Serial Hawkeye

Tahun 2012 ada tahun yang cukup menyenangkan karena pada tahun itulah hadir The Avenger (2012). Beberapa superhero komik Marvel yang terkenal, hadir dalam 1 film. Black Widow (Scarlett Johansson), Hawkeye (Jeremy Renner), Thor (Chris Hemsworth), Iron Man (Robert Downey Jr), Captain America (Chris Evans) & Hulk (Mark Ruffalo) bergabung dan menamakan mereka sebagai Avengers. Mereka bertarung menyelamatkan New York dari serangan mahluk asing.

Bertahun-tahun kemudian, dilakukan peremajaan terhadap superhero-superhero Marvel. Beberapa superhero dikisahkan sudah memiliki semacam pengganti. Sebut saja Captain America melalui The Falcon and the Winter Soldier & Black Widow melalui Black Widow (2021). Kali ini tibalah giliran Hawkeye, anggota Avengers terlemah, menurut saya. Hehehe.

Serial Hawkeye mengambil latar belakang setelah Avengers: Endgame (2019). Semua anggota Avengers awal yang dulu menyelamatkan New York pada 2012 lalu, sudah terpecah. Iron Man dikabarkan gugur mengorbankan dirinya. Captain America memilih untuk pergi ke masa lalu atau dimensi lain untuk hidup damai bersama pujaan hatinya. Hulk mengalami luka yang parah setelah pertarungan sengit melawan Thanos. Thor sibuk berkelana ke galaksi lain bersama Guardians of the Galaxy. Black Widow gugur berkorban demi keselamatan umat manusia.

Natasha atau Black Widow adalah sahabat Hawkeye. Jadi, Hawkeye praktis mengalami trauma setelah Black Widow gugur di depan matanya. Pada saat itu terdapat pilihan antara apakah Black Widow atau Hawkeye yang harus berkorban. Black Widow berkeras agar ia yang berkorban agar Hawkeye dapat kembali berkumpul dengan anak dan istrinya kembali.

Akibat ulah Thanos, Hawkeye memang sempat kehilangan beberapa anggota keluarganya. Hawkeye yang pada saat itu sudah mulai menepi dari kehidupan superhero, kembali lagi namun dalam bentuk yang berbeda. Hawkeye menggunakan kostum lain yang lebih tertutup dan berubah menjadi Ronin. Ronin adalah sisi gelap Hawkeye yang langsung membasmi para penjahat di luar hukum. Yaah, Ronin ini semacam Arrow kalau di DC Comics. Namun saya lebih suka dengan Ronin. Karakter ini nampak lebih keren, gelap dan kuat. Tapi serial Hawkeye tidak akan mengisahkan aksi Hawkeye sebagai Ronin. Melainkan diantaranya mengisahkan konsekuensi dari tindakan ia ketika dulu menjadi Ronin.

Clint atau Hawkeye berusaha menutup semua hal yang dapat mengaitkan dirinya dan keluarganya kepada Ronin. Ia sekarang sudah hidup damai bersama keluarganya. Publik masih mengenali Clint sebagai Hawkeye, anggota Avengers yang sudah berkali-kali menyelamatkan Bumi. Sementara itu Publik termasuk beberapa bos mafia masih bertanya-tanya, siapa dan kemana Ronin menghilang.

Lawan Hawkeye memang bukanlah superhero maha dahsyat seperti Thanos, Loki, atau Ultron. Kelompok kriminal bersenjata menjadi menjadi penghalang Hawkeye pada serial ini. Semua disesuaikan dengan porsinya :’D. Untuk menghasilkan sebuah cerita yang seru, tidak harus menampilkan tokoh antagonis yang super kuat bukan?

Sepanjang film, Hawkeye memang nampak superior dari lawan-lawannya. Sesekali ia kerepotan tapi ini adalah film dimana sangat terlihat bahwa tokoh utamanya akan menang. Hal ini bukan masalah besar sebab, unsur misteri pada serial ini cukup menyenangkan untuk disimak. Jalan ceritanya pun tidak terlalu sederhana dan tidak terlalu kompleks. Tema dan topiknya yang diangkat memang tidak terlalu banyak tapi masih berkaitan dengan petualangan Hawkeye sebagai Avengers di masa lalu.

