Star Wars: The Last Jedi (2017)

Last Jedi

Star Wars: The Last Jedi (2017) merupakan film kesembilan dari deretan film-film Star Wars yang pernah hadir ke layar lebar dan memiliki fans dari berbagai generasi. Apakah Star Wars: The Last Jedi (2017) mampu menandingi kesuksesan para pendahulunya? Mengambil latar belakang setelah peristiwa pada Star Wars: The Force Awakens (2015), Star Wars: The Last Jedi (2017) mengisahkan perseteruan antara The First Order yang dipimpin oleh Snoke (Andy Serkins), dengan kawanan pemberontak yang dipimpin oleh Jendral Leia Organa (Carrie Fisher).

Last Jedi

Last Jedi

Last Jedi

Last Jedi

Last Jedi

Snoke dan tentaranya, ingin menguasai alam semesta dengan teror dan ketakutan. Saat ini hanya Leia dan sekelompok kecil pemberontak saja yang masih berani menentang Snoke. Dalam perjalannya, Leia didukung oleh Poe Dameron (Oscar Issac), Finn (John Boyega) dan Rose Tico (Kelly Marie Tran). Poe merupakan pilot X-Wing pemberani yang bersedia melakukan apapun demi kekalahan The First Order. Rose merupakan mekanik kapal yang baru saja kehilangan saudara perempuannya ketika sedang berperang melawan The First Order. Finn merupakan mantan anggota The First Order yang membelot. Rose, Finn dan Poe harus bekerja sama ketika armada terakhir yang dimiliki para pemberontak, selalu berhasil dilacak oleh pihak The First Order.

Last Jedi

Last Jedi

Sisa pemberontak yang masih ada memang selalu dalam pelarian. Mereka membutuhkan sosok kuat yang inspiratif agar penduduk alam semesta mau bangkit dan berani ikut menentang The First Order. Leia berharap kakaknya, Luke Skywalker (Mark Hamill), bersedia membantunya memimpin para pemberontak melawan The First Order. Luke merupakan kesatria Jedi terakhir yang mengasingkan diri di sebuah planet terpencil. Pada Star Wars: The Force Awakens (2015),  para pemberontak mengutus Rey (Daisy Ridley) untuk pergi mencari Luke. Nahhhhh akhirnya, pada Star Wars: The Last Jedi (2017) Rey berhasil menemui Luke dan memperoleh … penolakan demi penolakan. Luke masih dibayangi oleh sebuah kegagalan yang membuat The First Order semakin kuat. Murid sekaligus tangan kanan Snoke, Kylo Ren (Adam Driver), ternyata merupakan keponakan sekaligus murid Luke. Luke mengajarkan Kylo segala sesuatu yang Luke ketahui terkait The Force.

Last Jedi

Last Jedi

Sedikit pengantar bagi teman-teman yang belum pernah menonton film Star Wars. The force merupakan sebuah kekuatan yang dapat dimanfaatkan oleh pribadi-pribadi tertentu. Bagaikan 2 mata pisau, The force memiliki sisi gelap dan sisi terang. Sith adalah pengguna the force dari sisi gelap/kejahatan, sedangkan jedi adalah pengguna the force dari sisi terang/kebaikan. Luke merupakan seorang pendekar jedi legendaris yang kisahnya mendasari mayoritas film-film Star Wars. Sedangkan Snoke adalah tokoh sith yang baru saya dengar keberadaan mulai pada Star Wars: The Force Awakens (2015). Yang pasti Snoke sudah berhasil menggiring Kylo Ren menjadi seorang sith. Seorang jedi bisa saja berubah menjadi sith, dan sebaliknya bisa saja seorang sith berubah menjadi jedi. Jadi bukan tidak mungkin Kylo Ren dapat ditarik kembali ke jalan yang benar, kembali menjadi seorang jedi. Toh ayah Luke yang sempat lama menjadi sith, dapat berubah kembali ke jalan yang lurus diakhir hayatnya.

Kali ini, Rey menjadi tokoh yang berupaya mengembalikan Kylo kembali ke jalan yang benar. Rey hadir sebagai seorang yatim piatu yang mampu mengendalikan the force. Walaupun potensi dan kekuatan Rey sangat besar, Rey masih baru dan belum terasah, sehingga bisa saja justru Rey yang akan tergoda untuk menjadi sith. Asal muasal dan indentitas orang tua Rey bisa jadi menjadi faktor yang Snoke dan Kylo gunakan untuk mempengaruhi Rey.

Last Jedi

Last Jedi

Saya rasa upaya saling mempengaruhi ini menjadi bagian cerita yang lebih dominan dan menarik ketimbang peperangan antara kelompok pemberontak dan tentara Snoke. Memang sih, kostum dan special effect film ini tetap terbilang bagus terutama pada bagian pertempuran. Tapi sebuah film tidak akan memiliki makna kalau isinya hanya perang-perangan saja.

