The Loft (2014)

Loft bukanlah kata yang lazim saya dengar. Apakah loft itu sama dengan apartemen? Berbeda dengan apartemen, loft merupakan sebuah ruangan terbuka dengan langit-langit tinggi yang biasanya terletak di bagian atas sebuah gedung. Gedung tersebut biasanya merupakan bekas gedung perindustrian atau gedung komersial yang sudah tua. Loft memang biasa digunakan sebagai tempat menyimpan barang, tapi lama kelamaan terjadi pergeseran dimana loft dipergunakan pula sebagai tempat tinggal lengkap dengan sofa dan tempat tidur.

Apa yang terjadi ketika pada suatu pagi, ada mayat wanita tak dikenal tergeletak di dalam loft yang kita miliki? Hal inilah yang dialami 5 orang sahabat pada The Loft (2014). Vincent Stevens (Karl Urban), Dr. Chris Vanowen (James Marsden), Luke Seacord (Wentworth Miller), Marty Landry (Eric Stonestreet) dan Philip Williams (Matthias Schoenaerts) terkejut ketika mereka menemukan sesosok mayat wanita pirang tergeletak di dalam loft yang mereka miliki bersama.

Awalnya, loft tersebut mereka gunakan untuk melakukan hal-hal yang tidak ingin diketahui oleh istri masing-masing. Sudah dapat ditebak, perselingkuhan dan hal-hal negatif lainlah yang 5 sahabat ini lakukan di dalam loft tersebut.

Disinilah mulai timbul konflik mengenai bagaimana mayat tersebut bisa ada di atas ranjang mereka, lengkap dengan borgol dan tulisan latin dari darah? Tuduh menuduh dan saling curiga semakin memanas ketika mereka menemukan fakta bahwa alarm loft sudah dimatikan ketika mereka menemukan mayat, dan pemegang kunci loft hanya mereka berlima saja. Siapakah pelakunya? Salah satu dari mereka? Istri mereka? Selingkuhan mereka? Semua dikisahkan dalam alur maju mundur yang tidak terlalu membingungkan. Ada 3 alur cerita yang ditampilkan secara bergantian, yaitu cerita sebelum mayat ditemukan, ketika mayat ditemukan dan ketika dinterogasi polisi setelah polisi terlibat.

Misteri identitas siapa pelaku dan apa motifnya, cukup membuat saya penasaran. Akan ada perubahan dan kejutan tak terduga sampai akhir film ini berakhir. Tapi jalan ceritanya relatif flat dan sedikit membosankan.

Lucunya, The Loft (2014) ternyata merupakan remake kedua dari Loft (2008). Loft (2008) merupakan film Belgia yang sangat populer dan meraih berbagai prestasi di Belgia. Kemudian Loft (2008) diremake dengan menggunakan wajah-wajah Belanda. Tidak puas sampai di sana saja, dilakukan kembali remake dengan membawa beberapa wajah Hollywood pada The Loft (2014). Sutradara dan cerita pada Loft (2008), Loft (2010) dan The Loft (2014) adalah …. sama x__x, wkwkwkwkwkwk. Yang berbeda hanyalah beberapa pemerannya saja. Nampaknya ada masalah kreatifitas di sana.

Melihat hal-hal di atas, The Loft (2014) masih layak untuk memperoleh nilai 3 dari skala maksimum yang artinya “Lumayan”. Bolehlaaaah dijadikan tontonan di waktu senggang, jangan berkorban sampai ke bioskop hanya untuk menonton film ini yaaa :D.

Thor: Ragnarok (2017)

Thor, sang dewa petir, adalah salah satu superhero Marvel Comics yang diambil dari mitologi nordik. Karakter-karakter dan lingkungan di sekitar Thor pun diambil dari mitologi nordik. Nah dalam mitologi nordik, terdapat peristiwa yang disebut Rangnarok. Konon Ragnarok adalah peristiwa hancur dan terbakarnya Asgard, kerajaan tempat Thor berasal. Kejatuhan Asgard disertai dengan gugurnya beberapa dewa pada mitologi nordik. Peristiwa legendaris inilah yang menjadi inti cerita film solo ketiga Thor, Thor: Ragnarok (2017).

