Wendy’s, Kualitas Adalah Resep Kami

Wendy’s merupakan jaringan restoran cepat saji asal Amerika Serikat. Sejak dulu, restoran Wendy’s selalu menggunakan lambang anak perempuan dengan ikatan kepang 2. Konon itu merupakan gambar kartun dari putri Dave Thomas, sang pendiri Wendy’s. Restoran pertama Wendy’s didirikan oleh Dave Thomas pada 1969 di Ohio. Sejak saat itu, Wendy’s terus berkembang hingga berhasil masuk ke Indonesia pada 1991. Gerainya memang tidak sebanyak McDonalds, namun dahulu kala, saya sendiri sering menyantap Wendy’s yang terletak di samping Gramedia. Jadi, ketika saya masih kecil dulu, saya dan orang tua saya sering mampir ke Wendy’s setelah mampir ke Gramedia. Yaaaah, itulah hiburan anak kecil jaman dulu :’D.

Lama tak mampir ke Wendy’s, manajemennya pun sepertinya sudah berganti. Saat ini Wendy’s dapat ditemui tersebat di wilayah Jabodetabek, Bandung, Surabaya dan Pontianak. Yaitu di Metropolitan Mall, Kota Harapan Indah, RS Otak Nasional, Transmart Cempaka Putih, Center Park Building BRI, Jl. HOS Cokroaminoto JakPus, Gandaria City, Carrefour Lebak Bulus, Pondok Indah Mall 1, Pacific Place, Plaza Blok M, Plaza Kalibata, Menara Bank Mega, Transmart Cilandak, Pluit Village, Mall Kelapa Gading 3, Mall of Indonesia, Mall Artha Gading, Mangga Dua Square, Neo Soho Mall, Bintaro Plaza, Transmart Graha Bintaro, Transmart Graha Raya, Bintaro Jaya Xchange Mall, Teras Kota, Transpark Mall Bintaro, Transmart Dewi Sartika Depok, Trans Studio Cibubur, Transmart Bogor Yasmin, Cibinong City Mall, Cihampelaswalk, Braga Citywalk, Trans Studio Bandung, Transmart Buah Batu, Transmart Ujung Berung, Pakuwon Mall, Trans Icon Mall, Galaxy Mall 1, Grand City Mall, Transmart Rungkut, Transmart Ngagel dan Transmart Pontianak Kuburaya. Wah banyak juga yaaaaa.

Seperti restoran fastfood asal Amerika pada umumnya, Wendy’s menyajikan ayam goreng dan aneka burger. Saya sendiri baru sempat mencicipi stacker, Dave’s, spicy cheese beefamator, fried chicken, chocolate frosty, cheese potato pie dan tentunya french fries.

Fried chicken tampil seperti ayam goreng tepung pada umumnya. Saya pribadi tidak menemukan hal yang spesial di sini selain raaa gurih dan renyah saja. Namun, fried chicken dan nasi di Wendy’s berhasil menjadi menu wajib anak saya ;).

Stacker merupakan burger dengan beef patty kotak, beef bacon dan keju. Gabungan antara tekstur beef bacon dengan beef patty yang agak berbeda memberikan variasi yang lumayan enak. Anak saya suka dengan menu yang satu ini.

Terkadang, burger terasa terlalu berlemak kalau isinya hanya daging dan keju saja. Dengan menghunakan nama si pendiri, Dave’s merupakan burger dengan beef patty kotak plus aneka sayuran. Ini merupakan varian burger klasik yang besar dan lumayan ok.

Spicy cheese beefamator sebenarnya merupakan stacker yang diberikan tambahan saus keju pedas. Kejunya yang sengau lebih dominan ketimbang rasa pedasnya. Yang saya suka adalah sengau kejunya yang agak di atas rata-rata berhasil membuat hidangan ini terasa beda.

Yang namanya burger tentunya paling pas kalau ditemani oleh kentang goreng. Frech fries yang saya santap di Wendy’s memiliki kulit dan memberikan aroma yang harum. Rasanya pun agak gurih. Istri saya paling senang dengan french fries yang satu ini.

Cheese potato menggunakan aneka bahan yang dibalut oleh kentang yang lembut. Jamurnya cukup terasa di sana, Tapi yang juara di sana adalah kejunya yang mantab. Memang agak sengau, tapi yah itulah yang membuat cheese potato menarik.

