The Fugitive (1993)

The Fugitive (1993) adalah film aksi thriller lawas yang memperoleh berbagai nominasi penghargaan, beberapa bahkan berhasil dimenangkan. Saya sendiri menonton film ini ketika masih SD dulu :).

Sesuai judulnya, Fugitive artinya buronan. Jadi ceritanya berkisar pada pengejaran buronan yang kabur. Dr. Richard David Kimble (Harrison Ford) memiliki kehidupan yang mapan dan bahagia bersama istrinya. Semua hancur ketika ia menemukan sang istri telah dibunuh di dalam kediamannya. Hal ini diperparah ketika semua barang bukti menunjukkan bahwa Richard yang membunuh istrinya sendiri. Richard kemudian menjadi buronan setelah ia berhasil kabur dari bus pengangkut narapidana.

Dari pihak penegak hukum, Deputy U.S. Marshal Sam Gerard (Tommy Lee Jones) datang untuk memburu Richard. Sam adalah seorang pemburu handal yang sangat cerdik, pantang menyerah dan keras kepala. Richard harus menghindari Sam sambil menyelidiki siapakah dalang dari semua fitnah yang ia terima. Beruntung Richard bukan orang sembarangan. Ia menggunakan kepintarannya untuk selalu selangkah di depan Sam.

Diam-diam lama kelamaan, Sam semakin meragukan apakah Richard benar-benar bersalah atau tidak. Keduanya menemukan berbagai fakta baru yang dapat mengubah nasib Richard selamanya.

Saya menikmati aksi kejar-kejaran yang mendominasi film ini. Misterinya pun membuat saya penasaran untuk terus mengikuti The Fugitive (1993). Ditambah lagi jalan cerita yang enak untuk diikuti dan tentunya akting yang prima dari kedua pemeran utamanya, Harrison Ford dan Tommy Lee Jones. Sayang ada sedikit adegan aksi yang tidak masuk akal. Richard memang pakai jimat atau ajian apa kok bisa selamat ketika terjun dari puncak bendungan yang tinggi sekali. Orang normal mah sudah meninggal kali.

Saya rasa The Fugitive (1993) layak untuk memperoleh nilai 4 dari skala maksimum 5 yang artinya “Bagus”. Tak heran kalau The Fugitive (1993) berhasil memenangkan berbagai penghargaan di ajang Golden Globe & Academy Awards.

Sumber: http://www.warnerbros.com/movies/fugitive

Sleepless (2017)

Sekilas Sleepless (2017) terlihat kurang menarik. Pada bagian awal film, penonton seolah digiring untuk menganggap bahwa Sleepless (2017) hanya bercerita mengenai polisi korup yang harus menghadapi segala akibat dari tindakannya. Dikisahkan bahwa Vincent Downs (Jamie Foxx), detektif Kepolisian Las Vegas, mengambil narkoba dari sebuah razia, untuk kepentingan pribadi. Buntutnya, pihak kartel menculik anak Vincent dan menggunakannya sebagai sandera. Vincent diharuskan untuk menebus anaknya dengan sejumlah narkoba yang ia curi. Keadaan semakin pelik ketika Bryant (Michelle Monaghan), detektif provos, ikut melakukan penyelidikan. Bryant mencurigai Vincent sebagai dalang dari beberapa pelanggaran kode etik kepolisian yang terjadi belakangan ini. Terjadilah rangkaian peristiwa kucing-kucingan yang sepertinya sudah sering saya lihat di film-film lain.

Pada pertengahan cerita, terdapat kejutan yang merubah segalanya. Semua opini yang terbangun pada awal cerita, runtuh seketika. Saya sendiri tidak menduga akan hal ini. Wah ternyata keren juga film ini. Sayang, sepertinya penerapan kejutan ini kurang pas sehingga merusak kejutan lain di akhir film. Setelah melihat bagian tengahnya, saya langsung dapat menebak bagian akhirnya seperti apa.