Ramalan akan datangnya Ragnarok memang sudah lama diramalkan dan Thor (Chris Hemsworth) berusaha sekuat tenaga agar ramalan tersebut tidak terjadi. Setelah kematian Loki (Tom Hiddleston) peristiwa pada Thor: The Dark Wolrd (2013), sepertinya Thor tidak memiliki ambisi lain selain mencegah datangnya Ragnarok. Dalam usahanya mencegah Ragnarok, Thor memperoleh informasi bahwa Odin (Anthony Hopkins), ayah Thor, tidak ada di Kerajaan Asgard. Nah kalau begitu, siapakah sebenarnya yang saat ini sedang duduk di singgasana kerajaan Asgard?

Ternyata biang keladinya adalah Loki, saudara tiri Thor yang licik dan sudah menjadi tokoh antagonis utama pada Thor (2011) dan The Avengers (2012). Loki memang sudah menimbulkan berbagai kekacauan, namun semakin hari tokoh ini semakin menjadi antihero. Kriminal jahat yang masih memiliki kebaikan jauh di lubuk hatinya. Hal itu terlihat pada Thor: The Dark World (2013) dimana Thor dan Loki saling tolong menolong meskipun Loki tetap berlaku curang dan memiliki agenda sendiri. Hubungan benci tapi sayang antara Thor dan Loki akan kembali terlihat pada Thor: Ragnarok (2017). Berarti Loki bukanlah tokoh antagonis pada Thor: Ragnarok (2017)?

Loki bukanlah tokoh antagonis pada film layar lebar ketiga Thor ini. Ternyata anak Odin bukan hanya Thor dan Loki saja. Ada 1 anak lagi yang terbuang dan dipenjara oleh Odin. Hela (Cate Blanchett), sang dewi kematian, adalah anak tertua Odin yang hanya akan bebas dari penjara ketika Odin tewas. Odin menjadikan dirinya sebagai kunci penjara bagi putrinya sendiri. Kenapa Odin begitu tega? Di sinilah sejarah kelam Asgard mulai terkuak, mengenai bagaimana Asgard mampu menjadi kerajaan kaya raya yang sangat kuat dan berkuasa.

Pada pertemuan pertamanya dengan Hela, Thor dan Loki kalah telak sampai-sampai Mjolnir milik Thor, Hela hancurkan tak tersisa. Padahal Mjolnir adalah senjata andalan Thor yang sangat kuat. Tak hanya itu, pada pertemuan pertama tersebut, Thor dan Loki terlempar jauh ke Planet Sakaar. Hhhmmmmm, bagi yang gemar membaca komik Hulk atau menonton Planet Hulk (2010), tentunya sudah mengenal apa itu Planet Sakaar.

Di Planet Sakaar, Thor yang sudah kehilangan Mjolnir, dipaksa untuk bertarung hidup-mati di sebuah area gladiator oleh penguasa Sakaar, Grandmaster (Jeff Goldblum). Thor harus berhadapan dengan juara milik Grandmaster yaitu Hulk (Mark Ruffalo). Seperti pada Planet Hulk (2010), kondisi Planet Sakaar memungkinkan Hulk untuk mengambil alih kendali atas tubuh Bruce Banner dalam waktu yang sangat lama. Sejak peristiwa pada Avengers: Age of Ultron (2015) berakhir, Hulk sudah bertahun-tahun tinggal dan menjadi juara arena gladiator di Planet Sakaar. Berbeda dengan perlakuan penduduk Bumi, Hulk merasa ia lebih diterima dan dipuja oleh penduduk Planet Sakaar. Pada Thor: Ragnarok (2017) ini kita tidak hanya akan melihat Hulk ketika akan berkelahi saja. Hulk memiliki dialog dan porsi tampil yang lebih banyak dibandingkan film-film layar lebar Marvel sebelumnya.