Last Jedi

Last Jedi

Last Jedi

Last Jedi

Last Jedi

Last Jedi

Last Jedi

Last Jedi

Syukurlah Star Wars: The Last Jedi (2017) tidak hanya berisikan peparangan luar angkasa dan duel antara pengguna the force saja. Saya menyaksikan beberapa kejutan dan trik pada jalan cerita film ini. Kejutan dan trik tak terduga yang mengubah cara pandang penonton terhadap beberapa tokoh utama. Wah pokoknya Star Wars: The Last Jedi (2017) layak untuk memperoleh nilai 4 dari skala maksimum 5 yang artinya “Bagus”. Bagi yang belum pernah menonton film Star Wars sebelumnya, tidak perlu khawatir sebab film ini cukup komunikatif dan informatif sehingga saya rasa tidak akan ada yang kebingungan ketika menonton Star Wars: The Last Jedi (2017) ;).

Sumber: http://www.starwars.com

Star Wars: The Force Awakens (2015)

Force Awakens 1

A long time ago in galaxy far far away….

Kalau kata-kata di atas muncul pada bagian awal film yang teman-teman tonton, maka pastilah teman-teman sedang menonton film Star Wars, film fiksi ilmiah legendaris besutan Opa George Lucas. Pada tanggal 18 Desember tahun ini, hadir film layar lebar Star Wars terbaru, Star Wars: The Force Awakens (2015). Film ini dapat dikatakan sebagai Star Wars episode VII karena Star Wars: The Force Awakens (2015) mengambil latar belakang 30 tahun setelah duel antara Darth Vader dengan Luke Skywalker berakhir pada Star Wars Episode VI: Return of the Jedi (1983).

Luke Skywalker (Mark Hamill) menghilang setelah mengalami sebuah tragedi dengan murid yang ia latih. Dengan hadirnya First Order sebagai pengganti Galactic Empire yang dulu Luke tumbangkan, dunia membutuhkan seorang jedi, tentunya Luke adalah yang dicari sebab Luke adalah jedi terakhir yang hidup. Mirip seperti Galactic Empire, First Order dipimpin dan dihuni oleh sith, prajuritnya pun menggunakan seragam stormtrooper ala Galactic Empire. Siapa lawan First Order? Kaum pemberontak yang dipimpin oleh Jendral Leia Organa (Carrie Fisher), saudara dari Luke sekaligus istri dari Han Solo (Harrison Ford).

Force Awakens 2

Force Awakens 8

Kaum pemberontak mengirim pilot terbaiknya, Poe Dameron (Oscar Isaac), untuk melacak keberadaan Luke. Ketika Poe berhasil menemukan sepotong peta yang mampu menunjukkan keberadaan Luke, sepasukan storntrooper yang dipimpin oleh seorang sith, Kylo Ren (Adam Driver), berhasil menangkap Poe. Sebelum tertangkap, Poe berhasil menitipkan peta tersebut pada droid BB-8 yang wujudnya mirip droid R2-D2 pada Star Wars Episode IV: A New Hope (1977). Aaahhhh perjalanan BB-8 selanjutnya pun mirip perjalanan R2-D2 pada Star Wars Episode IV: A New Hope (1977). Dalam perjalanannya BB-8 kemudian bertemu dengan Rey (Daisy Ridley) dan Stormtrooper FN-2187 / Finn (John Boyega). Siapakah kedua mahluk ini? Finn merupakan mantan stormtrooper bawahannya Kylo Ren yang kabur dan berhianat. Sedangkan Rey adalah pengumpul barang-barang bekas dengan masa lalu yang misterius.

Force Awakens 7

Force Awakens 13

Force Awakens 15

Force Awakens 5

Force Awakens 3

Force Awakens 10

Rey & Finn kemudian berencana untuk mengantarkan BB-8 dan peta akan keberadaan Luke kepada kaum pemberontak. Dalam perjalannya mereka bersinggungan Han Solo, Chewbacca (Peter Mayhew) dan Kylo Ren. Tak disangka Rey & Finn semakin terlibat ke dalam petikaian antara First Order dengan kaum pemberontak. Kisah selanjutnya, silahkan tonton sendiri, saya tidak akan menulis spoiler di sini :).

