Shang-Chi and the Legend of the Ten Rings (2021)

Shang-Chi dan organisasi Ten Rings terasa agak asing di telingan saya. Sebagai superhero, nama Shan-Chi tidak terlalu terkenal meskipun konon Shang-Chi berasal dari Asia. Ten Rings pun kalah pamor kalau dibandingkan dengan S.H.I.E.L.D. dan Hydra.

Ten Rings merupakan organisasi rahasia yang dipimpin oleh Xu Wenwu (Tony Leung). Ia memperoleh kekuatan dahsyat dan keabadian dari 10 gelang yang melingkar di tangannya. Teman-teman yang suka membaca komik Marvel tentunya langsung sadar bahwa Xu Wenwu ini lebih populer dengan nama Mandarin. Mandarin adalah tokoh antagonis yang sering berseteru dengan Iron Man.

Kalau dirunut, Ten Rings sebenarnya sudah lama hadir di dalam MCU (Marvel Cinematics Universe). Organisasi ini diselipkan pada Iron Man (2008), Iron Man 3 (2013) dan Ant-Man (2015). Wah kok bisa?? Pada Iron Man (2008), Teng Rings adalah organisasi yang menculik Tony Stark di gurun pasir pada awal film. Kemudian pada Iron Man 3 (2013) nama Ten Rings beserta Mandarin kembali muncul. Tapi sayang, yang muncul kali ini adalah Ten Rings dan Mandarin Palsu. Kemudian, pada Ant-Man (2015) Ten Rings kembali hadir sebagai organisasi rahasia yang berbisnis dengan Yellowjacket, lawan Ant-Man.

Namun, Ten Rings memang terasa sangat tersembunyi sekali. Setelah pertama kali muncul pada 2013 melalui Iron Man (2008), baru 8 tahun kemudianlah Ten Rings dikisahkan dengan sangat terbuka pada Shang-Chi and the Legend of the Ten Rings (2021).

Loh, lalu siapakah Sang-Chi? Sang-Chi (Simu Liu) merupakan anak dari Xu Wenwu, pendiri sekaligus pemimpin Ten Rings. Sejak kecil, Sang-Chi sudah dididik dengan keras. Kemampuan ilmu bela diri Sang-Chi jauh di atas rata-rata anggota Ten Rings lainnya. Namun, Sang-Chi memilih untuk kabur dan keluar dari Ten Rings. Ia kurang setuju dengan bagaimana Ten Rings dijalankan.

Sang-Chi hidup di Amerika dengan menggunakan nama samaran Shaun. Di sana ia menjalin persahabatan dengan Katy (Nora Lum). Keduanya lalu harus berhadapan dengan para anggotan Ten Rings yang mendadak datang dan hendak menangkap Sang-Chi. Tak disangka hal ini berkaitan dengan mendiang ibu Sang-Chi, dan sebuah desa misterius yang tersembunyi pada dimensi lain.

Semua serba-serbi misteri ini gagal membuat saya penasaran. Inti dari Shang-Chi and the Legend of the Ten Rings (2021) memang bukanlah penyelidikan sebuah misteri. Film ini sebenarnya ingin berbicara mengenai keluarga. Tapi sayangnya, hubungan keluarga pun kurang terasa di sana. Saya sendiri tidak terlalu peduli dengan hubungan antara Sang-Chi dengan ayahnya.

Yang saya lihat adalah bagaimana terjadi perubahan pada Sang-Chi. Mulai dari ahli beladiri biasa. Perlahan berubah menjadi superhero dengan berbagai kekuatan magis. Yaaah semacam “common to hero” lah, bukan “zero to hero”.

Adegan perkelahian pada film ini mengigatkan saya kepada film-film kung-fu tahun 90-an yang dibintangi Jet Lee dan Andy Law. Apalagi pemeran ayah Sang-Chi adalah Tony Leung, pemeran Thio Bu Ki pada Serial Golok Pembunuh Naga yang sempat hadir di Indosiar pada sekitar tahun 1995. Waaah, nostalgila sekali hehehehe. Rasanya, adegan aksi menjadi keunggulan utama dari Shang-Chi and the Legend of the Ten Rings (2021).

Seperti film-film superhero Marvel Comics lainnya, unsur komedi ikut dihadirkan. Kali ini semua itu hadir melalui tokoh Katy yang diperankan Nora Lum atau Awkwafina. Akting Nora sebagai pembawa kejenakaan sudah tidak diragukan lagi. Beruntung akting Tony Leung dan Simu Liu pun mampu membuat film ini enak untuk diikuti.

Akhir kata, saya ikhlas memberikan film MCU Asia pertama ini nilai 3 dari skala maksimum 5 yang artinya “Lumayan”. Sekali lagi, Marvel berhasil menanamkan sesuatu hal yang membuat film-filmnya dapat berhubungan tanpa harus dibuat seperti sinetron yang terus bersambung.