Praktis, pengorbanan Black Widow dan penghilangan bukti masa lalu Hawkeye sebagai Ronin, adalah bagian penting dari serial ini. Tidak hanya itu, dalam perjalannya, terdapat 2 karakter calon Avengers baru terlibat. Di sana akan hadir Kate Bishop (Hailee Steinfield) dan Yelena Belova (Florence Pugh). Kate adalah Hawkeye baru dan Yelena adalah Black Widow baru. Hawkeye dan Black Widow memang diplot sebagai sahabat, jadi tak heran kalau kisah keduanya akan berkaitan. Namun karena serial Hawkeye memang adalah bagian dari cara Marvel Comics untuk memperkenalkan Hawkeye baru, maka karakter Kate akan hadir sejak awal. Yelena akan muncul dipertengahan serial ini berjalan.

Serial ini adalah cara perkenalan yang sangat baik. Sepanjang serial, penonton semakin diperlihatkan bagaimana, secara tak langsung, Kate mempelajari semua kemampuan Clint. Awal pertemanan antara Hawkeye baru dan Black Widow baru-pun ditunjukkan pada serial ini. Setelah menonton serial Hawkeye, saya tidak lagi menganggap enteng, karakter Avengers yang hanya bersenjatakan panah saja hohoho. Serial Hawkeye sudah selayaknya memperoleh nilai 4 dari skala maksimum 5 yang artinya “Bagus”.

Sumber: http://www.marvel.com

Avengers: Endgame (2019)

Bulan ini semua mata tertuju pada Marvel Studio yang merilis Avengers: Endgame (2019), sebuah akhir dari sebuah semesta film yang sudah berlangsung sejak 2008 lalu sebagaimana sudah saya jelaskan pada Avengers Infinity War (2018). Disana pulalah sudah saya jelaskan mengenai MCU (Marvel Cinematic Universe) dan batu-batu infinity yang menjadi rebutan pada film-film MCU. Penggunaan batu-batu tersebut mencapai puncaknya pada Avengers Infinity War (2018). Penggunaan satu batu saja sudah menimbulkan banyak masalah. Nah pada Avengers Infinity War (2018), Thanos (Josh Brolin) menggunakan 6 batu infinity sekaligus loh.

Akhir dari film Avengers Infinity War (2018) menyisakan tragedi dan banyak pertanyaan. Akhir dari film tersebut memang mengakibatkan tewasnya sebagian besar superhero pada film-film Marvel yang sebagian besar merupakan anggota Avengers. Nah, pada Avengers: Endgame (2019) inilah para superhero yang tersisa berusaha memperbaiki keadaan. 5 tahun berlalu dan mereka terpaksa harus melanjutkan hidup dengan penuh penyesalan.

Hhhmmm, bagi teman-teman yang mengikuti semua film superhero Marvel sejak 2008 lalu, pasti menyadari bahwa tidak semua superhero Marvel atau MCU hadir pada Avengers Infinity War (2018). Ant-Man (Paul Rudd) dan Hawkeye (Jeremy Renner) absen tanpa alasan yang jelas. Hawkeye ternyata memilih untuk tidak ikut campur dengan urusan Avengers dam memilih untuk menghabiskan waktunya dengan keluarga. Ia pun menjadi tahanan rumah setelah perbuatannya pada Captain America: Civil War (2016). Ulah Thanos pada Avengers Infinity War (2018), membuat Hawkeye berubah menjadi liar dan kejam. Versi gelap Hawkeye ini, kalau di komik namanya Ronin. Entah mengapa, saya lebih suka dengan Hawkeye yang baru ini ;).

