Sejak 1959, Mattel sudah terkenal dengan produk boneka Barbie-nya. Sampai sekarang, Barbie sudah memiliki banyak varian untuk menghadapi persaingan dari merk boneka-boneka lain. Nah, pada 2010 lalu, Mattel meluncurkan produk boneka yang mengusung tema horor, yaitu Monster High. Untuk mendukung penjualan boneka-bonekanya, setiap tahun, ditelurkanlah beberapa film lepas Monster High. Hampir di setiap film, terdapat baju atau aksesoris baru yang akan dijual dalam versi bonekanya.
Pada awalnya, film-film Monster High bersegmen untuk ABG yaaa, karena ada cerita pacar-pacaran segala. Saya sendiri harus menyensor beberapa bagian film tersebut dari mata anak saya yang masih balita. Untunglah, pada 2016, Mattel melakukan reboot melalui Welcome to Monster High (2016), demi menggapai konsumen yang lebih muda. Animasi dan karakternya dibuat lebih halus, bagus dan ramah anak-anak.
Setelah pada Welcome to Monster High (2016), dikisahkan asalmula didirikannya Monster High, kisah Frankie Stein (Cassandra Lee Morris) dan kawan-kawan, berlanjut pada Monsster High: Electrified (2017). 5 sahabat yang menjadi tokoh utama Monster High kembali bertemu pada film ini. Siapa sajakah mereka? Ada Frankie Stein, Draculaura (Debi Derryberry), Clawdeen Wolf (Salli Saffioti), Lagoona Blue (Larissa Gallagher) dan Cleo de Nile (Salli Saffioti). Frankie Stein adalah anak dari monster buatan Frankestein yang cerdas dan sensutif terhadap listrik . Draculaura adalah anak dari Dracula yang dapat berubah menjadi kelelawar. Clawdeen adalah bagian dari sekelompok serigala jadi-jadian yang memiliko banyak adik laki-laki. Lagoona adalah anak dari monster Gill-man dan Nymph yang dapat bergerak cepat dan senang hidup di laut. Cleo adalah mumi dari seorang raja Mesir yang kuat.
Nah, pada Monster High: Electrified (2017), kelimanya bermaksud membuka salon dan toko baju di sebuah bekas pambangkit listrik. Mereka ingin membuka usaha mereka bagi monster dan manusia. Melalui busana dan gaya monster yang mereka usung, mereka berharap agar manusia dapat lebih menerima para monster terlepas semua perbedaan yang mereka miliki. Tanpa mereka ketahui, di bagian bawah bangunan tersebut, Moanica (Cristina Milizia) berusaha menggagalkan niat baik Frankie Stein dan kawan-kawan.
Sebagai pemimpin dari kaum zombie, Moanica memiliki cukup banyak pasukan zombie untuk menjalankan rencananya. Frankie yang agak curiga dengan gerak-garik Moanica, meminta Tywla (Jonquil Goode) untuk diam-diam menyelidiki. Twyla dapat dengan mudah mengikuti gerak-gerik para zombie karena Twyla adalah putri dari Boogeyman yang dapat menghilang dari penglihatan para zombie.
Ceritanya sangat sederhana dan mudah ditebak. Pesan moralnya berkutat pada persamaan dan persahabatan antara manusia dan monster. Sayang, demi alasan komersil, ada beberapa cerita tambahan yang terkesan dipaksakan supaya ada. Semakin banyak karakter yang muncul, semakin banyak pula varian boneka yang dapat dijual ;).
Tapi, film yang satu ini tetap menjadi film Monster High putri pertama saya. Semua karena make-up dan pakaian listrik yang tokoh-tokoh utama kenakan. Animasi dan karakter yang lebih cantik dan tidak terlalu garang memang berhasil memikat anak-anak.
Saya rasa Monster High: Electrified (2017) pantas untuk memperoleh nilai 3 dari skala maksimum 5 yang artinya “Lumayan”. Pada film Monster High anyar ini, kandungan dewasanya memang sudah dihilangkan, tapi kalau boleh jujur, konsep cerita film-film Monster High lawas terasa lebih “masuk akal”.
Sumber: play.monsterhigh.com