Hari Kelima Wisata Korea – One Mount Snow Park, The War Memorial of Korea & Myeong-dong

Setelah lelah hiking di Gunung Seorak pada Hari Keempat Wisata Korea – Gunung Seorak & Naksansa kemarin, maka pada hari kelima ini kami berangkat agak santai. Perjalanan wisata pada hari keempat kemarin ternyata memang melelahkan sekali. Periode menstruasi istri saya saja sampai kacau setelah pulang dari sana. Maklum, hiking dengan menggedong anak yang hampir berumur 2 tahun tentunya cukup menguras stamina. Faktor kelelahan memang dapat menjadi faktor kacaunya periode mens. Tapi untuk kasus ini, ada hal tak terduga yang harus kami terima dan baru kami ketahui di akhir perjalanan kami, yaitu pada hari kesembilan.

Pagi itu kami mulai kehabisan pakaian hehehehe. Maka, istri saya menyetrika beberapa pakaian yang kemungkinan akan digunakan keluar apartemen. Sisanya cukup dilipat saja, toh tidak kelihatan orang hohohoho ;). Seperti hari-hari sebelumnya, kami menyiapkan bekal sarapan di sana. Setelah siap, kami kembali berjalan menuju Stasiun :D.

Tujuan utama kami hari itu hanya 2 yaitu One Mount Snow Park dan The War Memorial of Korea. One Moung Snow Park yang lebih jauh agak keluar kota, menjadi tujuan pertama kami. Perjalanan di mulai dari Stasiun Dongdaemun History & Culture Park. Dari sana, kami naik Kereta Seoul Metro jalur 4 (biru muda) arah Stasiun Chungmoro untuk turun di Stasiun Chungmoro. Dari Stasiun Chungmoro, kami naik Kereta Seoul Metro jalur 3 (oranye) arah Stasiun Euljiro3(sam)-ga untuk turun di Stasiun Juyeop yang letaknya cukup jauuuuuuh :D. Kami melewati banyak Stasiun sebelum tiba di sana.

Keluar dari Stasiun Juyeop, kami sudah tidak lagi merasakan suasana Seoul yang metropolis. Stasiun ini memang terletak di Gyeonggi-do, sebuah propinsi terpadat dan terbesar di Korea Selatan yang mengelilingi ibukota Seoul. Di sana, kami melihat taman dan deretan rumah susun. Kami tiba di tengah-tengah jam kerja, dan keadaan di sekitar Stasiun nampak sepi. Sesekali kami melihat manula dan anak-anak lalulalang di sana.

Dari Stasiun, kami berjalan kaki menuju One Mount Snow Park dengan bantuan GPS. Untuk pertama kalinya kami melihat sekolahan SD di Korea, pantas saja sepanjang jalan mulai terlihat anak-anak, meskipun tetap sedikit hitungannya. Di taman yang kami lewati, kami pun bertemu dengan seorang ibu yang sedang mendorong stroller. Sepertinya, daerah pinggir kota seperti inilah yang menjadi tempat tinggal bagi keluarga-keluarga muda.

Udara yang segar dan taman yang hijau, membuat perjalanan kami tidak terasa melelahkan. Kami akhirnya tiba di Hallyuworld. Tempat ini besar dan seperti baru selesai dibuat. Keadaannya sepi sekali, 1 mall seolah jadi milik kami bertiga. Di dalam Hallyuworld inilah terdapat One Mount Snow Park, One Mount Water Park dan aneka pertokoan. Konon pemerintah Korea Selatan ingin menjadikan tempat tersebut sebagai pusat lokasi konser K-Pop. Tempat yang luas ini mungkin nampak sepi karena kami datang di tengah-tengah jam kerja.

Kami naik ke lantai 2 dan masuk ke dalam One Mount Snow Park dengan menggunakan tiket yang sudah saya beli di Aplikasi Klook sejak masih di Indonesia, biasaaaaa, mumpung ada diskonan ;). Di sana, kami memasukkan tas dan stroller lipat kami ke dalam loker. Barang-barang yang besar dan makanan memang tidak diperbolehkan masuk ke dalam. Hanya ada pengeculian khusus bagi makanan bayi. Barang-barang yang kecil dan bisa masuk ke kantong ya tetap saya bawa. Tongsis saja masih bisa lolos masuk ke dalam kok ;).