Senasib dengan Hawkeye, Ant-Man pun menjadi tahanan rumah dan hidup dengan anak semata wayangnya. Tapi sebagaimana dikisahkan pada Ant-Man and the Wasp (2018), Ant-Man terperangkap di dalam dunia kuantum ketika Thanos menggunakan kekuatan 6 batu infinity. Ant-Man kembali ke dunia, 5 tahun setelah peristiwa pada Avengers Infinity War (2018). Ia datang membawa harapan, sebuah kesempatan kedua bagi para superhero untuk kembali meraih kemenangan. Mereka berencana untuk menggunakan dunia kuantum sebagai gerbang menuju masa lalu. Whah, Avengers mau merubah masa depan? Berbeda dengan film-film lain yang menggunakan perjalanan menembus waktu sebagai salah satu temanya, Avengers: Endgame (2019) memilih untuk mengisahkan perjalanan waktu dengan cara dan pendekatan yang berbeda. Sebuah hal yang kreatif, karena Avengers: Endgame (2019) menganut faham bahwa kita tidak akan dapat mengubah masa depan dengan datang mengacak-acak masa lalu ;).

Lohhh, tunggu sebentar, bagaimana dengan Captain Marvel? Bukankah ia termasuk superhero yang absen pada Avengers Infinity War (2018) dan baru hadir lagi pada Avengers: Endgame (2019)? Di luar dugaan saya, peranan Captain Marvel yang kekuatannya dahsyat seperti Superman, tidak terlalu menonjol di sini.

Well, fokus Avengers: Endgame (2019) ini bukanlah superhero yang film solonya baru satu seperti Kapten Marvel. Fokus film ini adalah anggota tetap Avengers yang sudah lama ada dan menjadi simbol dari MCU selama ini. Sebuah akhir dari perjalanan panjang selama 11 tahun dan 22 film MCU. Saya melihat banyak adegan yang mengharukan pada film Avengers: Endgame (2019), sesuatu yang belum pernah saya alami ketika menonton film superhero.

Selama film ini berlangsung, para anggota Avengers berkelana kembali ke masa lalu yang pernah dikisahkan oleh film-film MCU sebelumnya. Bagi penonton yang sudah menonton semua film MCU sebelum Avengers: Endgame (2019), pendekatan ini penuh nostalgia dan sangat kreatif karena mereka menggunakan latar belakang kejadian-kejadian dari film MCU lain tapi dari sudut pandang yang berbeda :D.

Selain itu, kenyataan bahwa pada Avengers: Endgame (2019) ini tidak ada superhero yang pasti akan selamat. Semua memiliki kemungkinan akan gugur entah bagaimana caranya ;). Sesuatu hal yang membuat saya penasaran sampai akhir, siapa yaaa yang akan gugur lagi? Siapa pula yaaa yang akan hidup kembali? Hohohoho. Akhir dari film ini cukup mengharukan dan di luar perkiraan saya.

Karena Avengers: Endgame (2019) merupakan bagian dari MCU yang terdiri dari berbagai film, tentunya ada beberapa bagian dari Avengers: Endgame (2019) yang asal muasalnya dikisahkan pada film lain di dalam MCU. Tapi saya rasa Avengers: Endgame (2019) cukup komunikatif bagi penonton yang belum menonton semua film-film MCU. Toh semua film yang termasuk MCU memang berkaitan tapi sifatnya berdiri sendiri, jadi bukan film bersambung macam sinetron Indonesia. Kalaupun mau mengetahui hal-hal vital yang menjadi dasar dari Avengers: Endgame (2019), saya rasa penonton awam tidak perlu menonton semua film MCU, mereka cukup menonton atau mengingat peristiwa pada The Avengers (2012), Thor: The Dark World (2013), Captain America: The Winter Soldier (2014), Guardians of the Galaxy (2014), Avengers Age of Ultron (2015), dan tentunya Avengers Infinity War (2018).

Durasi film yang hampir 3 jam sama sekali tidak membuat saya kebosanan di dal gedung bioskop. Film yang satu ini memang memiliki banyak hal yang perlu dan patut untuk dikisahkan. Semua kisah-kisah tersebut didukung dengan special effect dan adegan aksi yang keren. Sayang sekali kalau dilewatkan karena kebelet atau pegal duduk di kursi. Sebaiknya pergilah ke toilet sebelum menonton Avengers: Endgame (2019) :’D.

