Menemukan Ci Cong Fan Halal di Bekasi

Saya mengenal Ci Cong Fan sebagai jajanan sekitar Gereja yang non halal karena menggunakan daging babi. Di sekitar rumah saya pun, jajanan yang satu ini terbilang langka. Jadi selama saya tinggal di Jakarta, saya belum pernah menyantap jajanan asal Medan tersebut.

Baru beberapa hari yang lalu saya menemukan gerobak Ci Cong Fan yang cukup ramai di Jalan Gardenia Timur, Villa Galaxy, Jaka Setia, Bekasi Selatan. Tepatnya di jalan kecil antara Gereja Bartolomeus dan SD Harapan Mulia. Lokasinya memang tidak terlalu mencolok, dan kita harus mendekat untuk mengetahui bapak-bapak ini jualan apa.

Di sana terdapat Ci Cong Fan dan kawan-kawan. Ci Cong Fan sendiri berbentuk seperti lembaran putih yang tipis dan memanjang. Tepung beras dan tepung pati gadum adalah komoponen utama dari Ci Cong Fan, tidak ada dagingnya yaaa. Tak lupa hadir pula kawan-kawan Ci Cong Fan yaitu siomay, uyen, lumpia dan caipan. Semuanya terbuat dari sayuran seperti wortel dan talas, tidak ada dagingnya. Ini benar-benar cocok bagi teman-teman vegetarian di luar sana.

Ci Cong Fan dan kawan-kawan kemudian dipotong-potong dan disiram oleh bawang goreng, kecap asin dan sambal, tidak ada penggunaan Ang Ciu di sana. Jadi harusnya sih hidangan yang satu ini terbilang halal.

Bagaimana rasanya? Saya menyarankan agar Ci Cong Fan dan kawan-kawan ini langsung di santap ketika baru disajikan. Masih sangat renyah dan lembut. Untuk siomay dan caipannya memiliki rasa dan tekstur sayuran yang cukup dominan. Sementara itu lumpia dan oyen terasa renyah gurih dengan tekstur khas yang tidak seperti sayur. Ci Cong Fan sendiri tetasa lembut di mulut dan agak netral rasanya. Kalau harus memilih, saya paling suka dengan oyen dan lumpia, terutama oyen-nya ya, itu favorit saya di sana.

Secara keseluhan, hidangan ini layak untuk memperoleh nilai 3 dari skala maksimum 5 yang artinya “Lumayan”. Dengan harga yang ekonomis, Ci Cong Fan ini worhted-lah untuk dijadikan cemilan ketika mampir ke sekitar Villa Galaxy atau Kompleks Galaxy Bekasi.

Lumpia Bandung Mang Ucup, Street Food with Attitude

Setiap pulang dari acara keluarga, saya sering sekali melewati daerah TPU Layur. Tapi saya sama sekali tidak pernah menyadari keberadaan Lumpia Bandung Mang Ucup yang terletak tak jauh dari TPU, tepatnya di depan Toserba Berkah, Jl. Gurame No. 31, Jati, Pulo Gadung, Jakarta Timur. Seorang rekan istri saya yang memperkenalkan kami kepada Lumpia Bandung Mang Ucup.

Menu dari Lumpia Bandung Mang Ucup cukup sederhana. Ada lumpia basah dan ada lumpia goreng. Kemudian apakah hendak ditambahkan daging sapi, ayam, udang, atau campuran semuanya. Lalu, apakah mau yang pedas atau tidak.

Lumpia basah hadir dengan tekstur kulit lumpia yang lembut. Bengkuang, toge, tahu, telur dan bumbu lain yang ada di dalamnya terasa manis legit dan istimewa :). Favorit saya adalah lumpia basah pedas daging sapi, yummmm, mantab. Lumpia basah ini dapat dikatakan sebagai wajib saya setiap mampir ke Lumpiia Bandung Man Ucup.