Tidak hanya Hulk, di Planet Sakaar, Thor bertemu pula dengan Loki dan Scrapper 142 (Tessa Thompson). Siapa itu Scrapper 142? Ia adalah mantan pasukan elit Asgard yang gemar mabuk-mabukan. Kekalahannya ketika melawan Hela dahulu kala, membuatnya “lari dari kenyataan”.

Terdamparnya Thor di Planet Sakaar tidaklah percuma. Sebab, di sana ia menemukan teman lama dan baru yang bersedia membantu Thor menyelamatkan Asgard dari Hela yang telah memperoleh dukungan dari Skurge (Karl Urban) dan ratusan mayat hidup tentara Asgard. Hela memang memiliki ambisi jahat, tapi apakah kemunculan Hela memang akan menimbulkan Ragnarok?

Melihat konsep Asgard dan Ragnarok yang berbelok di akhir cerita, mampu menjadi nilai plus film ini. Jalan ceritanya menarik dan tidak membingungkan, bahkan bagi penonton yang belum pernah menonton film superhero Marvel sebelumnya. Selain itu, film ini sudah seperti film action comedy, adegan komedinya cukup banyak dan memang dapat membuat saya tertawa. Bisa jadi Thor: Ragnarok (2017) adalah salah satu film terlucu dari Marvel. Walaupun banyak adegan komedinya, adegan pertarungan pada film ini tetap seru kok, terutama ketika tubuh Thor diisi oleh petir dan adegan perkelahian yang diiringi lagu Immigrant Song milik Led Zeppelin :).

Cerita yang lucu dan menarik, plus adegan perkelahian yang seru, dibalut dengan nuansa 80-an, semuanya ditampilkan dari lagu dan visual dari film ini. Thor: Ragnarok (2017) memang jadi mirip sekali dengan Guardians of the Galaxy (2014) & Guardians of the Galaxy Vol. 2 (2017). Apalagi mayoritas latar belakang Thor: Ragnarok (2017) adalah Sakaar, Asgard dan luar angkasa, bukan Bumi seperti 2 film Thor sebelumnya. Namun hal ini bukanlah masalah besar, sebab Thor: Ragnarok (2017) tetap mampu memberikan hiburan yang menyenangkan bagi saya. Film ini layak untuk memperoleh nilai 4 dari skala maksimum 5 yang artinya “Bagus”.

Sumber: marvel.com/thor

Dredd (2012)

Ketika masih SD dulu saya pernah menonton film dengan tema futuristik yang berjudul Judge Dredd (1995) yang diperankan oleh Sylvester Stallone. Film tersebut menampilkan aksi yang terbilang bagus untuk film keluaran tahun 1995, meskipun konon Judge Dredd (1995) dianggap sebagai salah satu film terburuk Sylvester Stallone, aktor laga yang sangat populet diera 90-an. Jauh 7 tahun kemudian, film mengenai Judge Dredd dihadirkan kembali melalui Dredd (2012).

Mirip seperti versi komik dan versi film tahun 1995, latar belakang Dredd (2012) adalah Bumi di masa depan yang penuh kehancuran. Di tengah-tengah wilayah yang tandus, terdapat Mega City 01, salah satu kota besar yang dapat dihuni manusia. Keterbatasan sumber daya dan kemiskinan menyebabkan kejahatan merajalela di dalam kota tersebut. Untuk mengatasi masalah ini, pihak pemerintah mengerahkan hakim jalanan yang berfungsi sebagai polisi, hakim, juri dan eksekutor.