Saya pribadi ikhlas untuk memberikan Avengers: Endgame (2019) nilai 5 dari skala maksimum 5 yang artinya “Bagus Sekali”. Avengers: Endgame (2019) merupakan akhir sekaligus awal. MCU masih akan terus ada, tanpa kehadiran beberapa tokoh yang selama ini sudah menjadi maskot sinematik terbesar dunia ini. Kita lihat saja, apakah superhero-superhero baru yang belakangan ini diperkenalkan, mampu meneruskan kesuksesan MCU.

Sumber: http://www.marvel.com

Captain America: Civil War (2016)

CivilWar1

Pada tahun 2016 ini, DC Comic dan Marvel sama-sama menampilkan film yang mengisahkan perseteruan antar sesama superhero. Setelah sekitar beberapa bulan yang lalu saya melihat Superman dan Batman saling baku hantam pada Batman V Superman: Dawn of Justice (2016), kemudian Marvel Comics menghadirkan perseteruan antara Captain America (Chris Evans) dengan Iron Man (Robert Downey Jr.) pada Captain America: Civil War (2016). Berbeda dengan perseteruan antara Superman dan Batman yang hanya melibatkan 2 superhero, perseteruan antara Captain America dan Iron Man ini melibatkan beberapa superhero lain yang sebelumnya sudah pernah muncul pada film-film Marvel. Sebagian berdiri di belakang Iron Man dan sebagian lagi berdiri di belakang Captain America. Mereka sama-sama di pihak yang baik, namun perseteruan yang semakin memanas memaksa kedua kubu untuk berkelahi habis-habisan.  Apa sih yang membuat Captain America dan Iron Man berseteru?

CivilWar21

Pada sebuah misi di Afrika, The Avengers berhasil menuntaskan sebuah misi dan kembali menyelamatkan dunia. Namun dalam prosesnya, mereka tidak sengaja menghancurkan sebuah gedung yang dipadati penduduk. Kabar ini viral dan kembali mengingatkan penduduk dunia akan kehancuran-kehancuran yang pernah terjadi ketika para superhero beraksi sebagaimana pernah dikisahkan pada The Avengers (2012), Iron Man 3 (2013), Thor: The Dark World (2013) dan Avengers: Age of Ultron (2015).

CivilWar25

Kemudian PBB dengan didukung oleh pihak pemerintah dari berbagai negara memutuskan bahwa semua aksi superhero harus dimonitor oleh pihak PBB dan pemerintah. Inilah cikal bakal dari perdebatan antara Captain America dan Iron Man. Setelah peristiwa pada Iron Man 3 (2013), sikap dan pendapat Iron Man atau Tony Stark terhadap konsep superhero agak bergeser. Ia sudah tidak bersikap seperti milyuner yang seenaknya sendiri. Iron Man nampak terlalu serius di sini, ahhhh payah, tidak selucu dulu lagi. Bagaimana dengan Captain Amerika? Ia menolak mentah-mentah aturan PBB dan pemerintah tersebut karena menurutnya aksi superhero tidak boleh dicampuri oleh kepentingan-kepentingan politis, semua harus murni untuk kemanusiaan.

CivilWar4

Adu mulut berubah menjadi baku hantam setelah ada seorang misterius yang berusaha mempertajam perseteruan tersebut. Apa motifnya? Silahkan tonton filmnya :), yang pasti sudah pasti saya berdiri di pihak Captain America karena Iron Man nampak terlalu emosional dan kurang dapat berfikir lurus pada Captain America: Civil War (2016). Yaaaah, judulnya saja Captain America, sopasti sedikit banyak Cap akan nampak sebagai pihak yang logis dan benar.

