Bersama dengan Sinbad dan Ali Baba, Aladdin merupakan tokoh populer dari Hikayat 1001 Malam, sebuah kumpulan dari berbagai kisah-kisah petualangan yang menakjubkan. Konon Hikayat 1001 Malam berasal dari Baghdad di era pemerintahan Khalifah Abbasiyah. Baghdad pada saat itu melakukan banyak perdagangan dengan bangsa India dan Cina. Jadi tidak heran kalau salah satu kisahnya mengambil Cina sebagai latar belakangnya. Loh Cina? Ya, kisah Aladdin yang sesungguhnya menggunakan wilayah Cina sebagai latar belakangnya, bukan Arab atau India. Tapi karena nama dan asal kisahnya, Disney menggunakan wilayah Timur Tengah sebagai latar belakang Aladdin (1992). Film animasi inipun melakukan sedikit perubahan di sana dan di sini. Tapi saya tetap suka sekali dengan Aladdin (1992), bahkan saya lebih suka dengan versi Disney ini ketimbang versi aslinya hehehehe.
Bertahun-tahun setelah kehadiran Aladdin (1992), Disney kembali merilis Aladdin versi live action. Hal yang sama pernah Disney lakukan pula pada Cinderella (2015) dan Beauty and the Beast (2017). Nampaknya Disney akan terus membuat versi live action dari film-film animasi yang pernah mereka produksi :).
Sangat mirip dengan Aladdin (1992), pada Aladdin (2019) dikisahkan hiduplah seorang pemuda miskin bernama Aladdin (Mena Massoud). Bersama dengan monyetnya, ia berprofesi sebagai pencuri untuk bertahan hidup. Walaupun profesinya tidak halal, sebenarnya Aladdin memiliki hati yang baik. Ia rela menolong siapapun yang membutuhkan, tak terkecuali Putri Yasmin (Naomi Scott) yang sedang menyamar sebagai penduduk biasa. Pertemuan pertama yang dipenuhi oleh adegan kejar-kejaran dengan Penjaga, diam-diam membuat Yasmin dan Aladdin tertarik satu sama lain.
Yasmin sendiri merupakan putri tunggal penguasa Negeri Agrabah. Sudah ada banyak pangeran datang melamar, namun semuanya Yasmin tolak mentah-mentah. Diam-diam Penasehat Raja, Jafar (Marwan Kenzari), berniat untuk mempersunting Yasmin dan menjadi penguasa Agrabah yang baru. Untuk memperlancar usahanya, Jafar mencari sebuah Jin yang sangat kuat, yang sudah ratusan tahun terkurung di dalam sebuah gua. Sayang tidak semua orang dapat masuk ke sana. Berdasarkan petunjuk yang Jafar dapatkan, kemungkinan seseorang yang bersifat seperti Aladdin-lah yang dapat masuk ke dalam gua tersebut.
Kemudian Jafar mengelabui Aladdin sehingga Aladdin bersedia masuk ke dalam sebuah gua misterius di tengah padang pasir. Di dalam gua inilah awal pertemuan Aladdin dengan karpet ajaib dan Jin (Will Smith). Aladdin memiliki jatah 3 permintaan yang dapat Jin kabulkan. Yaaah sudah pasti Aladdin menggunakan kekuatan Jin untuk meminang hati Yasmin. Jin tidak memiliki ilmu pelet ya, jadi yang dapat Jin lakukan paling tidak adalah membuat status sosial Aladdin naik drastis agar bisa 1 strata dengan Yasmin. Selanjutnya, semua tergantung Aladdin sendiri.
Awalnya, Aladdin yang lugu, menjanjikan kebebasan Jin sebagai permintaan ketiganya. Ia sudah menganggap Jin sebagai sahabatnya. Namun lama kelamaan, Aladdin semakin kecanduan dengan berbagai bantuan dari Jin. Apakah Aladdin akan memenuhi janjinya?
Kisah Aladdin (2019) mirip dengan Aladdin (1992) hanya saja ada beberapa bagian termasuk lagu yang diubah dan ditambahkan agar sesuai dengan selera penonton saat ini. Seperti Aladdin (1992), terdapar banyak tarian dan nyanyian pada Aladdin (2019). Hanya saja, karena ini versi live action, maka Aladdin (2019) nampak lebih megah dan kolosal. Saya kagum dengan kostum dan make-up yang digunakan pada Aladdin (2019).
Sayang, entah kenapa, kok Aladdin (2019) tidak semagis Aladdin (1992). Chemistry antara Yasmin dan Aladdin tidak terlalu kuat. Kemudian tokoh Jin pada Aladdin (2019) tidak selucu Jin pada Aladdin (1992). Ahhh sayang sekali, padahal saya sudah berharap banyak pada Aladdin (2019), terlebih lagi, Aladdin (1992) merupakan salah satu film kartun Disney yang saya sukai.
Melihat berbagai aspek di atas, saya rasa Aladdin (2019) berhak untuk mendapatkan nilai 3 dari skala maksimum 5 yang artinya “Lumayan”. Mau bagaimana juga, secara visual, film ini termasuk nyaman di lihat mata loh ;).
Sumber: movies.disney.id/aladdin