Sleepless (2017) sebenarnya memiliki potensi besar untuk memberikan kejutan-kejutan yang bagus. Eksekusi yang kurang tepat membuat beberapa kejutan yang sudah disiapkan terasa hambar. Beruntung alur ceritanya diselingi oleh beberapa adegan aksi dengan kadar yang tepat sehingga film tidak terlalu membosankan. Saya rasa Sleepless (2017) pantas untuk memperoleh nilai 3 dari skala maksimum 5 yang artinya “Lumayan”.

Sumber: http://www.sleeplessmovie.com

Nightcrawler (2014)

Nightcrawler 1

Kemarin malam saya menonton Nightcrawler (2014) yang sebenarnya tahun lalu ingin saya tonton tapi entah kenapa, mungkin karena kesibukan, akhirnya belum sempat saya tonton :,D. Film tersebut merupakan film bergenre thriller yang bercerita mengenai peliputan berita oleh Louis Bloom (Jake Gyllenhaal).

Nightcrawler 5

nightcrawler review

Pertanyaannya adalah apakah Louis bekerja di TV, koran atau radio? Tidak, Louis adalah seorang maling yang pada suatu malam menyaksikan sebuah kecelakaan. Di sana Louis mengetahui bahwa rekaman akan sebuah kejadian yang dapat dijadikan berita, dapat dijual ke stasiun TV. Nah daripada menjadi maling yang tak tentu penghasilannya, Louis memutuskan untuk berburu berita dengan berbekal mobil, kamera dan radio HT. Ia keliling kota sambil mendengarkan kanal komunikasi polisi, pemadam kebakaran dan instansi darurat lainnya.

Nightcrawler 6

Nightcrawler 4

Nightcrawler 9

Nightcrawler 7

Nightcrawler 8

Sekilas saya pikir, karakter Louis akan menjadi orang baik-baik dan ikut terlibat di dalam salah satu kasus kejahatan dan tampil sebagai pahlawan yang ikut membantu tugas polisi. Aaahhh, diluar dugaan, saya salah besarrrr. Nightcrawler (2014) memang unik, jalan cerita dan akhir kisahnya tidak mudah ditebak. Saya pun setuju kalau film ini berhasil menuangkan ketegangan di ruang keluarga saya kemarin malam :).

Sebenarnya yang menonjol dari Nightcrawler (2014) adalah akting Jake Gyllenhaal yang sangat baik. Setelah sebelumnya Jake pernah berperan sebagai orang baik-baik pada The Day After Tomorrow (2004), Prince of Persia: The Sands of Time (2010) dan Source Code (2011), kali ini Jake berhasil memerankan karakter Louis yang dingin, cerdik, ambisius dan menghalalkan segala cara untuk memperoleh keinginannya. Jake berhasil memberikan mimik muka, cara berbicara dan bahasa tubuh yang meyakinkan pada Nightcrawler (2014). Olehkarena itulah Nightcrawler (2014) layak untuk memperoleh nilai 4 dari skala maksimum 5 yang artinya “Bagus”.

Sumber: nightcrawlerfilm.com

Serial CSI: Cyber

CSI Cyber 1

Setelah serial CSI, CSI: New York dan CSI: Miami hadir, muncul spin off terbaru dari CSI yaitu CSI: Cyber. Berbeda dengan 3 serial pendahulunya, CSI: Cyber tidak mengisahkan penyelidikan kasus-kasus kejahatan oleh kepolisian lokal suatu daerah, serial yang hadir sejak 2014 ini mengisahkan penyelidikan kasus-kasus kejahatan yang berhubungan dengan dunia maya atau internet oleh tim cyber crime investigators di FBI. Tim ini dapat bekerja di kota manapun karena dunia maya memang tidak mengenal batasan daerah atau kota.

Pada musim pemutaran perdananya ini, tim cyber crime investigators dipimpin oleh Dr. Avery Ryan, Ph.D. (Patricia Arquette), seorang psikolog yang mampu membaca kebohongan seseorang. Walaupun tidak mampu melalukan coding atau hacking, Avery faham akan teknologi dan mampu memimpin timnya dengan baik. Sebuah tim dengan tugas berbahaya seperti ini tentunya membutuhkan seseorang yang mampu berkelahi dan bertempur, disinilah peran Elijah Mundo (James Van Der Beek) dibutuhkan. Sebagai wakil Avery, Elijah adalah mantan marinir yang faham dan mengikuti perkembangan teknologi.