Judge Joseph Dredd (Karl Urban) adalah salah satu hakim jalanan yang datang ke Peach Trees Tower untuk menyelidiki sebuah pembunuhan sadis. Di sana, Dredd berhasil menangkap seorang tersangka yang akan Dredd jebloskan ke penjara. Tapi sayang, sebelum Dredd beserta tawanannya dapat keluar dari Peach Trees, tiba-tiba gedung tersebut masuk ke mode darurat dan terkunci. Tidak ada yang dapat masuk atau keluar dari Peach Trees.

Gedung apa sebenarnya Peach Trees itu? Peach Trees adalah gedung kumuh yang dihuni oleh ratusan penduduk. Gedung yang dulunya dikuasai oleh beberapa geng ini, sekarang dikuasai oleh 1 geng yang dipimpin oleh Madeline “Ma-Ma” Madrigal (Lena Headey). Sekarang, Ma-Ma mengunci Dredd di dalam Peach Trees agar orang-orang suruhan Ma-Ma dapat membunuh Dredd.

Beruntung Dredd tidak sendirian, ia ditemani seorang mutant, Judge Cassandra Anderson (Olivia Thirlby). Cassandra dapat membaca pikiran dan memanipulasi pikiran orang lain. Tapi tetap saja, Dredd dan Cassandra hanya 2 hakim jalanan yang terjebak di dalam sarang geng sadisnya Ma-Ma. Gedung Peach Trees dihuni oleh banyak sekali anggota geng Ma-Ma, sementara itu sisanya hanyalah penduduk sipil biasa yang terlalu takut untuk menolong Dredd.

Aaahhh, Dredd (2012) sebenarnya mengingatkan saya kepada The Raid (2011). Jalan ceritanya mirip sekali, hanya saja penyampain Dredd (2012)  lebih bagus dan tidak terkesan hanya dar der dor saja. Saya rasa Dredd (2012) mampu memberikan cerita yang jelas dan tidak membosankan walaupun latar belakang lokasinya hanya di Prach Trees saja.

Untuk urusan action Dredd (2012) banyak menampilkan adegan yang keren tapi agak sadis sehingga tak layak ditonton anak-anak. Kostum pada film ini relatif lebih baik ketimbang kostum pada Judge Dredd (1995) tapi ya rasanya agak mengganjal terutama bagian helm Dredd yang secara logika harusnya menghalangi pandangan Dredd, helm begitu kok ya dipakai :’P.

Secara keseluruhan, Dredd (2012) masih layak untuk memperoleh nilai 3 dari skala maksimum 5 yang artinya “Lumayan”.  Tapi jangan ajak ana kecil tuk menonton film ini yaaa ;).

Sumber: http://www.dreddthemovie.com

Star Trek Beyond (2016)

Star Trek Beyond 1

Pada 2016 ini, awak kapak pesawat penjelajah USS Enterprise yang dipimpin oleh Kapten James Tiberius Kirk (Chris Pine), kembali hadir ke layar lebar pada Star Trek Beyond (2016). Kapten Kirk kembali didampingi oleh Komandan Spock (Zachary Quinto), LetKol Leonard “Bones” McCoy (Karl Urban), Letnan Nyota Uhura (Zoe Saldana), LetKol Montgomery Scott (Simon Pegg), Pavel Chekov (Anton Yelchin) dan Hikaru Solo (John Cho). Sebagai bagian dari United Federation of Planets (UFP), USS Enterprise melakukan penjelajahan terus menerus menuju titik-titik terluar angkasa raya yang belum terpetakan. Dalam perjalanannya, Kirk dan kawan-kawan pergi menyelamatkan awak kapal yang terdampar.

Star Trek Beyond 13

Tanpa diduga, ternyata hal ini adalah jebakan yang Krall (Idris Elba) pasang untuk mengambil artefak kuno yang terdapat di dalam USS Enterprise. Karena USS Enterprise bukanlah pesawat perang, maka armada perang Krall berhasil menghancurkan USS Enterprise dan menawan sebagian besar awaknya. Kirk, Spock, Bones, Chekov dan Scott berhasil melarikan diri dan terdampar di sebuah planet. Di sana, mereka bertemu dengan Jaylah (Sofia Boutella) yang mampu memberikan secercah harapan untuk menggagalkan rencana jahat yang Krall rancang.

