Ketagihan Martabak Telur & Manis Cakra Kencana

Martabak adalah makanan Indonesia yang sudah lama ada di mana-mana. Pada umumnya ada 2 jenis martabak yaitu martabak manis dan martabak telur. Yah paling tidak, itulah sebutan bagi makanan ini di wilayah Jakarta. Makanan ini memang hadir dengan nama yang berbeda di tempat yang berbeda. Konon di Jakarta sendiri, martabak manis dibawa oleh perantau asal Bangka. Sedangkan martabak manis dibawa oleh perantau keturunan Arab dan India.

Sejak kecil saya sering kali menyantap martabak manis dan telur. Di daerah dekat rumah orang tua saya, terdapat gerobak martabak yang cukup ramai dan sudah beberapa kali berpindah tempat. Perpindahan lokasi tanpa pemberitahuan, tidak membuat tukang martabak yang satu ini sepi. Paling tidak, ia selalu menggunakan nama yang sama, yaitu Cakra Kencana. Entah kenapa nama itu yang dipilih. Kok mirip merk sebuah produk tepung yaaa.

Nama boleh sama, tapi lokasinya sudah beberapa kali berpindah-pindah. Tapi pindahnya selalu di sepanjang Jalan Pondok Kelapa Raya dan Jalan Haji Miran, sebuah jalan lurus antara Kalimalang dengan Banjir Kanal Timur. Dahulu kala, Cakra Kencana terletak di dekat belokan ke arah SDIT Darul Ma’arif, lalu pindah ke Ruko sampong AlfaMart Pondok Kelapa lalu … terakhir .. sampai tulisan ini saya tulis .. sudah pindah lagi ke lokasi yang saya rasa memang lebih bagus. Ruko yang dekorasinya lebih bagus dibandingkan sebelumnya. Tepatnya berada di Jalan Haji Miran No. 37A, Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur.

Cakra Kencana pada dasarnya menyajikan martabak telur dan martabak manis dengan variasi berbagai bahan dan ukuran. Baik martabak manis maupun telur, terdapat ukuran kancil atau kecilnya. Kemudian untuk martabak telurnya dapat memilih menggunakan telur ayam atau telur bebek dengan jumlah telur yang bisa diatur. Martabak manisnya hadir dengan berbagai variasi rasa seperti keju, kacang, wijen, cokelat, tanpa isi, strawberry, blueberry, pisang, kismis, pandan, durian, red velvet, ovomaltine, nutella, toblerone dan kombinasinya. Wah banyak deh pokoknya.

Namun, sebenarnya keisitimewaan martabak Cakra Kencana adalah pada martabak yang terasa tebal dan lembut. Ketebalan dan kelembutannya sangat pas di mulut, yummmm ;). Bagian inilah yang membuat saya berkali-kali pesan martabak di Cakra Kencana. Keluarga sendiri paling suka dengan martabak 5 telur bebek dan martabak manis keju.

Dengan demikian, saya ikhlas untuk memberikan Cakra Kencana nilai 4 dari skala maksimum 5 yang artinya “Enak”. Sejak anak saya belum lahir, sampai abak saya sudah ada yang SD, Cakra Kencana tetap menjadi martabak langganan :). Apalagi ada promo beli 10 kali dapat 1 martabak. Sebuah promo yang rasanya sudah berjalan lebih dari 7 tahun hehehehe.

Lezatnya Masakan Timur Tengah Ala Rumah Makan Mesir

Mesir 1

Beberapa minggu yang lalu, saya bersama istri pergi ke Surabaya dan Malang untuk bersilaturahmi mengunjungi famili. Setelah selesai bersilaturahmi, kami melanjutkan perjalanan kami ke Jatim Park yang terletak di kota Batu, tidak jauh dari kota Malang. Setelah lelah seharian bermain, kami mampir di rumah makan yang direkomendasikan salah satu famili istri saya, Rumah Makan Mesir namanya.
Rumah Makan yang terletak di Jl. Diponegoro No. 32 Kota Batu ini, nampak selalu penuh meskipun keadaannya sederhana & menyatu dengan etalase baju dan parfun yang dijual pula di sana.