Kitty

CSI Cyber3

URL, Interrupted

Peranan Avery dan Elijah lebih ke arah kepeminpinan dan intervensi lapangan. Namun anggota tim yang sangat penting bagi tim ini tentunya adalah sekelompok mantan hacker jahat dan ahli-ahli dunia maya seperti Brody Nelson (Shad Moss), Daniel Krumitz (Charley Koontz) dan Raven Ramirez (Hayley Kiyoko). Mereka lebih sering melakukan peranannya di depan layar laptop atau PC atau tablet, tapi merekalah inti dari CSI: Cyber. Entah sampai kapan formasi ini bertahan sebab menurut pengalaman saya, serial-serial CSI lainnya seperti serial CSI: Miami dan serial CSI: New York sudah beberapa kali bongkar pasang anggota tim.

CSI Cyber13

CSI Cyber12

CSI Cyber4

Kasus-kasus yang Avery dan kawan-kawan tangani berhubungan dengan aplikasi atau sebuah inovasi di dunia maya yang saat ini sedang saya gunakan atau sedang populer seperti, layanan pemesanan taksi online, kebiasaan isi baterai di bandara dengan kabel USB, web pencari jodoh, online gaming dan lain-lain. Saya pun agak ragu apakah serial ini masih layak untuk menggunakan kata-kata CSI di judulnya, karena cara kerja Avery dan kawan-kawan relatif berbeda dengan tim-tim di serial CSI: New York atau CSI: Miami. Di CSI: Cyber, jarang terjadi adegan interogasi, investigasi DNA atau zat-zat kimia tertentu di laboratorium dan investigasi mayat di ruang otopsi, semua serba komputer deh pokoknya :). Hal ini sebenarnya membuat serial CSI: Cyber lebih masuk akal, ahli komputer kok ikut melakukan interogasi atau tembak-tembakan di lapangan? Ya mereka memang seharusnya lebih sering beraksi lewat ketikan di keyboard dan mouse saja.

Click Your Poison

CSI Cyber14

The Evil Twin

Kidnapping 2.0

Bit by Bit

Bit by Bit

Bit by Bit

Ghost in the Machine

Namun mungkin episode-episode CSI: Cyber agak sedikit membingungkan bagi teman-teman yang kurang mengikuti perkembangan internet atau dunia maya. Bagi saya pribadi, serial CSI: Cyber lebih bagus ketimbang kakak-kakaknya. Serial ini layak untuk mendapatkan nilai 4 dari skala maksimum 5 yang artinya “Bagus”. Sampai saat ini, CSI: Cyber baru sampai ke musim pertama. Serial CSI: Cyber pada musim perdana ini hadir dengan episode-episode yang menarik namun sayang episode terakhirnya kurang greget. Semoga musim kedua CSI: Cyber bisa lebih baik lagi :).

Aksi Copet di Trotoar Jalan

Kali ini saya akan menbahas tentang aksi copet yang dilakukan tidak di dalam angkutan umum atau pasar, tapi di trotoar jalan biasa yang terlihat aman. Copet zaman sekarang tidak mentargetkan dompet lagi sebagai sasaran, tapi handphone atau smartphone, mungkin karena relatif mudah dijual. Selain itu, bisa jadi harga smartphone lebih besar dibandingkan dengan jumlah uang yang ada di dompet.

Pada suatu hari, saya sedang berjalan kaki di daerah Semanggi, sekitar bagian luar pagar Universitas Atma Jaya. Saya sedang berjalan di trotoar dengan smartphone saya letakkan di dalam saku kanan celana jeans saya. Pada waktu itu, saya baru saja turun dari bus kota dan hendak jalan kaki ke Plaza Semanggi. Ketika sedang berjalan, sekonyong-konyong datang si A dari arah kanan seolah-olah ia baru saja turun dari bus dengan posisi menuju ke arah saya untuk berjalan di trotoar.