Kemudian, kami menggunakan perlengkapan musim dingin lengkap dari jaket bertudung sampai sepatu. Kalau tidak bawa, kita diperbolehkan menyewa atau membelinya di sana. Kalau tidak mau beli atau sewa juga tak apa, asal kuat dengan suhu minus di dalam sana :’D. Suhu minus? Tempat apa ini? One Mount Snow Park (원마운트 스노우파크) merupakan taman hiburan dengan tema musim dingin. Berbeda dengan area ice skating atau area salju-saljuan yang ada di Indonesia, One Mount Snow Park terdiri dari hamparan es yang luas dengan tata cahaya yang cantik.

Di atas hamparan es tersebut, terdapat mainan anak dan berbagai jenis kereta luncur yang lucu dan unik. Setelah menemani anak kami bermain dengan mainan anak yang ada, kami mencoba kereta luncurnya. Kami dapat meluncur menggunakan kereta luncur tersebut dengan menggunakan sepatu kets biasa. Arena ini memang bukan khusus area ice skating sehingga kita bebas mau masuk pakai jenis sepatu apa saja, tidak harus sepatu khusus ice skating.

Kami melunjur mengelilingi area es dengan mudah. Kereta-kereta luncur tersebut mudah sekali dikendalikan. Setelah bosan meluncur berputar-putar di tengah, kami pun mencoba meluncur melewati terowongan-terowongan panjang yang berada di pinggir arena. Terowongan tersebut sungguh cantik dan menyenangkan untuk dilewati dengan kereta luncur. Kami berputar di sana beberapa kali sampai bosan. Sebuah pengalaman yang menyenangkan, apalagi pengunjung One Mount Snow Park sedang sepi-sepinya, arena es seluas ini seakan jadi milik kami bertiga hehehehe ;).

Awalnya, kami berniat untuk menyewa kereta luncur yang ditarik oleh segerombolan anjing-anjing sejenis siberian huskies. Tapi setelah dipikir-pikir, kami khawatir anak kami jadi ketakutan dan moodnya rusak padahal perjalanan masih panjang.

Kami akhirnya memutuskan untuk naik ke lantai 2 One Mount Snow Park untuk melihat rumah-rumahan dan melihat arena ea dari atas. Anak kami yang sedang belajar jalan, senang berputar di sana. Saya sendiri sudah kelelahan mendorong kereta luncur tadi hehehe.

Setelah itu, kami pergi ke area Outdoor Rainbow Slope yang terdapat di atap gedung. Arena ini merupakan seluncur raksasa yang menggunakan ban pelampung. Mirip dengan seluncur yang ada di kolam renang Water Bom atau Atlantis Ancol, hanya saja yang One Mount Snow Park miliki ini kering dan berada di atas gedung ;D. Meluncur di sana tidak terlalu menakutkan, hanya saja untuk naiknya lumayan melelahkan karena tangganya landai dan tinggi sehingga perjalanan naiknya terasa jauh. Saya rasa, landainya tangga tersebut dimaksudkan agar anak-anak dapat dengan mudah melewatinya.

Di sepanjang tangga tersebut pun terdapat taman-taman cantik penuh karakter kartun yang anak kami sukai. Setelah melewati taman-taman tersebut, anak kami pun dengan senangnya ikut meluncur dari atas ;). Karena kami datang di musim semi, seluncur tersebut terlihat berwarna-warni. Keadaannya mungkin berbeda ketika musim dingin tiba. One Mount Snow Park memang buka di semua musim termasuk musim dingin sekalipun.

Sekitar pukul 1 siang kami keluar dari One Mount Snow Park dan berjalan turun ke lantai 1 Hallyuworld. Kami menyantap bekal kami di dalam pendopo-pendopo yang terletak berjajar di tengah Hallyuworld yang luas tapi sedang sepi-sepinya. Setelah kenyang, kami mengganti popok anak kami, lalu kami langsung kembali berjalan menuju Stasiun Juyeop. Kami tidak terlalu menaruh minat untuk belanja di Hallyuworld hehehehe.

Dari Stasiun Juyeop, kami kembali naik Kereta Seoul Metro jalur 3 (oranye) arah Stasiun Daegok untuk turun di Stasiun Chungmoro. Dari Stasiun Chungmoro, kami naik Kereta Seoul Metro jalur 4 (biru muda) arah Stasiun Seoul Station untuk turun di Stasiun Samgaki.

