial CSI: Cyber

CSI Cyber 1

Setelah serial CSI, CSI: New York dan CSI: Miami hadir, muncul spin off terbaru dari CSI yaitu CSI: Cyber. Berbeda dengan 3 serial pendahulunya, CSI: Cyber tidak mengisahkan penyelidikan kasus-kasus kejahatan oleh kepolisian lokal suatu daerah, serial yang hadir sejak 2014 ini mengisahkan penyelidikan kasus-kasus kejahatan yang berhubungan dengan dunia maya atau internet oleh tim cyber crime investigators di FBI. Tim ini dapat bekerja di kota manapun karena dunia maya memang tidak mengenal batasan daerah atau kota.

Pada musim pemutaran perdananya ini, tim cyber crime investigators dipimpin oleh Dr. Avery Ryan, Ph.D. (Patricia Arquette), seorang psikolog yang mampu membaca kebohongan seseorang. Walaupun tidak mampu melalukan coding atau hacking, Avery faham akan teknologi dan mampu memimpin timnya dengan baik. Sebuah tim dengan tugas berbahaya seperti ini tentunya membutuhkan seseorang yang mampu berkelahi dan bertempur, disinilah peran Elijah Mundo (James Van Der Beek) dibutuhkan. Sebagai wakil Avery, Elijah adalah mantan marinir yang faham dan mengikuti perkembangan teknologi.

Kitty

CSI Cyber3

URL, Interrupted

Peranan Avery dan Elijah lebih ke arah kepeminpinan dan intervensi lapangan. Namun anggota tim yang sangat penting bagi tim ini tentunya adalah sekelompok mantan hacker jahat dan ahli-ahli dunia maya seperti Brody Nelson (Shad Moss), Daniel Krumitz (Charley Koontz) dan Raven Ramirez (Hayley Kiyoko). Mereka lebih sering melakukan peranannya di depan layar laptop atau PC atau tablet, tapi merekalah inti dari CSI: Cyber. Entah sampai kapan formasi ini bertahan sebab menurut pengalaman saya, serial-serial CSI lainnya seperti serial CSI: Miami dan serial CSI: New York sudah beberapa kali bongkar pasang anggota tim.

CSI Cyber13

CSI Cyber12

CSI Cyber4

Kasus-kasus yang Avery dan kawan-kawan tangani berhubungan dengan aplikasi atau sebuah inovasi di dunia maya yang saat ini sedang saya gunakan atau sedang populer seperti, layanan pemesanan taksi online, kebiasaan isi baterai di bandara dengan kabel USB, web pencari jodoh, online gaming dan lain-lain. Saya pun agak ragu apakah serial ini masih layak untuk menggunakan kata-kata CSI di judulnya, karena cara kerja Avery dan kawan-kawan relatif berbeda dengan tim-tim di serial CSI: New York atau CSI: Miami. Di CSI: Cyber, jarang terjadi adegan interogasi, investigasi DNA atau zat-zat kimia tertentu di laboratorium dan investigasi mayat di ruang otopsi, semua serba komputer deh pokoknya :). Hal ini sebenarnya membuat serial CSI: Cyber lebih masuk akal, ahli komputer kok ikut melakukan interogasi atau tembak-tembakan di lapangan? Ya mereka memang seharusnya lebih sering beraksi lewat ketikan di keyboard dan mouse saja.

Click Your Poison

CSI Cyber14

The Evil Twin

Kidnapping 2.0

Bit by Bit

Bit by Bit

Bit by Bit

Ghost in the Machine

Namun mungkin episode-episode CSI: Cyber agak sedikit membingungkan bagi teman-teman yang kurang mengikuti perkembangan internet atau dunia maya. Bagi saya pribadi, serial CSI: Cyber lebih bagus ketimbang kakak-kakaknya. Serial ini layak untuk mendapatkan nilai 4 dari skala maksimum 5 yang artinya “Bagus”. Sampai saat ini, CSI: Cyber baru sampai ke musim pertama. Serial CSI: Cyber pada musim perdana ini hadir dengan episode-episode yang menarik namun sayang episode terakhirnya kurang greget. Semoga musim kedua CSI: Cyber bisa lebih baik lagi :).