Copet 1

Awalnya posisi si A ada di belakang saya.

Copet 2

Karena gaya jalannya seperti orang kesurupan, akhirnya si A berhasil menyusul saya sehingga si A berjalan di bagian depan kanan saya. Sampai saat itu ia masih  berjalan lurus searah dengan arah jalan saya.

Copet 3

 Tiba-tiba ada tangan menggenggam bagian bawah celana kiri saya, ternyata itu tangan si B yang datang dari arah belakang kiri, alasannya adalah untuk mencegah terinjaknya kacamatanya oleh kaki kiri saya. Weleh? Kok bisa tiba-tiba itu kacamata jatuh di depan saya? Aneh sekali. Berhubung ada tangan di kaki kiri saya, otomatis saya berhenti dan mengalihkan pandangan ke kaki kiri saya. Naaah pada saat yang bersamaan, si A tiba-tiba berhenti dan berbalik arah sambil menyenggol bagian kanan celana saya. Si A berpura-pura mau menyebrang atau menyetop kendaraan umum yang datang dari arah belakang.

Copet 4

Beruntung, saat itu saya baru saja menerima telepon dengan terburu-buru sehingga saya belum sempat memasukkan smartphone saya ke dalam sarungnya sehingga smartphone saya posisinya tertumpuk di bawah sarung samartphone saya. Si A hanya berhasil mengambil sarung smartphone saya yang sudah bulukan dan memang hendak saya cari penggantinya di Plaza Semanggi :D.

Pada dasarnya komplotan copet ini hanya terdiri dari si pengalih perhatian yaitu si B, si eksekutor yaitu si A dan biasanya ada si penjaga yang biasa ada di sekitar proses pencopetan terjadi. Wujud si eksekutor dan si penjaga biasanya tidak terlalu menonjol, penampakannya seperti orang lain di sekitarnya, tidak terlalu dekil dan tidak terlalu necis. Sementara itu wujud si pengalih perhatian bermacam-macam. Berdasarkan cerita beberapa teman saya, ada yang mengalihkan perhatian si calon korban dengan pura-pura muntah atau pura-pura pingsan, pokoknya yang heboh-heboh dan lain daripada yang lain :’D.

Saran saya, jangan letakan dompet di kantong kanan celana, copet-copet langsung hijau matanya melihat ada benjolan berbentuk seperti smartphone di kantong depan celana. Sebaiknya masukan saja ke dalam tas, letakan tas tersebut di bagian depan dan tetap waspada. Jangan terlalu peduli terhadap kejadian aneh yang ada di sekitar kita. Boleh peduli, asal tetap waspada terhadap barang bawaan kita. Semoga bermanfaat & kita semua terhindar dari aksi copet di manapun kita berada :).

Serial Perception

Perception 1

Serial atau film seri Perception adalah salah satu film seri yang kadang saya tonton di channel Fox Crime. Film seri ini baru mulai tayang pada 2012 lalu dan belum dinyatakan tamat sampai saya menulis tulisan ini. Perception bukanlah film yang bersambung, setiap episode mengisahkan kasus yang berbeda. Kasus tersebut ditangani oleh seorang profesor ahli dibidang neuroscience yang menginap penyakit paranoid schizophrenia, Dr. Daniel J. Pierce (Eric McCormack). Pierce bertindak sebagai konsultan yang membantu seorang agen FBI, Katherine “Kate” Rose Moretti (Rachel Leigh Cook), dalam menyelesaikan berbagai kasus FBI.

Perception 4 Perception 5 Perception 7

Perception 3

Perbedaan Perception dengan film seri bertemakan detektif lainnya adalah terletak pada karakter protagonisnya, Dr. Pierce. Pierce yang jenius namun sakit, memecahkan berbagai kasus FBI di Chicago dengan ditemani oleh berbagai tokoh halusinasi yang muncul. Setiap kasus memicu kemunculan tokoh halusinasi Pierce yang hanya dapat dilihat oleh Pierce saja tentunya. Kejelian & analisa Pierce dalam melihat sebuah kasus dari sudut pandang yang berbeda terkadang dituangkan melalui karakter halusinasi tersebut.