Mesir 5 Mesir 6

Menu yang disajikan beraneka ragam seperti nasi kapsah, martabak, sate kambing, gule kambing, kepala kambing, kambing oven, sop kambing, nasi samin, nasi goreng kambing, nasi rawon, gado-gado, otak goreng, sop buntut dan lain-lain. Meskipun menunya bermacam-macam, mayoritas menu yang disajikan mengandung kambing, konon masakan Timur Tengah merupakan menu unggulannya Rumah Makan Mesir. Dari berbagai menu Rumah Makan Mesir di atas, saya baru sempat mencicipi nasi kapsah, nasi kapsah spesial & martabak super.

Martabak super yang disajikan menggunakan minyak samin dan lumayan enak. Porsinya cukup besar yang cocok untuk disantap beramai-ramai.

Mesir 3

Potongan dari Martabak Super

Nah apa itu nasi kapsah atau kabsa itu?  Nasi kapsah adalah nasi khas Timur Tengah terutama Yemen dan sekitarnya. Rasanya tetap berbumbu seperti nasi kebuli tapi dibandingkan nasi kebuli, nasi kapsah relatif lebih plain. Nasi kapsah menggunakan nasi basmati yang sudah direndam dan dicampur dengan daging, sayur dan aneka bumbu. Nasi kapsah Rumah Makan Mesir sendiri memang tidak terlalu spicy tapi rasanya enak sekali ketika dipadukan dengan kambing oven yang dapat kita santap apabila memesan menu nasi kapsah spesial di Rumah Makan Mesir. Daging kambing yang sudah dibumbui, dimasukkan ke dalam oven. Potongan kambingnya terasa empuk & cukup gurih, ohyaaa ukurannya pun besaaaaar, puaslah pokoknya, saya puas luar binasa :D.

Mesir 4

Nasi Kapsah Spesial

Bagaimana dengan menu nasi kapsah? Yup nasi kapsah saja, tanpa embel-embel spesial di belakangnya. Dengan harga yang separuh dari menu nasi kapsah spesial, menu nasi kapsah memiliki rasa yang di bawah nasi kapsah spesial. Nasi kapsah ditaburi potongan daging kambing yang telah dibumbui namun potongan daging tersebut bukanlah kambing oven sehingga rasanya sopasti berbeda. Potongan kambingnya cukup empuk meskipun tidak seempuk kambing ovennya.

Mesir 2

Nasi Kapsah

Secara garis besar, saya puas dengan rasa masakan dan pelayanan Rumah Makan Mesir. Olehkarena itulah Rumah Makan Mesir layak mendapat nilai 4 dari skala maksimum 5 yang artinya “Enak”. Rumah makan ini highly recommended kalau sedang melintasi daerah kota Batu :).

Maem Wedangan yang Bagus, Bersih, Nyaman & Enak di Cafe 3 Tjeret Solo

Cafe Tiga Tjeret 1

Ketika masih kuliah di Semarang dulu, saya & kawan sekosan saya kadang pergi makan kucingan di malam hari. Di Solo, kucingan dikenal dengan nama hik atau wedangan. Kucingan atau wedangan yang saya tahu, hadir dalam bentuk gerobak dagangan sederhana dimana kita dapat membeli aneka makan dalam porsi yang mungil di dalam gerobak tersebut. Mungkin karena porsinya yang mungil, orang Semarang menyebutnya kucingan, porsinya porsi kucing hehehe.