Chocolate frosty merupakan susu coklat dingin dengan krim. Sebuah minuman klasik yang tak lekang oleh waktu. Menyegarkan tapi tidak terlalu manis. Aroma susunya pun masih tetap ada dan tidak hilang :).

Wendy’s adalah restoran waralaba asal Amerika yang sudah ada lama sekali. Di sana terdapat berbagai menu klasik. Mereka pun tetap mempertahankan beef patty mereka yang bentuknya kotak. Sesuatu yang berbeda karena kompetitor mereka menggunakan beef patty bulat. Soal rasa, keluarga saya cocok dengan beberapa menu Wendy’s. Dengan demikian, Wendy’s layak untuk memperoleh nilai 3 dari skala maksimum 5 yang artinya “Lumayan”.

Makan Ditemani Gemercik Suara Sungai di Seafood Laris Manis Irigasi Bendung Bekasi

Sudah lama rasanya saya menyantap hidangan seafood. Restoran seafood dekat rumah saya banyak yang tutup. Sementara itu yanh baru masih belum ada yang meyakinkan. Ahh mungkin saya harus bermain agak jauh ke timur. Saya pun bertanya kepada teman-teman saya yang tinggal di Kotamadya Bekasi, seafood mana yang enak di sekitar rumah mereka. Tapi aksesnya mudah bagi penduduk Jakarta seperti saya. Mereka kompak menyebutkan sebuah restoran seafood yang terletak di dekat bendungan. Lokasinya agak menyendiri sih sebenarnya. Namanya Seafood Laris Manis Irigasi Bendung Bekasi. Alamatnya adalah di Jl. Mayor Madmuin Hasibuan No. 28, Margahayu, Bekasi Timur. Tak jauh dari pintu gerbang tol Becakayu yang baru :).

Lokasinya bersih dan buka di sore dan malam hari. Di sana, samar-samar suara sungai masih terdengar. Maklum, lokasinya persis diapit oleh 2 aliran sungai yang arahnya ke bendungan. Tapi yaaah agak gelap. Kalaupun terang, pemandangannya tidak terlalu bagus. Jadi, cukup dengarkan suaranya saja ya ;).

Restoran sederhana ini menyajikan aneka seafood. Saya sendiri baru sempat menyantap ikan kakap bakar, udang saus padang dan kangkung lada hitam.

Ikan kakap bakar hadir dengan rasa yang nikmat. Bumbunya cukup meresap dan terasa disetiap suapan. Dagingnya banyak, segar dan jauh dari yang namanya amis. Waah enak nih.

Udang saus padang hadir dengan ukuran udang segar yang besar-besar. Bumbu saus padangnya tidak pelit, kental dan terasa manis asam pedas. Waahhh mantab juga inu rasanya. Takarannya pas dan nikmat di lidah, yummmm.

Kangkung lada hitam disajikan di atas hotplate yang super panas dan berasap. Keren juga asapnya, hidangan yang satu ini memang dihidangkan dalam keadaan panas. Rasanya sendiri memiliki aroma carcoal yang harum loh. Saus lada hitamnya pun terasa ok dan lezat di lidah. Kemudian panas hotplane menimbulkan lelehan lada hitam yang lengket dan enak kalau dicolek hehehehe. Inilah menu favorit istri saya di Seafood Laris Manis Irigasi Bendung Bekasi.

Seafood Laris Manis Irigasi Bendung Bekasi Memiliki okasi yang bersih, baik dan mudah . Selain itu beberapa hidangannya cocok dengan lidah keluarga saya. Saya pun ikhlas untuk memberikan restoran seafood ini nilai 4 dari skala maksimum 5 yang artinya “Enak”.

