xXx: Return of Xander Cage (2017)

Seri ketiga film Triple X atau XXX kembali hadir dengan menampilkan kembali Xander Cage, agen XXX pada film pertama Triple X yaitu XXX (2002). Setelah menghilang pada XXX: State of the Union (2005), Xander Cage (Vin Diesel) kembali menjadi agen XXX pada xXx: Return of Xander Cage (2016). Pada XXX (2002), Cage direkrut oleh Augustus Eugene Gibbons (Samuel L. Jackson) untuk menjadi agen XXX yang tangguh dan mampu menyelamatkan dunia. Posisi Cage sebagai agen XXX sempat tergantikan oleh Darius Stone (Ice Cube) pada XXX: State of the Union (2005). Saya pikir film-film Triple X akan menggunakan agen XXX yang berbeda di setiap filmnya, ahhh ternyata saya salah. Xander Cage (Vin Diesel) kembali dihadirkan pada xXx: Return of Xander Cage (2016), mungkinkah karena nama besar Vin Diesel dianggap mampu mendongkrak pendapatan film ini? Kalau dilihat dari pendapatan sampai saat ini, sepertinya xXx: Return of Xander Cage (2016) memang sudah meraup keuntungan melebihi XXX: State of the Union (2005).

Apakah hanya nama Vin Diesel saja yang diandalkan? Tentu tidak, kali ini XXX harus berhadapan dengan Xiang (Donnie Yen), Serena Unger (Deepika Padukone), Taloon (Tony Jaa) dan Hawk (Michael Bisping) yang telah mencuri Pandora Box, sebuah alat militer canggih yang mampu mengendalikan satelit manapun di angkasa. Untuk memgambil kembali Pandora Box, Cage dibantu oleh Adele Wolff (Ruby Rose), Rebecca “Becky” Clearidge (Nina Dobrev), Tennyson “The Torch” (Rory McCann) dan Harvard “Nicks” Zhou (Kris Wu).

Seperti film-film Triple X sebelumnya, xXx: Return of Xander Cage (2016) menghadirkan banyak aksi, aksi dan aksi di mana-mana, mulai dari yang keren sampai yang berlebihan dan jauh dari akal sehat. Didukung dengan jalan cerita yang klise dan tidak segar, xXx: Return of Xander Cage (2016) seolah menjadi film aksi yang miskin cerita, yaaahhh isinya hanya begitu-begitu saja.

 

Keterlibatan rumah produksi asal Tiongkok memang membawa porsi yang besar bagi aktor-aktor laga Asia untuk unjuk gigi dan memberikan warna baru. Tapi sayang itu belum cukup untuk mendongkrak kualitas xXx: Return of Xander Cage (2016) di mata saya. Saya masih lebih suka dengan XXX: State of the Union (2005) dibandingkan xXx: Return of Xander Cage (2016) meskipun film kedua Triple X praktis hanya mengandalkan nama Ice Cube sebagai pemeran utamanya.

Maaf Mas Xander Cage, film yang menampilkan kehadiran kembali panjenengan hanya mampu memperoleh nilai 2 dari skala maksimum 5 yang artinya “Kurang Bagus”. Kalau teman-teman mau menonton film dengan beberapa aksi akrobatik yang memukau, silahkan tonton xXx: Return of Xander Cage (2016). Tapi kalau mau menonton film aksi dengan alur cerita yang menarik, sebaiknya cari film lain saja :).

Sumber: http://www.returnofxandercage.com

The Book of Life (2014)

Book Life 1Menjelang Halloween, film-film yang beredar di bioskop didominasi oleh film-film yang bertemakan gothic atau kematian, The Book of Life (2014) adalah salah satunya. Tenang, tidak akan ada setan-setanan seperti pocong atau kuntilanak berkeliaran pada film The Book of Life (2014) karena The Book of Life (2014) adalah film kartun untuk segala umur meskipun bentuk kartunnya agak gothic dan jauh dari kesan imut.

Book Life 11 Book Life 6

Kisah The Book of Life (2014) diawali dengan pertemuan antara sekelompok anak sekolah dengan seorang petugas Museum. Petugas Museum tersebut mengajak anak-anak tersebut untuk masuk ke dalam Museum melewati sebuah pintu ajaib. Di dalam Museum, mereka melihat sebuah buku yang besar, buku kehidupan. Konon buku kehidupan mencatat semua kehidupan yang pernah ada. Petugas Museum pun membuka buku tersebut dan mulai menceritakan salah satu kisah yang tercatat di dalam buku kehidupan. Kisah yang dibacakan adalah kisah 3 sahabat karib yaitu Manolo (Diego Luna), Joaquin (Channing Tatum) dan Clara (Zoe Saldana).