Perception 2 Perception 6

Pierce memang memiliki kemampuan berfikir yang menonjol namun penyelidikan sebuah kasus, tentunya membutuhkan karakter lain yang secara fisik dan mental kuat untuk mengimbangi kelemahan Pierce yang memang “sakit”. Kate hadir mengisi peranan tersebut, dia memang seorang wanita namun Kate cukup kuat untuk melakukan pengejaran dan menembak seseorang dengan pistolnya. Kate sendiri sebenarnya adalah mantan murid Pierce yang sempat jatuh cinta pada Pierce. Entah apakah film seri Perception akan mengambil alur seperti film seri Bones dan Castle atau tidak. Pada film seri Bones & Castle, kedua karakter utama menjalin cinta, bahkan pada film seri Bones, mereka sampai memiliki anak.

Perception 8 Perception 9

Perception memang bukanlah film seri favorit saya, tapi toh saya masih tetap betah di depan TV ketika episode-episode serial ini tayang di channel yang saya tonton. Kasus dan cerita yang disajikan terkadang menarik, terkadang biasa saja, keunikan Pierce dalam menganalisa kasus memang unik namun terkadang tidak menambah nilai plus bagi suatu episode Perception. Olehkarena itulah Perception hanya dapat memperoleh nilai 3 dari skala maksimum 5 yang artinya “Lumayan”. Lumayanlaaah buat hiburan di rumah seteah seharian penat pacaran dengan laptop di kantor :P.

Serial CSI (Crime Scene Investigation)

CSI 1

Siapa yang tidak tahu serial atau film seri CSI (Crime Scene Investigation)? Serial ini sudah hadir sejak saya masih SMA, sekitar tahun 2000. Sampai sekarang pun CSI masih ada episode barunya loh walaupun para pemainnya sudah berganti-ganti. Serial CSI bercerita mengenai penyelidikan berbagai tindak kriminal di Las Vegas yang dilakukan dari sudut oandang sebuah team CSI Las Vegas. CSI adalah bagian dari kepolisian, tapi CSI memecahkan sebuah kasus dengan mengolah semua barang bukti yang ada.

CSI Miami 5

Awalnya hanya terdapat 1 serial CSI yang mengambil latar kota Las Vegas. Kemudian muncul 2 spin off serial CSI lain yaitu CSI: New York & CSI: Miami. Tidak jauh berbeda dengan pendahulunya, kedua film seri tersebut juga mengisahkan tentang bagaimana suatu tim CSI memecahkan pembunuhan. Perbedaannya hanyalah pada kota tempat kasus terjadi dan komposisi dari anggota CSI yang menanganinya.

Tim CSI Las Vegas pada film seri CSI, awalnya dipimpin oleh Gil Grisom (William Peterson) sampai dengan season 9, kemudian kepemimpinan CSI terus berubah mulai dari Raymond Langston (Laurence Fishburne), D. B. Russell (Ted Danson) sampai Catherine Willows (Marg Helgenberger). Sementara anggota-anggotanya juga terus berubah-ubah dengan berbagai alasan dan kisah yang berbeda. Film seri CSI dengan latar kota Las Vegas ini adalah film CSI yang pertama yang berhasil melahirkan CSI: Miami & CSI: New York. Penyelidikan yang dilakukan di laboratorium dipergunakan untuk memecahkan berbagai kasus di kota judi, Las Vegas.