Ramen Terenak Ya Ramen Ya

Ramen dikenal sebagai salah satu varian mienya orang Jepang yang berukuran sedang. Kalau dibandingkan dengan udon, ramen memang berukuran lebih kecil. Dari beberapa restoran ramen yang ada di kota saya, Ramen Ya termasuk yang cukup banyak. Mayoritas cabangnya terletak di dalam pusat perbelanjaan yang ramai. Sampai saat ini saja Ramen Ya sudah dapat ditemui di Kota Kasablanka, Grand Indonesia, Mayapada Tower 2, Blok M Plaza, Gandaria City, Senayan Park, Senayan City, Pejaten Village, Kuningan City, Mega Bekasi Hypemall, Summarecon Mall Bekasi, Metropolitan Mall, Botani Square, Trans Studio Cibubur, Margo City, Cibubur Junction, Lippo Cikarang, Cilegon Center, Bintaro Xchange, Mall of Serang, Tangerang City, Summarecon Mall Serpong, Mall Kelapa Gading 3, Emporium Pluit, Baywalk, Pluit Village, Taman Anggrek, Central Park, Mall Ciputra, Lippo Mall – St.Moriz, Bandung Indah Plaza, Paris Van Java, Mall Festival Citilink, Trans Studio Bandung, Pollix Mall Paragon Semarang, Solo Square, Mall Ambarrukmo, Hartono Jogja, Plaza Surabaya, Mall Pakuwon, Bg Junction, Mall Royal Plaza, Trans Icon Surabaya, Sun City Sidoarjo, Bali Galeria, Level 21, Atlas Beach Fest, Mall Boemi Kedaton Lampung, Palembang Icon, Palembang Square, Plaza Medan Fair dan Sun Plaza Medan. Wuuaahhh banyaknyoooo.

Ada apa saja di Ramen Ya? Pada dasarnya ya sesuai judulnya, jualan ramen hehehe. Ada ramen kering, ada ramen kuah. Pada mayoritas menu di Ramen Ya, kita bisa memilih apakah ingin menggunakan mie keriting atau lurus. Mie lurus lebih lembut, sementara itu mie keriting lebih kenyal. Saya pribadi lebih senang dengan mie keritingnya. Semua tergantung selera masing-masing. Saya sendiri baru sempat mencicipi beef ramen, chicken curry ramen, legendary chicken ramen, volcano dry ramen, spicy chicken dry ramen, dan chicken hot ramen.

Beef ramen adalah menu pertama yang saya santap di awal-awal Ramen Ya mulai buka pada sekitar 2018. Biasanya saya lebih suka yang menggunakam daging sapi daripada daging ayam. Sayangnya, menu ini tidak terasa spesial. Daging sapinya ya empuk, tapi spesial. Kuahnya lumayan enak dan gurih tapi sekali lagi, tidak terlalu spesial juga. Setelah kunjungan pertama ini, agak lama bagi saya untuk kembali berkunjung ke Ramen Ya. Aahhhh, mungkin pada saat itu saya memesan menu yang kebetulan tidak sesuai dengan selera saya pribadi.

Pada kunjungan berikutnya, saya menyantap spicy dry chicken ramen. Ramen yang satu ini tidak menggunakan kuah dan menggunakan telur yang mirip telur mata sapi. Telurnya sih biasa saja, tapi di luar dugaan, ayamnya memiliki rasa gurih yang unik, yummmm lezat. Selain itu terdapat aroma yang harum ketika sedang mengunyah hidangan ini. Aromanya seperti aroma cabai tapi lembut dan tidak menusuk. Saya pribadi tidak merasakan rasa pedas yang berlebihan. Di sana terdapat sedikit pedas dan rasa gurih yang unik. Wah ramen ayam yang satu ini enak juga ternyata.

Chicken hot ramen dapat dikatakan sebagai versi basahnya spicy dry chicken ramen. Selain menggunakan kuah, chickeb hot ramen menggunakan telur yang berbeda. Kuah dan telur ini menambah poin plus bagi chicken hot ramen. Telurnya lebih terasa dan terksturnya sangat pas untuk menemani ramen. Kuahnya juara, waaah enak sekali. Rasanya lebih gurih dan sedikit pedas. Takarannya pas sekali deh. Akhirnya ketemu juga dengan menu favorit di Ramen Ya.

Volcano dry ramen pada dasarnya merupakan dry ramen yang dilengkapi oleh potongan ayam, rumput laut, telur dan semacam karaage. Walaupun namanya menggunakan kata-kata gunung berapi, menu ini tidak pedas. Rasanya sebenarnya relatif soft. rasa gurih justru hadir lewat kaarage-nya yang sangat renyah. Tidak ada aroma cabai sama sekali di sana, namun rasanya secara keseluruhan tetap ok.