Sumber: http://www.marvel.com

Iron Man 3 (2013)

IronMan3_1

Sudah sejak tahun lalu saya menanti film ketiga dari Iron Man. Akhirnya siang kemarin saya berhasil menontonnya di Kasablanka XXI setelah menganti bersama gerombolan-gerombolan ABG, entah kenapa kok baru jam 12 siang sudah antri kayak antri sembako (x_x). Maklum, cukup banyak orang yang menantikan film ini, mulai dari ABG sampai kuli kantoran seperti saya f(^_^)v.

IronMan3_4

IronMan3_9

Bulan April ini, Iron Man 3 hadir di bioskop-bioskop Indonesia. Film yang kembali dibintangi oleh Robert Downey Jr. & Gwyneth Paltrow mengambil setting kejadian setelah film Iron Man (2008), Iron Man 2 (2010) & The Avengers (2012). Setelah Iron Man bersama rekan-rekan superhero-nya mempertaruhkan nyawa melawan invasi mahluk dari luar angkasa di New York. Meski akhirnya menang, pertempuran tersebut menyebabkan Tony “Iron Man” Stark (Robert Downey Jr.) mengalami gangguan psikologis, ia mengalami kegelisahan yang mengakibatkan kesulitan tidur & gangguan kesehatan. Mahluk luar angkasa yang sempat menyerang New York, menunjukkan bahwa banyak mahluk di luar sana yang sangat kuat, sekuat dewa, lebih kuat dari Iron Man. Tony banyak menghabiskan waktunya untuk menyempurnakan baju tempur Iron Man miliknya hingga jumlahnya sudah mencapai 42 buah, wuuah mau duong Om Tony, bagi saya satuuu ajah, hehehe v(O.O). Tony berpendapat bahwa ia harus melakukan penyempurnaan sesempurna mungkin pada baju tempurnya agar ia dapat melindungi semua orang yang dia kasihi, terutama kekasih Tony, Pepper Potts (Gwyneth Paltrow). 

IronMan3_5

Iron Man 3 with Robert Downey Jr

IronMan3_7

Sementara itu, dunia sedang diteror oleh sesosok pria berjubah hijau yang mengaku bernama Mandarin (Ben Kingsley). Ketika pertama kali melihat Mandarin di film ini, saya agak heran. Sosok Mandarin di film ini agak berbeda dengan sosok Mandarin di komik, kurang Asia. Mandarin di komik memiliki kekuatan dari cincin-cincin yang dipergunakannya, sementara di film ini ditunjukkan bahwa Mandarin menggunakan pistol untuk membunuh seseorang, bukan menggunakan kekuatan dari cincinnya. Perbedaan-perbedaan di atas, sedikit terjawab menjelang akhir film ini ;).

IronMan3_2

IronMan3_3

Dengan dibantu oleh Aldrich Killian (Guy Pearce), Mandarin mengembangkan tentara super yang sangat kuat. Perseteruan antara Tony Stark dengan Mandarin diawali dengan terlukanya kepala keamanan Tony oleh salah satu tentara super anak buah Mandarin. Tony kemudian menantang Mandarin di depan televisi nasional. Mandarin lalu mengirim tentara-tentara supernya untuk menyerbu kediaman Tony yang diakhiri dengan hancurnya rumah Tony, terdamparnya Tony di tempat yang sangat jauh dari rumah dan hancurnya baju tempur Iron Man sebagaimana telah diperlihatkan oleh trailer-trailer resmi Iron Man 3. Mampukah Tony bangkit dari kekalahannya dan menggagalkan rencana jahat Mandarin? Mampukah Tony menang melawan tentara supernya Mandarin yang mempu menembus baju tempur Iron Man hanya dengan jari? Silahkan tonton filmnya, entah di bioskop atau DVD ;).

IronMan3_11

IronMan3_8

IronMan3_6

Dari trailer-nya, film ini memang menjanjikan adegan aksi yang cemerlang dengan didampingi oleh efek spesial yang keren. Sesuai dengan trailer-nya, memang itulah yang saya lihat. Tidak hanya itu, Iron Man 3 juga menampilkan adegan-adegan yang dapat membuat penonton tertawa, jadi tidak monoton hanya tembak-tembakan saja isinya. Bagi yang kurang suka dengan film yang tidak logis dan agak khayal, jangan tonton film ini karena Iron Man 3 memang film fiksi, ceritanya saja didasarkan dari cerita komik terbitan Marvel. Berhubung sejak dulu saya memang doyan dengan komik & kisah superhero, maka saya rasa Iron Man 3 patut mendapat nilai 4 dari skala maksimal 5 yang artinya “Bagus”. Saya kemarin menonton versi 3D-nya, tumben lumayan terasa 3D-nya, mungkin efek karena menontonnya di bioskop baru :P.

Sumber: http://marvel.com/ironman3