Pada perseteruan besar ini Iron Man didukung oleh War Machine (Don Cheadle), Black Widow (Scarlett Johansson), Black Panther (Chadwick Boseman), Vision (Paul Bettany) dan Spider-Man (Tom Holland). Sedangkan Captain America didukung oleh Winter Soldier (Sebastian Stan), Falcon (Anthony Mackie), Hawkeye (Jeremy Renner), Scarlet Witch (Elizabeth Olsen) dan Ant-Man (Paul Rudd). Nah dipertengahan cerita ada pula superhero yang merubah dukungannya loh ;). Walaupun jumlah superhero yang dihadirkan pada Captain America: Civil War (2016) jauh lebih sedikit dibandingkan dengan versi komiknya, kehadiran mereka semua tentunya menjadi magnet bagi saya untuk tetap menonton film ini.

CivilWar9

CivilWar10

CivilWar16

CivilWar13

CivilWar6

CivilWar24

CivilWar20

CivilWar19

CivilWar15

CivilWar11

CivilWar3

CivilWar14

CivilWar8

CivilWar5

CivilWar2

Saya lihat kehadiran Black Panther, Spider-Man dan Ant-Man cukup menarik perhatian. Black Panther tampil lumayan keren dengan kostum serba hitam dan kelincahan yang mirip Wolverine. Ant-Man kali ini menampilkan kemampuan yang belum pernah ditampilkan pada film Marvel sebelumnya. Spider-Man?? Saya agak kaget melihat Spider-Man yang hak ciptanya sudah dibeli oleh perusahaan lain ternyata dapat hadir pada film Marvel. Sebagai salah satu icon komik Marvel, saya lebih suka dengan Spider-Man dibandingkan Captain America :D. Kehadiran mereka mampu mengobati kekecewaan saya karena keabsenan Thor dan Hulk pada Captain America: Civil War (2016).

CivilWar17

CivilWar26

CivilWar7

Walaupun ceritanya agak klise dan relatif mudah ditebak alurnya, Captain America: Civil War (2016) terbilang sedikit lebih unggul daripada Batman V Superman: Dawn of Justice (2016) dari segi cerita. Tapi kalau dari segi kostum dan adegan aksi, Batman V Superman: Dawn of Justice (2016) tetap lebih unggul. Dengan demikian, rasanya Captain America: Civil War (2016) layak untuk memperoleh nilai 3 dari skala maksimum 5 yang artinya “Lumayan”. Di dalam dunia DC Comics, pesaing Marvel Comics, ada pula kisah perseteruan yang melibatkan banyak superhero yaitu Injustice, whaaa kapan yaaa Injustice ada versi filmnya :).

Sumber: marvel.com/CaptainAmericaPremiere

 

Avengers: Age of Ultron (2015)

Avengers Ultron 1

Ahhh, akhirnya salah satu gilm yang saya nantikan pada tahin 2015 ini hadir di Indonesia, Avengers: Age of Ultron (2015). Setelah 2 hari yang lalu saya kehabisan tiket, akhirnya kemarin saya dapat menonton Avengers: Age of Ultron (2015) di bioskop dekat kantor saya. Biskop yang memutar film ini penuh seperti pasar x__x. Selain waktu rilis yang bertepatan setelah ujian, magnet dari Avengers: Age of Ultron (2015) tentunya adalah hadirnya deretan superhero-superhero dalam 1 film yang sama.

Sekuel dari The Avengers (2012) ini kembali menghadirkan formasi utama The Avengers, yaitu Iron Man / Tony Stark (Robert Downey Jr.), Thor (Chris Hemsworth), Hulk / Bruce Banner (Mark Ruffalo), Captain America / Steve Rogers (Chris Evans), Black Widow / Natasha Romanoff (Scarlett Johansson) dan Hawkeye / Clint Barton (Jeremy Renner). Selain itu hadir pula Quicksilver / Pietro Maximoff (Aaron Tylor-Johnson), Scarlet Witch (Elizabeth Olsen) dan 1 karakter superhero misterius yang akan muncul di pertengahan film ;).