Legendary chicken ramen menggunakan komponen yang mirip dengan chicken hot ramen, hanya saja kuahnya lebih lembut dan gurih. Di sana tidak ada aroma cabai sama sekali. Rumput laut dan telurnya jadi lebih terasa. Menu ini cocok bagi yang kurang suka dengan dunia persambalan dan percabaian, tapi gemar dengan yang gurih-gurih.

Chicken curry ramen sangat mirip dengan legendary chicken ramen. Bedanya, terdapat sedikit rasa dan aroma kari ayam di sana. Rasanya agak gurih dengan rasa dan aroma ramen ala Ramen Ya.

Lokasi yang nyaman dan adanya menu favorit saya di Ramen Ya, tentunya membuat saya ingin datang lagi ke sana. Dengan demikian sayabikhlas untuk memberikan Ramen Ya nilai 4 dari skala maksimum 5 yang artinya “Lumayan”. Oh yaaa, Ramen Ya itu halal yaaa. Inikan ramennya Indonesia. Berbeda dengan ramen yang dijual di Jepang dan Cina daratan.

Semerbak Harumya Daging Asap Kobar

Saya pertama kali mampir ke Kobar, gara-gara mengantar istri ke HokBen. Kebetulan lokasi Kobar memang sangat dekat dengan parkiran HokBen Kalimalang. Tepatnya di Jl. Kalimalang Blok E7, Duren Sawit, Jakarta Timur. Ketika parkir, saya mencium bau harum dari Kobar. Waaah, saya yang memang penyuka daging asap, sopasti merencanakan untuk mampir.

Kobar sendiri bukan agak sore, mungkin karena tempatnya akan lumayan panas kalau siang yaa. Lokasinya memang lebih cocok dikunjungi di saat matahari sudah terbenam.

Ada apa sih di Kobar? Pada dasarnya di sana terdapat aneka menu daging plus kopi. Saya sendiri baru mencicipi daging sambal asap dan smoked beef bbq.

Smoked beef bbq terdiri dari daging sapi asap, french fries, sayur, saus bbq dan saus keju. Dagingnya tetap menjadi raja di sini. Keharumannya sangat terasa. Ditambah dengan says keju dan bbq, menu ini terasa unik dan lumayan enak. Hanya saja, saran saya, saus sambal tetap dibutuhkan ;). Yaah namanya juga orang Indonesia hehehe.

Daging sambal asap terdiri dari nasi, daging sapi asap, sayur dan sambal. Sambalnya senduri bisa memilih antara sambal matah atau sambal bawang. Saya rasa sambalnya tidak terlalu berpengaruh. Keduanya sama-sama tidak terlalu pedas. Yang paling dominan di menu ini adalah dagingnya. Teksturnya mantab dan empuk. Keharuman daging asapnya benar-benar terasa. Ketika sedang dikunyah, dagingnya benar-benar harum loooh. Enak deh pokoknya :).

Secara keseluruhan, Kobar memiliki aneka menu yang unik dan lezat. Bukan hanya beda, menu-menunya memiliki rasa yang ok. Saya pribadi ikhlas untuk memberikan Kobar nilai 4 dari skala maksimum 5 tabg artinya “Enak”.

Menikmati Sate Habib yang Super Empuk

Setiap melewati daerah Terminal Kampung Melayu saya biasa mampir menyantap sate dan sop kambing. Di sana memang terdapat beberapa alternatif hidangan perkambingan ;). Sate Habib adalah salah satu warung sate yang menjadi langganan sebagian teman kantor saya.

Setahu saya Sate Habib berdiri sejak 2014. Jadi sebenarnya terbilang baru dibandingkan Sate H. Mansur dan Sate Bang Dudung yang sudah lebih dahulu ada. Lokasi Sate Habib ini adalah di Jl. KH Abdullah Syafei No 17, Tebet, Jakarta Selatan. Tepatnya di seberang Gudang Peluru, dekat turunan flyover.

Di sana terdapat aneka menu kambing seperti sate kambing muda, sop bening, sop marak dan lain-lain. Kalau sedang penuh dan sudah malam, yaaaah ada beberapa menu yang habis. Sebaiknya mampir di warung sate ini di sore hari saja. Bagaimana rasanya? Kok bisa ramai dan terkadang habis?