Star Trek Beyond 8

Star Trek Beyond 11

Star Trek Beyond 17

Star Trek Beyond 14

Star Trek Beyond 19

Star Trek Beyond 18

Star Trek Beyond 12

Star Trek Beyond 15

Star Trek Beyond 4

Apa rencana Krall? Siapakah Krall itu? Krall adalah mahluk misterius yang asal muasalnya ternyata sangat berhubungan dengan UFP. Ia hendak melancarkan sebuah serangan dengan bantuan artefak kuno yang Kirk simpan di dalam USS Enterprise. Untuk melakukan rencananya, Krall dibantu oleh tangan kanannya, Menes, yang Joe Taslim perankan. Sayang porsi Joe Taslim sebagai perwakilan Indonesia tidak trerlalu banyak. Riasan yang harus Joe gunakan pun membuat wajahnya tidak terlihat jelas. Namun bagaimanapun juga patut saya akui bahwa kostum dan riasan pada Star Trek Beyond (2016) terbilang keren sehingga Joe tampil seperti ras mahluk asing yang misterius, tidak seperti aktor yang menggunakan topeng karet.

Star Trek Beyond 2

Star Trek Beyond 5

Star Trek Beyond (2016) memang bukan film murahan, special effect yang disajikan pun terbilang bagus dan halus. Gambaran akan planet, pesawat luar angkasa dan pertempuran luar angkasa mampu mendukung jalan cerita yang lumayan ok. Jalan cerita Star Trek Beyond (2016) memang tidak terlalu spesial tapi paling tidak mampu menghibur. Tidak hanya adengan aksi dan perang-perangan saja yang Star Trek Beyond (2016) tampilkan loh, disana terdapat pula kelucuan-kelucuan yang terkadang mampu membuat saya tertawa :D. Entah bagaimana, Bones menjadi karakter favorit saya pada film Star Trek kali ini. Saya lihat di sana terdapat pengurangan porsi “drama” pada hubungan antara Kirk dan Spock yang mendominasi 2 film Star Trek sebelumnya.

Star Trek Beyond 16

Star Trek Beyond 3

Star Trek Beyond 6

Star Trek Beyond 7

Secara keseluruhan, Star Trek Beyond (2016) termasuk film yang layak untuk ditonton di bioskop dan mampu memperoleh nilai 3 dari skala maksimum 5 yang artinya “Lumayan” :). Ohh yaa, Star Trek Beyond (2016) dapat dikatakan sebagai film terakhir Anton Yelchin sebagai Pavel Chekov sebab Anton meninggal dunia pada sebuah kecelakaan mobil sekitar sebulan sebelum Star Trek Beyond (2016) hadir di bioskop-bioskop Indonesia. Film Star Trek berikutnya akan kehilangan Pavel Chekov yang selalu menjawab perintah Kirk dengan semangat :’).

Sumber: www.startrekmovie.com

Star Trek Into Darkness (2013)

Trek13Star Trek adalah film fiksi ilmiah tentang petualangan dari awak Enterprise, pesawat penjelajah luar angkasa dari Starfleet. Starfleet sendiri merupakan organisasi yang bertugas untuk melakukan operasi ekplorasi, pertahanan, diplomasi dan penelitian bagi UFP (United Federation of Planets), aliansi dari berbagai mahluk hidup yang berpusat di Bumi. Sejak tahun 1964 hingga saat ini Star Trek sudah hadir dalam bentuk novel, permainan, komik, film seri dan film layar lebar. Pada tahun 2013 ini, hadir film layar lebar Star Trek terbaru yang berjudul Star Trek Into Darkness.