Avengers Ultron 2

Avengers Ultron 7

Avengers Ultron 4

Avengers Ultron 3

Avengers Ultron 6

Avengers Ultron 5

Avengers Ultron 8

Avengers Ultron 9

Avengers Ultron 10

Quicksilver memiliki kemampuan untuk bergerak sangat cepat seperti Flash. Saya lebih suka dengan karakter Quicksilver pada film X-Men: Days of Future Past (2014) karena Quicksilver pada film tersebut lebih humoris dan berkepribadian menarik meskipun secara fisik tidak seganteng Quicksilver pada film Avengers: Age of Ultron (2015). Quicksilver memiliki saudari kembar, yaitu Scarlet Witch yang memiliki kemampuan telekinetis dan mengendalihan pikiran mahluk lain. Kedua kakak beradik ini dalam posisi galau, tidak jelas hendak memihak siapa? Avengers, Hydra atau Ultron?

Avengers Ultron 27

Avengers Ultron 26

Ultron sendiri sebenarnya adalah suatu kecerdasan buatan atau artificial intelegence yang dirakit oleh Tony Stark & Bruce Banner dengan menggunakan pengetahuan yang mereka peroleh dari tongkat Loki. Sejarah kelam umat manusia memberikan persepsi yang melenceng kepada Ultron sehingga ia merakit robot-robot untuk menyerang umat manusia.

Avengers Ultron 22

Avengers Ultron 25

Avengers Ultron 13

Avengers Ultron 16

Avengers Ultron 18

Avengers Ultron 15

Kehadiran Ultron kembali merusak hubungan antar anggota Avengers yang memang relatif rapuh dan sering mengalami perpecahan. Masing-masing anggota memiliki ego, masalah dan ketakutan masing-masing. Hal inilah yang digali pada Avengers: Age of Ultron (2015) sehingga latar belakang Black Widow dan kehidupan rahasia Hawkeye pun ikut diceritakan di sana. 2 tokoh ini agak asing bagi saya, jadi kisah mereka menjadi sesuatu yang baru bagi saya. Yang paling menarik adalah adanya kisah asmara antara Natasha Romanoff / Black Widow dengan karakter favorit saya di Avengers, Bruce Banner / Hulk :).

Avengers Ultron 19

Avengers Ultron 17

Avengers Ultron 14

Avengers Ultron 21

Avengers Ultron 12

Avengers Ultron 20

Avengers Ultron 24

Avengers Ultron 23

Avengers Ultron 11

Saya suka dengan jalan cerita yang Avengers: Age of Ultron (2015) suguhkan apalagi suguhan tersebut didukung oleh special effect yang keren dan layak diacungi jempol. Twist yang muncul pada film ini ditampilkan dengan cara yang kreatif tapi tidak terlalu mengejutkan bagi saya, mungkin karena saya sudah beberapa kali mengikuti jalan cerita X-Men dimana setiap karater dapat berubah dari pendukung pihak protagonis menjadi pendukung pihak antagonis. Saya rasa Avengers: Age of Ultron (2015) pantas untuk mendapatkan nilai 4 dari skala maksimum 5 yang artinya “Bagus”. Tidak rugi kalau kita menonton film in di bioskop :).

Sumber: marvel.com/avengers

The Avengers (2012)

Ini dia film yang sudah saya tunggu-tunggu sejak tahun lalu. The Avengers sudah mulai diiklankan pada film Hulk, Thor, Iron Man & Captain America. Penasaran? so pasti! Film yang berhasil membuat saya penasaran ini pada awalnya merupakan komik Marvel karangan Stan Lee & Jack Kirby pada tahun 1963. Versi filmnya yang baru saja saya tonton menceritakan mengenai bersatunya beberapa superhero untuk menghadapi Loki & pasukannya yang datang untuk menguasai Bumi.