Sate kambing muda tampil relatif polos tanpa bumbu yang macam-macam. Kita dapat memilih untuj menggunakan kecap manis atau sambal kacang. Keduanya sama-sama flat sih sebenarnya. Jadi jangan berharap untuk menemukan rasa gurih yang wah pada sate kambing muda ini. Yang menakjubkan dari sate ini adalah daging yang super empuk dengan tekstur yang enak. Saran saya, jangan hanya menyantap sate dan nasi saja, pasti terlalu tawar jatuhnya. Sebaiknya pesan juga sop marak atau sop bening.

Sate Kambing Muda

Sop bening dan sop marak pada dasarnya sama-sama memggunakan potongan jeroan kambing dan tulang kambing. Hanya terdapat sedikit daging di sana. Kuah hangatnyalah yang dapat memperkaya menu sate kambing muda. Sop bening terasa gurih dan merupakan sop kambing tradisional Indonesia. Sementara itu sop marak menggunakan kuah yang menggunakan bawang, kapulaga, cengkeh, kayu manis dan aneka rempah lainnya sehingga rasanya agak unik, seperti kari. Semua tergantung selera, namun saya tidak merekmendasikan untuk menyantap sop dan sate secara terpisah.

Sop Marak

Bagi sebagian orang, Sate Habib relatif mahal untuk lokasi yang sekilas nampak kurang bersih. Menurut saya sih sebenarnya Sate Habib ini bersih. Meja dan lantainya terus menerus dibersihkan. Hanya saja, langit-langit warung yang pendek dan wallpaper yang kusam, membuat Sate Habib nampak tidak terlalu bersih.

Bagian Dalam
Bagian Dalam

Overall, Sate Habib masih ok dari segi rasa dan lokasi. Saya ikhlas untuk memberikan Sate Habib nilai 4 dari skala maksimum 5 yang artinya “Enak”. Warung Sate Habib memberikan variasi yang berbeda dengan warung sebelah. Sama-sama sate dan sop kambing tapi rasanya tetap beda. Enaklah untuk ganti-ganti supaya tidak bosan :).

Subway, Sandwitch Suka-Suka

Dahulu kala, Subway pernah masuk ke Indonesia dan akhirnya entah mengapa mereka harus tutup dan keluar dari Indonesia. Pada saat itu saya masih kecil dan tidak mengenal apa itu Subway. Mungkin orang Indonesia kala itu masih asing dengan hidangan sandwich. Ahhh apa itu makan roti doang hehehehe. Sepertinya nasi dan ayam sangat dominan mengalahkan segalanya. Waktu itu, waralaba restoran burger asing saja akan laku kalau memiliki menu ayam goreng.

Saya hanya dapat menyantap Subway ketika sedang bekerja di Malaysia karena halal. Sementara itu ketika saya sedang di Australia dulu, yaaah saya hanya dapat menonton iklannya di TV. Dulu sih ada menu pork-nya, jadi takut itu non halal. Kejadian mengejutkan ketika saya sedang mengikuti vaksin covid di Cilandak TownSquare. Saya melihat antrian Subway yang mengular. Wah Subway kembali ke Indonesia dan membuka cabang pertamanya di Cilandak TownSquare. Sekarang, masyarakat Indonesia sudah lebih mengenal dan menerima makanan-makanan asing seperti Burger dan kawan-kawan. Jadi wajar kalau restoran sandwich seperti Subway berani untuk datang kembali.

Kali ini Subway dengan agresif langsung membuka cabang di wilayah Jabodetabek Bandung dan Surabaya. Perlu diketahui, Subway adalah fast food dengan cabang terbanyak di dunia mengalahkan McDonalds dan KFC. Sekarang saja saya sudah dengan mudahnya menemukan Subway tak jauh dari rumah saya. Antara lain, Subway sudah dapat ditemui di OakWood Mega Kuningan, FX Sudirman, Plaza Senayan, Jl. Kemang Raya, Jl. Melawai Raya Blok M, Menara Cakrawala, Pondok Indah Mall 3, Jl. Paus Rawamangun, Cilandak Townsquare, Jl. Raya Kalimalang, Ruko Green Lake, Jl. Raya Jatiwaringin, Mall Kelapa Gading 2, Lippo Mall Puri, Jl. Margonda Raya, Jl. Mandara Permai PIK, Bintaro Emerald, Jl. Pamulang Permai Raya, Ciffest Citra 6, Ruko Graha Bulevar Summarecon Bekasi, Ruko Oregon Kota Wisata, Jl. BSD Grand Boulevard, T3 Ultimate Domestic Departure Soeta, BEZ Walk, Citywalk Elvee Karawaci, Cibinong City Centre, Citywalk Lippo Cikarang. 23 Paskal, Jl. Dipati Ukur, Jl. Buah Batu, Jl. Raya Gubeng, MERR Surabaya, dan Pakuwon Mall Surabaya. Waah banyak yaa.