Book Life 3

Ketiga sahabat kecil ini hidup di kota San Angel, Meksiko. Sejak kecil, Manolo dan Joaquin sudah suka dengan Clara. Manolo dan Joaquin selalu bersaing untuk mendapatkan perhatian Clara. Pada suatu hari ada 2 dewa, Xibalba (Ron Perlman) dan La Muerte (Kate del Castillo), yang melihat ketiga anak tersebut dari kejauhan dan memutuskan untuk bertaruh. Xibalba bertaruh bahwa Joaquin kelak akan berhasil menikahi Clara, sedangkan La Muerte bertaruh bahwa Manolo-lah yang akan berhasil menikahi Clara. Bila La Muerte menang, maka Xibalba tidak akan ikut campur lagi dalam urusan manusia. Kalau Xibalba menang, maka Xibalba dan La Muerte akan bertukar wilayah kekuasaan.

Xibalba merupakan penguasa dari tanah yang terlupakan, sebuah wilayah yang gelap, murung dan kelam. Semua arwah-arwah manusia yang meninggal dan telah dilupakan oleh famili atau kawannya akan masuk dan tinggal di wilayah Xibalba. La Muerte adalah penguasa dari tanah yang diingat, sebuah wilayah yang dipenuhi lampu-lampu pesta, kegembiraan dan kebahagiaan terpancar di seluruh wilayah tersebut. Semua arwah-arwah manusia yang masih diingat oleh famili atau kawannya akan masuk dan hidup di wilayah ini. Bagaimana agar sebuah arwah dapat tetap diingat dan masuk ke dalam wilayah La Muerte? Dengan Ziarah yanh dilakukan oleh para kerabat dan sahabat, terutama pada hari raya kematian yang merupakan adat di Amerika Latin sana.

Book Life 5

Pembagian penguasa wilayah yang ada saat ini sebenarnya sudah cocok. La Muerte yang adil dan jujur sudah seharusnya memerintah wilayah yang penuh dengan kebahagiaan. Sedangkan Xibalba yang licik sudaj sepantasnya memerintah wilayah yang suram dan gelap. Xibalba yang licik menghalalka segala cara agar ia menang taruhan, ia memberikan Joaquin medali ajaib yang dapat membuat Joaquin kebal dan tidak merasakan sakit. Bagaimana dengan Manolo? Manolo hanya mendapat berkat dan doa saja dari La Muerte agar Manolo dapat tetap berani dan jujur.

Seiring dengan berjalannya waktu, Manolo tumbuh menjadi seorang Matador pemberani yang memiliki hasrat di bidang musik. Sedangkan Joaquin menjadi seorang kesatria yang gagah dengan banyak medali di dadanya. Sementara itu wanita idaman Manolo & Joaquin, Clara, tumbuh menjadi gadis yang cantik jelita.

Joaquin berusaha memenangkan hati Clara dengan menonjolkan kemampuannya melindungi San Angel dari serangan para bandit. Manolo merayu Clara dengan lantunan musik, bukan kekerasan. Siapa yang akan memenangkan hati Clara? Sejak awal film, saya sudah dapat menebak siapa orangnya.

The Book of Life Book Life 2 Book Life 4

Cerita The Book of Life (2014) hanya menarik pada bagian awal sampai tengah, selanjutnya . . . agak aneh, terlalu maksa dan absurd. Saya pun merasa bahwa film ini tidak sepantasnya berjudul The Book of Life, buku ajaib tersebut hanya muncul pada bagian awal dan menjelang akhir saja. Buku tersebut muncul pada bagian awal ketika petugas Museum mengajak anak-anak sekolah masuk ke dalam Museum. Kemudian menjelang akhir film, buku kehidupan muncul kembali ketika Manolo berkelana ke wilayah kekuasaan Candlemaker (Ice Cube). Buku kehidupan aslinya mrmang dipegang oleh Candlemaker yang hidup di antara wilayah kekuasaan La Muerte dan Xibalba. Candlemaker pun akhirnya ikut serta datang membantu Manolo, Joaquin & Clara menyelamatkan kota San Angel. Rasanya film ini lebih pantas diberi judul Manolo, Joaquin & Clara.

Book Life 9

Book Life 12

Book Life 10 Book Life 8

Daya tarik dari The Book of Life (2014) adalah bentuk animasi yang unik dan nyanyian karakter Manolo. Saya suka dengan lagu-lagu yang dinyanyikan Monolo, bagus! :). Sayang sekali, kalau dinilai secara keseluruhan, The Book of Life (2014) hanya dapat memperoleh nilai 2 dari skala maksimum 5 yang artinya “Kurang Bagus”.

 Sumber: www.bookoflifemovie.com