Kartun The Avengers

Film The Avengers

Loki (Tom Hiddleston) datang ke Bumi dan berhasil merebut Tesseract, sumber energi potensial yang sampai saat ini belum mampu dikendalikan oleh para ilmuwan. Nick Fury (Samuel L. Jackson), Direktur S.H.I.E.L.D., menghidupkan kembali anggota “The Avenger Project” dengan mengumpulkan Black Widow (Scarlett Johansson), Hawkeye (Jeremy Renner), Thor (Chris Hemsworth), Iron Man (Robert Downey Jr), Captain America (Chris Evans) & Hulk (Mark Ruffalo) untuk merebut Tesseract kembali dan mencegah Bumi dari kehancuran. Usaha Nick Fury hampir gagal sebab para anggota The Avengers bukannya bersinergi melawan Loki, tapi justru saling berkelahi satu dengan yang lainnya. Kematian seorang teman, berhasil mempersatukan The Avenger agar dapat berjuang bersama dan selamat dari perpecahan.

Nick Fury

Loki

Iron Man Dataaang!

Thor & Captain America

Black Widow

Sudah bisa ditebak, film-film superhero seperti ini pasti akhirnya happy ending. Saya tidak ada masalah dengan akhir cerita yang dapat ditebak, sebab The Avengers (2012) berhasil memberikan hiburan bagi saya. Efek spesial yang bagus, branding superhero yang tampil, promosi yang agresif dan pemeran yang terkenal menjadi magnet bagi pecinta film, baik yang mengenal semua superhero Marvel atau tidak, untuk berbondong-bondong datang menonton.

Hulk Versus Aeroplane

Iron Man

Hawkeye & Hulk

Adegan favorit saya adalah ketika Hulk melawan Loki, puas rasanya melihat tokoh antagonis menjadi “mainan” raksasa hijau yang agak bodoh :D. Entah kenapa setelah menonton film ini, saya jadi senang dengan Hulk, padahal dahulu biasa saja. Hulk adalah karakter di film ini yang berhasil membuat saya tertawa dan berhenti mengunyah cemilan saya di bioskop :). Sebenarnya setiap superhero pada film ini memiliki berbagai keistimewaan masing-masing. Black Widow ahli mengorek informasi dengan cara-cara yang pintar dan tidak terduga. Thor sangat kuat dapat mengendalikan petir tapi terlalu sentimental ketika harus berhadapan dengan adiknya, Loki. Captain America tidak terlalu spesial, dia tidak dapat terbang ataupun memanggil petir, namun dia seorang pemimpin natural yang pantang menyerah dalam menghadapi berbagai musuh. Iron Man adalah seorang milyuner yang memiliki semua persenjataan canggih, selain itu dia juag seorang yang jenius dan humoris, namun agak sulit diatur dan kurang senang bekerja dalam tim. Hawkeye … who?? ini dia superhero yang menurut saya bukan superhero, hare gene masih pake panah? sekarang sudah tahun 2012 Bang, sudah jamannya pakai pistol, bazzoka, RPG dan lain-lain XD. Ada atau tidak ada Hawkeye, rasanya tidak terlalu berpengaruh karena keistimewaannya tidak terlalu menonjol dan “wah” di film ini.

Hawkeye, Captain America & Black Widow

Iron Man & Captain America

Ada yang sedikit ganjalan mengenai konstum Captain America dan Iron Man. Rasanya kok terkadang kostum kedua karakter ini nampak tidak sekeren kostum mereka saat ada di film Captain America The First Avenger dan Iron Man 2. Menurut saya bentuknya agak beda dan sedikit aneh ketika kostum mereka masih dalam keadaan bersih, belum kotor karena perkelahian. Untunglah keunggulan-keunggulan lain dari film ini berhasil menutup kejanggalan yang saya rasakan. Menurut saya, nilai akhir untuk film ini adalah 4 dari skala nilai maksimal 5 yang artinya “Bagus”. Dijamin tidak akan menyesal deh. Film ini adalah film action yang mengundang tawa & decak kagum para penonton. Mungkin akan lebih seru lagi kalau menonton The Avengers (2012) di IMAX dan 3D. Kemarin saya menonton di Bioskop yang standar saja, biasa … nyari yang murah :P. Selamat menonton!

Sumber: marvel.com/avengers_movie