Pada dasarnya Subway menyajikan aneka sandwich. Singkat kata pengunjung dapat memilih jenis roti beserta ukurannya. Aneka isian pun tersedia di sana. Semua dapat dipilih sesuai selera untuk melengkapi jenis sanswich yang hendak disantap. Bagi yang ingin praktis, Subway sudah memiliki template jenis sandwich. Beberapa diantaranya ada adalah tuna mayo, roast beef dan steak & cheese.

Tuna mayo memiliki rasa daging ikan yang gurih manis. Tidak ada aroma amis sama sakali di sana. Sebenarnya sih raaanya agak mirip dengan Tuna Melt di Pizza Hut. Bagi teman-teman yang suka dengan Tuna Melt, pasti yaaa otomatis suka dengan tuna mayo. Lumayanlaaaa.

Steak & Cheese memiliki potongan daging sapi dan keju yang besar-besar. Jadi memang rasa daging dan keju sangat dominan di sini.

Roast beef memiliki keistimewaan dari daging yang dipergunakan. Ketika saya gigit, terdapat sedikit aroma yang harum. Sayang aroma tersebut agak kurang agresif.

Saya pribadi jarang ke Subway dan belum menemukan menu favorit di sana. Banyaknya pilihan untuk membuat sandwitch sendiri memang menyenangkan. Tapi kalau pilihannya terlalu banyak, terkadang ada pembeli yang pusing. Template sandwitch yang ada sangat membantu. Meskipun semua bahannya jelas terasa merupakan bahan yang berkualitas. Sayang semuanya terasa agak flat. Mungkin masih mengikuti lidah orang luar negeri. Perlu beberapa kali eksperimen untuk memperoleh kombinasi yang cocok sesuai selera. Jadi sementara ini Subway dapat memperoleh nilai 3 dari skala maksimum 5 yang artinya “Lumayan”.

Pisang Goreng Madu Bu Nanik, Si Hitam Manis

Gorengan sudah menjadi makanan yang mudah ditemui, pedagangnya ada di mana-mana. Pisang goreng adalah salah satu gorengan yang paling populer. Di Jakarta Barat terdapat pedagang pisang goreng yang cukup terkenal. Sudah buka sejak tahun 2007, Pisang Goreng Bu Nanik hanya memiliki 1 toko offline yaitu di Jl. Tanjung Duren Raya No. 67, Grogol, Jakarta Barat. Lokasi lainnya hanya melayani pemesanan melalui aplikasi ojek online.

Walaupun sudah bisa dipesan lewat online, tetap saja semua lokasinya relatif jauh dari rumah saya hehehe. Yaaah saya pun mampir ketika sedang lewat daerah Grogol dan kondisinya tidak macet parah. Kemarin akhirnya saya sempat mampir ke tokonya yang baru selesai direnovasi. Di sana terdapat aneka makanan lain selain pisang goreng madu. Tapi juaranya yaaa tetaplah pisang goreng madu.

Bentuk pisang goreng madu tidak lonjong, melainkan agak bulat. Potongan pisang dilapisi oleh campuran tepung dan madu yang awet renyahnya. Ketika digigit terdapat sedikit kerenyahan disertai rasa manis yang unik. Manisnya legit tapi tidak berlebihan. Lumayan juga nih kalau pagi-pagi digunakan untuk menemani secangkir kopi hangat :).

Saya rasa, Pisang Goreng Madu Bu Nanik layak untuk memperoleh nilai 3 dari skala maksimum 5 yang artinya “Lumayan”. Mungkin lain kali saya akan mencicipi gorengan atau cemilan lain yang ada di sana ;).