Ketika pergi ke Solo beberapa minggu yang lalu, saya direkomendasikan oleh kakak ipar saya untuk mengunjungi wedangan yang bernama Cafe Tiga Tjeret. Cafe Tiga Tjeret terletak di Ngarsopuro, seberang Pura Mangkunegaran, tepatnya di jalan Ronggowarsito No. 97, Solo. Ketika tiba di Cafe Tiga Tjeret, saya tidak menemukan gerobak atau tikar lesehan, namun sebuah cafe yang cukup besar dengan dekorasi bergaya urban, gaya anak mudalaah. Tata cara pemesanan di Cafe Tiga Tjeret tidak terlalu berbeda dengan warung kucingan yang biasa saya santap di Semarang. Kita tidak memilih makan dari gerobak, namun dari deretan meja-meja yang ada di dalam Cafe Tiga Tjeret. Kemudian kita dapat meminta petugas Cafe Tiga Tjeret untuk menghangatkan hidangan yang sudah dipilih dengan menggunakan pembakaran. Setelah membayar menu yang sudah kita pilih, kiata dapat memilih tempat duduk untuk menanti hidangan selesai dihangatkan. Sambil menunggu, kita dapat internetan menggunakan wifi gratisan dari Cafe Tiga Tjeret. Saya sendiri tidak sempat memanfaatkan fasilitas ini karena hidangan yang saya pesan cukup cepat proses penyejiannya, baru duduk sebentar, eeee makanannya sudah diantar ke hadapan saya, yummm.

Cafe Tiga Tjeret 3

Antrian Memilih Makanan

Cafe Tiga Tjeret 4

Pembakaran

Cafe Tiga Tjeret 7

Hidangan Sampai di Meja 🙂

Makanan yang tersedia di Cafe Tiga Tjeret antara lain berupa nasi & lauk pauk. Untuk menu nasinya berupa bungkusan daun pisang yang tentunya berisi nasi, mulai dari nasi oseng, nasi bandeng, nasi oseng, nasi terik, nasi teri hingga nasi granat yang kata super pedas tapi … well menurut saya tidak terlalu pedas :P. Lauk pauknya sendiri memiliki varian yang sangaaaaat banyak, yaitui botok telur asin, pisang goreng, ceker ayam, roti bakar, sosis solo, perkedel, tahu bacem, sate hati ayam, sate telur puyuh, sate brutu, sate usus ayam, sate kulit ayam, sate kikil, sate koyor, sate kikil, martabak, telur dadar, tempe mendoan, pepes ayam pepes ikan dan lain-lain, wuuuaaahh macem-macem yaaa, jauh lebih banyak daripada wedangan pada umumnya. Saya pribadi paling suka dengan aneka sate jeroannya, sosis solonya juga oceh, wuuaaah aneka masakan di Cafe Tiga Tjeret terasa gurih manis dan cucok dengan lidah saya :). Hidangan tersebut ditemani sambal yang menurut saya pribadi tidak terlalu pedas sehingga cocok bagi rekan-rekan yang tidak tahan pedas.

Cafe Tiga Tjeret 2

Aneka Nasi

Cafe Tiga Tjeret 5

Aneka Lauk Pauk

Makanan yang disajikan memang memiliki porsi yang mungil tapi ukurannya tetap relatif lebih besar ketimbang porsi di warung kucingan dekat rumah saya di Jakarta sana :D. Selain itu makanan yang disajikan tentunya lebih bersih dan higienis . . . plus murahhh sekali bagi saya pribadi, seorang turis lokal asal Jakarta hohohoho.

Sementara itu untuk minuman, kita dapat memesan minuman yang dapat menghangatkan badan seperti jahe kecik, wedang bandrek, wedang cokelat jahe, wedang jahe kecik, wedang beras kencur, wedang jeruk tape dan lain-lain. Selain minuman hangat, Cafe Tiga Tjeret juga menyajikan minuman yang menyegarkan seperti es puter durian. Minumannya tidak terlalu istimewa, yaa standar-standar saja.

Cafe Tiga Tjeret 6

Wedang Jahe

Cafe Tiga Tjeret menampilkan atmosfer yang nyaman dan enak untuk berkumpul bersama teman atau keluarga, dekorasinya nampak lebih bagus di malam hari. Pelayanannya juga cukup memuaskan :D. Secara keseluruhan, Cafe Tiga Tjeret pantas mendapat nilai 4 dari skala maksimum 5 yang artinya “Enak”. Cafe Tiga Tjeret merupakan solusi bagi penggemar wedangan yang menginginkan tempat makan wedangan yang bagus, bersih, enak & nyaman :).