Sementara itu lumpia goreng hadir dalam kulit renyah yang tebal dengan isian yang sama dengan lumpia basah. Hanya saja, lumpia gorengnya ditemani oleh saus kacang yang gurih. Paduannya memberikan rasa gurih renyah yang tebal dan tidak pelit. Hanya saja rasa isiannya jadi agak terkubur dan tidak semantab lumpia basah. Lumpia goreng bisa dijadikan alternatif kalau sedang ingin makan yang kriuk-kriuk. Tapi saya pribadi lebih suka lumpia basahnya.

Belakangan saya baru mengetahui bahwa Lumpia Bandung Mang Ucup ternyata sudah memiliki beberapa cabang di tempat lain. Saya bisa melihat ini dari tag line yang tertulis di gerobaknya, “Street Food with Attitude”, gaya euy hehehe. Kita dapat menemukan Lumpia Bandung Mang Ucup tersebat di Jabodetabek seperti di Jalan Bintaro Utama 5 Tangerang, Jalan Manggarai Utara 1 Tebet & Jalan Jati Mahoni Rawamangun.

Lumpia ini berhasil menjadi hidangan pengganjal perut setiap saya pulang dari acara keluarga. Lumpia Bandung Mang Ucup tentunya layak untuk memperoleh nilai 4 dari skala maksimum 5 yang artinya “Enak”.

Remboelan, Indonesian Soulfood

Remboelan 4

Beberapa bulan belakangan ini saya selalu melewati restoran yang dipenuhi oleh ibu-ibu berjilbab, entah arisan, entah kumpul-kumpul saja. Saya melihat hal ini di hari working days, hari dimana restoran-restoran lain biasanya sepi. Restoran yang saya lihat tersebut adalah Remboelan. Remboelan berdiri sejak 2011 dan saat ini sudah memiliki cabang di Kota Kasablanka, Plaza Senayan & Pondok Indah Mall.

Remboelan memiliki tempat yang nyaman dan dekorasi yang cukup bagus, memang layak untuk dijadikan tempat kumpul-kumpul. Pantas saja saya sering melihat beberapa rombongan makan di cabang Remboelan yang dekat dengan kantor saya.

Remboelan 3

Bagian Dalam Remboelan

Restoran dengan slogan Indonesian Soulfood ini menyajikan aneka masakan tradisional Indonesia yang kaya akan bumbu. Jarang sekali saya menemukan restoran seperti ini di Mall-Mall, kebanyakan restoran di sana adalah restoran yang menyajikan masakan “bule” :’D. Remboelan menyajikan hidangan Indonesia seperti nasi bakar, gado-gado, bistik, tumpeng, lumpia, rujak dan lain-lain.

Berdasarkan rekomendasi dari seorang kawan, saya akhirnya mencicipi nasi bakar peda di Remboelan. Di dalam nasi bakar tersebut, terdapat ikan peda dengan bumbu rempah yang yuummmm, lumayan enak. Ternyata, ada 1 hal yang secara tidak terduga saya temukan di dalam nasi bakar peda yang saya santap, ada petenya, yummm. Whaaa jarang-jarang nih ada restoran mall menyajikan hidangan yang mengandung pete, hehehe. Berhubung saya suka sekali dengan pete, maka saya semakin lahap menyantap nasi bakar peda saya. Pete yang digunakan tidak terlalu banyak sehingga tidak perlu khawatir akan baunya nafas anda setelah keluar dari Remboelan ;). Walaupun sedikit, rasa dan aroma pete cukup pas ketika dipadukan dengan ikan peda yang asin-asin gurih, sambal yang sedikit pedas dan aroma daun pembungkus nasi bakar, lumayan juga :D. Hidangan ini membangkitkan memori saya ketika kecil dulu, saya kadang makan nasi dengan pete, ikan peda dan sambal terasi bersama orang tua saya.