Mencicipi Sop Djanda & Sate Maranggi Ma’Idah

Dulu saya memiliki restoran seafood langganan yang bernama Bagan Seafood. Entah mengapa restoran tersebut tutup dan menjadi Restoran Sop Djanda (Djakarta Soenda). Dari spanduknya sih sering berubah antara Sop Djanda atau Sop Ma’Idah Djakarta Soenda atau Sop Djakarta Soenda atau Sate Maranggi Spesial atau Khas Betawi. Mungkin strategi restoran ini memang memcantumkan menu-menu andalannya sebesar mungkin pada bagian depan restoran. Nama restoranya tak penting hehehehe. Mungkin nama restorannya sendiri adalah Rumah Makan Ma’Idah yah, ah saya tidak tahu pastinya. Yang jelas sudah bertahun-tahun lamanya restoran ini buka, tapi saya belum mampir-mampir. Sepupu saya yang rumahnya jauh saja sudah beberapa kali mampir hehehe. Pada dasarnya saya memang bukan penggemar sop atau soto, jadi saya kurang tertarik dengan tulisan Sop Djanda sebesar itu. Tapi lama kelamaan kok tempat ini terlihat banyak pengunjungnya yaaa. Daaan akhirnya saya pun mampir ke sana.

Ternyata bagian dalamnya nyaman dan tidak terasa sempit. Tempatnya bersih dan tertata rapi. Bagian luar yang mungil bukan berarti dalamnya juga mungil loh. Menunya pun sebenarnya cukup sederhana. Hanya ada sop dan aneka sate. Sopnya adalah sop janda, sedangkan sate andalannya adalah sate maranggi.

Sop janda atau sop Djakarta Soenda hadir dengan potongan daging yang besar dan lumayan empuk. Di sana terdapat pula potongan daun bawang dan cabai hijau. Kita dapat memesan sop janda tidak pedas, pedas atau ekstra pedas. Saya pribadi cukup puas di level pedas saja. Pedasnya terasa pas tanpa menutupi rasa lainnya. Karena sop janda bukan hanya pedas saja. Terasa bumbu rampah yang khas pula di sana. Hidangan paling pas disantap ketika udara sedang dingin-dinginnya :).

Sate maranggi hadir dengan bumbu khas yang melekat dan meresap ke dalam daging sapinya. Rasanya manis dan memiliki rasa maranggi yang khas, lumayan oke deh pokoknya. Tak lupa terdapat irisan tomat yang terasa asam dan pedas yang mampu memperkaya rasa sate marangginya. Hanya saja perut saya sudah tidak kuat menyantap irisan tomat tersebut terlalu banyak. Asam lambung saya kumat setelah menyantapnya.

Semua hidangan di atas akan terasa lebih nikmat lagi ketika disantap bersama nasi putuh hangat dan bawang goreng yang renyah. Tanpa disadari nasi dan bawang goreng ini mampu memperkaya rasa juga. Jadi kalau teman-teman memesan lewat ojek online, jangan lupa menyiapkan bawang gorengnya supaya seperti makan di restorannya ;).

Belakangan saya baru mengetahui bahwa Rumah Makan Ma’Idah ini sudah ada lebih dari satu loh. Cabang-cabangnya kurang lebih ada di:

  • Jl. Inspeksi Kalimalang No.10, Duren Sawit, Jakarta Timur.
  • Jl. KH. Noer Ali No. 14, Bekasi.
  • Jl. Cut Mutia No. 3, Bekasi.
  • Jl. Alternatif Cibubur No. 100, Bogor.
  • Jl. Hasyim Ashari No. 23, Tangerang.
  • Jl. Raya Rawa Buntu No. 21, Tangerang.

Secara keseluruhan, restoran ini layak untuk memperoleh nilai 3 dari skala maksimum 5 yang artinya “Lumayan”. Loaksi yang ok membuatnya nyaman untuk dijadikan tempat kumpul-kumpul dengan teman dan keluarga ;).