Dari Stasiun Samgaki, kami berjalan selama kurang lebih 10 menit menuju The War Memorial of Korea (전쟁기념관). Objek wisata ini merupakan markas besar tentara Korea Selatan di era Perang Korea (1950-1953). Perang tersebut dimulai ketika tentara Korea Utara menerobos masuk ke dalam wilayah Korea Selatan. Pada perkembangannya, perang ini ikut pula menyeret beberapa negara sehingga ikut berperang. Korea Utara di dukung oleh mayoritas negara-negara komunis dan sosialis seperti Uni Soviet, Republik Rakyat Cina, Jerman Timur, Polandia dan lain-lain. Sementara itu, Korea Selatan didukung oleh Amerika Serikat, NATO dan negara-negara lain yang mayoritas cenderung menganut ideologi liberal. Perang saudara beda ideologi ini menumpahkan banyak korban di kedua belah pihak. Semua terhenti ketika ditandatangi perjanjian damai pada tahun 1953. Korea pun terbelah dua dengan Zona Demiliterisasi sebagai pemisahnya.

Kedua Korea masih sama-sama waspada satu sama lain sampai sekarang. Warga Korea Selatan sendiri diwajibkan untuk mengikuti wajib militer. Melihat anak muda Korea berpakaian militer bukanlah pemandangan yang ganjil. Kami sendiri sering melihat pemuda-pemuda berumur 20 tahun-an menggunakan seragam militer di dalam kereta.

Kami sendiri datang pada hari dimana Korea Utara melakukan uji coba nuklir. Jadi, masalah konflik antara 2 Korea tersebut sedang menjadi topik hangat di hari tersebut. Tapi tidak ada nuansa ketegangan di sana. Warga lokal seakan sudah biasa membicarakan hal ini tanpa rasa khawatir. Kondisi Seoul sendiri tetap ramai seakan tidak ada apa-apa :).

Harapan akan penyatuan dan perdamaian masih tetap ada di sana. Hal ini terlihat dari patung Saudara yang terletak di dekat salah satu gerbang masuk menuju The War Memorial of Korea. Patung setinggi 18 meter ini menunjukkan seorang tentara Korea Utara berpelukan dengan tentara Korea Selatan di atas Bumi yang retak terbelah 2. Di bagian bawah patung tersebut, kami menemukan berbagai gambar terkait Perang Korea termasuk pasukan PBB yang dulu ikut membantu Korea Selatan.

Di sisi gerbang masuk lainnya terdapat patung Defending the Fatherland yang menunjukkan 2 deret patung yang menunjukkan bagaimana seluruh rakyat Korea Selatan dan Korea Utara dari berbagai kalangan ikut mempertahankan tanah air mereka masing-masing. Kami dapat melihat bagaimana kedua pihak nampak berjuang untuk menang. Sebuah hal yang sampai saat ini belum dapat dicapai oleh kedua belah pihak.

Selain patung-patung yang mencolok tersebut, terdapat berbagai monumen lain yang dikelilingi oleh taman yang indah. Pada salah satu bagian dari taman tersebut, terdapat kolam yang dihuni oleh ikan-ikan yang besar. Pada area sekitar kolam, terdapat banyak burung yang hinggap dan berkumpul. Kami beristirahat dan menyantap bekal kami di kursi-kursi yang terletak di pinggir kolam. Setelah kenyang, anak kami masih asik bermain dengan burung dan ikan. Apalagi ada yang menjual makanan binatang di sana, semakin betahlah anak kami bermain sambil memberi makan ikan dan burung. Yah, sah sudah, area menjadi lokasi favorit anak saya di hari tersebut :’D.

Akhirnya, istri dan anak kami bermain di area taman, sedangkan saja berjalan terus ke dalam. Dari area taman, sudah terlihat bangunan utama The War Memorial of Korea yang dipenuhi oleh bendera-bendera dari berbagai negara yang terlibat Perang Korea. Bangunan tersebut merupakan ruangan eksibisi yang berisikan informasi dan benda-benda bersejarah terkait perang-perang yang pernah bangsa Korea hadapi. Mulai dari zaman prasejarah, invasi Jepang, sampai Perang Korea. Di dalam sama terdapat pula informasi mengenai tokoh-tokoh militer dan pahlawan yang Korea Selatan miliki selama Perang Korea berlangsung. Andaikata hari belum mulai sore, saya pasti berminat untuk melihat semua ruangan eksibisi di sana. Tapi sayang, saya tiba di saat The War Memorial of Korea hampir tutup. Saya langsung berjalan bagian eksebisi luar yang terletak di samping bangunan utama The War Memorial of Korea. Di sanalah terdapat jip, tank, kapal laut, helikopter, pesawat temput, rudal dan peralatan militer besar lain yang pernah terlibat di dalam Perang Korea. Saya dapat masuk ke dalam beberapa kendaraan tempur ada di sana. Sebuah ruang eksibisi yang kereeeeen :D. Yaaah, ruang eksibisi ini memang “laki-laki banged”. Sebagian besar pengunjung yang berlama-lama di sana adalah kaum Adam. Saya sendiri berputar dan berfoto di sana, sampai The War Memorial of Korea dinyatakan tutup, hehehehehe.