Saya melihat awal kisah Star Wars: The Force Awakens (2015) memiliki banyak kemiripan dengan Star Wars Episode IV: A New Hope (1977). Sebuah pesan penting dititipkan kepada sebuah droid, kemudian droid tersebut bertemu dengan orang-orang yang akan terlibat lebih jauh terkait dengan infromasi yang droid tersebut bawa. Latar belakangnya saja sama-sama gurun, pakaian yang Rey kenakan pun mengingatkan saya akan salah satu karakter utama pada Star Wars Episode IV: A New Hope (1977), aaahhh sepertinya sudah bisa ditebak siapakah Rey sebenarnya.

Force Awakens 16

Force Awakens 9

Petualangan Rey terbilang seru walaupun plotnya benar-benar plot klasik Star Wars, yaitu terdapat peperangan antara kesatria jedi dan kesatria sith. Jedi dapat berubah menjadi sith dan sebaliknya pun sith dapat berubah menjadi jedi karena keduanya sama-sama mengendalikan kekuatan yang disebut the force. Jedi mengambil segala kebaikan yang ada di dalam diri untuk mengendalikan the force, sementara itu sith menjadikan segala kejahatan yang ada di dalam diri untuk mengendalikan the force. Sith dan jedi pada film-film Star Wars biasanya memiliki hubungan kekerabatan yang dekat lhooo, ;). Perkelahian antara sith dengan jedi yang menggunakan pedang laser selalu menjadi daya tarik tersendiri yang membuat saya ingin menonton film Star Wars.

Force Awakens 17

Force Awakens 14

Force Awakens 4

Force Awakens 11

Satu lagi plot klasik Star Wars yang terdapat pula pada Star Wars: The Force Awakens (2015), terdapatnya senjata mutakhir yang mampu menghancurkan planet. Kalau dulu ada Death Star, sekarang ada juga senjata yang mirip seperti itu dan pasti melibatkan pertempuran dengan pesawat-pesawat luar angkasa, yaaah jadulnya saja Star Wars, perang antar bintang :D. Mirip seperti pendahulunya, Star Wars: The Force Awakens (2015) menampilkan pertempuran yang komplet meskipun terdapat banyak “kebetulan yang menyenangkan” pada beberapa bagiannya. Tokoh protagonisnya beberapa kali memperoleh hal-hal yang mereka butuhkan atau mereka cari dengan relatif mudah padahal kalau dipikir pakai logika yaa seharusnya itu susah diperoleh, entah sudah pergi ke dukun mana kok mereka hoki terus yaaa? :P.

Force Awakens 6

Force Awakens 18

Force Awakens 19

Karena Star Wars selalu hadir dalam bentuk trilogi seperti Trilogi Star Wars original dan Trilogi Prequel Star Wars, saya yakin Star Wars: The Force Awakens (2015) akan mampu hadir sebagai awal dari trilogi yang keren. Jangan harap semua lawan Rey akan tewas pada Star Wars: The Force Awakens (2015) karena akan ada film keduanya, hehehehe ;).

Pada film-film Star Wars sebelumnya, Luke Skywalker selalu menjadi tokoh utama yang tak tergantikan. Untuk menggantikan Luke bukanlah hal yang mudah, olehkarena itulah dibutuhkan kisah transisi seperti Star Wars: The Force Awakens (2015). Saya melihat Star Wars: The Force Awakens (2015) menjadi jembatan bagi Luke, Han Solo dan kawan-kawan yang sudah tua untuk pensiun dan digantikan oleh generasi baru yang masih muda dan segar seperti Rey, Finn dan Poe. Saya kurang tahu apakah Opa Lucas dan Opa Abrahams sedang latah atau tidak. Mereka menggantikan peranan Luke menjadi Rey yang perempuan. Sepertinya hal ini dipengaruhi oleh trilogi-trilogi yang sukses dengan mengusung tokoh wanita sebagai tokoh utamanya seperti Trilogi Hunger Games, Trilogi Twilight dan film Divergent (2014) yang belum lengkap menjadi trilogi. Bagi saya pribadi, Luke Skywalker tetap tidak tergantikan dan Star Wars: The Force Awakens (2015) rasanya masih belum sebaik film-film pada Trilogi Star Wars original. Namun bagaimanapun juga, Star Wars: The Force Awakens (2015) berhasil menghibur penontonnya dan mampu mengobati kerinduan penggemar Star Wars akan sebuah kisah baru yang segar. Terlebih lagi kita dapat menyaksikan aksi Iko Uwais, Yayan Ruhiyan dan Cecep Arif Rahman pada film tersebut, meskipun tidak sampai 5 menit hehehehe. Geng Kanjiklub yang mereka perankan serasa hanya “numpang lewat” saja memang. Dengan demikian, Star Wars: The Force Awakens (2015) masih layak untuk memperoleh nilai 4 dari skala maksimum 5 yang artinya “Bagus”. May the Force be with you.

Sumber: www.starwars.com/films/star-wars-episode-vii-the-force-awakens