Trek11

Uhura, Scotty & Bones

Trek6

Spock & Kirk

Trek5

Harison

Trek3

Kirk & Laksamana Pike

Kali ini dikisahkan, Kapten James T. Kirk (Chris Pine) bersama awak pesawat Enterprise pergi ke Kronos untuk memburu John Harrison (Benedict Cumberbatch), penghianat Starfleet yang melakukan aksi terorisme di Bumi dan membunuh Laksamana Pike (Bruce Greenwood). Misi ini menjadi misi yang bersifat pribadi bagi Kirk karena Pike adalah sahabat dekat ayahnya yang selama ini membimbing Kirk di Starfleet. Laksamana Marcus (Peter Weller), kawan dekat dari Laksamana Pike, mengirim Kirk dan kawan-kawan ke wilayah kekuasaan Klingon yang di sebut Kronos, Marcus memberikan Kirk 72 misil model terbaru untuk dipergunakan di Kronos, perintah Marcus cukup sederhana, datanglah ke Kronos, bunuh Harison, lalu pulang ke wilayah kekuasaan UFP sebelum diketahui oleh pihak kerajaan Klingon. Apabila terjadi insiden antara UFP dan Klingon di Kronos, maka kemungkinan besar akan terjadi perang antara UFP dan kerajaan Klingon mengingat hubungan keduanya memang tidak terlalu baik.  Sama seperti pada Star Trek The Future Begins (2009), petualangan Kirk didampingi oleh Spock (Zachary Quinto), Uhura (Zoe Saldana), Bones (Karl Urban), Scotty (Simon Pegg), Sulu (John Cho), Chekov (Anton Yelcin) dan lain-lain.

Trek9

Pertempuran di Kronos

Trek1

Interogasi Harison

Trek12

Helm Kirk

Trek7

Enterprise Jatuh

Di luar dugaan, Kirk tidak perlu menggunakan misil atau senjata lainnya untuk mengalahkan Harison karena Harison langsung menyerah ketika bertemu Kirk. Harison mengklaim bahwa ia adalah mahluk super dengan kekuatan, kelincahan & kecerdasan di atas manusia biasa, namun memiliki amarah dan keinginan berperang yang tinggi. Ia diperalat oleh Laksamana Marcus untuk membangun persenjataan canggih bagi Starfleet padahal saat ini UFP & Starfleet tidak sedang berperang dengan pihak manapun. Harison memberitahu kepada Kirk bahwa Markus memang menginginkan Enterprise datang ke Kronos & memicu perang besar antara UFC & Klingon. Markus menginginkan agar UFC mengambil wilayah kekuasaan Klingon. Belakangan diketahui bahwa 72 misil yang dibawa Enterprise bukanlah misil biasa. Selain itu, Harison juga mengaku bahwa nama aslinya adalah Khan, siapa itu Khan? Mungkin bagi yang pernah menonton film Star Trek 2 (1982), pasti tahu siapa Khan ;), karakter lama dari dimensi waktu yang berbeda. Entah siapa yang baik, siapa yang jahat :D.

Trek10

Chekov

Trek8

Misil dari Laksaman Marcus

Trek4

Scotty di dalam Pesawat Laksamana Marcus

Trek2

Spock di Tengah Kawah

Film ini dilengkapi oleh special effect yang bagus, ceritanya tidak monoton dan bisa membuat saya penasaran. Tidak hanya itu, sang sutradara juga membubuhkan sedikit bumbu-bumbu komedi yang bisa membuat saya dan penonton lain tersenyum. Persahabtan antara Kirk, yang spontan & pemberontak, dengan Spock, yang super logis & taat peraturan, benar-benar diuji di film ini. Menurut saya film ini layak mendapat nilai 4 dari skala maksimum 5 yang artinya “Bagus”. Lebih bagus film ini daripada film Star Trek yang keluar tahun 2009 lalu.

Sumber: http://www.startrekmovie.com