Injustice (2021)

Ada masanya dimana DCEU (DC Extended Universe) digadang-gadang akan menyaingi MCU (Marvel Cinematic Universe). Pata superhero DC Comics akan hadir pada berbagai filn yg berbeda namun saling berkesinambungan. Melihat dari beberapa pengantar yang diselipkan pada film-film tersebut, besar kemungkinan awal dari DCEU akan menggunakan material dari seri komik Injustice: God Among Us. Saya sendiri sering bermain versi video game dari Injustice. Saya pun antusias melihat perkembangan DCEU.

Sayangnya visi DCEU (DC Extended Universe) dari Zack Snyder sudah runtuh dengan pendapatan dan penilaian yang di bawah ekspektasi terhadap film-film DCEU. Otomatis sepertinya kita tidak akan menyaksikan alur cerita Injustice pada DCEU. Yah paling tidak pada 2021 lalu, DC Comics merilis versi animasi dari Injustice.

Injustice (2021) mengambil latar belakang pada salah satu dunia alternatif atau paralel yang di sebut Bumi 22. Di sini, Superman (Justin Hartley) kehilangan anak dan istrinya dengan cara yang tragis. Mereka menjadi salah satu korban Joker (Kevin Pollak). Selama ini Joker memang menjadi musuh utama Batman (Anson Mount) bukan karena kekuatannya. Namun karena taktiknya dalam melakukan kejahatan. Dengan melakukan hal kejam seperti ini, Joker berhasil mengubah Superman. Pada Bumi 22, Superman versi ini, memiliki cara tersendiri untuk berduka.

Superman ingin mewujudkan Bumi yang bebas dari kejahatan. Ia mulai bertindak lebih keras terhadap berbagai bentuk kejahatan. Perlahan Superman menolak untuk memberikan kesempatan kedua bagi pelaku kejahatan. Ia bahkan ikut campur dalam urusan politik berbagai negara. Batman sangat tidak suka dengan perilaku Superman. Batman dan Superman sangat bersahabat, namun kali ini mereka terpaksa berseteru. Para superhero pun terbelah dua, apakah ikut Batman atau ikut Superman. Perseteruan ini menyebabkan tewasnya beberapa karakter DC Comics ternama.

Film tak ragu untuk mematikan banyak tokoh superhero dan supervilain. Kita akan dengan mudahnya melihat berbagai tokoh DC Comics berguguran di sini. Sesuatu yang jarang terjadi. Sebab banyak dari mereka memiliki film solo atau komik solo sendiri. Yah jagoan dan penjahat utama kok tewas? Justru inilah yang menjadi kelebihan Injustice (2021). Kita tidak akan mengetahui siapa saja yang selamat.

Sayangnya, durasi film yang singkat, gagal memberikan latar belakang yang jelas bagi berbagai karakter yang hadir. Kenapa mereka memilih sisi Batman atau Superman. Semua mengandalkan pengetahuan penonton atas karakter-karakter tersebut. Saya pun tudak terlalu peduli atau terharu ketika melihat beberapa karakter gugur. Saya pribadi lebih suka cerita pada versi video game.

Kalau di komik dan video game, perseteruan ini memakan waktu sekitar 6 tahun. Batman pun sampai memiliki aliansi yang disebut Insurgent. Yaaah agak susah memang merangkum semuanya dalam 1 film animasi. Mungkin akan lebih baik kalau dibuat dalam bentuk mini seri.

Dengan demikian, Injustice (2021) masih layak untuk memperoleh nilai 3 dari skala maksimum 5 yang artinya “Lumayan”. Film ini banyak adegan sadisnya yaa, jadi jangan ajak anak-anak untuk menonton Injustice (2021).

Sumber: http://www.dc.com

Brightburn (2019)

Siapa yang tak tahu Superman. Superhero pembela umat manusia yang satu ini sudah terkenal sejak saya belum lahir. Nah, bagaimana kalau Superman hadir ke Bumi tapi dalam versi yang berbeda, versi yang lebih gelap? Itulah topik utama yang Brightburn (2019) tawarkan. Semoga ini dapat menjadi sesuatu yang menarik dan agak berbeda ;).

Sama persis seperti kisah Superman, pada Brightburn (2019) dikisahkan Tori Breyer (Elizabeth Banks) dan Kyle Breyer (David Denman) adalah sepasang petani yang pada suatu hari menemukan seorang bayi di dalam sebuah kapsul misterius. Kapsul tersebut jatuh dari angkasa, menimpa lahan pertanian milik keluarga Breyer. Pasangan Breyer yang sudah lama tidak memiliki keturunan, langsung mengangkat bayi yang mereka temukan sebagai anak mereka.

Hari terus berganti, tak terasa bayi mungil keluarga Breyer sudah beranjak dewasa. Brandon Breyer (Jackson A. Dunn) tumbuh tanpa mengetahui asal muasalnya. Lambat laun, Brandon mulai menyadari bahwa ia memiliki kekuatan yang besar. Hanya saja cara Brandon menyikapi kekuatan ini, sangat berbeda dengan cara Clark Kent / Superman menyikapi kekuatannya. Di sini digambarkan bahwa kekuatan Brandon sama plek ketiplek dengan kekuatan Superman.

Yaaah Brandon di sini memang merupakan Superman versi jahat. Gambaran akan kasih sayang Kyle dan Tori memang sudah ditonjolkan. Namun entah kenapa sebagian besar nampak hambar dan miskin emosi. Pada awalnya saya melihat kasih sayang Tori sebagai seorang ibu. Tapi semakin lama kasih sayang tersebut terlihat kurang meyakinkan. Usaha untuk menghentikan teror Brandon pun gagal menghasilkan adegan yang mencekam. Saya agak bingung mau dibawa ke mana arah Brightburn (2019). Mau dibilang horor yaaa tidak ada seram-seramnya. Mau dibilang misteri, dimana misterinya???

Disana sungguh tidak ada misteri yang membuat saya penasaran. Kenyataan akan apa dan siapa Brandon sungguh tidak menarik dan basi. Kalau hanya ingin mengisahkan Superman versi jahat, DC Comics sudah memiliki berbagai cerita akan Superman jahat. Yang paling terkenal diantaranya adalah Superman versi Injustice, dimana Superman berubah menjadi jahat ketika Louis Lane dibunuh oleh Joker. Cerita dan alurnya jauh lebih kompleks dan menarik ketimbang Brightburn (2019). Jadi jelas sudah, mengisahkan Superman versi jahat bukanlah sesuatu yang revolusioner bagi saya pribadi hehehehe v(^_^)v.

Di luar ekspektasi saya, Brightburn hanya dapat memperoleh nilai 2 dari skala maksimum 5 yang artinya “Kurang Bagus”. Kalau mau melihat Superman versi jahat lebih baik melihat beberapa produk asli DC Comics seperti Injustice, Superman: Red Son, JLA: Earth 2, Irredeemable dan Infinite Crisis ;).

Sumber: http://www.sonypictures.com/movies/brightburn