Sate Kambing Mas Mario

Setiap singgah ke Solo, ada sebuah warung sate yang selalu saya datangi yaitu Sate Kambing Mas Mario. Lokasinya di Jalan Kapten Mulyadi, Pasar Kliwon, Surakarta, tepatnya disamping Masjid Jami Assegaf. Hanya saja warung ini justru buka di pagi dan siang hari. Sore saja sudah tutup, apalagi malam, biasanya kan tukang sate buka malam-malam. Pada awalnya saya sendiri kebingungan kok ya ini warung selalu tutup.

Dari berbagai menu yang ada di Mas Mario, saya baru sempat mencicipi sate kambing campur, garmas dan nasi goreng kambing. Maklum saya bukan penduduk Solo, jadi hanya sesekali saja mampir di sana.

Sate kambing campur hadir tanpa tusuk sate. Rasanya sebenarnya mirip sate kambing yang sudah dicopot dari tusuknya lengkap dengan kecap, kol, bawang dan tomat. Sesuai namanya, ada kata-kata campur. Sate kambing campur tidak hanya terdiri dari potongan daging. Terdapat pula gajih dan kawan-kawan di sana. Radanya yaa lumayan, tapi tidak terlalu spesial.

Garmas atau garang masak menggunakan potongan daging kambing yang sudah dibakar terlebih dahulu. Kemudian daging-daging tersebut di masak lagi menggunakan kuah. Rasanya ada manis santan yang berbeda dengan manis sate kambing biasa. Hal ini yang membuat garmas Mas Mario terasa istimewa, enakkk.

Nasi goreng kambing menggunakan potongan daging kambing yang cukup besar. Dagingnya benar-benar terasa. Aromanya harum dan memiliki rasa manis yang khas. Jangan lupa untuk menambahkan kerupuk putih yang dapat diminta. Renyahnya memperkaya nasi goreng tersebut. Menu ini akan terasa spesial kalau kita minta nasi gorengnya pedas. Akan terasa pedas lada yang pas sekali dengan rasa lainnya yang sudah ada. Nah ini dia menu favorit saya di Mas Mario. Yummmmmmm.

Secara keseluruhan, Sate Kambing Mas Mario memiliki menu yang saya sukai. Walaupun anehnya saya tidak terlalu terkeaan dengan satenya. Di sana saya justru suka dengan garmas dan nasi goreng kambingnya hehehehe. Bagaimana pun juga, saya rasa Sate Kambing Mas Mario layak untuk memperoleh nilai 4 dari skala maksimim 5 yang artinya “Enak”. Warung ini menjadi salah satu tujuan saya kalau hendak sarapan atau makan siang di kota Solo ;).

Makan Mie Tek-Tek ala Temon

Ketika masih kecil dulu, sering ada ada gerobak tukang mie jawa lewat depan rumah. Biasanya kami menyebutnya mie tok-tok dan mie tek-tek, sesuai dengan bunyi yang mereka keluarkan ketika lewat. Sudah lama sekali tukang mie tok-tok dan mie tek-tek punah dari lingkungan rumah saya. Baru kali inilah ada restoran mie jawa yang buka di dekat rumah. Namanya Bakmie Jawa Temon Gunung Kidul. Lokasinya berada di Jalan Taman Malaka Selatan Blok B14 No. 4, Duren Sawit, Jakarta Timur. Lokasinya asri, luas dan nyaman, sangat cocok untuk berkumpul bersama keluarga dan teman.

Namun, bagaimana makanannya? Di sana terdapat mie jawa rebus dan mie jawa goreng. Keduanya merupakan hidangan yang paling banyak dipesan. Keduanya sama-sama menggunakan suwiran daging ayam dan bebek yang cukup banyak. Jadi dagingnya benar-benar terasa dan memberikan rasa yang unik. Mienya pun terasa kenyal-kenyak gurih. Ini sih kelasnya di atas mie tek-tek atau mie tok-tok yang dulu lewat hehehe. Sedikit perbedaannya adalah mie jawa rebus terasa hangat dan relatif lebih gurih. Sedangkan mie jawa gorengnya memiliki tingkat kemanisan yang pas. Wah ini adalah restoran mie jawa paling enak di dekat rumah saya.

Tempat yang bagus dan rasa masakan yang lezat tentunya menjadika Temon sebagai alternatif kalau sedang ingin jajan di luar. Saya ikhlas memberikan Temon nilai 4 dari skala maksimum 5 yang artinya “Enak”.