CSI 2 CSI 3 CSI 4 CSI 5 CSI 6 CSI 7 Dead Of The Class CSI: CRIME SCENE INVESTIGATION CSI 10

Sedangkan tim CSI pada CSI: Miami tidak mengalami perubahan kepimpinan, sejak awal season tim ini selalu dipimpin oleh Letnan Horatio Caine (David Caruso) yang biasa dipanggil “H”. Rasanya CSI: Miami tidak jauh berbeda dengan film seri pendahulunya, CSI. Hanya saja kondisi laboratorium beserta alamnya bernuansa pantai dan tropis, maklum kota Miami kan memang agak mendekati garis khatulistiwa sehingga udaranya lebih panas, Horatio pun hampir selalu menggunakan kaca mata hitam ketika sedang beraksi di luar laboratorium. Karakter-karakter lain pada film seri CSI: Miami tidak terlalu menarik untuk dibicarakan, tidak ada yang terlalu menonjol.

CSI Miami 1 CSI: MIAMI CSI: MIAMI CSI Miami 4

Mirip dengan film seri CSI: Miami, tim CSI pada CSI: New York selalu dipimpin oleh mantan marinir yang menjadi detektif kepolisian New York, Mac Taylor (Gary Sinise). Mac kehilangan istrinya ketika peristiwa 9/11 terjadi di New York. Berbagai kasus berhasil ia selesaikan sambil menyelesaikan berbagai masalah personalnya. Hal ini terjadi juga pada karakter-karakter lain di CSI: New York. Saya melihat kehidupan personal para personel CSI:New York lebih diekspos dan menarik dibandingkan film seri CSI dan film seri CSI: Miami. Jadi tidak terlalu bosan melihat laboratorium dan proses pemecahan kasus saja.

99555_D0227B.jpg CSI NY 9 CSI NY 1 Reignited CSI: NY CSI: NY CSI NY 5 CSI NY 6

Sayang CSI: New York & CSI: Miami saat ini mulai distop serial barunya padahal kedua film seri ini rasanya lebih segar dibandingkan film seri CSI yang sudah agak mulai membosankan bagi saya pribadi. Kalau boleh memilih, harusnya film CSI saja yang distop hehee. Saya pribadi lebih senang dengan CSI: New York dibanding kedua film seri CSI lainnya, alur penyelidikannya lebih seru dan tidak membosankan.

Saya akui CSI merupakan tonggak awal munculnya jagoan dari kaum analis laboratorium kepolisian. Film detektif klasik biasanya menempatkan detektif atau polisi sebagai pihak yang melakukan penyelidikan dan memecahkan suatu kasus kriminal. Namun kalau ditelaah lebih jauh lagi, banyak sekali hal-hal yang terlalu dilebih-lebihkan pada ketiga serial-serial CSI. Semudah itukah memperoleh gambar yang jelas dari sebuah foto atau relaman buram? Sampai plat nomor mobil atau wajah orang terlihat jelas? Jawabnya ya sopasti susah, tidak semudah di film. Kemudian kok semua personel CSI diperlihatkan sering mengejar orang dengan menggunakan senjata? Bukankah personel CSI bekerja di laboratorium saja? Yang tugasnya mengejar penjahat yaa detektif atau pak polisi duong x__x. Selain itu, uji-uji yang dilakukan oleh CSI pada kenyataannya dapat memakan waktu mingguan sampai bulanan, kok di film terlihat relatif cepat ya? Alatnya pakai alat canggih buatan dewa mana? 😛

CSI: NY CSI 8

Di luar berbagai ketidakmasukakalan yang saya temui pada ketiga film seri CSI, saya akui ketiga film seri ini cukup menghibur dan layak mendapat nilai 3 dari skala maksimum 5 yang artinya “Lumayan”. Sampai sekarang, saya sendiri sering menonton CSI di Fox, FX atau Fox Crime, jauh lebih bermutu dan berkualitas ketimbang sinetron-sinetron Indonesia. Sebagai anak bangsa, memang saya seharusnya mencintai produk dalam negeri termasuk sinetronnya, namun seharusnya produk dalam negeri juga terus berusaha maju agar memiliki kualitas dan keunggulan kompetitif sehingga pantas untuk dicintai. Kapan ya Indonesia memiliki film seri bertemakan misteri yang berkualitas seperti CSI? Hehehehe.