Remboelan 2

Nasi Bakar Peda

Untuk minuman, saya baru mencicipi es kopi jelly, lumayan enak, jelly-nya melimpah, tapi tidak terlalu spesial. Sebenarnya terdapat aneka menu minuman lain seperti wedang ronde, es kelapa degan, es teler dan lain-lain. Yaaah mungkin lain kali saya akan mencicipi salah satunya :).

Remboelan 1

Es Kopi Jelly

Remboelan adalah salah satu restoran yang menurut saya layak untuk mendapat nilai 3 dari skala maksimum 5 yang artinya “Lumayan”. Melestarikan budaya bangsa adalah kewajiban kita semua dan Remboelan adalah salah satu restoran yang berani tampil dengan masakan khas Indonesia di tengah-tengah invasi kuliner dari luar negeri, baguslahhh, tak semua restoran bagus di Mall bagus harus menghidangkan hidangan luar negeri khan? 😉

Maem Bakmi Ketoprak Yunani yang Unik

Bakmi Toprak Yu Nani 1

Beberapa minggu lalu yang lalu, saya mencicipi salah satu masakan tradisional Solo yang baru saya dengan namanya, Bakmi Ketoprak Yunani. Wew, mie di campur ketoprak asal Yunani? Ternyata Yunani di sini adalah Yu Nani, nama pendiri warung Bakmi Ketoprak Yunani yang sudah sejak 1960-an berdiri tegak di Jl. Pandu Dewanata, daerah Kartopuran, Solo. Sebelum tiba ke warung Yu Nani yang asli, saya melihat banyak warung-warung bakmi ketoprak lain yang menggunakan nama Yunani, yaaaa Yunani KW-laaahh, hehehehe.

Warung Bakmi Ketoprak Yu Nani terbilang sederhana, bentuknya seperti warung tenda, hanya terdapat 2 meja panjang di dalam warung tersebut. Bakmi Ketoprak Yu Nani selalu ramai dipadati pengunjung yang sebagian besar adalah penduduk asli Solo, tidak seperti pengunjung Soto Gading 1 yang sudah punya nama, pengunjung Soto Gading 1 terlihat dari berbagai daerah.

Bakmi Toprak Yu Nani 2

Sebenarnya apa sih Bakmi Ketoprak Yu Nani itu? Bakmi Ketoprak Yu Nani terdiri dari potongan daging sapi, mie kuning, bihun, rambak, tahu, tempe, cakwe, kubis, touge, kacang merah, potongan sosis solo & taburan bawang goreng yang bernang & menyelam di dalam semangkuk kuah kaldu sapi yang hangat, yuuummmm, penampilan luarnya menggugah selera :).  Daging sapi yang dipergunakan Yu Nani, direbus lama di atas arang sehingga memiliki aroma khas yang lumayan ok. Sebelum menyantap daging sapi dan aneka bahan-bahan lain yang ada di dalam bakmi ketoprak, saya menambahkan irisan cabai, kecap dan jeruk nipis yang sudah disediakan di meja. Selain itu ada aneka hidangan tambahan lain tersedia di atas meja seperti lento, krupuk, lumpia, sosis solo dan lain-lain.

Bakmi Toprak Yu Nani 3 Bakmi Toprak Yu Nani 4

Rasa Bakmi Ketoprak Yu Nani sendiri terasa lumayan enak, bahan-bahan yang beraneka ragam menghasilkan kombinasi yang cukup harmonis, aroma daging sapinya cukup terasa & berhasil membangkitkan selera makan saya, slluuurp! :D. Oleh karena itu Bakmi Ketoprak Yu Nani layak mendapat nilai 3 dari skala maksimal 5 yang artinya “Lumayan”. Bakmi Ketoprak Yu Nani adalah hidangan Solo yang layak dikunjungi, baik nama maupun komposisi bahan sajian yang satu ini agak unik, ada kacang merahnya segala, inilah hal yang tidak saya temui di Jakarta :).