Hari sudah menjelang sore tapi matahari belum sepenuhnya terbenam. Kami belum memutuskan hendak berkunjung ke mana. Yang pasti acara berikutnya adalah acara bebas. Kalau dilihat dari posisi, The War Memorial of Korea sebenarnya dekat dengan Itaewon. Tapi berhubung kami sudah berkeliling di sana pada Hari Ketiga Wisata Korea – Ihwa, Ewha, Itaewon & Banpo, akhirnya kami memutuskan untuk pergi menuju Myeong-dong.

Dari Stasiun Samgaki, kami naik Kereta Seoul Metro jalur 4 ( biru muda) arah Stasiun Seoul untuk turun di Stasiun Myeong-dong. Sebenarnya, ini adalah kedua kalinya kami mampir di Stasiun Myeong-dong. Pada Hari Pertama Wisata Korea – Incheon, Namsan Tower & K Star Road, kami tidak berjalan ke arah pusat pertokoan, melainkan langsung menuju Namsan. Nah, kali ini kami berjalan ke arah pusat pertokoan yang dipenuhi oleh barang-barang kaum Hawa :’D. Di sana, mayoritas pedagangnya adalah pedagang kosmetik dan atribut wanita.

Di Seoul sendiri, banyak brand kosmetik dan perawatan tubuh yang memiliki cabang di mana-mana. Tapi, antara 1 cabang dengan cabang yang lain ternyata memberikan promosi yang berbeda-beda. Di Myeong-dong sendiri, promosinya bukanlah yang paling murah di segala tipe brand. Tapi di sanalah semua toko memiliki cabang yang berdekatan dan sangat royal dalam memberikan sample gratian hehehehe. Selama kami berputar-putar di sana saja, tas kecil saya sudah lumayan penuh dengan barang sample ;’D.

Di antara toko-toko tersebut, terdapat toko musik yang menjual album K-Pop. Kami pun membelikan album-album K-Kop keponakan saya. Sejak dari Indonesia, kami sudah dinfokan tentang lokasi toko yang menjual dan album yang dititipi, lengkap dengan fotonya. Kalau tidak ada info seperti itu, yah wassalam, mungkin tidak ketemu :’D. Kami membeli pernak pernik K-Pop di dekat Exit 7 Stasiun Myeong-dong, dekat area toko kaus kaki.

Hari sudah malam dan kami mulai berjalan menuju Stasiun Myeong-dong untuk naik Kereta Seoul Metro jalur 4 (biru muda) arah Stasiun Chungmoro untuk turun di Stasiun Dongdaemun History & Culture Park. Sebelum pulang ke penginapan dan beristirahat, kami singgah terlebih dahulu di kedai sushi kaki 5 untuk makan malam. Ini menjadi kedai kaki 5 halal yang biasa kami datangi karena lokasinya yang tak jauh dari Stasiun Dongdaemun History & Culture Park. Setelah makan malam, kami pulang, mandi, sholat dan tidur. Esok hari pada Hari Keenam Wisata Korea – Gyeongbokgung, Bukchon & Changdeokgung akan menjadi hari yang lebih padat dan melelahkan ;).

Baca juga:
Persiapan Wisata Korea 2017
Ringkasan Objek Wisata Korea Selatan
Hari Pertama Wisata Korea – Incheon, Namsan Tower & K Star Road
Hari Kedua Wisata Korea – Naminara Republic, Petite France & The Garden of Morning Calm
Hari Ketiga Wisata Korea – Ihwa, Ewha, Itaewon & Banpo
Hari Keempat Wisata Korea – Gunung Seorak & Naksansa
Hari Keenam Wisata Korea – Gyeongbokgung, Bukchon & Changdeokgung
Hari Ketujuh Wisata Korea – Gwangjang & Cheonggyecheon
Hari Kedelapan & Kesembilan Wisata Korea – Everland & Incheon